Anda di halaman 1dari 32

BAHAN KONSTRUKSI

INDUSTRI
PANGAN
PERALATAN

KARAKTERISTI
K

Tahan terhadap karat yang berasal dari makanan


maupun kimia (bahan pembersih dan sanitasi).
Permukaannya mudah dibersihkan.
Memiliki sifat mekanik yang baik, tahan terhadap
abrasi, panas dan tekanan.
Tidak menghalangi proses pindah panas atau
dingin dari proses.
Mudah dirakit menggunakan alat-alat umum
(tidak memerlukan peralatan khusus).
Dapat dibentuk sesuai kebutuhan.

Stainless Steel (SS)

C
AISI302 Maks.0.15

Mn
Maks. 2.00

P
S
Maks. 0.045 Maks.0.030

Si
Maks. 1.00

Cr
17.00-19.00

Ni
8.00-10.00

AISI304 Maks 0.08

Maks. 2.00

Maks. 0.045 Maks. 0.030

Maks. 1.00

18.00-20.00

8.00-12.00

AISI316 Maks 0.08

Maks. 2.00

Maks.0.045

Maks.0.030

Maks.1.00

16.00-18.00

10.00-14.00

2.00-3.00

AISI416 Maks.0.15

Maks. 1.25

Maks. 0.060 Maks. 0.15

Maks. 1.00

12.00-14.00

Maks. 0.60

Maks. 1.25

Maks.0.060

Maks. 1.00

12.00-14.00

Maks.0.15

Maks. 1.00

Maks. 0.040 Maks.0.030

Maks. 1.00

16.00-18.00

Maks. 0.75

AISI
416Se

Maks.0.15

AISI440 0.60-0.75

Maks.0.06

Mo

Se

Jenis SS berdasarkan aplikasi


Permukaan yang tidak dipoles (kasar)
No. 1
Untuk aplikasi industri dimana ketahanan panas dan korosi dibutuhkan tanpa membutuhkan
Finish
permukaan yang halus
No 2D
Untuk permukaan yang harus dipoles setelah proses perakitan alat
Finish
No 2B
Untuk permukaan yang lebih mudah di poles dibandingkan no 1 dan 2
Finish
Permukaan yang dipoles (halus)
No 3
Untuk permukaan dengan hasil polesan paling bagus, dipoles hingga ukuran kekesatan 100 mesh
Finish
No 4
Biasa digunakan pada industri dairy dan industri makanan. Ukuran kekesatan 120-150 mesh
Finish

Jenis

201
202

301
302
304
310
316

410
416
430
440

Karakteristik

Kegunaan

Seri 200
Non magnetic or lightly magnetic
Sama dengan 301
Untuk permukaan yang tidak terus
menerus kontak secara langsung dengan
produk
Lebih tahan karat daripada 201,
Sama seperti 302
karakteristik sama dengan 302
Seri 300
Non Magnetic or Lightly Magnetic
Memiliki kelenturan yang baik,
mudah berkarat pada suhu tinggi
Tahan karat dan memiliki sifat
mekanis yang baik
Lebih tahan karat daripada 302

Aplikasi wadah
Penghantar panas, tangki, pipa, pemanas

Tipe yang paling banyak digunakan


dalam industri makanan
Tahan terhadap temperatur panas
Untuk operasi menggunakan suhu tinggi
Memiliki ketahanan karat paling baik Untuk operasi yang membutuhkan
ketahanan karat tinggi
Seri 400
Magnetic
Memiliki harga paling murah
Untuk aplikasi dengan kemungkinan
sehingga paling banyak diaplikasikan karat rendah
Penambahan sulfur paling banyak
Peralatan khusus seperti baling-baling
diantara SS lainnya
helikopter
Tahan karat
Untuk bagian luar mesin
Not adequate with welded joints
Pump parts

KOROSI PADA SS

Terbentuknya lubang-lubang kecil/halus pada tangki dan pipa-pipa


sehingga menyebabkan kebocoran cairan ataupun gas.
Menurunnya kekuatan material disebabkan penyusutan/pengurangan
ketebalan/volume material sehingga strength juga menurun,
akibatnya dapat terjadi retak, bengkok, patah dan sebagainya.
Dekorasi permukaan material menjadi tidak menarik disebabkan kerak
karat ataupun lubang-lubang.
Terbentuknya karat-karat yang mungkin mengkontaminasi zat atau
material lainnya, hal ini sangat dihindari khususnya pada proses
produksi makanan.

Penyebab

Sisa produk yang tertinggal


Bahan pembersih
cairan/ larutan yang bersifat asam/basa
logam yang berlainan jenis dan saling berhubungan dan sebagainya
gas-gas proses (misal gas asap hasil buangan ruang bakar atau
reaksi kimia lainnya)

Uniform Corrosion
Rusaknya seluruh atau sebagian protective layer pada
SS sehingga SS secara merata akan berkurang/aus.
Korosi ini terjadi umumnya disebabkan oleh cairan atau
larutan asam kuat maupun alkali panas

Uniform Corrossion

Pitting Corrosion
Korosi berupa lubang-lubang kecil sebesar jarum, dimana dimulai dari
korosi lokal (bukan seperti uniform corrosion). Pitting corrosion ini awalnya
terlihat kecil dipermukaan SS tetapi semakin membesar pada bagian
dalam SS. Korosi ini terjadi pada beberapa kondisi pada lingkungan
dengan PH rendah, suhu moderat, serta konsentrasi klorida yang cukup
tinggi (misal NaCl atau garam di air laut).
Lubang ini akan terus cenderung berkembang (lebih besar dan dalam)
meskipun kondisi SS tersebut sangat tertutup atau tidak dapat
tersentuh sama sekali.
Pada industri petrokimia korosi ini sangat berbahaya karena
menyerang permukaan dan penampakan visualnya sangat kecil,
sehingga sulit untuk diatasi dan dicegah terutama pada pipa-pipa
bertekanan tinggi.

Stress
Cracking

Corrosion

Dalam kondisi kombinasi antara dan lingkungan

yang korosif maka SS cenderung lebih cepat


mengalami korosi.
Karat yang mengakibatkan berkurangnya
penampang luas efektif permukaan SS
menyebabkan tegangan kerja (working Strees)
pada SS akan bertambah besar.
Korosi ini meningkat jika part yang mengalami
stress berada dilingkungan dengan kadar klorida
tinggi seperti air laut yang temperaturnya cukup
tinggi.
Sebagai akibatnya aplikasi SS dibatasi untuk
menangani cairan panas bertemperatur di atas
50C bahkan dengan kadar klorida yang sangat

Stress Corrossion
Cracking

Galvanic Corrosion
Galvanic

corrosion terjadi disebabkan


sambungan dissimilar material (2 material
yang berbeda terhubung secara elektris/
tersambung misal baut dengan mur, paku
keling/ rivet dengan body tangki, hasil welding
dengan benda kerja) dan/ atau terendam
dalam larutan elektrolit, sehingga dissimilar
material
tersebut
menjadi
semacam
sambungan listrik.
Mekanisme ini disebabkan satu material
berfungsi sebagai anoda dan yang lainnya
sebagai katoda sehingga terbentuk jembatan
elektrokimia.
Dengan terjadinya hubungan elektrik tersebut
maka logam yang bersifat anoda (less noble)
akan lebih mudah terkorosi.

SS

Galvanic Corrossion

Uniform Corrossion

SS

Stress Corrossion Cracking

Galvanic Corrossion

Temperatur
pH
Kecepatan aliran
Waktu kontak
Kekasaran produk

Faktor-faktor pada proses yang harus


diketahui untuk mencegah korosi

Misal :
Dalam pebuatan saus yang mengandung garam. Korosi yang
disebabkan oleh klorida dapat dikurangi dengan memperlama
penambahan garam saat proses pemanasan (sebanyak yang bisa
ditekan) ke dalam jacket heat oleh steam serta mempertahankan
pH 7.5-8 .

ALUMUNIUM

Aluminium merupakan logam berwarna putih


keperakan dengan sifat ringan, kuat, namun mudah
dibentuk
Penghantar panas yang baik, ketahanan aus, serta
koefisien pemuaian rendah
Tahan karat selama kondisi normal. Aluminium akan
membentuk lapisan sangat tipis oksida alminium
ketika bereaksi dengan udara yang akan
melindunginya dari karat.
Lebih tahan asam daripada basa, sehingga bahan
pembersih dengan kandungan asam lebih
dianjurkan

Aluminium banyak digunakan dalam industri pesawat terbang


dan perkapalan karena sifatnya yang ringan. Logam ini juga
digunakan sebagai kaleng minuman ringan, peralatan
memasak, dan foil logam.

Banyak senyawa aluminium yang juga memiliki berbagai


kegunaan. Aluminium ammonium sulfat digunakan dalam
pemurnian air, industri makanan, dan produksi kertas.
Aluminium borohidrida digunakan sebagai bahan bakar jet.
Aluminium fluorosilikat digunakan dalam produksi batu
permata sintetis, keramik, dan gelas. Aluminium sulfat
digunakan sebagai pemadam kebakaran. Duralumin dan
bauksit merupakan paduan untuk aluminium yang banyak
digunakan

NIKEL

Nikel berwarna putih keperak-perakan dengan pemolesan tingkat tinggi.


Mudah ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor yang
agak baik terhadap panas dan listrik.

Karena sifatnya yang fleksibel dan mempunyai karakteristikkarakteristik yang unik seperti tidak berubah sifatnya bila terkena udara,
ketahanannya terhadap oksidasi dan kemampuannya untuk
mempertahankan sifat-sifat aslinya di bawah suhu yang ekstrim, nikel
lazim digunakan dalam berbagai aplikasi komersial dan industri.

Nikel terutama sangat berharga untuk fungsinya dalam pembentukan


logam campuran (alloy dan superalloy), terutama baja tidak berkarat
(stainless steel).

Karakter nikel yang sensitif terhadap sulfur membuat nikel tidak


digunakan pada alat yang bersentuhan langsung dengan produk

BeberapaPenggunaanNikel
Sekitar 70% dari produksi nikel digunakan untuk produksi stainless steel,
sementara sisanya digunakan untuk berbagai penggunaan industri seperti baterai,
baja campuran rendah, campuran berbasis logam nikel, campuran berbasis
tembaga, electroplating.elektronika, aplikasi industri pesawat terbang, dan berbagai
macam produk lain seperti katalis dan turbin pembangkit listrik bertenaga gas.
Nikrom : 60% Ni, 25% Fe, dan 15% Cr : pembuatan alat-alat laboratorium
(tahan asam), kawat pada alat pemanas.
Alnico (Al, Ni, Fe dan Co) : sebagai bahan pembuat magnet yang kuat.
Elektroplating(pelapisan besi, tembaga : [Ni(NH3)6]Cl2, [Ni(NH3)6]SO4)
Serbuk nikel sebagai katalis seperti pada adisi H2 dalam proses pembuatan
mentega, juga pada cracking menyak bumi.
Bataalloy:3-5 % Ni + logam lain (keras, elastis)
platinit : baja dengan kandungan 46% Ni yang mempunyai muai yang sama
dengan gelas dan invar : baja dengan kadar nikel 35% dengan sedikit Mn dan
C. Digunakan sebagai kawat listrik yang ditanam dalam kaca seperti pada
bohlam lampu pijar.
Monel : 60% Ni dan 40% Cu : bahan pembuatan uang logam, instrumen
tranmisi listrik, dan baling-baling kapal laut.

PLASTIK

Keunggulan Kemasan Plastik :

Mudah dibentuk
Kekuatannya dapat ditingkatkan
Bahan dasarnya banyak pilihan
Mudah diproduksi secara masal
Harga relatif murah
Mudah dipasang label

Jenis-jenis Polimer Plastik

1. Polietilen
Polietilen adalah polimer dari monomer etilen yang dibuat dengan proses
polimerisasi adisi dari gas etilen yang diperoleh dari hasil samping industri minyak
dan batubara.
Polietilen merupakan film yang lunak, transparan dan fleksibel, mempunyai
kekuatan benturan dan kekuatan sobek yang baik.
Pemanasan polietilen akan menyebabkan plastik ini menjadi lunak dan cair pada
suhu 110oC.
Plastik polietilen termasuk golongan termoplastik sehingga dapat dibentuk menjadi
kantung dengan derajat kerapatan yang baik.
Berdasarkan densitasnya terbagi menjadi :

Sifat-sifat polietilen adalah :


Penampakannya bervariasi dari transparan, berminyak sampai
keruh (translusid) tergantung proses pembuatan dan jenis resin.
Fleksible sehingga mudah dibentuk dan mempunyai daya rentang
yang tinggi.
Titik leleh 120oC.
Tahan asam, basa, alkohol, deterjen dan bahan kimia.
Dapat digunakan untuk penyimpanan beku hingga suhu -50oC.
Mudah lengket sehingga sulit dalam proses laminasi, tapi dengan
bahan antiblok sifat ini dapat diperbaiki.
Dapat dicetak.

Diagram Kelompok Polietilen


Polietilen

Linier

Bercabang

Kopolimer

LDPE

Homopolimer

Olefinic Etilen/komonomer

Homopolimer
MDPE

EVA

EVOH

EAA

HDPE

Kopolimer

LLDPE

Metallocenes

2. Polipropilen (PP)
Karakteristik PP

BeratMolekul:200.000600.000
SifatBarrier:sangatbaikterhadapuapair
Tm:160-170oC
Density:0,89-0,92g/cm3.
Mudahdiprosesdenganinjektionmolding

HargaMurah
Dapatdimodifikasi
Tahanterhadapbahan
kimia

Mudahdiproses
Kuatdanliat

Fleksibel

Supayabisadicatharusditambah
aditifyangcukupmahal.
Tidaktahangores
Tidaktahanimpactpadasuhu
rendah

Sifat-sifat Umum:

ringan (densitas 0.9 g/cm3)


mudah dibentuk
tembus pandang dan jernih dalam bentuk film, tapi tidak
transparan dalam bentuk kemasan kaku
lebih kuat dari PE. Pada suhu rendah akan rapuh, dalam
bentuk murninya mudah pecah pada suhu -30oC sehingga
perlu ditambahkan PE atau bahan lain untuk memperbaiki
ketahanan terhadap benturan. Tidak dapat digunakan
untuk kemasan beku.
lebih kaku dari PE dan tidak mudah sobek sehingga
mudah dalam penanganan dan distribusi.

Penggunaan polipropilen
(pp)
Cup minuman kemasan
Tutup botol minuman kemasan
Jok mobil
Tali rapia

3. PET (Polietilen terephtalat)


Sifat-sifat PET :

Tembus pandang, bersih, jernih.


Tahan suhu tinggi (300o C)
Permeabilitas terhadap uap air dan gas rendah.
Tahan terhadap pelarut organik seperti asam-asam organik
dari buah-buahan, sehingga dapat digunakan untuk
mengemas minuman sari buah.
Tidak tahan terhadap asam kuat, fenol dan benzil alkohol.
Kuat dan tidak mudah sobek.

Penggunaan PET
Aplikasi untuk Botol Kemasan Air minum, softdrink, dll

3. Rigid PVC
Polyvinyl Chloride (PVC): PVC merupakan
tipe
thermoplastik ,dibentuk melalui polimerisasi vinyl clhoride
(CH2 =CH-Cl).
Ketika dibuat sifatnya mudah pecah (brittle /fragile), maka
para manufaktur menambahkan suatu cairan plasticizer
supaya hasilnya memiliki sifat lunak dan mudah dibentuk
(moldable).
PVC umumnya digunakan untuk pipa dan
plumbing(pemasangan pipa saluran air) karena tahan
lama,tidakberkarat,danlebihmurahdaripipabesi.
Namun demikian ada batas waktu kerja plasticizer pada
PVC tersebut dan bila batas waktu itu telah dilewati maka
PVC kembali menjadi mudah pecah dan mudah patah

3. Polyester

Poliester dan fiberglass sebagai campuran dalam pembuatan


tangki dalam proses fermentasi laktat proses pembuatan minyak
zaitun memiliki kamampuan mekanik yang bagus, tahan lama, tidak
mengkontaminasi produk, dan gampang dibersihkan.

4. Epoxy resins

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai