Anda di halaman 1dari 66

PENGENALAN LEMBAGA DAN

NUKLIR INDONESIA

PUSAT DISEMINASI DAN KEMITRAAN

KURIKULUM 2006 VS KURIKULUM 2013 - FISIKA


KURIKULUM 2006

KURIKULUM 2013

Sk:
Menunjukkan penerapan
konsep fisika inti dan
radioaktivitas dalam
teknologi dan kehidupan
sehari-hari

1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang


menciptakan dan mengatur alam jagad raya
melalui pengamatan fenomena alam fisis
dan pengukurannya

4.1 Mengidentifikasi
karakteristik inti atom
dan radioaktivitas
4.2 Mendeskripsikan
pemanfaatan radoaktif
dalam teknologi dan
kehidupan sehari- hari

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki


rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab;
terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan , melaporkan, dan
berdiskusi
3.12 Memahami karakteristik inti atom,
radioaktivitas, dan pemanfaatannya dalam
teknologi
4.12 Menyajikan informasi tentang

RADIOAKTIVITAS
VS
ZAT RADIOAKTIF
VS
INTI ATOM
VS
NUKLIR

APA ITU RADIASI ?


Pancaran dan perambatan

energi

dalam bentuk
gelombang elektromagnetik atau partikel

Dipancarkan
oleh

Radiasi

Zat Radioaktif
Aktivitasnya
dalam memancarkan
radiasi

Radioaktivitas

Adalah
zat/unsur
yang memiliki

I-127 vs I-131

Inti Atom
Tidak Stabil
Dikenal juga
sebagai

Unstable
Nucleus
(Nuclear)

BAGAIMANA RADIASI BISA TERJADI?

ATOM STABIL

Struktur atom ??

ATOM TIDAK STABIL

TIDAK STABIL
Waktu paro = 5.700 Tahun

BENTUK FISIK ZAT


RADIOAKTIF ?

Iodine Capsule

Uranium

Tc-99m

BENTUK FISIK ZAT


RADIOAKTIF ?

BENTUK FISIK ZAT


RADIOAKTIF ?

Bijih
Uranium
Pelet Uranium
Oksida
Bahan Bakar Reaktor Nuklir

Reaktor Triga Mark II Reaktor Kartini


Lokasi : Bandung
Dioperasikan tahun
1964 dengan daya 250
kW
Peningkatan daya
reaktor triga menjadi
2000 kW, pada tahun
2000
Fungsi : penelitian dan
produksi isotop

Lokasi : Yogyakarta
Dioperasikan tahun
1979
Daya reaktor 100 kW
Fungsi : penelitian
dan pelatihan
operator reaktor

RSG G.A Siwabessy

Lokasi : Serpong, Tangerang


Dioperasikan tahun 1987
Daya reaktor 30 MW
Fungsi : penelitian, produksi
isotop dan pengujian
material

APLIKASI TEKNOLOGI NUKLIR

PERTANIAN
Pemuliaan Tanaman Pangan dengan
Teknik Mutasi Radiasi
Sumber Radiasi : ZAT RADIOAKTIF Co-60 atau
Cs-137
Radiasi : Gamma
Tempat Irradiasi : Irradiator

Menghasilkan varietas UNGGUL tanaman


pangan
o Produktivitas tinggi
o Tahan hama penyakit
o Daya adaptasi tinggi
o Kualitas dan rasa yang baik

PERTANIAN
1.
1. Atomita
Atomita 1
1
2.
2. Atomita
Atomita 2
2

3.
3. Atomita
Atomita 3
3
4.
4. Atomita
Atomita 4
4
5.
5.
Situgintung
Situgintung
6.
6. Cilosari
Cilosari
7.
7. Merauke
Merauke
8.
8. Woyla
Woyla
9.
9. Kahayan
Kahayan
10.Winongo
10.Winongo
11.
11. Mayang
Mayang
12.
12. Yuwono
Yuwono

Kedel
Padi 1.
1. Muria
Muria
ai

2.
2. Tengger
Tengger
3.
3. Meratus
Meratus
4.
4. Rajabasa
Rajabasa
5.
5. Mitani
Mitani
6.
6. MutiaraMutiara1
1
7.
7.
8.
8.

Kacang
Hijau
1. Camar
1. Camar

Sorgum

13.
13. Diahsuci
Diahsuci
14.Mira-1
14.Mira-1
15.Bestari
15.Bestari
16.Pandanpu
16.Pandanpu
tri
tri
17.Inpari
17.Inpari
Sidenuk
Sidenuk
18,
18, Mugibat
Mugibat
19.
19.

Kapas
1.
1. Karism
Karism
a
a
2.
2. 2.
2.

10
10 Galur
Galur
mutan
mutan
harapan
harapan

PENGAWETAN BAHAN PANGAN


Radiasi
pengion
(Co-60, Cs137, MBE,
Sinar-X)

Sel Hidup

Bahan Baku
Rempah/simpliasi
a : zat aktif
Bahan Pangan :
Nutrisi & sensorik

Pertumbuhan sel
terhambat

Dimanfaatkan sesuai dengan tujuan antara


lain :
menghambat pertunasan, menunda
pematangan disfestasi serangga (< 1kGy),
dekontaminasi mikroba dan perpanjangan
Sumber Radiasi : ZAT RADIOAKTIF Co-60 ata
masa simpan (1-10 kGy) dan sterilisasi
Cs-137
komersial (10-50 kGy)
Radiasi : Gamma
Tempat Irradiasi : Irradiator

IRADIASI PANGAN
FROM FARM TO TABLE

Komersialisasi bahan pangan iradiasi


berdasarkan peraturan :
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 862/MENKES/PER/XII/1987 dan
No. 152/MENKES/II/1995,
Undang-undang Pangan RI No.
7/1996,
Labeling Mkanan Iradiasi No. 69/1999
pasal 34
Peraturan perdagangan internasional
dari segi komersialisasi

Produk pengawetan
makanan

Aplikasi Bidang Kesehatan

Produksi radioisotop dan radiofarmaka untuk


penanggulangan penyakit kanker dan infeksi bakteri,
dan berbagai fungsi organ vital

Diagnosa

Sumber Radiasi : ZAT RADIOAKTIF I-131


& Y-90
Radiasi : Beta-Gamma
Tempat Produksi : Reaktor Nuklir
Tempat Aplikasi : RS

Radioisotop yang
digunakan adalah
pemancar beta dan
gamma dengan waktu
paruh pendek

Terapi

Sumber Radiasi : ZAT RADIOAKTIF Ir-192,


Co-60, I-125
Radiasi : Beta-Gamma
Tempat Produksi : Reaktor Nuklir
Tempat Aplikasi : RS

Terapi Kanker Otak

Rekayasa Perangkat Kesehatan

Renograf

Gamma Camera

Thyroid Uptake

1. Teknik perunut (tracer) untuk mempelajari pola air tanah


dalam dan laju aliran, menentukan potensi dan
ketersediaan air tanah dalam yang dapat dimanfaatkan
2. Perunut radioisotop untuk menentukan suhu sumber
panas ddengan jalan menentukan kompisisi alam yang
terkandung di dalamnya. Teknik ini telah digunakan untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Kamojang (Jabar),
Lahendong (Sulut), Sibayak (Sumut), dan Dieng (Jateng)
3. Analisis kandungan polutan di pesisir pantai untuk
menentukan umur lapisan sedimen dan laju akumulasi
pencemaran disekitar pantai

Tracer/Perunut
mencari kebocoran pipa

ENERGI

BWR Peach Bottom

Mihama (Jepang)

Goesgen Daniken
(Swiss)

Diablo Canyon

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR


(PLTN)

ENERGI

UAP

Air mendidih

Memutar
turbin dan
generator
listrik

ENERGI
Bagaimana Listrik dari Energi Nuklir dihasilkan ?

RESIKO DAMPAK
RADIOAKTIVITAS

Hiroshima Nagasaki, Today

Sumber: Wikipedia

KRISIS NUKLIR FUKUSHIMA 2011

Krisis di Fukushima memberikan efek yang signifikan terhadap


pemahaman dan penerimaan nuklir di Indonesia

Fukushima

Pemeriksaan Kontaminasi
Pada Gerbang Kedatangan

Pengawasan Instrumentasi
Radiasi

CAN LIVE WITHOUT


NUCLEAR?

KITA HIDUP BERSAMA RADIASI

RADIASI DARI ALAM 81%

Radiasi dari Buatan 19%

TERIMA KASIH
dimas@batan.go.id
pdk@batan.go.id

NUKLIR
DAN PENERIMAAN PUBLIK

TANTANGAN YANG DIHADAPI


Nuclear is becoming one of the best solution
for sustainability energy.
But we have one big challenge : public

resistance

RESISTANSI PUBLIK

Lack of nuclear knowledge and education

HASIL JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT

71,5% Masyarakat

Tidak; 40%

Indonesia menyatakan
setuju terhadap
pengembangan IPTEK
Nuklir di Indonesia
71.50%

42.80%

31.00%

29.50%

Ya; 60%

60,4%

Masyarakat
Indonesia menyatakan setuju
terhadap pengembangan
IPTEK Nuklir khususnya di
Bidang Energi/ Pembangunan
PLTN
Sedangkan sisanya adalah
untuk Kesehatan, Peternakan
dan Pangan

YANG KAMI LAKUKAN


Kegiatan edukasi & informasi untuk memberikan
pemahaman yang berimbang kepada masyarakat
luas
Terus melakukan transfer teknologi dan hasil
litbang ke daerah untuk kesejahteraan masyarakat
Merancang dan memetakan kebutuhan masyarakat
akan kemasan informasi yang dinamis

EDUKASI PUBLIK
Kunjungan Fasilitas Nuklir
Memberikan pelayanan informasi bagi masyarakat yang ingin
berkunjung ke fasilitas nuklir (free of charge)
http://www.batan.go.id/info-kunjungan.php
Target : SD, SMP, SMA, Universitas, Instansi, Organisasi dan
Umum
Method : Presentasi dan kunjungan lab

Nuclear Goes to School


Kemasan populer, konten yang edukatif dan fun sharing
Diselenggarakan secara periodik dan sesuai permintaan
Target : SD, SMP, SMA, Universitas dan komunitas edukasi
Method : Presentasi dan motivasi, praktek sederhana,
games dan role play who wants to be a nuclear scientist ?
We called ourselves as nuclear communicator, not
nuclear worker

Fasilitas Nuclear Corner


One Stop Information, yang dapat menjawab keingintahuan
siswa akan informasi nuklir
Konsep fun &entertaining, dan kaya akan informasi
Berlokasi di 3 SMA di Bangka, 1 di Taman Pintar Yogyakarta,
dan 1 di Kawasan Nuklir Yogya
Target : Pelajar, Mahasiswa, Umum
Method : NPP Diorama, Computerized Learning, Posters,
Simulation Games, Products Exhibition

Pembinaan Komunitas
Pembentukan dan maintenance komunitas nuklir yang mandiri
dan tidak terikat BATAN
Telah terbentuk KOMMUN (Komunitas Muda Nuklir Nasional) :
KOMMUN UGM
KOMMUN STTN
KOMMUN UI
KOMMUN UIN Jakarta
KOMMUN UNJ
KOMMUN ranting Malang
KOMMUN ranting Palembang
dan terus bertambah
Target : Pelajar, Mahasiswa, Profesional muda

Program Beasiswa Preservasi Iptek Nuklir


Melenjutkan tongkat estafet penelitian dan keilmuwan,
Memberikan motivasi kepada siswa sekolah untuk melanjutkan
pendidikan dalam bidang ketenaganukliran
Daerah fokus Bangka Belitung, juga Nasional
Diselenggarakan mulai tahun 2011
Para beasiswan diharapakan menjadi agen informasi bagi
daerahnya
Target : SMA dan Semester 3-5 Universitas
Method : Tes Psikologi, Akademik, dan Wawancara

Lomba Edukasi
Konsep lomba yang edufun tapi tetap kompetitif
Berisi tentang pengetahuan nuklir, ide & kreatifitas dan keberanian untuk
outspoking
Target
: SMA dan sederajat
Method : Kompetisi (science project, debate, exhibition), motivation,
awarding, gathering & fun

2011: Speak Out


About Nuclear

2012: Nuclear
Science Camp

2013:
#IdeasChangeIndo

Nuclear Youth Summit


Konferensi nasional tentang prospek pemanfaatan iptek nuklir
dikalangan pemuda
Mengedukasi komunitas muda dan pelajar
Meningkatkan ketertarikan para pemuda akan nuklir
Mencari solusi terbaik bagi kebutuhan teknologi di Indonesia
Target : 200 pemuda se-Indonesia (sistem lomba paper)
Method : General Lecture with IAEA, Workshop, Lecture, Tour de
Reactor, Paper Submiting, Gathering

REKAM JEJAK NUKLIR


DI INDONESIA

1950

1955

1960

1954Panitia Negara
1950-an
Uji coba senjata
nuklir di Kawasan
Pasifik

1961

untuk Penyelidikan
Radioaktivet Keppres
RI No. 230 Tahun
1954

Panitia
Negara

LTA

1958

Peletakan
batu
pertama
Reaktor Triga
Mark II oleh
Presiden RI,
Ir. Soekarno

Lembaga Tenaga
Atom
PP No. 65 Tahun 1958
Tugas :
Penyelidikan bahan
nuklir, penggunaan
tenaga nuklir dan
penyelidikan
kedokteran, pertanian
dan peternakan

1965
1964
Indonesia
memasuki
era nuklir
dengan
beroperasi
nya reaktor
pertama RI
Triga Mark
II

Peresmian reaktor
Triga Mark II
berdaya 250 kW
oleh Presiden RI,
Ir. Soekarno

BATA
N

Badan Tenaga Atom


Nasional
UU No. 31 Tahun 1964
Tugas :
Melaksanakan, mengatur, dan
mengawasi penggunaan tenaga

1975

1980

1974
Proses
konstruksi
Reaktor Kartini
yang
dibangun
untuk tujuan
pendidikan
dan pelatihan

1979
Reaktor Kartini
mencapai kritikalisasi
pada bulan Januari
1979.
Peresmian Reaktor
Kartini dengan daya
100 kW dilakukan oleh
Presiden RI, Soeharto
pada bulan Maret 1979

1985

1990

1995
1997

1987
Peresmian Reaktor
Serba Guna G.A.
Siwabessy berdaya
30 MW, oleh
Presiden RI,
WHOLE INDONESIAN
Soeharto
CORE

1995

1984
Pembangu
nan
reaktor
MPR 30

Teknologi mandiri
untuk teras bahan
bakar

BAPETEN

BATAN
Badan Tenaga Nuklir
Nasional
UU No. 10 Tahun 1997
Tugas :
Melakukan penelitian,
pengembangan dan pemanfaatan
tenaga nuklir

2000

2005
2009
Penanaman 2 juta
hektar varietas
unggul padi dan
Aplikasi
Radiodiagnosis
untuk kesehatan

2001
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI
NUKLIR
Penyedia SDM iptek nuklir yang
profesional

Kawasan Nuklir Pasar


Jumat

Kawasan Eksplorasi
Kalan

Kantor
Pusat
BATAN
Jakarta

KAWASAN
PENELITIAN
Kawasan Nuklir
Serpong

Kawasan Nuklir

Kawasan Nuklir

Reaktor Triga Mark II Reaktor Kartini


Lokasi : Bandung
Dioperasikan tahun
1964 dengan daya 250
kW
Peningkatan daya
reaktor triga menjadi
2000 kW, pada tahun
2000
Fungsi : penelitian dan
produksi isotop

Lokasi : Yogyakarta
Dioperasikan tahun
1979
Daya reaktor 100 kW
Fungsi : penelitian
dan pelatihan
operator reaktor

RSG G.A Siwabessy

Lokasi : Serpong, Tangerang


Dioperasikan tahun 1987
Daya reaktor 30 MW
Fungsi : penelitian, produksi
isotop dan pengujian
material

KELEMBAGAAN

TRANSFORMASI LOGO BATAN

BATAN
Badan Tenaga Nuklir
Lembaga Pemerintah
Non Kementerian
Nasional
bertanggung jawab terhadap Presiden
Visi :
Energi Nuklir sebagai Pemercepat Kesejahteraan
Bangsa
Misi
Meningkatkan hasil litbang energi nuklir, isotop
dan radiasi, dan
pemanfaatan/pendayagunaanya oleh
masyarakat dalam mendukung program
pembangunan nasional
Meningkatkan kinerja manajemen
kelembagaan
dan penguatan
sistem inovasi
Segenap kegiatan iptek
nuklir dilaksanakan
secara profesional
untuk
dalam rangka prinsip
mendukung
penelitian,
tujuan damai dengan mengutamakan
keselamatan
dan keamanan,
serta
kelestarian lingkungan
hidup
pengembangan
dan penerapan
energi nuklir,
isotop dan radiasi

BAPETEN
Tugas Pokok BAPETEN
Melaksanakan pengawasan terhadap segala kegiatan
pemanfaatan tenaga nuklir dengan
menyelenggarakan peraturan, perizinan dan
inspeksi.
FUNGSI BAPETEN
perumusan kebijaksanaan nasional di bidang pengawasan pemanfaatan tenaga
nuklir;
penyusunan rencana dan program nasional di bidang pengawasan pemanfaatan
tenaga nuklir;
pembinaan dan penyusunan peraturan serta pelaksanaan pengkajian
keselamatan nuklir, keselamatan radiasi, dan pengamanan bahan nuklir;
pelaksanaan perizinan dan inspeksi terhadap pembangunan dan pengoperasian
reaktor nuklir, instalasi nuklir, fasilitas bahan nuklir, dan sumber radiasi serta
pengembangan kesiapsiagaan nuklir;
pelaksanaan kerjasama dibidang pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir
dengan instansi Pemerintah atau organisasi lainnya baik di dalam maupun di luar
wilayah Indonesia;

MEMBUAT ZAT RADIOAKTIF

REAKSI NUKLIR
reaksi yang melibatkan
inti atom

yaitu :

Dua macam reaksi nuklir adalah:


- Reaksi Fisi (Pembelahan Inti Atom)
- Reaksi Fusi (Penggabungan Inti Atom)

Reaksi
fisi

Reaksi fusi

PERANGKAT BAHAN BAKAR


Ada dua jenis bahan bakar nuklir, yaitu :
Bahan fisil : uranium-235, uranium-233
dan plutonium
Bahan fertil : thorium-232, uranium-238
Bahan bakar reaktor fisi yang paling banyak
digunakan adalah uranium-235.
PLTN yang banyak beroperasi pada saat ini
menggunakan bahan bakar UO2 (uranium
dioksida) dengan pengayaan uranium-235
sebesar 3% - 5%. Pengayaan 3% - 5% sangat
sesuai untuk PLTN reaktor air ringan (Light
Water Reactors, LWR), terutama untuk tipe
PWR (Pressurized Water Reactors).
PLTN tipe PWR dengan daya 1000 MW listrik
(1000 MWe) yang beroperasi selama satu
tahun membutuhkan bahan bakar uranium
seberat 27.282 kg (27,3 ton) dalam bentuk pil
uranium dioksida yang ditata dalam bentuk
perangkat bahan bakar.

Anda mungkin juga menyukai