SMK
DEWI PUJI ASTUTIK
14050404007
IDA AYU KUSUMANINGTYAS
14050404029
Sejarah Perkembangan
Kurikulum di Indonesia
tujuan pendidikan nasional Indonesia pada
awalnya telah mengalami lima kali perubahan,
mengikuti perubahan dalam suasana kehidupan
kebangsaan.
tujuan pendidikan nasional pada masa awal
kemerdekaan
menanamkan penananman jiwa patriotisme .
karena pada saat itu bangsa Indonesia baru saja
lepas dari penjajahan yang berlangsung ratusan
tahun, dan masih ada gelagat bahwa Belanda
ingin kembali menjajah Indonesia
Rencana Pelajaran
Terurai 1952
Silabus mata pelajarannya jelas sekali.
seorang guru mengajar satu mata
pelajaran, kata Djauzak Ahmad, Direktur
Pendidikan Dasar Depdiknas periode
1991-1995.
Di penghujung era Presiden Soekarno,
muncul Rencana Pendidikan 1964 atau
Kurikulum 1964. Fokusnya pada
pengembangan daya cipta, rasa, karsa,
karya, dan moral (Pancawardhana).
Kurikulum 1968
bertujuan bahwa pendidikan ditekankan
pada upaya untuk membentuk manusia
Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani,
mempertinggi kecerdasan dan
keterampilan jasmani, moral, budi pekerti,
dan keyakinan beragama.
Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan
mempertinggi kecerdasan dan
keterampilan, serta mengembangkan fisik
yang sehat dan kuat
Kurikulum 1975
tujuan agar pendidikan lebih efisien
dan efektif. Yang melatarbelakangi
adalah pengaruh konsep di bidang
manejemen, yaitu MBO
(management by objective) yang
terkenal saat itu, kata Drs. Mudjito,
Ak, MSi, Direktur Pembinaan TK dan
SD Depdiknas.
Kurikulum 1984
mengutamakan pendekatan proses, tapi
faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini
juga sering disebut Kurikulum 1975 yang
disempurnakan.
Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek
belajar. Dari mengamati sesuatu,
mengelompokkan, mendiskusikan, hingga
melaporkan. Model ini disebut Cara
Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student
Active Leaming (SAL).
Kurikulum 2004
setiap pelajaran diurai berdasar
kompetensi apakah yang mesti
dicapai siswa.
alat ukur kompetensi siswa, yakni
ujian.
KTSP 2006
Pelajaran KTSP masih tersendat. Tinjauan
dari segi isi dan proses pencapaian target
kompetensi pelajaran oleh siswa hingga
teknis evaluasi tidaklah banyak
perbedaan dengan Kurikulum 2004.
Perbedaan adalah guru lebih diberikan
kebebasan untuk merencanakan
pembelajaran sesuai dengan lingkungan
dan kondisi siswa serta kondisi sekolah
berada
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek
penilaian, yaitu
aspek pengetahuan
aspek keterampilan
aspek sikap dan perilaku
Prinsip Umum
sebagai relevansi ke dalam dan ke
luar.
Fleksibilitas
Kontinuitas
Praktis
Efektivitas
Prinsip Khusus
Prinsip berkenaan dengan tujuan
pendidikan
Prinsip berkenaan dengan pemilihan
isi pendidikan
Prinsip berkenaan dengan pemilihan
proses belajar mengajar
Prinsip berkenaan dengan pemilihan
media dan alat penagajaran
Komponen Pengembangan
Kurikulum
Tujuan Kurikulum
Materi Kurikulum
Metode
Organisasi Kurikulum
Evaluasi