Anda di halaman 1dari 10

ILMU BAHAN

BAJA TAHAN KARAT FERITIK, AUSTENITIK, MARTENSITIK


&
ADI ( Austempered Ductile Iron )

BY : YOGA PRASETYO/16050754025/TMA

PENGERTIAN BAJA TAHAN KARAT


Baja tahan karat adalah kelompok dari baja paduan
yang kadar kromiumnya (Cr) > 12 %. Kromium
dengan besi (Fe) membentuk larutan yang padat atau
solid solution.
Sifat utama dari baja tahan karat adalah memiliki
ketahanan tinggi terhadap korosi, selain itu juga
mudah dibentuk, mudah di mesin dan mampu las
tinggi.

KLASIFIKASI BAJA TAHAN KARAT


1.BAJA TAHAN KARAT FERITIK
Baja tahan karat feritik memiliki kadar kromium 12
30 %, Kadar karbonnya (Cr) relative rendah dan pada
umumnya hanya dapat dikeraskan dengan pekerjaan
dingin (cold working). Pada suhu rendah membentuk
larutan padat Cr-Fe-alpha dengan struktur kristal BCC
(Based Centered Cubic). Mengandung unsur nikel
(Ni) rendah <0,5% sebagai unsur penstabil austenite
yang kuat sehingga lebih stabil dalam ferit.

KLASIFIKASI BAJA TAHAN KARAT


1.BAJA TAHAN KARAT FERITIK
Bersifat ferromagnetik, sehingga sifat tahan korosinya
menengah dan mempunyai sedikit sifat ulet.
Kerugiannya lemah pada temperatur tinggi yang akan
menyebabkan kekuatan material menurun drastis dan
lebih rendah dari kekuatan baja tahan karat bertipe
austenitik.

KLASIFIKASI BAJA TAHAN KARAT


2.BAJA TAHAN KARAT AUSTENITIK
Memiliki kadar kromium 17 25% dan nikel sebesar
8 20%. Terjadi jika pada sistem larutan padat Fe-CrNi ditambah unsur penstabil austenite seperti nikel
atau mangan yang berperan untuk menstabilkan
austrenite, menambah luas fasa austenite dan
mempersempit daerah ferit. Penambahan unsur yang
cukup dapat membentuk matrik dengan unsur
austenite yang stabil pada berbagai suhu. Bersifat non
magnetik dan dilakukan dengan pekerjaan dingin
(cold working)

KLASIFIKASI BAJA TAHAN KARAT


2.BAJA TAHAN KARAT AUSTENITIK
Struktur Kristal dari material tipe ini adalah Face
Centered Cubic (FCC) yang terbentuk karena
penambahan unsur paduan austenite seperti nikel,
mangan dan silikon yang dipadukan dengan kromium
yang mencapai jumlah total 25% dari berat.
Bersifat non magnetik pada kondisi anil dan memiliki
ketahanan korosi yang sangat baik sehingga dapat
bertahan sengan berbagai macam tingkat korosi.

KLASIFIKASI BAJA TAHAN KARAT


3.BAJA TAHAN KARAT MARTENSITIK
Memiliki kadar kromium sebesar 12 - 17 % dan
0,1 1 % karbon. Merupakan paduan dari Fe-Cr-k. Oleh karena
tingkat kandungan unsur utama (Cr dan C) yang tinggi.
Dengan perlakuan panas (heat treatment) unsur mikro
tersebut didapatkan dengan cara memanaskan hingga
suhu austenit dan mendinginkannya dengan media air
sehingga berubah menjadi martensit. Fasa ini membuat
baja tahan karat menjadi rapuh.Untuk memperoleh
keuletan maka dilakukan pemanasan temper.

KLASIFIKASI BAJA TAHAN KARAT


3.BAJA TAHAN KARAT MARTENSITIK
Material tipe ini mempunyai struktur kristal body
centered cubic (BCC) yang menyimpang pada kondisi
telah dikeraskan.
Mempunyai sifat yang dapat dikeraskan dan
ketahanan korosinya hanya mampu sampai pada
lingkungan korosif yang bersifat menengah

ADI
( Austempered Ductile Iron )
Austempered Ductile Iron (ADI) adalah ductile iron
yang diberi perlakuan panas sesuai tingkat standard
ASTM897M dan EM 15464. Perlakuan panas
austempering merubah Ductile Iron menjadi
Austempered Ductile Iron yang mempunyai
kekuatan,toughness,dan fatigue tinggi. Austempered
Ductile Iron lebih kuat dari pada aluminium dan
memilik ketahanan aus mendekati baja.

ADI
( Austempered Ductile Iron )
Memiliki kekuatan tarik 3 kali dari
aluminium sor atau tempa. Kerapatan 10%
lebih rendah dari baja dan Untuk berat
yang sama ADI lebih hemat 20% serta
lebih hemat 50% dari aluminium.
ADI memiliki kelebihan yaitu memiliki
kemampuan pemesinan yang bagus, tahan
aus, uji patah yang tinggi dan harganya
rendah.

Anda mungkin juga menyukai