Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 1

Letysiana
Lutfi lupita
M.Ridwan Anugerah
Novianty Diah N
Putri kurniawati
Sabhan Ramadhan

HAKEKAT KETUHAN
Filsafat Ketuhananadalah pemikiran tentangTuhan
dengan pendekatan akal budi, yaitu memakai apa
yang disebut sebagai pendekatan filosofis. Bagi
orang yang menganut agama tertentu (terutama
agama Islam, Kristen, Yahudi), akan menambahkan
pendekatan wahyu di dalam usaha memikirkannya.
Jadi Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran para
manusia dengan pendekatan akal budi tentang
Tuhan.
Menurut Descartes, filsaafat ketuhanan adalah
berawal dari fungsi iman, yang pada akhirnya
berguna untuk menemukan Allah. Tanpa iman
manusia cenderung menolak Allah.

Untuk mengetahui pengeran Tuhan dalam


islam,maka perlu di kaji rujukan dari Al-Qur'an
tentang kata-kata yang memiliki makna
tuhan.Dalam Al-Qur'an perkataan tuhan di kenal
dengan istilah rabb, maalik atau malik dan Ilaah.
masing-masing istilah tersebut mempunyai
tekanan arti sendiri-sendri.
a. Rabb
Rabb adalah "Tuhan Sang Maha Pencipta", yang
meciptakan keseluruhan alam ini tidak hanya
sekedar menciptakan tetapi juga di maksudkan
sebagai "Sang Maha Pemelihara". Dan juga setiap
kejadian tidak lepas dari kekuasaan-Nya sebagai
"Sang Maha Pengatur". Dari sisi pengakuan, tidak
hanya kaum muslimin yang mengakui adanya
Rabb.

Banyak orang di dunia barat tidak secara


formal beragama tetapi mereka mengakui
adanya "Dia" Tuhan Yang Maha Pencipta.
Dalam Al-Qu'ran ,perkataan Rabb sering di
hubungkan dengan kata kerja seperti yang
terdapat dalam surat Al-Alaq(96)ayat 1-5:"
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu
yang menciptakan. Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Maha Mulia. Yang Mengajar
(manusia) dengan perantaraan kalam. Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak di
ketahuinya".

b. Malik
Dalam Al-Qur'an, kata Malik di pakai untuk
menunjukan pada Tuhan yang berkuasa
mempunyai, memiliki atau merajai sesuatu.
Alquran surat Al-fatihah(1) ayat 4 menyebutkan:
artinya: "Yang Menguasai Hari Pembalasan".
Sedangkan didalam surat An-Nas (114) ayat 2
menyebutkan:
artinya:"Raja Manusia". secara kronologis, kata
Malik menduduki jabatan kedua setelah Rabb,
artinya apabila Rabb itu menunjuk pada yang
menguasai semua apa yang telah diperbuat-nya
tadi .karena kedua kata itu ditujukan kepada
Allah SWT,maka berarti bahwa Allah SWT itu
pencipta alam dan Dia pula yang menguasainya.

c. Ilaah
Secara etimologis ''llaah'' mempuyai arti
sebagai yang disembah dengan sebenarnya
atau tidak sebenarnya. Apa saja yang disembah
manusia, Dia itu llaah namanya. Ini yang
membedakan seseorang apakah muslim atau
bukan. Sesorang bisa memiliki sesembahan
berhala (kaum peganis), atau api (zoraster)
atau matahari dan banyak lagi.
Apabila manusia menyembah hawa nafsu itulah
llahnya atau Tuhannya yang disembah. AlQur'an surat Al-Furqon(25) ayat 44
menyebutkan:
Artinya:''Terangkanlah Kepada-Ku Tentang
Orang Yang Menjadikan Hawa Nafsunya

PENGERTIAN MANUSIA TENTANG TUHAN

Yang dimaksud konsep Ketuhanan menurut


pemikiran manusia adalah konsep yang
didasarkan atas hasil pemikiran baik melalui
pengalaman lahiriah maupun batiniah, baik yang
bersifat penelitian rasional maupun pengalaman
batin. Dalam literatur sejarah agama, dikenal teori
evolusionisme, yaitu teori yang menyatakan
adanya proses dari kepercayaan yang amat
sederhana, lama kelamaan meningkat menjadi
sempurna. Teori tersebut mula-mula dikemukakan
oleh Max Muller, kemudian dikemukakan oleh EB
Taylor, Robertson Smith, Lubbock dan Javens.

BUKTI ADANYA ALLAH


Adanya Allah swt adalah sesuatu yang bersifat
aksiomatik (sesuatu yang kebenarannya telah
diakui, tanpa perlu pembuktian yang berteletele). Namun, di sini akan dikemukakan dalildalil yang menyatakan wujud (adanya) Allah
swt, untuk memberikan pengertian secara
rasional. Mengimani Wujud Allah Subhanahu wa
Taala Wujud Allah telah dibuktikan oleh
fitrah,akal,syara,dan indera.

Fenomena Pengabulan doa


Kita dapat mendengar dan menyaksikan terkabulnya
doa orang-orang yang berdoa serta memohon
pertolongan-Nya yang diberikan kepada orang-orang
yang mendapatkan musibah. Hal ini menunjukkan
secara pasti tentang wujud Allah Swt. Allah berfirman:
Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia
berdoa, dan Kami memperkenankan doanya, lalu
Kami selamatkan dia beserta keluarganya dari
bencana yang besar.
(Al-Anbiya: 76)
(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan
kepada Robbmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu (Al
Anfaal: 9)

Fenomena Mukjizat
Kadang-kadang para nabi diutus dengan disertai
tanda-tanda adanya Allah secara inderawi yang
disebut mukjizat. Mukjizat ini dapat disaksikan atau
didengar banyak orang merupakan bukti yang jelas
tentang wujud Yang Mengurus para nabi tersebut,
yaitu Allah swt. Karena hal-hal itu berada di luar
kemampuan manusia, Allah melakukannya sebagai
pemerkuat dan penolong bagi para rasul. Ketika
Allah memerintahkan Nabi Musa as. Agar memukul
laut dengan tongkatnya, Musa memukulkannya,
lalu terbelahlah laut itu menjadi dua belas jalur
yang kering, sementara air di antara jalur-jalur itu
menjadi seperti gunung-gunung yang bergulung.

Anda mungkin juga menyukai