Anda di halaman 1dari 73

OM SWASTIYASTU

BERBAGAI PROSEDURAL
KEPERAWATAN DALAM
MEMENUHI KEBUTUHAN
PASIEN

OLEH
PUTU BELLA DANIES APSARI

(P07120015082)
NI NYOMAN GDE LURAH SANTI TRI
PERTIWI (P07120015093)
PUTU DIAH NOVIANTI
(P07120015096)
PUTU SRI UTAMI DEVI
(P07120015107)
NI PUTU DEWI DANASUARI UTAMI
(P07120015110)

MENERIMA PASIEN BARU


Penerimaan pasien baru

merupakan suatu tata cara


ataupun pedoman dalam
menerima pasien baru
masuk. Penerimaan pasien
baru merupakan suatu
prosedur yang dilakukan
oleh perawat ketika ada

TUJUAN
Menerima dan menyambut kedatangan
pasien dengan hangat dan terapeutik
Meningkatkan komunikasi antara
perawat dengan klien
Mengetahui kondisi dan keadaan klien
secara umum
Menurunkan tingkat kecemasan pasien
saat MRS (Magnetic Resonance
Spectroscopy)

HAL HAL YANG PERLU


DIPERHATIKAN
Pelaksanaan secara efektif dan

efisien
Dilakukan oleh kepala ruangan
atau Katim atau perawat assosiate
yang telah diberi wewenang /
delegasi.
Saat pelaksanaan tetap menjaga
privasi klien
Ajak pasien dan keluarga
komunikasi yang baik dan berikan

Meja dan kursi pasien dalam

keadaan bersih
Paket perawatan / souvenir
Lembar orientasi pasien baru
dan keluarga
Berkas rekam medis
Peralatan untuk pemeriksaan
dalam yang terdiri dari
termometer, tensimeter,

PERAN PERAWAT DALAM MENERIMA


PASIEN BARU

Kepala ruangan
Ketua tim
Perawat associate

TAHAPAN DAN PROSEDUR


PENERIMAAN PASIEN BARU
Tahap pra penerimaan pasien baru

Menyiapkan kelengkapan administrasi


b. Menyiapkan kelengkapan kamar
sesuai pesanan
c. Menyiapkan format penerimaan
pasien baru
d. Menyiapkan format pengkajian
e. Menyiapkan informed consent
sentralisasi/pengelolaan obat.

f. Menyiapkan nursing kit


g.Menyiapkan lembar tata tertib
pasien dan pengunjung ruangan
h.Menyiapkan lembar hak dan
kewajiban pasien
i.Menyiapkan kartu penunggu
j.Menyiapkan kuisioner kepuasan
pasien

Tahap pelaksanaan penerimaan pasien baru

Pasien datang di ruangan diterima oleh kepala ruangan/


KaTim / perawat yang
diberi delegasi.
b. Perawat memperkenalkan diri kepada klien dan
keluarganya.
c. Perawat menunjukkan kamar/ tempat tidur klien dan
mengantar ke tempat

yang telah ditetapkan.


d. Perawat bersama karyawan lain memindahkan pasien ke
tempat tidur (apabila

pasien datang dengan branchard/ kursi roda) dan


berikan posisi yang nyaman.
e. Perawat melakukan pengkajian terhadap pasien sesuai
dengan format.

f. Perkenalkan pasien baru dengan pasien baru yang

sekamar.
g. Setelah pasien tenang dan situasi sudah memungkinkan
perawat memberikan

informasi kepada klien dan keluarga h. Perawat


menanyakan kembali tentang kejelasan informasi yang telah
disampaikan
i. Apabila pasien atau keluarga sudah jelas, maka diminta
untuk menandatangani

informed concent sentralisasi obat.


j. Perawat menyerahkan kepada pasien lembar kuesioner
tingkat kepuasan

pasien.

MEMINDAHKAN PASIEN DARI


TEMPAT TIDUR KE KURSI
Aktivitas ini dilakukan pada pasien

yang membutuhkan bantuan untuk


berpindah dari tempat tidur ke
kursi roda. Beberapa persiapan
untuk memindahkan pasien adalah
kaji kekuatan otot pasien, mobilitas
sendi, toleransi aktivitas, tingkat
kesadaran, tingkat kenyamanan,
dan kemampuan untuk mengikuti
instruksi.

TUJUAN
Melatih otot skelet untuk mencegah

kontraktur atau sindrom disuse.


Mempertahankan kenyamanan
pasien.
Mempertahankan kontrol diri
pasien.
Memindahkan pasien untuk
pemeriksaan (diagnostic, fisik, dll).

ALAT DAN BAHAN


1. Kursi Roda
.Prosedur Pelaksanaan
.Cuci tangan
.Lakukan persiapan yang telah disebutkan di atas.
.Bantu pasien untuk posisi duduk di tepi tempat

tidur. siapkan kursi roda dalam posisi 45 terhadap


tempat tidur.
.Pasang sabuk pemindah bila perlu.
.Pastikan bahwa pasien menggunakan
sepatu/sandal yang stabil dan tidak licin.

Reganggkan kedua kaki Anda.


Fleksikan panggul dan lutut Anda, sejajarkan lutut

Anda dengan lutut klien.


Genggam sabuk pemindah dari bawah atau
rangkul aksila pasien dan tempatkan tangan Anda
di scapula pasien.
Angkat pasien sampai berdiri pada hitungan ketiga
sambil meluruskan panggul dan tungkai Anda,
dengan tetap mempertahankan lutut agak fleksi.
Pertahankan stabilitas tungkai yang lemah atau
paralisis dengan lutut.
Tumpukkan pada kaki yang jauh dari kursi.

Instrusikan pasien untuk menggunakan lengan yang

memegang kursi untuk menyokong.


Fleksikan panggul dan lutut Anda sambil
menurunkan pasien ke kursi.
Kaji pasien untuk kesejajaran yang tepat untuk
posisi duduk.
Posisikan pasien pada posisi yang dipilih.
Observasi pasien untuk menentukan respon
terhadap pemindahan. Observasi terhadap
kesejajaran tubuh yang tepat dan adanya titik tekan.
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Catat prosedur dalam catatan keperawatan.

MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE


TEMPAT TIDUR
Pengertian

Pada tindakan ini pemindahan pasien dilakukan


oleh dua sampai tiga orang perawat.
Pemindahan ini biasanya dilakukan pada pasien
yang tidak dapat atau tidak boleh melakukan
pemindahan sendiri. Hal yang perlu dipersiapkan
sama dengan pemindahan pasien dari tempat
tidur ke kursi roda.
Tujuan
Memindahkan pasien dari ruangan ke ruangan
lain untuk tujuan tertentu (pemeriksaan
diagnostic, pindah ruangan, dll).

Alat dan Bahan

Brankar atau tempat tidur


Bantal (bila perlu)
Prosedur Pelaksanaan
Cuci tangan
Lakukan persiapan seperti disebut di atas.
Dua atau tiga perawat dengan tinggi badan kurang lebih sama yang

berdiri berdampingan menghadap tempat tidur pasien.


Setiap orang bertanggung jawab untuk salah satu dari area tubuh
pasien (kepala dan bahu, panggul, paha, dan pergelangan kaki).
Masing-masing pasien membentuk dasar pijakan yang luas dan
mendekat ke tempat tidur di depan, lutut agak fleksi.
Lengan pengangkat ditempatkan di bawah kepala dan bahu, panggul,
paha dan pergelangan kaki pasien, dengan jari jemari mereka
menggenggam sisi tubuh pasien.

Pengangkat menggulingkan pasien kea rah dada mereka.


Pada hitungan ketiga, pasien diangkat dan digendong ke

dada perawat.
Pada hitungan ketiga yang kedua, perawat melangkah ke
belakang dan menumpu salah satu kaki untuk mengarah
ke brankar/tempat tidur lain, dengan bergerak ke depan
bila perlu.
Perawat dengan perlahan menurunkan pasien ke bagian
tengah brankar/tempat tidur dengan memfleksikan lutut
dan panggul mereka sampai siku mereka pada setinggi
tepi brankar/tempat tidur.
Perawat mengkaji kesejajaran tubuh pasien, tempatkan
pagar tempat tidur pada posisi terpasang.

Posisikan pasien pada posisi yang

dipilih.
Observasi pasien untuk menentukan
respon terhadap pemindahan.
Observasi terhadap kesejajaran tubuh
yang tepat dan adanya titik tekan.
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Catat prosedur dalam catatan
keperawatan

Posisikan pasien pada posisi yang

dipilih.
Observasi pasien untuk menentukan
respon terhadap pemindahan. Observasi
terhadap kesejajaran tubuh yang tepat
dan adanya titik tekan.
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Catat prosedur dalam catatan
keperawatan

MEMPOSISIKAN PASIEN
Posisi fowler adalah posisi

setengah duduk atau duduk,


dimana bagian kepala tempat
tidurlebih tinggi atau dinaikkan.
Posisi ini dilakukan untuk
mempertahankan kenyamanan dan
memfasilitasi fungsi pernapasan
pasien.

Tujuan

Mengurangi komplikasi akibat


immobilisasi.
Meningkatkan rasa nyaman
Meningkatkan dorongan pada
diafragma sehingga meningkatnya
ekspansi dada dan ventilasi paru
Mengurangi kemungkinan tekanan
pada tubuh akibat posisi yang
menetap

Prosedur
Posisi klien telentang dengan kepala dekat

dengan bagian kepala dari tempat tidur


Elevasikan bagian kepala 45-60 derajat
Letakkan kepala klien diatas kasur atau
diatas bantal yang sangat kecil
Gunakan bantal untuk menyokong lengan
dan tangan klien jika klien tidak dapat
mengontrol secara sadar atau
menggunakan lengan dan tangannya

Posisikan bantal pada punggung bawah klien


Letakkan bantal kecil atau gulungan kain di

bawah paha klien jika ekstremitas bawah


mengalami lumpuh atau jika klien tidak
dapat mengontrol ekstremitas bawah,
gunakan gulungan trokanter selain bantal
dibawah pahanya
Letakkan bantal kecil atau gulungan handuk
dibawah mata kaki
Letakkan papan penyangga kaki didasar
kaki klien

SEMI FOWLER
Posisi semi fowler adalah suatu posisi

dimana bagian kepala tempat tidur


dinaikkan 25 30 derajat, bagian ujung
dan tungkai kaki sedikit diangkat, lutut
diangkat dan ditopang, dengan
demikian membuat cairan dalam rongga
abdomen berkumpul diarea pelvis.

Tujuan
Mengurangi tegangan intra

abdomen dan otot abdomen,


Memperlancar gerakan pernafasan
pada pasien yang bedrest total,
Pada ibu post partum akan
memperbaiki drainase uterus,
Memberikan rasa nyaman bagi
pasien dalam beristirahat.

Prosedur
Pasien ditumpukkan pada bagian punggung.
Bagian kepala tempat tidur dinaikkan 30 derajat
Digunakan satu, dua atau tiga bantal untuk

menopang kepala dan bahu.


Lutut dapat ditekuk sedikit dan ditopang
dengan bntal.
Bantal dapat ditempatkan di bawah masingmasing lengan sebagai penopang
Bantalan kaki mempertahankan kaki pada
posisinya.

POSISI LITHOTOMI
Pada posisi ini pasien berbaring telentang

dengan mengangkat kedua kaki dan


menariknya keatas bagian perut. Posisi ini
dilakukan untuk memeriksa genitalia pada
proses persalinan, dan memasang alat
kontrasepsi dan kedua kaki ditekuk dan
diangkat keatas abdomen.

Tujuan:

a) Pemeriksaan alat genitalia


b) Proses persalinan
c) Pemasangan alat kontrasepsi
Prosedur

Siapkan bantal
Tempat tidur khusus
Selimut /kain penutup
Jelaskan prosedur yang akan di lakukan

Cuci tangan
Pasien dalam keadaan berbaring

(telentang)
Angkat kedua paha dan tarik ke atas
abdomen
Tungkai bawah membentuk sudut 90
terhadap paha
Letakkan bagian lutut /da penyangga
kaki di tempat tidur khusus untuk
posisi litotomi
Pasang selimut
Cuci tangan setelah prosedur di

POSISI DORSAL RECUMBENT


Pada posisi ini pasien berbaring

telentang dengan kedua lutut fleksi


(ditarik atau direnggangkan) di
atas tempat tidur. Posisi ini
dilakukan untuk merawat dan
memeriksa serta pada proses
persalinan.

Tujuan
Meningkatkan kenyamanan pasien,

terutama dengan ketegangan punggung


belakang.
Dan juga digunakan kepada pasien saat
pemasangan kateter.
Prosedur
Siapkan bantal
Tempat tidur khusus
Selimut

Jelaskan prosedur pada pasien yang

akan di lakukan
Cuci tangan
Pasien dalam keadaan berbaring
Pakaian bawah di buka
Tekuk lutut dan di renggangkan
Pasang selimut untuk menutupi area
genitalia
Cuci tangan setelah prosedur di
lakukan

POSISI SIM
Posisi sim adalah posisi miring kekanan

atau miring kekiri. Posisi ini dilakukan


untuk memberi kenyamanan dan
memberikan obat per anus (supositoria).
Berat badan terletak pada tulang illium,
humerus dan klavikula.

Tujuan
Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan

mencegah aspirasi
Mengurangi penekanan pada tulang secrum
dan trochanter mayor otot pinggang
Memasukkan obat supositoria
Mencegah dekubitus (matinya jaringan karena
jaringan darah ditekan terus menerus)
Prosedur
Cuci tangan
Siapkan bantal, tempat tidur khusus dan selimut
Tempatkan kepala pasien posisi datar di tempat

tidur

Tempatkan pasien dalam posisi

telentang
Posisikan pasien dalam posisi miring
yang sebagian pada abdomen
Tempatkan bantal kecil di bawah kepala
Tempatkan bantal di bawah lengan atas
yang di fleksikan, yang menyokong
lengan setinggi bahu. Sokong lengan
lain di atas tempat tidur.
Tempatkan bantal di bawah tungkai atas
yang di fleksikan, yang menyokong
tungkai setinggi panggul.

Tempatkan bantal pasien paralel dengan

permukaan plantar kaki.


Turunkan tempat tidur.
Observasi posisi sejajaran tubuh, tingkat
kenyamanan, dan titik potensi tekanan.
Cuci tangan
Catat prosedur, termasuk posisi yang di
tetapkan, kondisi kulit, gerakan sendi,
kemampuan pasien membantu bergerak,
dan kenyamanan pasien.

POSISI TRENDELENBERG
Pada posisi ini pasien berbaring di

tempat tidur dengan bagian kepala lebih


rendah daripada bagian kaki. Posisi ini
dilakukan untuk melancarkan peredaran
darah ke otak.

Tujuan
Mengatasi pasien dengan pembedahan

pada daerah perut.


Pasien shock.
pasien hipotensi
Prosedur
Siapkan dua potong balok yang sama
tinggi untuk meninggikan bagian kaki
tempat tidur atau ada tempat tidur
yang bisa dinaikkan bagian kakinya.
Memberi tahu pasien
Mencuci tangan
Mengangkat bantal

Memasang balok pada kedua kaki

tempat tidur, di bagian kaki


pasien atau menaikkan pada
bagian kaki bila ada tempat tidur
yang bisa diatur.
Merapikan keadaan pasien
Perhatikan keadaan umum
pasien selama bekerja

POSISI SUPINASI
Posisi telentang atau supinasi dimana

pasien menyandarkan punggungnya agar


dasar tubuh sama dengan kesejajaran
berdiri dalam keadaan baik. Posisi ini juga
merupakan posisi dimana klien berbaring
terlentang dengan kepala dan bahu sedikit
elevasi menggunakan bantal.

Tujuan
Meningkatkan kenyamanan pasien
memfasilitasi penyembuhan terutama pada

pasien pembedahan atau dalam proses


anestesi tertentu.
Untuk mengatasi masalah yang timbul akibat
pemberian posisi pronasi yang tidak tepat

Prosedur
Cuci tangan dengan menggunakan sarung

tangan bila diperlukan. Menurunkan


transmisi mikroorganisme.
Baringkan klien terlentang mendatar
ditengah tempat tidur. Menyiapkan klien

Letakkan bantal dibawah kepala, leher dan bahu klien.

Mempertahankan body alignment yang benar dan mencegah


kontraktur fleksi pada vertebra cervical.
Letakkan bantal kecil dibawah punggung pada kurva lumbal,
jika ada celah disana. Bantal akan menyangga kurva lumbal
dan mencegah terjadinya fleksi lumbal.
Letakkan bantal dibawah kaki mulai dari lutut sampai tumit.
Memberikan landasan yang lebar, lembut dan fleksibel,
mencegah ketidaknyamanan dari adanya hiperektensi lutut
dan tekanan pada tumit
Topang telapak kaki klien dengan menggunakan footboard.
Mempertahankan telapak kaki dorsofleksi, mengurangi resiko
foot-droop.
Jika klien tidak sadar atau mengalami paralise pada
ekstremitas atas, maka elevasikan tangan dan lengan bawah
(bukan lengan atas) dengan menggunakan bantal. Posisi ini
mencegah terjadinya edema dan memberikan kenyamanan.
Bantal tidak diberikan pada lengan atas karena dapat
menyebabkan fleksi bahu.
Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan

POSISI PRONASI
Posisi pronasi adalah posisi dimana

klien berbaring diatas abdomen


dengan kepala menoleh
kesamping.

Tujuan

a) Memberikan ekstensi penuh pada


persendian pinggul dan lutut.
b) Mencegah fleksi kontraktur dari
persendian pinggul dan lutut.
c) Memberikan drainase pada mulut
sehingga berguna bagi klien post operasi mulut
atau tenggorokan.
Prosedur
Siapkan tempat tidur
Bantal angin
Gulungan handuk
Sarung tangan (bila diperlukan)

Cuci tangan dengan menggunakan sarung tangan bila

diperlukan. Menurunkan transmisi mikroorganisme.


Baringkan klien terlentang mendatar di tempat tidur.
Menyiapkan klien untuk posisi yang tepat.
Gulingkan klien dengan lengan diposisikan dekat dengan
tubuhnya dengan siku lurus dan tangan diatas pahanya.
Posisikan tengkurap ditengah tempat tidur yang datar.
Memberikan posisi pada klien sehingga kelurusan tubuh
dapat dipertahankan.
Putar kepala klien ke salah satu sisi dan sokong dengan
bantal. Bila banyak drainase dari mulut, mungkin pemberian
bantal dikontra indikasikan. Menurunkan fleksi atau
hiperektensi vertebra cervical.
Letakkan bantal kecil dibawah abdomen pada area antara
diafragma (atau payudara pada wanita) dan illiac crest. Hal
ini mengurangi tekanan pada payudara pada beberapa klien
wanita, menurunkan hiperekstensi vertebra lumbal, dan
memperbaiki pernafasan dengan menurunkan tekanan
diafragma karena kasur.

Letakkan bantal dibawah kaki, mulai lutut sampai dengan

tumit. Mengurangi plantar fleksi, memberikan fleksi lutut


sehingga memberikan kenyamanan dan mencegah tekanan
yang berlebihan pada patella.
Jika klien tidak sadar atau mengalami paralisa pada
ekstremitas atas, maka elevasikan tangan dan lengan
bawah (bukan lengan atas) dengan menggunakan bantal.
Posisi ini akan mencegah terjadinya edema dan
memberikan kenyamanan serta mencegah tekanan yang
berlebihan pada patella.
Jika klien tidak sadar atau mengalami paralisa pada
ekstremitas atas, maka elevasikan tangan dan lengan
bawah (bukan lengan atas) dengan menggunakan bantal.
Posisi ini akan mencegah terjadinya edema dan
memberikan kenyamanan. Bantal tidak diletakkan dibawah
lengan atas karena dapat menyebabkan terjadinya fleksi
bahu.
Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

PROSEDUR MELATIH PASIEN


BERJALAN
Menyiapkan pasien untuk berjalan.
Jika pasien dapat berjalan sendiri, dorong kemampuan pasien ini

tetapi berjalan dekat pasien sehingga Anda sapat membantu jika


pasien tergelincir atau merasa pusing. Anda dapat menggandeng
lengan bawah Anda dengan lengan bawah pasien dan jalan
bersama.
Jika pasien tampak tidak mantap, tempatkan satu lengan
merangkul pinggul pasien untuk menyokong dan memegang
lengan pasien paling dekat dengan anda, dengan menyokong
pasien pada siku.
Jika pasien mengalami pusing dan mulai jatuh, bantui ia ke kursi
paling dekat.
Tempatkan kepala pasien di antara lututnya.
Ketika pasien merasa lebih baik, bantu ia kembali ke tempat tidur.
Jika tidak ada kursi, bantu pasien prlahan duduk di lantai. Hatihati dengan kepala pasien agar tidak membentur lantai.

MENGGUNAKAN ALAT BANTU


PASIEN UNTUK BERJALAN
Tongkat

Tongkat khususnya membantu jika pasien


mengalami kelemahan pada satu kaki.

Kruk

Kruk mungkin digunakan sementara,


tetapi untuk beberapa orang mungkin
permanen. Tipe kruk paling umum
ditempatkan di bawah lengan dan
mempunyai batang untuk pegangan
tangan.

MEMANDIKAN PASIEN DI ATAS


TEMPAT TIDUR
Merupakan prosedur keperawatan yang

dilakukan pada pasien yang tidak


mampu mandi secara sendiri.
Tujuan

1. Menjaga kebersihan tubuh.


2. Mencegah kemungkinan terjadinya infeksi
akibat kebersihaN kulit yang kurang.
3. Memperlancar sistem peredaran darah.
4. Menambah kenyamanan pasien

Pesiapan Alat dan Bahan


Satu stel pakaian.
Waskom manddi yang berisi air hangat atau dingin,

waskom mandi dua buah, masing masing berisi air


dingin dan air hangat 2/3 bagian.
Sabun mandi dalam tempatnya.
2 handuk bersih
3 waslap
Kain penutup/ selimut mandi
Tempat untuk pakaian kotor
Celemek
Sarung tangan bersih (sepasang)
Bedak badan/ talk
Minyak kayu putih
Sampiran (jika di perlukan)

Cara pelaksanaan
Jelaskan prosedur pada pasien tentang maksud

dan tujuan tindakan.


Tutup pintu/jendela atau pasang sampiran.
Atur posisi pasien dalam keadaan terlentang.
Cuci tangan dan keringkan dengan haduk bersih.
Pakai celemek dan sarung tangan.
Berdiri di sisi kiri pasien.
Buka selimut tempat tidur, atur dibawah kaki
pasien kemudian ganti dengan selimut mandi.
Buka pakaian pasien bagian atas, lalu menutup
bagian yang terbuka dengan selimut mandi
sampai dada.

Lakukan cuci muka terlebih dahulu.


Handuk bentangkan dibawa kepala pasien.
Tanyakan pada pasien apakah bisa menggunakan sabun atau

tidak.
Bersikan muka, telinga, leher dengan waslap lembab atau
dengan sabun, kemudian bilas sampai bersih
Keringkan dengan haduk.

Lakukan mencuci lengan/ ekstremitas atas


Kedua lengan pasien di keataskan
Pindah handuk di atas dada pasien, kemudian lebarkan pada

samping kiri dan kanan


Letakan kedua tangan pasien diatas haduk yang telah
dilebarkan
Kedua lengan pasien dibasahi kemudian di sabuni ,dari ujung jari
ke arah pangkal lengan yang dimulai dengan bagian yang
terjauh
Lakukan pembilasan sampai bersih dan keringkan dengan haduk

Lakukan mencuci bagaian dada dan perut


Selimut mandi diturunkan sampai perut bagian

bawah
Keataskan kedua tangan pasien , kemudian haduk
di angkat dan dibentangkan di sisi pasien
Basahi bagian ketiak, dada dan perut kemudian
disabun, bilas dengan bersih kemudian keringkan
dengan handuk

Lakukan mencuci punggung


Miringkan pasien ke kiri.
Bentangkan haduk di bawah punggung sampai glutea.
Basahi daerah punggung hingga glutea , kemudian

disabun, dibilas dan di keringkan dengana haduk.


Berikan minyak kayu putih kalau perlu dan bedak.

Miringkan pasien ke kanan, kemudian handuk bentangkan

dibawah punggung sampai glutea.


Cuci punggung kiri sebagaimana punggung kanan.
Beri minyak kayu putih dan bedak bilah perlu, kemudian
pasien di telentangkan.
Pakaian bagian atas dipasangkan dengan rapi

Lakukan pencucian daerah kaki


Ganti air dengan air bersih, kemudian cuci dan berisihkan

dengan waslap hingga bersih.


Pakaian bawah ditanggalkan, kemudian tutup kembali
dengan selimut mandi.
Keluarkan kaki terjauh dari selimut mandi.
Handuk dibentangkan dibawahnya dan lutut ditekuk.
Bersikan kaki dengan sabun, dibilas selanjutnya di
keringkan, demikian dengan kaki yang lain
lakukan mencuci lipatan paha dan genetalia

Bentangkan handuk dibawah glutea, celana

dalam ditanggalkan.
Basahi daerah lipatan paha dan genetalia,
kemudian diberih sabun, dibilas dan di
keringkan.
Ganti celana dalam yang bersih dan
pasangkan pakaian bagian bawah.
Rapikan pasien dan atur posisi yang aman
dan nyaman.
Lepaskan sarung tangan dan bereskan
barang.
Cuci tangan

MERAWAT GIGI DAN MULUT PADA


PASIEN YANG TIDA SADAR
Perawatan mulut penting terutama untuk
pasien tidak sadar. Tindakan kewaspadaan
khusus perlu dilakukan.
Jika mungkin, posisikan pasien miring,
mendekati tempat tidur.
Cuci tangan Anda.
Tempatkan baskom kecil di bawah dagu
pasien dengan handuk di bawah dagu
pasien dengan handuk di bawah baskom
untuk menyerap tetesan air.
Buka mulut pasien secara perlahan dengan
spatel lidah atau alat lain, seperti sendok.

Bersihkan gigi dan membran, kemudian bilas mulut

dengan menyemprotkan sedikit air ke dalam mulut


dengan spuit. Atau gunakan bantalan kasa atau kain
yang dilembabkan untuk membilas mulut.
Bila Anda menyemprotkan air ke dalam mulut
pasien, yakinkan bahwa air tersebut mengalir keluar
dai samping mulut atau isap mulut untuk
mengeluarkan air tersebut. Cairan yang tertinggal di
mulut dapat menyebabkan pasien tersedak. Air ini
dapat terhirup ke dalam paru-paru dan
menyebabkan pneumonia.
Stelah membersikan mulut pasien, cuci tangan Anda.

MENGGANTI PAKAIAN KLIEN DI ATAS


TEMPAT TIDUR
PENGERTIAN
Mengganti pakaian klien yaitu
merupakan tindakan pengganti kotor
klien dengan pakaian yang bersih.
TUJUAN
Menjaga kebersihan dan kenyamanan
klien
Untuk meningkatkan gambaran diri dan
harga diri klien dengan menciptakan
suasana yang bersih, rapi, dan nyaman.
Untuk mengontrol penyebab

ALAT DAN BAHAN


Pakian bersih
Selimut
Ember untuk tempat pakian kotor
FASE PRAINTERAKSI TERDIRI DARI:
Mengidentifikasi kebutuhan atau indikasi klien
Mencuci tangan
Menyiapkan alat
FASE ORIENTASI TERDIRI DARI:
Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan prosedur tindakan
Menanyakan persetujuan klien untuk dilakukan
tindakan

FASE KERJA TERDIRI DARI:


Menjaga privasi (menutup sampiran)
Mengenakan sarung tangan bersih
Membuka pakaian klien yang kotor dengan melepas salah

satu lengan baju


Memiringkan klien kea rah lengan yang belum terlepas
Menggulung baju yang kotor hingga bawah punggung klien
Memasukkan salah satu lengan baju ke lengan baju ke
tangan klien dan gulung sisi yang lain hingga punggung klien
Miringkan klien kea rah sebaliknya (arah lengan yang telah
terpasang pakaian bersih)
Lepaskan dan angkat pakaian yang kotor, lalu letakkan di
tempat linen kotor
Masukkan sisi lengan pakaian yang bersih
Mengembalikan klien ke posisi yang nyaman
Merapikan pakaian klien

FASE TERMINASI TERDIRI DARI:


Merapikan klien dan alat
Mengevaluasi respon klien
Mengucapkan salam
Mencuci tangan

FASE DOKUMENTASI

MENCUCI RAMBUT
Merawat rambut merupakan tindakan

keperawatan yang dilakukan pada pasien


yang tidak mampu memenuhi kebutuhan
untuk mencuci dan menyisir rambut.

Tujuan

1.Menambah rasa nyaman.


2.Membasmi ketombe yang melekat
pada kulit.
3. Memperlancar sistem peredaran darah
di bawah kulit

Alat dan Bahan


Handuk secukupnya
Perlak atau pengalas.
Baskom berisi air hangat
Sampo atau sabun dalam tempatnya
Kasa dan kapas
Sisir
Bengkok
Gayung
Ember kosong

Prosedur Kerja
Jelaskan prosedur pada klien.
Cuci tangan.
Tutup jendela atau pasang sampiran.
Atur posisi setengah duduk atau tidur.
Setelah posisi tidur lalu letakkan perlak/ pengalas di bawah

kepala pasien dan perlak/ pengalas diarahkan ke bawah dengan


digulung bagian tepi menuju tempat penampung (baskom).
Letakkan baskom di bawah tempat tidur tepat di bawah kepala
pasien.
Tutup telinga dengan kapas.
Tutup dada dengan handuk sampai ke leher.
Kemudian sisir rambut dan lakukan pencucian dengan air
hangat selanjutnya. menggunakan sampo dan bilas dengan air
hangat sambil di pijat.
Setelah selesai keringkan rambut dan sisir.
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

MENYISIR RAMBUT
Mengatur rambut dengan serapi-rapinya dengan
menggunakan sisir rambut.
Tujuan :
Rambut tetap bersih,rapih, dan repelihara.
Membantu memberikan stimulasi sirkulsi darah
pada kulit kepala.
Membantu mendistribusikan minyak rambut
Mengkaji memonitor masalah-masalah pada
rambut dan kulit kepala
Memberikan perasaan senang pada klien
Menambah percaya diri.

Persiapan alat-alat

1. Baki berisi :
Sisir
Alas / handuk
Bengkok berisi larutan lisol 2%
Potongan kertas tissue dalam tempatnya
Bengkok kosong
Sarung tangan
Tali pita atau karet untuk mengikat rambut
Minyak rambut bila perlu

Prosedur :
Mendekatkan alat-alat dekat dengan klien.
Memberi tahu klien dan menjelaskan mengenai

prosedur.
Mencuci tangan.
Membentangkan handuk dibawah kepala klien
kemudian dimiringkan.
Mengkaji kulit kepala klien.
Membagi rambut menjadi dua bagian.
Menyisir rambut mulai dari ujung, makin lama
makin keatas sampai pangkal.

Rambut yang rontok dikumpuldan dibungkus dengan

kertas, kemudian dibuang dibengkok kosong.


Rambut panjang diikat ujungnya (dijalin) demikian juga
bagian lainnya bila perlu.
Setelah menyisir, sisir dibersihkan dengan kertas tissue
kemudian dimasukan dalam bengkok berisi larutan lisol .
Mengangkat handuk dibawah kepala dan merapikan
klien.
Membereskan alat-alat, dibawah kespoelhok untuk
dibersihkan, kemudian dikembalikan ketempat semula.
Mencuci tangan.
Mendokumentasikan prosedur yang dilaksanakan

Perhatian :
Selama bekerja perhatikan keadaan umum

klien.
Hindarkan rasa sakit pada waktu menyisir
rambur.
Gunakan sisir yang ujungnya tidak terlalu
tajam.
Bila ada kelainan seperti : luka, ada kutu,
rambut mudah rontok laporkan kepada
kepala ruangan atau dokter..
Bila rambut kusut beri minyak rambut
dahulu atau dibasahi dengan air dan

OM SANTHI, SANTHI , SANTHI


, OM

Anda mungkin juga menyukai