Kriteria :
Pernyataan yang menjadi
syarat kunci bahwa perusahaan
memenuhi kehalalan produk
Kebijakan Halal
Tim Manajemen Halal
Pelatihan dan Edukasi
Bahan
Produk
Fasilitas Produksi
Prosedur Tertulis untuk Aktivitas Kritis
Penanganan Produk untuk yang tidak memenuhi
kriteria
9. Mampu Telusur (Traceability)
10. Internal Audit
11. Kaji Ulang Manajemen (Management Review)
I. KEBIJAKAN HALAL
Pimpinan perusahaan/Manajemen
Puncak harus membuat kebijakan
halal tertulis.
komitmen untuk memproduksi produk halal
Kebijakan halal disosialisasikan
kepada semua pihak yang
berkepentingan.
IV. BAHAN
Kategori Bahan :
Bahan baku, tambahan dan penolong
1. Bahan bukan dari babi dan tidak mengandung
bahan dari babi dan turunannya.
2. Bahan bukan khamr (minuman beralkohol) dan
tidak mengandung Khamr dan turunannya yang
diperoleh melalui pemisahan secara fisik.
3. Bahan bukan darah, bangkai, dan bagian dari
tubuh manusia dan tidak mengandung darah,
bangkai dan bagian dari tubuh manusia
8. Produk Mikrobial
Bahan tidak menyebabkan infeksi dan intoksikasi bagi
manusia.
Media pertumbuhan, bahan aditif dan bahan penolong tidak
mengandung bahan dari babi atau turunannya.
Untuk produk mikrobial yang diperoleh tanpa pemisahan,
maka media pertumbuhan harus suci dan dari bahan halal.
Produk mikrobial yang tumbuh pada media yg terkena najis
(namun bukan berasal dari babi) adalah halal jika produk
dapat dipisahkan dan disucikan menggunakan tathir syari
(pembersihan menggunakan air sejumlah tertentu untuk
membersihkan najis).
Produk Mikrobial yang menggunakan mikroba rekombinan,
tidak menggunakan gen yang berasal dari babi atau manusia.
9. Alkohol/Ethanol
Bukan berasal dari industri minuman ber-alkohol (khamr)
Pada produk yang dikonsumsi langsung, maka kadar alkohol
harus tidak terdeteksi.
Kadar ethanol pada produk intermediet tidak lebih dari 1 %
Produk samping dari industri minuman beralkohol atau
turunannya:
- Jika dalam bentuk cair, maka tidak boleh digunakan jika
diperoleh melalui pemisahan secara fisik.
- Jika dalam bentuk padatan, seperti brewer yeast, maka dapat
digunakan jika telah dicuci untuk menghilangkan rasa, bau dan
warna.
- Dapat digunakan jika bahan dihasilkan dari reaksi kimia atau
biotransformasi (menggunakan enzim atau mikroba)
V. PRODUK
1. Merk/nama produk tidak ber-asosiasi dengan produk
haram atau peribadatan yang tidak seusai dengan syariah
Islam.
2. Karakteristik/ Profil sensori produk tidak mengarah atau
sama pada produk haram.
3. Jika suatu produk retail dengan suatu nama telah
didaftarkan, maka semua produk dengan nama yang sama
harus didaftarkan.
4. Khusus restoran : Semua menu disertifikasi dan
pengunjung restoran tidak mengkonsumsi makanan dari
luar yang tidak memiliki status halal yang jelas.
Pembelian (Purchasing)
Perusahaan harus memiliki prosedur tertulis dari pembelian
bahan.
Prosedur harus menjamin bahwa bahan yang dibeli untuk
digunakan pada produk yang disertifikasi telah disetujui
LPPOM MUI
Bukti pembelian bahan dipelihara.
Formula Produk
Perusahaan memiliki prosedur tertulis untuk formulasi
produk
Perusahaan memiliki formula standar yang tertulis
Prosedur untuk formulasi produk harus menjamin
bahwa semua bahan yang digunakan disetujui oleh
LPPOM MUI.
Produksi
Terdapat prosedur produksi yang tertulis.
Prosedur produksi menjamin bahwa semua bahan yang
digunakan disetujui oleh LPPOM MUI.
Prosedur menjamin bahwa formula yang digunakan
sesuai dengan formula standar.
Bukti/catatan produksi dipelihara.
Penyimpanan (Storage)
Terdapat prosedur tertulis penyimpanan bahan dan
produk.
Prosedur penyimpanan menjamin tidak terjadi
kontaminasi bahan haram/najis.
Bukti penyimpanan bahan dan produk dipelihara.
X. AUDIT INTERNAL
Terdapat prosedur tertulis audit internal pelaksanaan SJH.
Dilaksanakan minimal setiap enam bulan.
Dilakukan oleh Auditor Halal Internal yang independen
pada wilayah yang akan diaudit.
Hasil audit internal disampaikan kepada pihak yang
bertanggung jawab terhadap kegiatan audit.
Tindakan koreksi dan batas waktu pelaksanaanya harus
ditetapkan.
Hasil tindakan koreksi harus dipastikan menyelesaikan
kelemahan dan menghindari terulangnya kembali.
Hasil audit internal dilaporkan ke LPPOM MUI dalam
bentuk laporan berkala (Laporan enam bulanan).
Bukti pelaksanaan audit internal harus dipelihara.
HAS 23000:2
PENGETAHUAN
BAHAN NABATI
Ya
Non TK
Kultivasi
Mikrobial ?
Tidak
Ya
+ Bahan Tambahan/penolong
?
Fermentasi
Khamr?
Tidak
Ya
TK
Haram
Tidak
Ya
Non TK
TK
40
PENGETAHUAN BAHAN
HEWANI
Ada
Pengolahan ??
Ya
Tidak
Tidak
TK
Ya
Non TK
Haram
Ya
Tidak Boleh
Digunakan
Ya
Tidak
TK
Non TK
TITIK KRITIS
BAHAN LAINLAIN
Outline
Pengelompokan Bahan lain-lain
Identifikasi Titik Kritis Bahan
Lain-lain
Pengetahuan Bahan Lain-lain
Bahan tambang
Sintetik
Campuran
Bahan Lain yg tdk termasuk
kelompok sebelumnya
Bahan Lain-lain
Sintetik
Bahan Tambang
Campuran
TK
Non TK
Organik
TK
Non Organik
Apakah Mengandung Bhn
Penolong
Tidak
Ya
Non TK
TK
Produk Mikrobial :
R. oryzae
Penicillium
camemberti
A. niger
Bacteria
Bakteri
MIKROORGANISME?
Yeast/Khami
Kapang
TK
Titik
kritis
produk
mikrobi
al
Enzim
Bahan penolong
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
TK 1
Non TK
Tidak dapat
disertifikasi
Tidak
Ya
Tidak dapat
disertifikasi
Ya
Tidak
Non TK
Tidak
Tidak dapat
disertifikasi
Ya
Apakah ada peluang terkontaminasi
bahan haram/najis ?
Ya
TK 2
Tidak
Non TK
Terima
Kasih