Anda di halaman 1dari 43

KELOMPOK 1

Anggota:
ABDUL SYAHRIANDI
AGUSTIN ROSALINA HANDAYANI
ANISAH AMALIA KARIM
ANNISAH DWI KHAIRANI
DIRGAN YOLANDA
DWI EVRYANI
ELFIA NESWITA
LENDRA YUNANCE
LIDYA SOSPOLIZA
LUCYA PUSPITA
MUHAMMAD HARIS
RIZKY YULION PUTRA
SARAH DEWI MUSTIKA

Gagal Jantung
(Heart Fail) Gagal
jantung
n
a
be
k
a
ketidakmampuan jantung ber ban
s
u rn t)
le
r
bi
dalam
berkontraksi
(fungsi
i
e
k
h
( ak
K
sistolik) atau dalam berelaksasi
y
n
e
(fungsi diastolik)
p
Atau
Jumlah darah yang dipompa oleh
jantung setiap menitnya (cardiac
output, curah jantung) tidak
mampu memenuhi kebutuhan

ETIOLOGI

Penyebab

gagal jantung dapat diklasifikasikan


dalam enam kategori utama, yaitu:

Kegagalan
yang
berhubungan
dengan
abnormalitas miokard, dapat disebabkan oleh
hilangnyamiosit(infrak miokard, kontraksi yang
tidak terokoordinasi (left bundle branch block),
Kontraktilitas(kardiomiopati)).
Kegagalan
yang
berhubungan
denganoverload(hipertensi)
Kegagalan yang berhubungan dengan katup
Kegagalan yang disebabkan abnormalitasritme
kardiak
Kegagalan
yang
disebabkan
abnormalitas
perikard atau efusi perikard (temponade)
Kelainan kongenital jantung

Disfungsisistolik(penurunan
kontraktilitas)

Pengurangan massa
otot(misalnya,infarkmiokar)
Dilatasikardiomiopati
Hipertrofiventrikel
Tekanandarah yang terlalu
tinggi(misalnya
hipertensi,sistemikatau paruparu,aortaatau
stenosiskatuppulmonal)
Volumeoverload(misalnya
regurgitasikatup jantung)

Disfungsidiastolik(Pembatasa
ndalamPengisianventrikel)

Peningkatankekakuanventr
ikular
Hipertrofiventrikel(misalny
akardiomiopati hipertrofik)
Penyakit infiltratif miokard
(misalnya amiloidosis,
sarkoidosis,
endomyocardialfibrosis)
Iskemiadan infarkmiokard
Stenosis katup
mitralataukatup trikuspid
Penyakit Pericardial
(misalnya, perikarditis,
tamponade perikardial)

Secara

garis
besar,
faktor
kemungkinan yang menyebabkan
penyakit gagal jantung adalah
orang-orang
yang
memiliki
penyakit:

Hipertensi
Hiperkolesterolemia
Diabetes
Obesitas
Seseorang
yang
memiliki
riwayat
keluarga penyakit jantung
Pola hidup yang tidak teratur dan kurang
ber-olah raga.

Klasifikasi gagal jantung


Sesak napas,
diperberat bila
berbaring,
terutama saat
tengah malam.
Takipnea,
takikardia,
terdengar bunyi
jantung
ketiga
Retensi
cairan
pd
saat inspirasi
tungkai,
asites
(kasus berat)
kenaikan JVP,
edema perifer..
Pembesaran
jantung,
penurunan otot
skelet yg
menyebabkan
fatigue, kelelahan,
lemah.

Aktivasi

neurohormonal terjadi
dengan peningkatan
vasokonstriktor(renin, angiostensin II,
katekolamin) yang memicu retensi
garam dan air serta meningkatkan
beban akhir (afterload) jantung. Hal
tersebut mengurangi pengosongan
ventrikel kiri (LV) dan menurunkan
curah jantung, menyebabkan
aktivasi neuroendokrin yang lebih
hebat, shg meningkatkan afterload.

Dilatasi

ventrikel
Terganggunya fungsi sistolik dan
retensi cairan meningkatkan
volume ventrikel (dilatasi). Jantung
yang berdilatasi tidak efisien
secara mekanis. Jika persediaan
energi terbatas (misal pada
peny.koroner) bisa menyebabkan
gangguan kontraktilitas dan
aktivitas neuroendokrin.

Remodeling ventrikel kiri.


Remodeling ventrikel kiri yang progresif
berhubungan langsung dengan memburuknya
kemampuan ventrikel di kemudian hari.
Perubahan biologis pada miosit jantung.
Terjadi hipertrofi miosit jantung, perubahan
komplek kontraksi-eksitasi, perubahan miokard,
nekrosis, apoptosis, autofagi.
Perubahan struktur ventrikel kiri.
Perubahan ini membuat jantung membesar,
mengubah bentuk jantung menjadi lebih
sferis mengakibatkan ventrikel membutuhkan
energi lebih banyak, sehingga terjadi
peningkatan dilatasi ventrikel kiri, penurunan
cardiac output, dan peningkatan
hemodynamic overloading.

Penurunan

fungsi jantung, dimana


jantung mengalami mekanisme
kompensasi yaitu :
1.Takikardia dan peningkatan kontraksi
melalui aktivasi sistem syarag simpatik
2.Mekanisme Frank-Starling, dimana
apabila terjadi peningkatan kontraksi
akan mengakibatkan peningkatan
volume
3.Vasokontriksi
4.Hipertrofi ventrikular

Pengurangan

output kardiak
dikarenakan hormon syaraf menginisiasi
kejadian inisial. Senyawa ini meliputi
angiostensin II, norepinefrin, aldosteron,
arginin vasopresin, dan mediator inflamasi
sitokin (ILN 6, ILN 1,dan TNF )
Faktor pengendapan yang dapat
menyebabkan keadaan kompensasi
menjadi dekompensasi yaitu, makanan
atau terapi obat, iskemia koroner, infeksi
pulmonari
Obat dapat mengendapkan atau
menyebabkan eksaserbasi gagal jantung,
karena efek inotropik negatif, kardiotoksik,
atau senyawa yang menahan natrium.

Penyebab seluruh kegagalan


Pompa jantung

Lanjutan
b. Miokarditis
c. Kelainan metabolik
d. Toksisitas (alkohol, kobalt)
e. Presbikardia
2. Kelainan Disdinamik Sekunder (akibat kelainan mekanik)
a. Deprivasi oksigen (penyakit jangung koroner)
b. Kelainan metabolik
c. Peradangan
d. Penyakit sistemik
e. Penyakit paru obstruktif kronis
c. Perubahan Irama Jantung atau Urutan Hantaran
1. Tenang (standstill)
2. Fibrilasi
3. Takikardia atau bradikardia ekstrim
4. Asinkronitas listrik, gangguan konduksi

TERAPI GAGAL
JANTUNG

CHF Akut
Meningkatkan oksigenasi
dengan pemberian oksigen
dan menurunkan konsumsi
oksigen melalui istirahat
atau pembatasan aktivitas.
Diet pembatasan natrium
Menghentikan obat-obatan
yang memperparah seperti
NSAIDs karena efek
prostaglandin pada ginjal
menyebabkan retensi air dan
natrium
Pembatasan cairan (kurang
lebih 1200-1500 cc/hari)
Olah raga secara teratur

Oksigenasi

(ventilasi

mekanik)

Terapi Non Farmakologis

Terapi non farmakologi


Berikan

dukungan emosional dan


penjelasan sederhana mengenai
penyakit
Penjelasan pentingnya agar selalu
memonitoring gejala seperti peningkatan
berat badan > 1kg/ hari, edema, sesak nafas
dll
Pengaturan aktivitas, jangan banyak
melakukan kegiatan yang berat
Menjelaskan jenis, dosis, waktu, dan cara
pakai obat serta hal-hal yang harus
diperhatikan selama pengobatan terutama
untuk digitalis dan diuretik
Membatasi Diet makanan, meliputi
pembatasan air dan garam

Terapi
terapi umum:

obati penyebab yang mendasari dan


aritmia bila ada.
kurangi asupan garam dan air.
pantau terapi dengan mengukur
berat badan setiap hari.
Obati faktor resiko hepertensi dan
PJK dg tepat

Terapi farmakologi
Diuretik (First line drugs)
Diuretik adalah dasar untuk terapi
sistomatik.
Tujuan: mengurangi afterload pada
disfungsi sistolik dan mengurangi kongesti
pulmonal pada disfungsi diastolic.
Efek samping utama adalah hipokalemia
( berikan suplemen Kalium atau diuretik
hemat kalium, seperti amilorid).
Spironolakton suatu diuretik hemat
kalium (antagonis aldosteron),
memperbaiki prognosis pada CHF berat.

Obat diuretik
Furosemid

indikasi : hipertensi, edema pada jantung, paru,


ginjal, hiperkalsemia
Dosis : awal 20 mg/hari, sampai didapatkan efek
yang diinginkan
konseling pasien : gunakan pada pagi hari pada
saat makan.
spironolakton
Indikasi : hipertensi esensial, edema, payah jantung
kongesif
indikasi : hipertensi esensial, edema, payah jantung
Dosis : 100 mg/hari
Konseling pasien : gunakan pada pagi hari pada
saat makan

Inhibitor ACE (Second Line


drugs)
menghambat perubahan angiotensin I menjadi
menjadi angiotensin II, memotong respons
neuroendokrin maladaptif, menimbulkan
vasodilatasi dan menurunkan takanan darah.
penelitian besar acak dengan kontrol
menunjukkan obat golongan ini memperbaiki
gejala, kualitas hidup dan prognosis pada gagal
jantung yang nyata atau kerusakan fungsi
ventrikel kiri.
Obat ini dapat memicu gagal ginjal pada stenosis
arteri renalis bilateral (periksa ureum dan
kretinin).
efek samping lain yang paling banyak dijumpai
adalah batuk kering presisten sebanyak 15 %

Obat Inhibitor ACE


Captopril
Indikasi : hipertensi, gagal jantung, pasca
infrak miokard, dan diabetik
Dosis : gagal jantung (bersama diuretik,
digoksin, penyekat beta). Dosis awal 6,25
12,5 mg 2-3x/hari, dosis dapat dinaikkan
perlahan dalam interval paling sedikit 2
minggu sampai maksimum 150 mg/hari
dalam dosis terbagi bila cocok.
Konseling pasien :
captopril sebaiknya digunakan dalam
keadaan perut kosong (1 jam sebelum
makan atau 2 jam setelah makan), obat
disimpan di tempat yang sejuk dan kering.

Antogonis reseptor angiotensin II


misalnya losartan menghambat
angiotensin II dengan antagonisme
langsung terhadap reseptornya.
Efek dan manfaatnya sama seperti
inhibitor ACE.

Obat Antogonis reseptor


angiotensin II

valsartan
Indikasi : hipertensi, infark miokard dengan
kegagalan fungsi ventrikel kiri atau disfungsi
sistolik ventrikel kiri.
Dosis :
-hipertensi : 80 mg sekali sehari
-Infark miokard : dosis awal 20 mg 2x sehari, dosis
dinaikkan setelah pemakaian beberapa minggu
hingga 160 mg 2xsehari apabila dapat ditoleransi.
Konseling pasien :
- Penggunaan obat dengan atau tanpa makanan
- Hindari penggunaan bersama dengan suplemen
garam yang mengandung kalium
- Jangan mengemudikan kendaraan karena obat ini
bisa menyebabkan pusing dan mengantuk

BLOKER
seperti propanolol, metaprolol, dan karvediol,
sebelumnya dianggap kontraindikasi pada gagal
jantung
namun demikian, katekolamin yang tinggi
dalam sirkulasi dan penurunan regulasi reseptor
adrenergik sangat berbahaya pada gagal jantung .
bloker

(diberikan hanya pada pasien stabil,


dengan dosis yg sangat rendah, dinaikkan
berharap), membalikan keadaan ini dan
memperbaiki status fungsional serta prognosis.
Menurunkan

kegagalan pompa serta kematian


mendadak akibat aritmia

Bisoprolol

Propanolol

Dosis : dewasa 2,5-5 mg


sehari sekali, dapat
ditingkatkan sampai 10
mg.
Konseling pasien : hindari
efedra, yohimbe , dan
ginseng. Hindari bawang
putih. Makanan tinggi
kalsium dapat mengurangi
efek hipotensif dari
calsium chanel blocker.
Obat dapat digunakan
tanpa makanan.

Indikasi

: hipertensi,
angia pektoris, aritmia,
pencegahan infak
miokard
Dosis : oral dewasa 30120 mg/hari dalam 2-3
kali dosis terbagi
Konseling pasien : obat
diminum sebelum makan
Obat harus disimpan di
tempat yang terlindung
cahaya.

OBAT Bloker

Digoksin
(Memperbaiki kontraksi otot

jantung)
Memiliki efek inotropik positif pada
irama sinus dan menyebabkan
perbaikan simtomatik serta
menurunkan tingkat perawatan di
Rumah Sakit, walaupun tidak
mempengaruhi tingkat mortilitas.

Mengatasi keadaan yang reversibel termasuk


tirotoksikosis.
Digitalis yaitu dapat memperkuat daya
kontraksi jantung yang lemah, sehingga
memperkuat fungsi pompa jantung sebagai
digitalis jantung adalah digoxin yang ber efek
anatrop positif.
Zat-zat inotrop positif lainnya, seperti
dopaminergika (dopamin, ibapamin) tidak di
anjurkan karena kerjanya terlalu kuat tanpa
memiliki efek inotrop negatif. Obat-obat ini
hanya digunakan i.v pada keadaan akut.

Dosis digitalis

Dewasa
dosis awal (da): 0,5-1,0 mg di bagi 2-3
kali pemberian
dosis pemeliharaan(dp) : 0,2-0,4 mg/hari
Anak-anak
bayi baru lahir 25 mikro
gram/kg(da)untuk dp 1,5-12,0
sampai usia 1 bulan 30 (da) dan 10 untuk
dp
1-2 tahun 25 untuk da dan 20 untuk dp
2-12 tahun 10 da dan 4 untuk dp

Dosis penunjang pada gagal jantung

Digoxin 0,25 mg sehari,untuk pasien


yang lanjut usia dan gagal ginjal
disesuaikan
- Dosis penunjang digoksin untuk fibrilasi
atrium 0,25 mg
- Digitalis cepat diberikan untuk mengatasi
edema pulmonal akut yang berat :
-

- Digoxin : 1 1,5 mg iv perlahan - lahan


- Cedilanid : 0,4 0,8 mg iv perlahan - lahan

Pada gagal jantung berat dengan sesak


napas hebat dan takikardi lebih dari
120/menit, biasanya diberikan digitalis
cepat. Pada gagal jantung ringan di berikan
digitalis lambat. Pemberian digitalis per oral
paling sering dilakukan karena paling aman.
Dengan pemberian oral dosis biasa, kadar
teurapeutik dalam plasma di capai dalam
waktu 7 hari. Pemberian secara intra vena
hanya di lakukan pada keadaan darurat,
harus dengan hati hati dan secara
perlahan lahan.

Konseling

Memberikan konsultasi pada pasien untuk memastikan


bahwa dia mengerti tujuan dari pengobatan dan
menggunakan obatnya dengan tepat sehingga tercapai
efek maksimum terapi dan minimalisasi efek samping.
Menjelaskan kepada pasien, alasan pemberian setiap obat
yang digunakannya serta hubungannya dengan gejala
dan keluhan yang dirasakannya.
Memberikan konsultasi pada pasien perihal pola
hidupnya (seperti diet, merokok dll) untuk memastikan
bahwa dia tidak mengkompromikan pengobatannya
dalam cara apapun.
Memastikan bahwa pasien mendapatkan saran dan obat
yang kontinu ketika keluar dari rumah sakit. Sebelum
pulang ke rumah, pasien harus mendapatkan
petunjuk yang detail mengenai pengobatannya termasuk
penjelasan bagaimana mendapat obat selanjutnya dan
apa yang harus dilakukan jika gejala yang muncul tidak
terkontrol atau jika dia terkena efek samping dari
pengobatannya.

Jelaskan pada pasien kenapa pengobatan


selanjutnya tidak mengontrol gejalanya dan
memberikan jaminan kepada pasien bahwa
akan ada tindakan ke depannya yang dapat
dilakukan untuk mengontrol sakit dadanya.
Menjelaskan kepada pasien untuk
mencoba dan/atau melaksanakan
relaksasi sebisa mungkin kapanpun
dengan tujuan untuk mencegah terjadinya
peningkatan kebutuhan suplai oksigen
kejantung
Penyimpanan obat yang harus tepat.
pasien diberitahu akan manfaatnya dalam
mencegah memburuknya penyakit,
mengurangi kemungkinan perawatan di rumah
sakit dan meningkatkan harapan hidup.
Seorang Apoteker harus dapat menjelaskan
kenapa sampai terjadi sakit/nyeri dada spesifik
pada penderita PJK dan bagaimana
hubungannya dengan obat yang

pemberitahuan

dan penjelasan
kepada penderita adalah upaya
pencegahan kekambuhan.
Olah raga yang teratur.
Melakukan pola makan yang benar.

KOMPLIKASI

Anda mungkin juga menyukai