Anda di halaman 1dari 16

PEN G ARU H PEM BERIAN PAKAN

FITO PLAN KTO N TERH AD AP PERTU M BU H AN


TERIPAN G H olonthuruidea arta
Praktikum Biologi Hewan Laut | Kelompok 5B
Mushofatul Atia, Ardyansyah, Bnadi Sarah, Siti Musyarofah, Jihad, Dwi
Yanricka

Pendahuluan
Latar Bealakang
Teripang adalah komoditi perikanan yang sebagian besar
produknya untuk ekspormempunyai prospek ekonomi yang baik.
Masih menggantungkan ketersediaan stok populasi alami yang
makin menurun secara drastis.
Dilakukan budidaya teripang untuk menjaga kelestarian teripang,
sehingga dapat diimanfaatkan terus menerus.
Mengetahui beberapa aspek mengenai faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan teripang. Salah satu diantaranya adalah pakan.
Diperlukan penelitian atau pengamatan yang lebih lanjut untuk
mengetahui pakan apa yang tepat untuk laju pertumbuhan
teripang. Salah satunya adalah adalah pengamatan pada teripang
yang diberi pakan tersebut berasal dari fitoplankton jenis
Nanochloropsis sp.

Tujuan
Untuk melihat
laju
pertumbuhan
teripang
menggunakan
bahan pakan
berupa
fitoplankton.

M etode

Praktikum dilakukan di laboratorium Basah Departemen ITKIPB pada tanggal 29 September sampai 3 November 2014.

Alat dan bahan yang


digunakan dalam
praktikum ini adalah:
wadah plastik sebagai
tempat teripang,
aerator untuk pengadukan
air sehingga air kaya akan
oksigen,
timbangan untuk
mengukur berat
teripang,

penggaris untuk
mengukur panjang
teripang,
kertas lakmus untuk
mengukur pH air,
teripang,
air laut,
fitoplankton jenis
Nannochloropsis sp.

Prosedur Pengam atan

Praktikum pengamatan ikan diawali dengan


persiapan alat dan bahan yang akan
digunakan.
Langkah selanjutya adalah melakukan
aklimatisasi, yaitu proses penyesuaian
lingkungan bagi teripang ke tempat yang
akan ditempati oleh teripang, teripang
dipindahkan dari tempat mulanya kedalam
wadah pengamatan.
Proses selanjutnya adalah melakukan
penggantian air sebanyak 50% dari total air
yang ada. Hal ini dilakukan setiap hari.

Pemberian perlakuan dilakukan stelah


aklimatisasi yaitu berupa pemberian pakan
berupa fitoplankton sebanyak 1 ml yang
dicampurkan dalam substrat pasir.
Tahapan terakhir adalah pengamatan berat
teripang yang diukur menggunakan
timbangan dan pengukuran panjang
teripang yang diukur menggunakan
penggaris.

H asilPengam atan

G RAFIK PERTU M BU H AN BERAT TERIPAN G


0.01

0.01
0.01
0.01

0.01

0.01 0.01

0.01
0.01
0.01

berat

0.01

0.01

0.01
0

0
0

0 0

0
41918

0.01

0.01

41919

41921

41923

41924
TOPLES 1

41925

waktu

41926
TOPLES 2

41927

0
41928

0
41929

41930

G RAFIK PERTU M BU H AN PAN JAN G TERIPAN G


7.5
7 7
6.5

6.5

6.5

6.5

41929

41930

5.9

5.5 5.5
Panjang

6.5

5.5

5
4.8

4.5

4.5

4.5

3.5

3.5

41918

41919

41921

41923

41924

41925
Waktu

TOPLES 1

TOPLES 2

41926

41927

41928

Kesim pulan
Teripang mengalami pertumbuhan berat hanya
pada toples 2 dari yaitu 0,021 kg menjadi 0,072
Pengukuran berat dan panjang teripang memiliki
kendala yaitu bentuk tubuh teripang yang fleksibel
sehingga hasil pengukuran belum tentu nilai berat
atau panjang teripang sebenarnya.
Teripang pada toples 1 mati sebelum pengamatan
selesai dikarenakan kemampuan hidup teripang
yang mampu beradaptasi dalam kondisi
lingkungan tertentu.

Lam piran

PEN G ARU H CAH AYA TERH AD AP TIN G KAH LAKU IKAN


Yellow -belly dam selfi
sh
Praktikum Biologi Hewan Laut | Kelompok 5B
Mushofatul Atia, Ardyansyah, Bnadi Sarah, Siti Musyarofah, Jihad, Dwi
Yanricka

anekaragaman hayati yang sangat kaya, termasuk jenis-jenis ikan hias asli yang dapat dieksploitasi atau dibudidayakan. Ada banyak jenis ikan hias yang tersebar di wilayah perairan Indonesia, baik di ai
rahan dan keberadaan makanan (Fitri et al 2005)
cerahan dan keberadaan makanan (Fitri et al 2005)
ng
uning

Pendahuluan
Latar Bealakang

Tujuan

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat


Untuk
kaya, termasuk jenis-jenis ikan hias asli yang dapat
mengamati pola
dieksploitasi atau dibudidayakan.
Hampir 75% pasokan ikan hias air tawar di dunia
berasal dariIndonesia, dan sekurang-kurangnya 363
jenis ikan hias air tawar dari Indonesia telah diekspor ke
berbagai negara di dunia.
Cahaya merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi tingkah laku ikan. Tingkah laku ikan di
sekitar iluminasi cahaya dipengaruhi oleh beberapa
faktor lingkungan seperti suhu, kecerahan dan
keberadaan makanan (Fitri et al 2005)

tingkah laku ikan


yellow-belly
damselfish ikan
dengan
menggunakan
perlakuan warna
cahaya yaitu
merah, hitam
dan kuning

M etode

Kegiatan ini dilakukan pada 3 November sampai 18 November 2014


di Lab Basah Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan FPIK, IPB.

Alat dan bahan yang


digunakan dalam praktikum
ini adalah:
wadah plastik sebagai
tempat ikan,
aerator untuk pengadukan
air sehingga air kaya akan
oksigen,
kertas warna (merah, kuning)
sebagai faktor warna
pencahayaan merah dan
kuning,

trashbag sebagai faktor


pencahayaan gelap,
sekat hitam,
ikan yellow-belly
damselfish,
air laut,
ebi sebagai pakan ikan.

Prosedur Pengam atan

Pengamatan tingkah laku ikan


diawali dengan persiapan alat dan
bahan yang akan digunakan.
Selanjutnya adalah melakukan
proses aklimatisasi, yaitu proses
penyesuaian lingkungan yang akan
ditempati oleh ikan.
Setelah melakukan proses
aklimatisasi ikan dipindahkan dari
tempat aklimatisasi kedalam wadah
pengamatan.

Pengamatan tingkah laku ikan


dilakukan setiap hari yaitu
dengan melihat tingkah laku
ikan sebelum diberi pakan
(ebi) dan tingkah laku ikan
sesudah diberi pakan.
Pergantian air dilakukan setiap
dua hari sekali sebanyak 50%.

H asil
Pengam atan
Ikan dengan
perlakuan
w arna

Kesim pulan
Perlakuan warna kuning mengalami pergerakan yang lebih
aktif dibandingkan dengan ikan pada akuarium hitam dan
merah.
Tingkat kematian ikan yang lebih tinggi adalah ikan dengan
perlakuan warna hitam dan merah.

Lam piran

(c)

Anda mungkin juga menyukai