Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1821-1837
NAMA KELOMPOK:
Ali hanan
Almira putri dianti
Arbi yudha pradana
Fitria ananda
Vini elviota mustika
KELAS : XI IIS 4
LATAR BELAKANG
Perang Padri terjadi di Sumatera Barat.
Awalnya merupakan perselisihan antara kaum
adat dan kaum padri. Belanda ikut campur
dalam perselisihan itu, pihak Belanda berada
di pihak kaum adat
Lanjutan...
Belanda dengan kekuatan 200 orang serdadu
Eropa dan 10.000 pasukan pribumi termasuk juga
kaum adat. Menggunakan senjata yang lebih
modern seperti meriam dan senjata api lainnya.
Di pihak tuanku pasaman 350 orang tewas. Begitu
juga dengan Belanda banyak kehilangan pasukan
nya
LANJUTAN...
Tuanku pasaman dengan sisa pasukannya
mengundurkan diri ke Lintau.
Belanda berhasil menguasai di lembah Tanah Datar,
kemudian mendirikan benteng di Batusangkar.
Perlawanan terus berlangsung, Tuanku pasaman
memusutkan perjungannya di Lintau dan Tuanku Nan
Rencah memimpin pasukannya di sekitar Baso.
LANJUTAN...
Bulan September 1822. kaum Padri berhasil mengusir
Belanda dari sungai Puar, Guguk Sigandang dan Tajoang
Alam.
Pada tahun 1823 pasukan Padri berhasil mengalahkan
pasukan belanda di Kapau.
Kemudian kesatuan kaum Padri yang terkenal adalah
yang berpusat di Bonjol, dengan pimpinannya Peto Syarif
yang dikenal sebagai Tuanku Imam Bonjol.
LANJUTAN
Pada tanggal 26 Januari 1824 tercapailah
perundingan damai antra Belanda dengan Kaum
Padri. Akan tetapi dengan perjanjian tersebut justru
dimanfaatkan oleh Belanda untuk menduduki
daerah-daerah lain.
LANJUTAN...
Pada tahun 1833 kekuatan pasukan Belanda
sudah begitu besar. Dengan begitu Belanda
melakukan penyerangan terhadap pos-pos
pertahan kaum Padri.
Belanda mendapatkan perlawanan sengit, 100
orang pasukan Belanda termasuk perwira
terbunuh.
Tuanku Nan Cerdik ditangkap Belanda
LANJUTAN...
Selain strategi militer, Belanda menerapkan pendekatan
terhadap rakyat, yaitu dengan dihapuskan pajak pasr,
penghulu yang kehilangan perkejaannya diberi gaji 25-30
golden.
Dikeluarkannya Plakat Panjang.
Pada tahun 1834 Belanda memusatkan kekuatannya
untuk menyerang pasukan Imam Bonjol di Bonjol.
Pada 16 Juni 1835 benteng Bonjol dihujani meriam oleh
serdadu Belanda
LANJUTAN
Belandamenawakan perdamaian, Imam Bonjol tetpi ada syarat
tertentu, yaitu jika tercaai perdamaian, Bonjol dibebaskan dari segala
bentuk kerja paksa dan tidak lagi diduduki Belanda. Belanda tidak
memberi jawaban melainkan melakukan pengempungan terhadap
daerah itu.
Bulan Oktober 1837 Belanda mengepung dan menyerang benteng
Bonjol.
Tuanku Imam Bonjol dan pasukaknnya terdesak, akhirnya pada
tanggal 25 Oktober 1837 Tuanku Imam Bonjol ditangkap dan
kemudian dibuang ke Cianjur, kemudian ke Ambon pada 19 Januari
1839 dan pada tahun 1841 dipindahkan ke Manado sampai
meninggalnya pada tanggal 6 November 1864
SEKIAN
&
TERIMAKASIH
SEMOGA ILMU YANG KITA PELAJARI,DI JADIKAN ILMU
YANG BERMANFAAT
AMIN!
..Waalaikumsalam..