Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH MEDIA TERHADAP

BUDAYA DAN MASYARAKAT

OLEH. ZULKARNAINI., S.PD.I

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan Teknologi Informatika (alat bantu komunikasi) yang terjadi


pada akhir-akhir ini merupakan salah satu bentuk kemajuan yang tidak
dapat dipungkiri. Tanpa sadar media dalam bidang teknologi informasi
dan komunikasi telah membawa perubahan terhadap kebiasaan (budaya)
masyarakat yang beragam dari gaya hidup serba instant hingga
membentuk sikap boros. Dalam beberapa dekade, media, terutama media
massa, memiliki kekuatan dalam membentuk opini publik. Media massa
bukan saja dapat membentuk worldview masyarakat, namun juga
mampu menciptakan kesadaran dan keyakinan individu akan realitas;
sebuah realitas yang telah didefinisikan oleh media massa. Media massa
telah memberi efek yang kuat dan langsung kepada audience (market).

Lanjutan

Fenomena seperti ini sangat memungkinkan terjadi bila kita lihat faktor
penyebabnya. Tayangan televisi, informasi teknologi serta arus budaya
barat yang menjadi tren di kalangan pelajar begitu merajalela. Tayangan
televisi seakan tidak ada batasan dalam menginformasikan semua itu.
Pengaruh atau efek memang merupakan salah satu elemen penting
dalam komunikasi untuk mengetahui berhasil atau tidaknya proses
komunikasi yang dilakukan. Kecenderungan meningkatnya tindak
kekerasan dan perilaku negatif pada anak dan remaja diduga sebagai
dampak gencarnya tayangan televisi. Karena media ini memiliki potensi
besar dalam merubah sikap dan perilaku masyarakat terutama anak-anak
dan remaja relatif masih labil dan mudah terpengaruh dan dipengaruhi

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pengaruh media terhadap budaya

2. Bagaimanakah Pengaruh media terhadap masyarakat

TEORI-TEORI

Teori Peluru atau jarum hipodermik

Teori peluru ini merupakan konsep awal efek komunikasi massa yang
oleh pakar komunikasi tahun 1970-an dinamakan pula hypodermic
needle theory (teori jarum hipermik). Teori ini mengasumsikan bahwa
media memiliki kekuatan yang sangat perkasa, dan komunikan
dianggap pasif atau tidak tahu apa-apa. Seorang komunikator dapat
menembakkan peluru komunikasi yang begitu ajaib khalayak yang
tidak berdaya (pasif)

Asumsi Teori Peluru atau


jarum hipodermik
komunikator

yakni media massa digambarkan


lebih pintar dan juga lebih segalanya dari audience

contoh

pada iklan air mineral yang bermerek Aqua. Dimana pada saat
produk air mineral ini dipublikasikan, secara langsung bisa
mempengaruhi asumsi khalayak bahwasanya air mineral itu
adalah aqua. Sehingga sampai saat ini aqua sudah terdoktrin di
ingatan khalayak. Walaupun sudah banyak merek-merek air
mineral yang bermunculan.

Teori Pembelajaran Sosial

Menurut Albert, Bandurateori ini menjelaskan bahwa pemirsa


meniru apa yang mereka lihat di televisi, melalui suatu proses
pembelajaran hasil pengamatan (observational learning)

Menurut Klapper, menganggap bahwa ganjaran dari karakter


TV diterima mereka sebagai perilaku antisocial, termasuk
menjadi toleran terhadap perilaku perampokan dan kriminalitas,
menggandrungi kehidupan glamor seperti di televisi

Teori Kultivasi

Menurut teori kultivasi, media khususnya televise, merupakan


sarana utama kita untuk belajar tentang masyarakat dan kultur
kita. Melalui kontak kita dengan televise (dan media lain), kita
belajar tentang dunia, orang-orangnya, nilai-nilainya serta adat
kebiasaannya.

Teori Spiral of Silence

Teori Spiral of Silence mengakui bahwa ketakutan individu akan


isolasi dari masyarakat. Ketakutan isolasi ini hanya berlaku pada
masyarakat kurang terdidik dan miskin, irasional, dan tidak memiliki
dedikasi untuk mengemukakan pendapatnya secara bebas dan
bertanggung jawab Noelle-Neumann dalam hal ini justru
menyalahkan media yang dianggapnya banyak menimbulkan
ketidakperdulian plural.

Hasil pembahasan

A. Pengaruh Media Terhadap Budaya dan masyarakat

Pengaruh media atau dampak media adalah


Dampak Positif-negatif

Dampak negative, antara lain:

Membuat peserta didik (pelajar) lalai melakukan kewajibannya,


disebabkan waktunya tersita oleh kenikmatan menikmati media massa.

Membawa perilaku aneh dan menyimpang ke dalam masyarakat, seperti


tayangan homoseksual atau lesbian.

Memperlihatkan contoh-contoh akhlak yang buruk yang menurunkan


derajat manusia, sepetti pemberitaan pemerkosaan atau perzinahan.

Berpengaruh terhadap prestasi belajar sebab bagi anak didik yang telah
kecanduan menyaksikan media massa akan lupa kewajiban utamanya
yaitu belajar.

Pemberitaan dan penyajian yang tidak berimbang dan mendiskreditkan


umat akan menimbulkan kekacauan masyarakat yang berimbas pada
rusaknya sistem pendidikan Islam

Anda mungkin juga menyukai