Anda di halaman 1dari 27

KEPROTOKOLAN

(Berdasarkan

UU No. 9 Tahun 2010)

Dipresentasikan oleh :
1.
2.
3.
4.

Darul Azis
Septia Purnamasari
Lady Lovita Silaban
Ruth Eryanita Lalo

Pendahuluan

UU No.9 Tahun 2010 Tentang


Keprotokolan

Pengertian

Keprotokolan
adalah
serangkaian
kegiatan yang berkaitan dengan aturan
dalam acara kenegaraan atau acara
resmi yang meliputi ; Tata tempat, tata
upacara, dan tata penghormatan
sebagai bentuk penghormatan kepada
seseorang sesuai dengan jabatan
dan/atau kedudukannya dalam negara,
pemerintahan atau masyarakat.

Tujuan Pengaturan Keprotokolan

Penyesuaian kedudukan dalam negara,


pemerintahan dan masyarakat
Pedoman penyelenggaraan agar tertib,
lancar dan teratur.
Menciptakan hubungan baik dalam Tata
pergaulan antar bangsa

Ruang Lingkup
Keprotokolan
Tata Upacara

Pemberlakuan
Pejabat
Pemerintahan
1. Acara
Perwakilan
Tokoh
Resmi
Masyarakat
Negara
NegaraTertentu
Asing/Org. Internasional

Penyelenggaraan
Acara
Resmi
dan Acara
Kenegaraan
Berupa
Bukan
Upacara
Upacara
Bendera
Bendera

Penyelenggaraan Acara Negara

Diselenggarakan oleh Negara dan dilaksanakan


oleh Panitia Negara dengan diketuai oleh Menteri
Sekretariatan Negara
Diselenggarakan oleh Lembaga, dilaksanakan
oleh Kesekretariatan lembaga
Dilaksanakan di Ibukota /luar Ibukota

Penyelenggaraan Acara Resmi

Dilaksanakan oleh petugas protokol yang


merupakan bagian dari kesekretariatan lembaga
negara
dan/atau
instansi
pemerintahan
(Kementerian/non
Kementerian,
Instansi
Pusat/Daerah, Lembaga Negara dalam UUD
1945, Lembaga Negara dalam UU dan organisasi
lain);
Dilaksanakan di ibukota/luar ibukota

Tata Tempat Acara Kenegaraan


dan Resmi

Presiden
Wakil Presiden
Mantan Presiden dan Mantan Wakil Presiden
Ketua MPR
Ketua DPR
Ketua DPD
Ketua BPK
Ketua MA
Ketua MK
Ketua KY
Perintis Pergerakan kebangsaan/kemerdekaan

Lanjutan

Dubes/ Perwakilan Negara Asing/ Organisasi


Internasional
Wakil Ketua MPR, Wakil Ketua DPR, Wakil Ketua
DPD, Gubernur BI, Ketua BP Pemilu, Waket BPK,
Waket MA, Waket MK, Waket KY
Menteri, pejabat setingkat Menteri, Anggota DPRRI, anggota DPD-RI, Dubes Luar Biasa dan
Berkuasa Penuh RI

Lanjutan
Kepala KSAD, AL, AU TNI
Pimpinan Parpol yang memiliki Wakil di
Parlemen
Anggota BPK, Ketua Muda dan Hakim
Agung MA, Hakim Agung MK, Anggota KY
Pemimpin
lembaga
negara
yang
ditetapkan sebagai pejabat negara, Deputi
Gubernur Senior dan Deputi Gubernur BI,
Wakil Ketua BP Pemilu

Lanjutan

Gubernur Kepala Daerah


Pemilik Tanda Jasa/tanda kehormatan
Pimpinan lembaga pemerintah nonkementerian,
Wakil Menteri, Wakil Kepala Staf Angkatan
Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara
Tentara Nasional Indonesia, Wakil Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Wakil
Jaksa Agung Republik Indonesia, Wakil
Gubernur, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah provinsi, pejabat eselon I atau yang
disetarakan

Lanjutan

Bupati/ Walikota dan Ketua DPRD


Kabupaten/Kota
Pimpinan
tertinggi
representasi
organisasi keagamaan tingkat nasional
yang
secara
faktual
diakui
keberadaannya oleh Pemerintah dan
masyarakat

Tata Upacara
Upacara bendera hanya dapat
dilaksanakan
untuk
Acara
Kenegaraan atau Acara Resmi :
a.
b.
c.
d.
e.

HUT Proklamasi Kemerdekaan


Hari besar nasional;
HUT lembaga negara;
HUT instansi pemerintah; dan
HUT provinsi dan kabupaten/kota.

Tata
upacara
bendera
dalam
penyelenggaraan Acara
Kenegaraan
dan Acara Resmi meliputi:
a. tata urutan dalam upacara bendera;
b. tata bendera negara dalam upacara
bendera;
c. tata lagu kebangsaan dalam upacara
bendera; dan
d. tata pakaian dalam upacara bendera

Tata Urutan Acara Upacara


Bendera
a. Pengibaran bendera negara diiringi dengan lagu
kebangsaan Indonesia Raya;
b. Mengheningkan cipta;
c. Pembacaan naskah Pancasila;
d. Pembacaan Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945; dan
e. pembacaan doa

Tata Urutan Acara Upacara


Peringatan HUT Proklamasi
a. Pengibaran bendera negara diiringi
dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya;
b. Mengheningkan cipta;
c. Mengenang detik-detik Proklamasi diiringi
dengan tembakan meriam, sirine, bedug,
lonceng gereja dan lain-lain selama satu
menit;
d. Pembacaan Teks Proklamasi; dan
e. Pembacaan doa.

Tata Bendera Negara dalam


Upacara Bendera
a. bendera dikibarkan sampai dengan saat matahari
terbenam;
b. tiang bendera didirikan di tempat upacara; dan
c. penghormatan pada saat pengibaran atau
penurunan bendera.

Tata Lagu Kebangsaan dalam


Upacara Bendera
a. Pengibaran atau penurunan bendera negara dengan diiringi
lagu kebangsaan;
b. Iringan lagu kebangsaan dalam pengibaran atau penurunan
bendera negara dilakukan oleh korps musik atau genderang
dan/atau sangkakala, sedangkan seluruh peserta upacara
mengambil sikap sempurna dan memberikan penghormatan
menurut keadaan setempat.
Jika tidak ada korps musik atau genderang dan/atau
sangkakala pengibaran atau penurunan bendera negara diringi
dengan lagu kebangsaan oleh seluruh peserta upacara.
Waktu pengiring lagu untuk pengibaran atau penurunan
bendera tidak dibenarkan menggunakan musik dari alat rekam.

Kelengkapan Upacara Bendera


Acara Resmi dan Kenegaraan
a. inspektur upacara;
b. komandan upacara;
c. perwira upacara;
d. peserta upacara;
e. pembawa naskah;
f. pembaca naskah; dan
g. pembawa acara.

Perlengkapan Upacara Bendera


Acara Resmi dan Kenegaraan
a. Bendera;
b. Tiang bendera dengan tali;
c. Mimbar upacara;
d. Naskah Proklamasi;
e. Naskah Pancasila;
f. Naskah Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945; dan
g. Teks doa.

Tata Acara Bukan Upacara


Bendera
a. menyanyikan dan/atau mendengarkan
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya;
b. Pembukaan;
c. Acara pokok; dan
d. Penutup.

Pemasangan Bendera dalam


acara bukan upacara bendera
Bendera
negara
dalam
Acara
Kenegaraan atau Acara Resmi upacara
bukan upacara bendera dipasang pada
sebuah tiang bendera dan diletakkan di
sebelah kanan mimbar

Daerah Khusus/Istimewa
Untuk daerah khusus dan istimewa
diselenggarakan dengan menghormati
kekhususan atau keistimewaan tersebut
sepanjang tidak bertentangan dengan
Undang-Undang.

Dana
Pendanaan
keprotokolan
dalam
Acara
Kenegaraan dan Acara Resmi dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah

Diskusi

Anda mungkin juga menyukai