Anda di halaman 1dari 33

Dr. Nur Faizah, Sp.

A
SMF / Lab. Ilmu Kesehatan Anak
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
PURWOKERTO

Neurologi Anak
Kejang

Pada Anak

Kejang dengan demam


Kejang demam
Infeksi SSP

Kejang Tanpa demam


Epilepsi
Gangguan Elektrolit
Gangguan metabolik
Gangguan kardiovaskuler
Intoksikasi
Withdrowel obat

KEJANG DEMAM
Bangkitan

kejang yang terjadi


pada suhu rektal 38C, tanpa
adanya infeksi ssp atau
gangguan elektrolit akut, terjadi
pada anak diatas umur 1 bulan (6
bulan 5 tahun). Demam
disebabkan oleh proses
ekstrakranial.

KLASIFIKASI
KDS

Umum (tonik klonik) - < 15 menit


Tidak berulang dalam 24 jam
KDK

Fokal
> 15 menit
Berulang dalam 24 jam

Kejang

Demam Plus

Kejang umur < 6 bulan


Kejang menetap > 5 tahun
Riwayat kejang tanpa
demam

DIAGNOSIS
Kejang

Sebelum dan sesudah kejang sadar


(kecuali KDK dengan kejang yang lama )
Selama Kejang tidak sadar
Panas

> 38C
Umur diatas 1 bulan
Ada proses ekstrakranium , mis ISPA
Infeksi ssp (-)
tanda kenaikan tik (-)
Tidak ada kelainan neurologis setelah
kejang (kecuali kejang lama )

LABORAT
Darah

: sesuai penyakit
penyerta ( infeksi
ekstrakranium)

Pungsi Lumbal

Untuk menegakkan / menyingkirkan meningitis


Bayi < 12 bulan sangat dianjurkan
Bayi 12 18 bulan dianjurkan
Bayi > 18 bulan tidak rutin
Bila yakin bukan meningitis secara klinis tidak
perlu

Elektroensefalograf

Tidak direkomendasikan
Dapat dilakukan pada kejang demam yang tidak
khas

Pencitraan
Tidak rutin dan atas indikasi antara lain
kelainan
neurologik fokal yang menetap (hemiparese)

PENATALAKSANAAN KEJANG DEMAM

1.
2.
3.

Pengobatan pada saat anak dalam


keadaan kejang
Mencari dan mengobati penyebab
demam
Pengobatan
pencegahan
terhadap
berulangnya kejang demam

1.Pengobatan saat kejang


KEJANG
(A) Diazepam IV : 0,3-0,5 mg/Kg BB
atau Diazepam rektal : BB < 10 Kg = 5 mg
BB > 10 Kg = 10 mg

0 -5 menit

KEJANG (-)

KEJANG (+)
(A) Diulang interval 5 menit

5 10 menit

OAE

KEJANG (+)

KEJANG (-)
Fenitoin : 12 jam kemudian
5 7 mg/Kg BB
10 15 menit

Fenitoin bolus IV
15 20 mg/Kg BB

KEJANG (+)

Kecepatan : 25
mg/menit

Kejang (-)

Fenobarbital IV / IM

KEJANG (+)

12 jam kemudian
3 -4 mg/Kg BB

Fenobarbital IV /IM
10 -20 mg/Kg BB

ICU
Midazolam : 0,2 mg/Kg BB
Fenobarbital : 5 10 mg/Kg BB

2. Mencari dan mengobati penyebab demam

Sesuai penyakit yang mendasari .


misalnya demam karena faringitis
faringitis
Menurunkan demam dengan antipiretik.

mengobati

3. Pengobatan pencegahan terhadap berulangnya kejang


demam

a.

b.

Pengobatan pencegahan saat deman


Antipiretik
Antikonvulsan : diazepam
Pencegahan terus menerus ( rumat ) dengan
obat antiepilepsi setiap hari

INDIKASI PENGOBATAN RUMAT

1.
2.
3.
4.

Kejang lama > 15 menit


Kelainan neurologis nyata
Kejang fokal/parsial
Di pertimbangkan :
a. Kejang berulang 2x atau lebih dalam 24 jam
b. Terjadi pada bayi < 12 bulan
c. Kejang demam 4 kali pertahun

EPILEPSI
Kejang berulang 2 kali atau
lebih. Interval > 24 jam tanpa
penyebab yang jelas.
Serangan dapat berupa
gangguan kesadaran, perilaku,
emosi, motorik atau sensorik,
yang sembuh secara spontan.

INFEKSI SSP
ENSEFALITIS

Etiologi
Virus, bakteri,jamur, protozoa
60% tak diketahui
Virus tersering

Patogenesis dan Predileksi


Langsung menginvasi jaringan
Hematogen
Neural

Manifestasi

Klinis

Tanda-tanda infeksi akut


Demam, diare, nyeri tenggorok,ruam
kulit, batuk pilek

Defsit neurologis
Kejang, perubahan tingkah laku,
ataksia,hemiparesis, paresis syaraf
kranial, diplopia, ataksia,disartria

Peningkatan tekanan intrakranial


Nyeri kepala,muntah, penurunan
kesadaran

Pemeriksaan

Fisik

Penurunan kesadaran
Reflek fsiologis
Reflek patologis (+)
Klonus (+)
Tonus
/ spastik
Kelainan syaraf kranial

Pemeriksaan

Penunjang

Darah :
. Leukosit N / turun
. Limpositosis relatif

LCS :
.
.
.
.
.

Jernih
Sel 50-250/mm3-1000/mm3
Limfositer
Protein N /sedikit
Glukose N

CT Scan : edem otak


Identivikasi virus :
. PCR
. Kultur lcs

Pengobatan
Etiologi ( - )
Simtomatis, mengatasi

Kejang, hiperpireksi, gangguan


keseimbangan cairan & elektrolit,
edem otak, gangguan pernapasan,
gangguan mendadak jantung & nafas

MENINGITIS BAKTERIALIS
Peradangan selaput piameter
yang meliputi otak dan medula
spinalis, di tandai peningkatan
sel PMN dalam lcs dan terbukti
adanya bakteri penyebab infeksi
dalam lcs

PATOGENESIS

Hematogen
Perkontinuitatum
Implatasi langsung
Neonatus :
Aspirasi aminion
Transplasental

Menifestasi klinis
Bayi baru lahir :
demam ( jumlah kasus)
Lemah dan malas minum, tidak
mau minum,muntahmuntah,kesadaran menurun.
UUB tegang dan menonjol, leher
lemas
Respirasi tak teratur, kadang
ikterus kalau sepsis.

Bayi 3 bulan 2 tahun :

Demam, muntah, gelisah, kejang


berulang, kadang high pitched cry
UUB tegang menonjol.
Brudzinski & kerning sulit dievaluasi
Insiden tinggi
anak demam terus
menerus yang tak dapat diterangkan
penyebabnya
perlu dicurigai infeksi
SSP

Anak besar dan dewasa

Demam, menggigil, muntah, nyeri


kepala
Kejang, gelisah, gangguan tingkah
laku
Penurunan kesadaran, stupor, koma
nyeri kepala
foto fobi, hiperestesi, kaku kuduk &
rigiditas spinal
Kelainan saraf otak (sering N.
VI,VII,IV)
Kejang dan hemiparesis
Kaku kuduk, brudzinski dan kerning

Diagnosis

Tanda dan gejala klinis


Pungsi lumbal

Sel p.m.n

- 95 % (fase akut)

kenaikan limposit / bertahap


Protein
- 75 %
Glukosa
- 20 mg% - 0 mg%
C R P (+)
Kultur

Pengobatan

IVFD
Mengatasi kejang
Kortikosteroid
Antibiotik
Ampicilin 200 300 mg/Kg BB/hr
Kloramfenikol 100 mg/Kg BB/hr
(neonatus 50 mg/Kg BB/ hr)
Bayi & anak 10 14 hari
Neonatus
21 hari

Meningitis Tuberkulosa
= Radang selaput otak akibat komplikasi
tuberkulosis
Primer
Patofsiologi :
1.
Penyebaran tuberkulosis primer
Fokus infeksi primer
sirkulasi darah melalui
duktus torasikus dan kel. Limfe regional
infeksi berat : tbc miliaris atau fokus metastasis
(tenang)
2. Tuberkel di otak, selaput otak atau, medula
spinalis (penyebaran hematogen)
pecah
basil keruang subarachnoid/ventrikel
peradangan
perub. Lcs

Manifestasi Klinis
1.
2.
3.
4.
5.

Paralisis nn kranial, hidrosefalus


Tanda neurologis fokal
Perub. Lcs
Edema otak
penurunan kesadaran,
kejang, peningkatan t.i.k.
Tuberkuloma
proses desak ruang

Gambaran klinis meningitis tuberkulosis

Stadium I : perubahan tingkah laku, tak mau


makan,letargi, panas ngelemeng. sesudah 1- 2

minggu masuk stadium II

Stadium II : seperti mengantuk, kaku kuduk,parase,


nervus kranialis, muntah ,kejang tonik/klonik ,focal
general.
Stadium III : koma, nadi dan nafas tak teratur, panas
tinggi,edema papil,deserebrasi,terbaring dgn
punggung, kaki terjulur,kaku atau ekstensi lengan
3 gejala penting : kaku kuduk, nyeri punggung,kernigs
signs (+)

DIAGNOSIS
Gambaran klinis
Riwayat/ada kontak TBC
Uji tuberkulin positip
Kelainan Lcs :

jernih (xantokrom)
protein
jumlah sel 200 500/mm.limf.
glukose
kultur 50% positif

Lab. Rutin : kadang LED

(80%)

Pengobatan
Koreksi cairan & elektrolit
Tuberkulostatika : INH, rifampicin, pirazinamid
(berat+ etambutol/strept.) min 9 bulan.

Kortikosteroid 2- 3 minggu

tapp.off

1 bulan

Sela
ma t
bela
j ar

Anda mungkin juga menyukai