Coaching Coass
Coaching Coass
A
SMF / Lab. Ilmu Kesehatan Anak
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
PURWOKERTO
Neurologi Anak
Kejang
Pada Anak
KEJANG DEMAM
Bangkitan
KLASIFIKASI
KDS
Fokal
> 15 menit
Berulang dalam 24 jam
Kejang
Demam Plus
DIAGNOSIS
Kejang
> 38C
Umur diatas 1 bulan
Ada proses ekstrakranium , mis ISPA
Infeksi ssp (-)
tanda kenaikan tik (-)
Tidak ada kelainan neurologis setelah
kejang (kecuali kejang lama )
LABORAT
Darah
: sesuai penyakit
penyerta ( infeksi
ekstrakranium)
Pungsi Lumbal
Elektroensefalograf
Tidak direkomendasikan
Dapat dilakukan pada kejang demam yang tidak
khas
Pencitraan
Tidak rutin dan atas indikasi antara lain
kelainan
neurologik fokal yang menetap (hemiparese)
1.
2.
3.
0 -5 menit
KEJANG (-)
KEJANG (+)
(A) Diulang interval 5 menit
5 10 menit
OAE
KEJANG (+)
KEJANG (-)
Fenitoin : 12 jam kemudian
5 7 mg/Kg BB
10 15 menit
Fenitoin bolus IV
15 20 mg/Kg BB
KEJANG (+)
Kecepatan : 25
mg/menit
Kejang (-)
Fenobarbital IV / IM
KEJANG (+)
12 jam kemudian
3 -4 mg/Kg BB
Fenobarbital IV /IM
10 -20 mg/Kg BB
ICU
Midazolam : 0,2 mg/Kg BB
Fenobarbital : 5 10 mg/Kg BB
mengobati
a.
b.
1.
2.
3.
4.
EPILEPSI
Kejang berulang 2 kali atau
lebih. Interval > 24 jam tanpa
penyebab yang jelas.
Serangan dapat berupa
gangguan kesadaran, perilaku,
emosi, motorik atau sensorik,
yang sembuh secara spontan.
INFEKSI SSP
ENSEFALITIS
Etiologi
Virus, bakteri,jamur, protozoa
60% tak diketahui
Virus tersering
Manifestasi
Klinis
Defsit neurologis
Kejang, perubahan tingkah laku,
ataksia,hemiparesis, paresis syaraf
kranial, diplopia, ataksia,disartria
Pemeriksaan
Fisik
Penurunan kesadaran
Reflek fsiologis
Reflek patologis (+)
Klonus (+)
Tonus
/ spastik
Kelainan syaraf kranial
Pemeriksaan
Penunjang
Darah :
. Leukosit N / turun
. Limpositosis relatif
LCS :
.
.
.
.
.
Jernih
Sel 50-250/mm3-1000/mm3
Limfositer
Protein N /sedikit
Glukose N
Pengobatan
Etiologi ( - )
Simtomatis, mengatasi
MENINGITIS BAKTERIALIS
Peradangan selaput piameter
yang meliputi otak dan medula
spinalis, di tandai peningkatan
sel PMN dalam lcs dan terbukti
adanya bakteri penyebab infeksi
dalam lcs
PATOGENESIS
Hematogen
Perkontinuitatum
Implatasi langsung
Neonatus :
Aspirasi aminion
Transplasental
Menifestasi klinis
Bayi baru lahir :
demam ( jumlah kasus)
Lemah dan malas minum, tidak
mau minum,muntahmuntah,kesadaran menurun.
UUB tegang dan menonjol, leher
lemas
Respirasi tak teratur, kadang
ikterus kalau sepsis.
Diagnosis
Sel p.m.n
- 95 % (fase akut)
Pengobatan
IVFD
Mengatasi kejang
Kortikosteroid
Antibiotik
Ampicilin 200 300 mg/Kg BB/hr
Kloramfenikol 100 mg/Kg BB/hr
(neonatus 50 mg/Kg BB/ hr)
Bayi & anak 10 14 hari
Neonatus
21 hari
Meningitis Tuberkulosa
= Radang selaput otak akibat komplikasi
tuberkulosis
Primer
Patofsiologi :
1.
Penyebaran tuberkulosis primer
Fokus infeksi primer
sirkulasi darah melalui
duktus torasikus dan kel. Limfe regional
infeksi berat : tbc miliaris atau fokus metastasis
(tenang)
2. Tuberkel di otak, selaput otak atau, medula
spinalis (penyebaran hematogen)
pecah
basil keruang subarachnoid/ventrikel
peradangan
perub. Lcs
Manifestasi Klinis
1.
2.
3.
4.
5.
DIAGNOSIS
Gambaran klinis
Riwayat/ada kontak TBC
Uji tuberkulin positip
Kelainan Lcs :
jernih (xantokrom)
protein
jumlah sel 200 500/mm.limf.
glukose
kultur 50% positif
(80%)
Pengobatan
Koreksi cairan & elektrolit
Tuberkulostatika : INH, rifampicin, pirazinamid
(berat+ etambutol/strept.) min 9 bulan.
Kortikosteroid 2- 3 minggu
tapp.off
1 bulan
Sela
ma t
bela
j ar