SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional)
SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional)
KEFARMASIAN
Dasar Hukum
Sistem Jaminan Sosial
Nasional
:
G
N
A
D
N
-U
UNDANG
REPUBLIK
INDONESIA
N
NOMOR 40 TAHU
2004 TENTANG
SISTEM JAMINAN
L
SOSIAL NASIONA
ANG
UNDANG-UND
REPUBLIK
INDONESIA
N
NOMOR 24 TAHU
2011 TENTANG
BADAN
A
PENYELENGGAR
JAMINAN SOSIAL
Mengingat :
Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 28 H ayat (1),
ayat (2), dan Ayat (3), dan Pasal 34 ayat (1) dan
ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Pasal 20, Pasal 21, Pasal 23A, Pasal 28H ayat (1),
ayat (2) dan ayat (3), dan Pasal 34 ayat (1) dan
ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4456)
N
A
N
I
M
A
J
M
E
T
SIS
L
A
N
O
I
S
A
N
L
A
I
S
SO
N
A
D
A
B
N
A
D
)
(SJSN
A
R
A
G
G
N
E
L
E
Y
N
PE
L
A
I
S
O
S
N
A
N
I
M
A
J
(BPJS)
BPJS adalah:
a. BPJS Kesehatan
b. BPJS Ketenagakerjaan.
BPJS berkedudukan dan berkantor
pusat di ibu kota Negara Republik
Indonesia.
dapat mempunyai kantor
perwakilan di provinsi dan kantor
cabang di kabupaten/kota.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
BPJS
bertugas
untuk:
melakukan dan/atau menerima pendaftaran Peserta
memungut dan mengumpulkan Iuran dari Peserta
dan Pemberi Kerja
menerima Bantuan Iuran dari Pemerintah
mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan
Peserta
mengumpulkan dan mengelola data Peserta
program Jaminan Sosial;
membayarkan Manfaat dan/atau membiayai
pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan
program Jaminan Sosial
memberikan informasi mengenai penyelenggaraan
program Jaminan Sosial kepada Peserta dan
masyarakat.
BPJS berhak
untuk:
a. memperoleh dana operasional untuk penyelenggaraan
program yang bersumber dari Dana Jaminan Sosial
dan/atau sumber lainnya
b. memperoleh hasil monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan program Jaminan Sosial dari DJSN
setiap 6 (enam) bulan.
BPJS berhak
untuk:
CONT
N
A
R
A
T
F
A
D
N
PE
N
A
D
A
T
R
E
S
E
P
PEMBAYARAN
IURAN
Pembayaran Iuran
(1)Pemberi Kerja wajib memungut Iuran yang menjadi
beban Peserta dari Pekerjanya dan menyetorkannya
kepada BPJS
(2)Pemberi Kerja wajib membayar dan menyetor Iuran
yang menjadi tanggung jawabnya kepada BPJS
(3)Peserta yang bukan Pekerja dan bukan penerima
Bantuan Iuran wajib membayar dan menyetor Iuran
yang menjadi tanggung jawabnya kepada BPJS
(4) Pemerintah membayar dan menyetor Iuran untuk
penerima Bantuan Iuran kepada BPJS.
Setiap peserta wajib membayar iuran
yang besarnya ditetapkan berdasarkan
persentase dari upah atau suatu jumlah
nominal tertentu.
PROGRAM
JAMINAN
SOSIAL
Jaminan
Kesehata
n
Jaminan kesehatan diselenggarakan dengan
tujuan menjamin agar peserta memperoleh
manfaat pemeliharaan kesehatan dan
perlindungan dalam memenuhi kebutuhan
dasar kesehatan.
Peserta jaminan kesehatan adalah setiap orang yang
telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh
Pemerintah.
Anggota keluarga peserta berhak menerima manfaat
jaminan kesehatan.
Setiap peserta dapat mengikutsertakan anggota
keluarga yang lain menjadi tanggungannya dengan
penambahan iuran.
Jaminan
kecelakaan
Kerja
Jaminan kecelakaan kerja diselenggarakan
secara nasional berdasarkan prinsip asuransi
sosial.
Jaminan kecelakaan kerja adalah seseorang
yang telah membayar iuran.
Peserta yang mengalami kecelakaan kerja berhak
mendapatkan manfaat berupa pelayanan kesehatan
sesuai dengan kebutuhan medisnya dan mendapatkan
manfaat berupa uang tunai apabila terjadi cacat total
tetap atau meninggal dunia.
Jaminan
Hari Tua
Jaminan
Pensiun
a.
b.
c.
d.
e.
Jaminan
Kematian