Anda di halaman 1dari 60

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR

BALAI

WILAYAH

SUNGAI

KALIMANTAN I

SATUAN KERJA BALAI WILAYAH SUNGAI KALIMANTAN I


Jalan Akhmad Sood No. 06 Pontianak (78121), Telp. (0561)734866 Fax. (0561) 763911 Email : bws_kalbar@yahoo.com

SURVAI, STUDI, PENGUKURAN & PEMETAAN, PERENCANAAN, SUPERVISI, GEOLOGI TEKNIK


& PENYELIDIKAN MEKANIKA TANAH, MANAJEMEN SDM & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Margahayu Raya Barat G II - No. 32, Bandung 40286, Telp. (022) 7568875
Studio : Jl. Saturnus Tengah No. 7 Margahayu Raya - Bandung Telp. (022) 7509841, Fax. (022) 7509841
E-mail : geodin_konsultan@yahoo.co.id

LATAR BELAKANG

Daerah rawa di Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten Sambas yang


dipengaruhi oleh pasang surut air laut telah cukup lama
direklamasi/diusahakan oleh sebagian penduduk setempat untuk lahan
pertanian.
Peruntukan lahan adalah untuk tanaman pangan, utamanya padi, buahbuahan duku / langsat, jeruk dan tanaman keras seperti : kelapa dan
karet, dengan pengaturan air dengan cara sederhana, yaitu mengatur
genangan air drainase dikaitkan dengan luas tata guna lahan yang
terbatas dan proses pencucian lahan sesuai dengan jenis tanaman padi
yang diusahakan.
Permasalahan yang terjadi di Daerah Rawa Pimpinan Komplek saat ini
adalah diperlukan pengaturan tata air agar pengaruh air pasang surut
tidak mempengaruhi produksi tanaman pertanian dan perkebunan di
daerah rawa ini, sehingga pengaturan tata air dengan pengoperasian
pintu sangat diperlukan. Kegiatan Rehabilitasi terakhir dilakukan pada
tahun 2010.

MAKSUD
TUJUAN
Maksud dariDAN
Pekerjaan
ini adalah :
1.
Mengidentifikasi,
meneliti
dan
mengkaji
potensi
pendayagunaan lahan rawa reklamasi.
2.
Merencanakan jaringan reklamasi rawa sesuai dengan kondisi
yang ada untukmenunjang pengembangan budidaya pertanian yang
berkelanjutan
3.
Mengidentifikasi kepemilikan lahan, guna mendukung
program yang dicanangkan oleh pemerintah
4.
Meneliti, mengkaji kondisi dan fungsi jaringan tata air yang
ada beserta bangunan airnya yang hubungannya dengan kesesuaian
lahan.
5.
Membuat rekomendasi kesesuaian lahan terkini dengan pola
tanam sesuai dengan konsep zona pengelolaan air.
6.
Mengetahui tingkat kematangan tanah saat ini.
7.Mengetahui optimalisasi pendayagunaan lahan.
Sedangkan tujuan dari pekerjaan ini adalah :
1.
Menganalisa system tata air, karakteristik dan hidrotopografi
lahan.
2.
Menganalisis dinamika keseimbangan air untuk kebutuhan
tanaman, pencucian dan penggelontoran.
3.
Merencanakan penelitian untuk system jaringan tata air
dalam rangka menunjang intensitas tanam dan produktifitas panen.
4.
Penerapan Water Management Zone ( Zona Pengelolaan air

SASARAN
1. Agar dapat diketahui kondisi dan fungsi jaringan beserta
bangunannya pada saat ini sebagai acuan untuk pekerjaan
rehabilitasi / Peningkatan fungsi jaringan dan Operasi serta
Pemeliharaannya.
2. Agar terciptanya intensitas tanam dan meningkatnya produktifitas
panen.
3. Tersedianya Blue print desain rinci potensi lahan, serta kondisi
yang diinginkan untuk aplikasi di lapangan.
4. Agar dapat diketahui sistem jaringan tata air yang sesuai dengan
karakteristik dan hidrotopografi lahan.
5. Sistem jaringan tata air yang sesuai dengan karakterisitik dan
hidrotopografi lahan.
6 Tersusunnya detail desain pada Jaringan Rawa Pimpinan Komplek
sebagai bahan aplikasi lapangan (pelaksanaan fisik)

LINGKUP KEGIATAN

1. Pekerjaan Persiapan
a. Pengumpulan Data Sekunder meliputi Peta jaringan, Peta kesesuaian
lahan, hidrotopografi/karakteristik lahan dan data Bench Mark (BM)
dari studi studi terdahulu
b. Menyusun rencana kajian / penelitian.
2. Pekerjaan Survey Lapangan :
a.
Meneliti tingkat tingkat kematangan tanah saat ini (Soil
subsidence ).
b.
Pengkajian system jaringan tata air dan bangunan air termasuk
pemasangan peralatan monitoring (Curah hujan, peilschall,
piezometer dan AWLR ).
c.
Penelitian jenis tanah, pola tanam dan pendataan tipologi
lahan, kesesuaian lahan dengan jenis tanaman.
d.
Monitoring muka air tanah,kualitas air dan data curah hujan
serta kualitas tanah.
e.
Melakukan pendataan kondisi dan fungsi jaringan tata air dan
bangunan air.

3. Pekerjaan Studio
a. Pengolahan data monitoring lapangan
b. Pembuatan peta lokasi kajian
c. Pembuatan peta kelas hidrotopografi / peta tipologi lahan skala
1 : 25.000
d. Pembuatan peta kesesuaian lahan skala 1 : 5.000
e. Pembuatan peta wilayah pengelolaan air / peta sistem jaringan
tata air
f. Pembuatan peta tata guna lahan
g. Pembuatan peta sebaran produktifitas lahan.
h. Pembuatan peta desain rinci tipikal saluran eksisting dan yang
direncanakan.
i.
Pembuatan peta elevasi bangunan air eksisting dan yang
direncanakan.
j.
Pembuatan peta zona pengelolaan air
k.
Menyusun laporan dan membuat rekomendasi sistem jaringan
tata air hubungannya dengan kesesuaian lahan, basis data dan
system informasi dengan teknik GIS untuk menyusun perencanaan
pengembangan tanaman.

BAGAN ALIR KEGIATAN

LOKASI
PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan terletak di

kabupaten Sambas dengan jarak tempuh kira-kira 180


km dari kotaPontianak. Daerah survey di dalam sistem perhubungan regional
dapat dicapai mulai dari Kota Propinsi (Pontianak) Kabupaten Sambas
Kecamatan Teluk Keramat.
Dari Pontianak Kabupaten Sambas dapat ditempuh melalui jalan darat dengan
membutuhkan waktu 4 - 5 jam perjalanan kemudian menuju dermaga
penyeberangan di daerah Sepandan sekitar 30 menit dengan kondisi jalan bagus
tetapi ada beberapa ruas yang sedikit berlubang, kemudian penyeberangan Sungai
Sambas menggunakan Kapal Fery sekitar 20 menit dan dilanjutkan dengan jalan
darat menuju lokasi pekerjaan yaitu di Desa Matang Sigantar, Kecamatan Teluk
Keramat membutuhkan waktu 1 jam.
Secara administratif daerah rawa Pimpinan Komplek terletak di Kecamatan Teluk
Keramat dan Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas.
Secara administrasi lokasi pekerjaan yang terletak di Kecamatan Teluk Keramat
meliputi beberapa desa yaitu :
1.Desa Sayang Sedayu
2.Desa Samustida
3.Desa Pipit Teja
4.Desa Matang Segantar
Secara administrasi lokasi pekerjaan yang terletak di Kecamatan Paloh meliputi
beberapa desa yaitu :
1.Desa Matang Danau
2.Desa Tanah Hitam

KONDISI GEOGRAFIS :
Secara geografis daerah rawa Pimpinan Komplek yang terletak di
Kecamatan Teluk Keramat dan Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas
berada pada :
05 7' Lintang Utara (LU) - 1 06' Lintang Utara (LU)
108 56' Bujur Timur (BT) - 109 14' Bujur Timur (BT)

KONDISI KLIMATOLOGI DAN HIDROLOGI :

Kabupaten Sambas termasuk daerah beriklim tropis dengan curah hujan bulanan
rata-rata 187.348 mm dan jumlah hari hujan rata-rata 11 hari /bulan. Curah hujan
yang tertinggi terjadi pada bulan September sampai dengan Januari dan curah
hujan terendah antara bulan Juni sampai dengan bulan Agustus. Temperatur udara
rata-rata berkisar antara 22,9C. Sampai 31,05C. Suhu udara terendah 21,2C
terjadi pada bulan Agustus dan yang tertinggi 33,0C pada bulan Juli. Kelembaban
udara relatif 81-90%, tekanan udara 1,001- 1,01/ Hm Bar, kecepatan angin 155
173 Km/ hari, elipasi sinar matahari 50.73%, penguapan (evaporasi) harian antara
4,2-5,9 Hm dan evapotranspirasi bulanan 134,7 171,4 mm.

KONDISI
TOPOGRAFI
DAN
KONDISI
TANAH :
Wilayah rawa Pimpinan Komplek yang meliputi 2 Kecamatan

yaitu Kecamatan
Teluk Keramat (Desa Sayang Sedayu, Desa Pipit Teja, Desa Matang Segantar)
dan Kecamatan Paloh (Desa Matang Danau dan Desa Tanah Hitam) topografinya
berupa dataran pantai / aluvial sungai yang hampir tanpa gelombang, sangat
datar dan landai. Wilayah ini berada pada ketinggian 0,0 5,2 meter di atas
permukaan laut dengan kemiringan lahan hanya 0 2 % saja.
Titik tertinggi berada di kawasan bagian Selatan di wilayah Desa Sayang Sedayu
dengan ketinggian 9,8 meter dpl sedangkan titik terendah berada di utara rawa
Pimpinan Komplek yang berbatasan langsung dengan laut Cina Selatan.
12

Bentuk dan Keadaan Tanah :


4% berbukit seperti Bukit Paku, Permis dan lain-lain. Jenis tanah
perbukitan tersebut adalah Komplek Podsolik Coklat Kekuning-kuningan
dan Litosol berasal dari Batu Plutonik Masam.
51% berombak dan bergelombang, tanahnya berjenis Asosiasi Podsolik
Coklat Kekuning-kuningan dengan bahan induk Komplek Batu pasir Kwarsit
dan Batuan Plutonik Masam.
20% lembah/datar sampai berombak, jenis tanahnya asosiasi Podsolik
berasal dari Komplek Batu Pasir dan Kwarsit.
25% rawa dan bencah/datar dengan jenis tanahnya Asosiasi Alluvial
Hedromotif dan Glei Humus serta Regosol Kelabu Muda berasal dari
endapan pasir dan tanah liat.

KONDISI TATA GUNA LAHAN :


Tata Guna lahan di lokasi pekerjaan terdiri bangunan dan pekarangan,
semak belukar serta lahan sawah. Tipe penggunaan lahan yang ada saat
ini (Existing) Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan tipe-tipe
penggunaan lahan sebagai berikut :
1. Pemukiman dan Pekarangan
2. Padi Ladang / Sawah
3. Kebun Jeruk
4. Kebun Campuran
5. Kebun Kelapa

14

Sambas dan
Siluas, Kalimantan
skala 1 : 250.000 (Rusmana dan Pieters,
KONDISI
GEOLOGI
:
1993).
Secara umum, daerah tinjauan ditempati oleh dataran aluvium berawa
sistem Sungai Paloh dan Sambas yang bersatu di dataran pantai bagian
barat. Di sebelah timur daerah tinjauan, batuan sedimen dan batuan malihan
Mesozoik umumnya membentuk perbukitan rendah, bergelombang, dan
perbukitan terisolir yang dibentuk oleh intrusi batuan beku yang berumur
Trias sampai Tersier. Penyebaran aluvium dan batupasir membentuk topografi
kasar dengan gawir dan kemiringan lereng yang terjal, sehingga sulit
dibedakan dengan konstruksi bentang alam batuan Gunung Api Niut di
Kalimantan Barat yang terdapat di bagian selatan daerah tinjauan.
Secara umum, daerah tinjauan tertutup oleh endapan aluvium (Qa) yang
tersusun oleh lumpur, pasir, kerikil dan sisa tumbuhan, kecuali di daerah
pantai terdapat Endapan Litoral (Qc). Endapan litoral tersebar sepanjang
pantai daerah tinjauan dengan lebar bentangan berkisar antara 1,5 km - 9
km, terdiri atas lumpur, pasir, kerakal, setempat gampingan, dan bahan
tumbuhan.
Struktur kelurusan yang berkembang di daerah tinjauan adalah struktur
rekahan dan retakan yang pada beberapa tempat berkembang menjadi
15
struktur liniasi dan sesar. Struktur kelurusan tersebut berarah barat laut -

PETA GEOLOGI REGIONAL KABUPATEN SAMBAS

16

KONDISI SOSIAL EKONOMI


Mata Pencaharian menurut sektor, yaitu:
Pertanian berjumlah 207.350 orang
Industri Pengolahan berjumlah 152.028 orang
Listrik, gas, dan air berjumlah 9.053 orang
Bangunan berjumlah 28.308 orang
Perdagangan berjumlah 34.695 orang
Perhubungan berjumlah 2.874 orang
Keuangan berjumlah 9.723 orang
Jasa kemasyarakatan lainnya berjumlah 34.678 orang
Penduduk Kecamatan Teluk Keramat berdasarkan hasil Sensus Penduduk
Indonesia 2010 berjumlah 58.258 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki 26.251
jiwa dan penduduk perempuan 29.737 jiwa terdiri dari Suku Dayak, Melayu
Sambas, China Hakka dan lain-lain.
Penduduk Kecamatan Paloh berdasarkan hasil Sensus Penduduk Indonesia
2010 berjumlah 23.892 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki 11.923 jiwa dan
penduduk perempuan 11.969 jiwa terdiri dari Suku Dayak, Melayu Sambas,
China Hakka dan lain-lain.

KONDISI DEMOGRAFI
Jumlah Penduduk
Kec. Teluk Keramat Per Desa
No

Desa / kelurahan

laki-laki

perempua
n

jumlah

[1]

[2]

[3]

[4]

[5]

Teluk Kaseh

449

529

978

Sengawang

1683

1699

3382

Sungai Baru

1678

1724

3402

Berlimang

1192

1416

2608

Puringan

598

653

1251

Kubangga

954

1077

2031

Lela

528

653

1181

Tambatan

1090

1147

2237

Sepadu

1148

1328

2476

10

Sungai Kumpai

3821

4178

7999

11

Sekura

838

1767

2605

12

Sebagu

1104

1101

2205

13

Tanjung Keracut

602

659

1261

14

Kp. Keramat

926

981

1907

15

Mekar Sekuntum

1628

1655

3283

16

Teluk Kembang

838

983

1821

17

Sungai Serabek

1314

1409

2723

18

Pedada

567

628

1195

19

Trimandayan

1054

1204

2258

20

Sayang Sedayu

1039

1108

2147

21

Samustida

1968

2147

4115

22

Pipit Teja

1502

1691

3193

23

Mulia

712

856

1568

24

Matang Segantar

799

888

1687

26521

29737

Jumlah

56,258.00

Jumlah Penduduk
Kec. Paloh Per Desa
no
1
2
3
4
5
6
7
8

desa / kelurahan
Kalimantan
Matang Danau
Tanah Hitam
Malek
Nibung
Sebubus
Temajuk
Mentibar
Jumlah

lakilaki
805
1958
1476
865
1237
3689
914
979
11923

perempuan
807
2001
1526
895
1239
3669
896
936
11969

jumlah
1612
3959
3002
1760
2476
7358
1810
1915
23892

18

KEGIATAN SURVEI LAPANGAN


HASIL KEGIATAN SURVEI TOPOGRAFI
Wilayah rawa Pimpinan Komplek topografinya berupa dataran pantai / aluvial
sungai yang hampir tanpa gelombang, sangat datar dan landai. Wilayah ini
berada pada ketinggian 0,0 5,2 meter di atas permukaan laut dengan
kemiringan lahan hanya 0 2 % saja.

Titik tertinggi berada di kawasan bagian Selatan di wilayah Desa Sayang


Sedayu dengan ketinggian 9,8 meter dpl sedangkan titik terendah berada di
utara rawa Pimpinan Komplek yang berbatasan langsung dengan laut Cina
Selatan.

DAFTAR
MARK
No.

BM

BM1

BM2

BM3

BM4

BM5

BM6

BM7

BM8

BM9

10

BM10

11

BM11

KOORDINAT

BENCH

KOORDINAT
Y

301,339.332 175,321.000 3.047


304,949.163 175,145.447 2.701
304,101.142 179,243.253 4.191
302,087.065 180,312.143 3.921
302,790.125 176,419.067 1.798
300,192.025 177,565.235 3.324
299,989.874 175,520.774 2.578
300,081.561 174,489.482 2.687
301,622.435 172,544.672 2.841
298,642.634 172,460.891 2.576
300,421.332 172,532.679 1.787

20

BM 4
Y:

X:

302087.065
180312.143

Z:

3.921

BM 3
X:
Y:

304101.142
1.79243.253

Z:

4.191

BM 15
X:
Y:

301752.781
178692.565

Z:

3.879

BM 6
X:
Y:

300192.025
177565.235

Z:

3.324

BM 17
X:
Y:

304634.367
177053.665

Z:

3.956

BM5
X:
Y:

302790.125
176419.067

Z:

1.798

BM7
X:
Y:

299989.874
175520.774

Z:

2.578

BM1
X:
Y:

301339.332
175321.679

Z:

3.047

BM 2
X:
Y:

304949.163
175145.447

Z:

2.701

BM8
X:

300081.561

Y:

174489.482

Z:

2.687

BM9
X:
Y:

301622.435
172544.672

Z:

2.841

BM11
X:

BM10
X:
Y:

298642.634
172460.891

Z:

2.576

Y:

300421.332
172532.679

Z:

1.787

BM14
X:
Y:

305374.341
171938.790

Z:

3.147

BM 16
X:
Y:

302595.213
170895.457

Z:

2.467

CP18
X:

BM12

Y:

300517.390
170619.951

X:

Z:

1.873

Y:

303011.328
169763.539

Z:

2.132

BM13
X:
Y:

305774.455
169039.843

Z:

2.871

21

HASIL KEGIATAN SURVEI HIDROLOGI/HIDROMETRI


Data curah huan merupakan salah satu dari survey hidrologi untuk
dianalisa guna mendukung perencanaan. Data curah hujan berupa hujan
harian maksimum (1,2,3,4,5 dan 6 hari). Curah hujan diperlukan untuk
analisa banjir (modulus drainase). Data tersebut diperoleh dari stasiun
Sambas yang mewakili untuk lokasi pekerjaan.
Curah Hujan Harian Maksimun Sta. Sambas

Resume Perhitungan Curah Hujan Rancangan


1 Harian 6 Harian Maksimum

Dari Analisa Kesesuaian Distribusi Statistik dengan Metode


Smirnov Kolmogorov dan Chi Square diperoleh hasil perhitungan
yang memiliki harga hit paling kecil yaitu Metoda Log Pearson
III.

Nilai
Evapotranspirasi

Perhitungan Modul Drain


Genangan 5 cm

Peramalan Kondisi Pasang Surut di Lokasi Studi


Pengamatan dilakukan pada Titik Muara Saluran menuju Sungai
Serabi selama 15 hari mulai tanggal 15 Juli 2012 Juni s/d 30 juli
2012.
Karakteristik Elevasi Pasang Surut

Perbandingan Elevasi Pasang Surut Hasil Pengamatan dan


Peramalan

KONDISI HIDROTOPOGRAFI WILAYAH LOKASI RAWA PIMPINAN


KOMPLEKS

Berdasarkan kelas hidrotopografinya, lahan di lokasi survey


dibagi sebagai berikut :
Kategori A (15,29% ; Kategori B 41,33% ; Kategori C 39,15%
; Kategori D 4,33%

KEDALAMAN POTENSIAL DRAINASE

KARAKTERISTIK TANAH
KETEBALAN GAMBUT

KEDALAMAN LAPISAN PYRIT

X:
Y:

X:
Y:

X:
Y:

300630.426
178270.597

303671.705
178343.870

299379.335
173809.682
X:
Y:

302817.538
174420.177

X:
Y:

304812.959
173455.254

X:
Y:

X:
Y:

305069.177
171546.755

300279.019
170662.698

PENGAMATAN PASANG SURUT


CP.18

30

KEDALAMAN LAPISAN PYRIT RAWA PIMPINAN KOMPLEKS

KEMASAMAN TANAH (pH TANAH)


Nilai pH yang diperoleh dari pengukuran di lapangan (lihat Laporan
Lapangan) berkisar antara 5.5 sampai 7.5 . Sedang hasil pengukuran
di laboratorium nilainya lebih rendah yaitu berkisar antara 5.0 sampai
7.5. Perbedaan pH ini diduga karena pengaruh pengeringan sehingga
hasil pengukuran di laboratorium bernilai lebih rendah. Akibat
pengeringan konsentrasi ion H+ menjadi tinggi sehinnga menurunkan
pH dan menghasilkan larutan Al3+ tinggi. Dalam keadaan kering
kelarutan
aluminium
dikhawatirkan
menimbulkan
keracunan
tanaman. Dengan demikian tanah-tanah di daerah perencanaan
harus tetap dijaga kelembabannya, agar kondisi pH tanah di lapang
mendekati netral, sehingga keseimbangan hara terjaga dan tersedia
bagi tanaman.

Kemasaman (pH) Tanah di Daerah Survey

KEDALAMAN MUKA AIR TANAH


Berdasarkan pengamatan, kondisi muka air tanah di daerah ini
umumnya termasuk kategori sangat dalam untuk daerah rawa yaitu
kedalaman muka air tanah > 100 cm, Untuk area lainnya kedalaman
air tanahnya > 25 cm hingga 100 cm.

SALINITAS TANAH

KLASIFIKASI TANAH PADA DR.PIMPINAN KOMPLEK

SATUAN PETA TANAH PADA DR.PIMPINAN KOMPLEK

KESUBURAN TANAH PADA DR.PIMPINAN KOMPLEK

39

KESESUAIAN LAHAN PADA DR.PIMPINAN KOMPLEK

METODOLOGI DAN PENDEKATAN


Rawa Pimpinan Komplek merupakan daerah rawa pasang surut. Untuk dapat
meningkatkan kondisi jaringan tata air (rawa) di daerah ini maka perlu
diadakan serangkaian penyelidikan terhadap existing sistem dan
perencanaan awal yang melibatkan banyak aspek :
Kesesuaian lahan;
Kondisi drainasenya, yakni jaringan dan bangunan airnya;
Intrusi air asin;
Banjir;
Cara bercocok tanam

Skema Pendekatan Teknis


Potensi
Alamiah

Program
Intensifikasi

Peningkatan
Produksi/Hektar

Peningkatan
Intensitas Tanam

Peningkatan
Kesejahteraan Petani

Peningkatan
Produksi Total

Menunjang
Swasembada Pangan

Program
Pengembangan
Reklamasi Rawa

Peningkatan
Pola Tanam

Prosedur Perencanaan Pengembangan Rawa Pasang Surut

SATUAN LAHAN RAWA PASANG SURUT SECARA


UMUM

48

5200,
00

49

WILAYAH PENGELOLAAN AIR DI DAERAH PASANG


SURUT
No
1
2

Zona Pengelolaan Air


I. (Tanah gambut,Tanaman keras)
II. (tanah berwarna keputihan,
kesuburan
rendah,
tanaman
keras)
III. (Irigasi pasang surut, padi
sawah)

VI
VII

Rekomendasi
Peruntukan
Tanaman keras
Tanaman keras

Padi
sawah,tanaman
keras dapat diusahakan
pada guludan(sorjan)

IV dan V

Padi
sawah,
tanaman
keras dapat diusahakan
pada guludan(sorjan)

IV. (Padi sawah,irigasi


tanah berpirit)

V. (padi sawah, irigasi pompa,


tanah non-pirit)

VIII dan IX

Padi
sawah,
tanaman
keras dapat diusahakan
pada guludan(sorjan)

VI. (Kedalaman drainse > 60 cm,


tanaman keras0
VII.(tanah non-pirit, padi tadah
hujan)
VIII.
(Tanah
berpirit,tanah
gambut, padi tadah hujan)

III,V dan IX

Tanaman Keras

7
8

pompa,

Land Unit

VIII,IX dan X

Padi tadah hujan

II,III,IV dan V

Padi
tadah
hujan,
tanaman
keras
dapat
diusahakan pada guludan

51

Rencana Kerja selanjutnya :


1. Melakukan kegiatan penyusunan desain rinci :
Perhitungan Dimensi Jaringan Tata Air Rawa
Perencanaan Bangunan Air
Perencanaan Tanggul
Perencanaan Bangunan Pelengkap
Perhitungan Volume Pekerjaan (BOQ) dan RAB
Penyusunan Dokumen Tender dan Spesifikasi Teknik
2. Melakukan penyusunan Laporan Akhir Sementara dan Diskusi
3. Melakukan Penyusunan Laporan Akhir

FOTO-FOTO PELAKSANAAN SURVEY

Foto-foto Lokasi Pekerjaan

PARIT DI PINGGIR JALAN DESA MATANG SEGANTAR

SEBAGIAN LAHAN DI RAWA PIMPINAN KOMPLEK

56

FASILITAS UMUM
DI RAWA PIMPINAN KOMPLEK
Foto-foto Lokasi
Pekerjaan

57

Hasil Laboratorium Tanah

58

Hasil Laboratorium Air

59

Anda mungkin juga menyukai