Anda di halaman 1dari 12

ETIKA KLINIS

Oleh:
Anggun puspita
N 111 13 061
Pembimbing Klinik : dr.Muh.Ardi Munir.,M.Kes.,Sp.OT.,FICS.,M.H

Etika Klinik
Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik dan
buruk dalam hubungan dengan orang lain.
Etik merupakan studi tentang perilaku, karakter dan motif yang baik
serta ditekankan pada penetapan apa yang baik dan berharga bagi
semua orang.
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan
pada masalah etik selama pemberian pelayanan pada pasien.
Contoh clinical ethics : adanya persetujuan atau penolakan, dan
bagaimana seseorang sebaiknya merespon permintaan medis yang
kurang bermanfaat (sia-sia).

Dalam kurikulum nasional pendidikan dokter berbasis kompetensi (KBK),


tujuan yang ingin dicapai adalah menghasilkan lulusan (dokter) yang
mampu:
1. Memberi pelayanan kesehatan primer, sesuai standar pelayanan medik
2. Memberi pelayanan kesehatan dengan berlandaskan etika dan hukum
kedokteran serta mengingat aspek jasmani, rohani, dan sosio-budaya
3. Memelihara dan mengembangkan kepribadian dan sikap yang diperlukan
untuk kelangsungan profesinya seperti integritas, rasa tanggung jawab,
dapat dipercaya serta menaruh perhatian dan penghargaan terhadap
sesama manusia sesuai dengan etika kedokteran.

Dalam

penanganan

pasien-pasien

diklinik,

perlu

diterapkan standar pelayanan medik yang bertujuan untuk


melindungi masyarakat dari praktik dibawah standar dan
melindungi profesi dari tuntutan tidak wajar sekaligus
merupakan pedoman pengawasan dan peningkatan mutu
pelayanan.

Standar pelayanan medik adalah menyangkut aspek


prosedur

yang

perkembangannya

berkembang
teknologi

dan

sesuai
situasi

serta

dengan
kondisi

setempat. Setiap dokter harus menyadari bahwa etik


merupakan komponen penting dalam pelayanan klinik yang
baik.

Prinsip Prinsip Etika


Prinsip etik berdasarkan Kaidah Dasar Bioetik (KDB), yaitu :
Autonomy : memilih yang terbaik bagi dirinya
Beneficence : berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain
Non-maleficence : tidak menimbulkan bahaya/sakit fisik maupun
emosional
Justice : perlakuan adil
Veracity : jujur atau tidak berbohong
Fidelity : komitmen terhadap pelayanan sehingga timbul rasa
percaya

Prinsip etika klinik menurut Jonsen AR, Siergler (JS), yaitu:


A.Indikasi Medik
Prinsip yang terbaik dan tidak merugikan
1. Apa masalah medik pasien? Anamnesis, diagnosis, prognosis?
2. Apakah masalahnya akut, kronik, gawat, darurat, reversible?
3. Apa tujuan pengobatan?
4. Bagaimana tentang kemungkinan berhasil?
5. Apa rencana berikutnya jika pengobatan gagal?
6. Sebagai simpulan, bagaimana pasien ini dapat memanfaatkan
asuhan kedokteran dan perawatan dan bagaimana menghindari
kerugian bagi pasien?

B. Pilihan Pasien
Prinsip menghormati otonomi pasien
1. Apakah pasien secara mental mampu dan kompeten? Adakah bukti-bukti tidak
mampu?
2. Kalau mampu apa kata pasien tentang pengobatan yang dipilihnya?
3. Apakah kepada pasien telah dijelaskan manfaat dan risiko, dan memahami penjelasan
tesebut dan apakah telah mengerti tentang penjelasan ini dan telah memberikan
persetujuan tindakan mediknya (PTM)?
4. Kalau tidak mampu siapa yang layak mewakilinya? Apakah wakilnya menggunakan
standar yang tepat untuk mengambil keputusan?
5. Apakah pasien sebelumnya telah mengemukakan pilihannya dan ke arah mana
penanganannya?
6. Apakah pasien tidak mau atau tidak mampu menerima pengobatan? Kalau ya, kenapa?
7. Sebagai simpulan, apakah dari segi etik dan hukum hak pasien memilih telah
dihormati?

C. Kualitas Hidup
Prinsip-prinsip yang terbaik, tidak merugikan, dan menghormati otonomi
pasien
1. Bagaimana prospeknya dengan atau tanpa pengobatan untuk kembali ke
kehidupan normal?
2. Apa kekurangan fisik, mental dan sosial yang mungkin dialami pasien kalau
pengobatan berhasil?
3. Adakah bias terhadap penilaian yang diberikan penyelenggara pelayanan
kesehatan terhadap kualitas hidup pasien?
4. Apakah kondisi pasien sekarang dan yang akan datang sebegitu rupa sehingga
kehidupan selanjutnya tidak perlu dipertimbangkan lagi?
5. Apakah rasional untuk merencanakan pengobatan selanjutnya?
6. Adakah rencana untuk membuat hidupnya pasien nyaman dan apakah perlu
diberikan asuhan paliatif?

D. Gambaran kontekstual (kondisi sekitar)


Prinsip-prinsip kesetiaan dan keadilan
1. Adakah hal-hal dalam keluarga yang memengaruhi keputusan akan pengobatan?
2. Adakah hal-hal yang menyangkut penyelenggara pelayanan kesehatan (Dokter,
perawat) yang mungkin memengaruhi keputusan akan pengobatan?
3. Adakah faktor biaya dan ekonomi?
4. Adakah faktor agama dan budaya?
5. Adakah batas-batas kerahasiaan?
6. Adakah masalah alokasi sumber daya?
7. Adakah peraturan perundang-undangan yang memengaruhi keputusan akan
pengobatan?
8. Apakah penelitian klinis atau pendidikan klinis terlibt?
9. Adakah konflik kepentingan dari penyelenggara pelayanan kesehatan atau
lembaga?

Dalam mengambil keputusan untuk tindakan medik di


klinik, dari segi etik dianjurkan untuk mengamalkan etika
klinis yang merupakan etika terapan untuk mengenal,
menganalisis dan menyelesaikan masalah etik dalam
pelayanan klinik.

Anda mungkin juga menyukai