Anda di halaman 1dari 39

MUNTAH, GUMOH, ORAL TRUSH

DAN DIAPER RASH

Kelompok 2 :
1.

Rizkayati Wahidah

2.

Desi Dwi Astuti

3.

Syifa Famili

4.

Iin Indriani

5.

Melinda Ayu Lestari

6.

Hasanah Eka Putri

7.

Ririn Riyadussolihat

8.

Rizqa Dinda Rahayu

9.

Fontanella Dwi
Putri

MUNTAH
Muntah adalah pengeluaran
isi lambung secara paksa
melalui
mulut
disertai
kontraksi
lambung
dan
abdomen.
Pada
anak
biasanya
sulit
untuk
mendiskripsikan
mual,
mereka
lebih
sering
mengeluhkan sakit perut
atau keluhan umum lainnya.

EPIDEMIOLOGI
Ada beberapa penyebab muntah pada bayi
yaitu dapat disebabkan karena bayi kekenyangan
atau kembung. Penyebab ini hal yang biasa dan
tidak perlu di khawatirkan. Namun penyebab lain
dari muntah yang mengkhawatirkan dan perlu
penanganan
segera
yaitu
muntah
yang
penyebabnya adalah infeksi. Maka ketika bayi
muntah identifikasi dahulu penyebabnya. Muntah
dapat merupakan manifestasi dari penyakit.

PATOFISIOLOGI
Muntah
terjadi
ketika
anak/bayi
menyemprotkan isi perutnya keluar, terkadang
sampai seluruh isinya dikeluarkan. Pada bayi
muntah sering terjadi pada minggu-minggu
pertama. Hal tersebut merupakan reaksi spontan
ketika isi lambung dikeluarkan dengan paksa
melalui mulut. Reflex ini dikoordinasikan di
mdeula oblongata.
Kemampuan untuk memuntahkan merupakan
suatu
keuntungan
karena
memungkinkan
pengeluaran toksin dari lambung. Muntah terjadi
bila terdapat rangsangan pada pusat muntah yang
berasal dari, gastrointestinal, vestibulo okular,

TANDA DAN GEJALA


Muntah terjadi beberapa jam setelah keluarnya
lendir yang kadang disertai dengan sedikit darah.
Muntah yang terjadi pada hari-hari pertama
kelahiran, dalam jumlah banyak, tidak secara
proyektif, tidak berwarna hijau, dan cenderung
menetap biasanya terjadi sebagai akibat dari
obstruksi usus halus.
Muntah yang terjadi secara proyektil dan tidak
berwarna kehijauan merupakan tanda adanya
stenosis pylorus.
Peningkatan tekanan intrakranial dan alergi susu.
Muntah yang terjadi pada anak yang tampak

PENATALAKSANAAN
Penanganan
muntah
pada
anak
tergantung
penyebabnya. Bila disebabkan oleh kelainan usus,
muntah akan hilang setelah dilakukan tindakan operasi
untuk menghilangkan penyebab kelainan tersebut. Bila
penyebabnya infeksi, muntah baru berhenti setelah
infeksi diobati.
Jangan berikan obat anti muntah karena obat
tersebut tidak menyembuhkan penyenan muntahnya,
malahan dapat menyesatkan bila ternyata anak tengah
menderita suatu kelainan saluran pencernaan yang
memerlukan upaya bedah. Selain itu muntah juga dapat
menimbulkan efek samping.

PENYEBAB MUNTAH
Masalah Makan/Menyusu
Menangis berlebihan
Infeksi virus atau bakteri
Infeksi lain, seperti hidung mampet, pilek atau infeksi
saluran pernapasan juga bisa menyebabkan muntah,
terutama ketika bayi terbatuk-batuk. Selain itu, infeksi
saluran kemih dan bahkan infeksi telinga terkadang
juga dapat menyebabkan mual dan muntah.
Penyakit GERD
Stenosis pylorus
Mabuk Perjalanan

PENCEGAHAN MUNTAH
Hindari pemberian makanan yang merangsang mual
pada bayi
Berikan makanan yang sesuai dengan gizi dan tidak
menyebabkan alergi pada bayi
Berikan bayi minyak bayi jika berpergian dan gunakan
lah jaket atau pakaian yang dapat menghangatkan bayi
Hindari bayi untuk tidak kontak langsung dengan
seseorang yang sedang terkena flu atau infeksi lainnya.
Hindari memberikan ASI/susu ketika bayi sanagt lapar,
karena bayi akan tergesa-gesa saat minum sehingga
akan menimbulkan udara masuk.

ASUHAN BIDAN
a.

Kaji faktor dan sifat muntah.

b.

Jika terjadi pengeluaran cairan terus-menerus, maka

c.

kemungkinan dikarenakan obstruksi esophagus.

d.

Jika terjadi muntah berwarna hijau kekuning-kuningan, maka patut


dicuriagai adnya obstruksi di bawah ampula vateri.

e.

Jika terjadi muntah proyektil, maka harus dicurigai adanya stenosis


pylorus.

f.

Jika terjadi segera setelah lahir kemudian menetap,


kemungkinan terjadi peningkatan tekanan intracranial.

g.

Ciptakan suasana tenang dan menyenangkan pada saat makan.

h.

Ajarkan pola makan yang benar dan hindari makanan yang


merangsang serta menimbulkan alergi.

i.

Ciptakan hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak.

j.

Lakukan kolaborasi.

maka

PENDIDIKAN KESEHATAN

Beri tahu ibu cara memberikan makanan dan


minuman yang sesuai untuk bayi yang tidak
menimbulkan mual ataupun alergi.
Ajari ibu bagaimana penatalaksaan muntah pada
bayi dan lihat apakah muntah tersebut bersifat
fisiologis atau patologis.
Ajari ibu bagaimana posisi yang tepat saat bayi
tengah muntah yaitu Posisikan anak pada posisi
telungkup atau miring (miring ke kiri atau ke kanan)
untuk menghindari isi muntahan masuk ke saluran
napas.

GUMOH
Gumoh
adalah
aliran
balik isi lambung ke
dalam kerongkongan dan
dikeluarkan melalui mulut
yang berlangsung secara
involunter. Keadaan ini
sering ditemukan pada
bayi dan merupakan salah
satu keluhan yang sering
disampaikan
oleh
orangtua
pada
saat
kunjungan ke dokter.

EPIDEMIOLOGI
Menurut data di Indonesia, angka kejadian gumoh
selama 2 bulan pertama kehidupan bayi lebih tinggi
dibanding negara lain. Menurut data ini, 25% bayi
Indonesia mengalami gumoh >4 kali selama bulan
pertama dan 50% bayi mengalami gumoh 1 4 kali per
hari sampai usia 3 bulan. Sekitar 30% ibu di Indonesia
mengalami kecemasan mengenai gumoh, dimana
kecemasan lebih berkaitan dengan frekuensi (66%)
dibanding volume gumoh (9%). Selain kecemasan
mengenai
frekuensi
gumoh,
orang
tua
juga
mengeluhkan gejala yang menyertai gumoh seperti
menangis atau rewel.

PATOFISIOLOGI
Pada keadaan gumoh, biasanya lambung sudah
dalam keadaan terisi penuh. Sehingga terkadang
gumoh bercampur dengan air liur yang mengalir
kembali ke atas dan keluar melalui mulut pada
sudut-sudut bibir. Hal tersebut disebabkan karena
otot katup di ujung lambung tidak bisa bekerja
dengan baik. Otot tersebut seharusnya mendorong
isi lambung ke bawah. Keadaan ini dapat juga
terjadi pada orang dewasa dan anak-anak yang
lebih besar. Kebanyakan gumoh terjadi pada bayi
di bulan-bulan pertama kehidupannya .

TANDA DAN GEJALA

Mengeluarkan kembali susu saat diberikan


minum.
Gumoh yang normal terjadi kurang dari
empat kali sehari.
Tidak sampai mengganggu pertumbuhan
berat badan bayi.

PENATALAKSANAAN
Bersikaplah tenang.
Segera miringkan badan bayi agar cairan tidak
masuk ke paru-paru (jangan mengangkat bayi
yang sedang gumoh, karena beresiko cairan
masuk ke paru-paru).
Bersihkan segera sisa gumoh dengan tissue atau
lap basah hingga bersih, pastikan lipatan leher
bersih agar tidak menjadi sarang kuman dan
jamur.
Jika gumoh keluar lewat hidung, cukup bersihkan
dengan cotton bud, jangan menyedot dengan
mulut karena akan menyakiti bayi dan rentan
menularkan virus.

PENYEBAB GUMOH

Menangis berlebihan.
Kepekaan
terhadap
makanan
dapat
menyebabkan gumoh pada bayi.
Penyakit Gastroesophageal Reflux (GERD)
biasanya bayi gumoh banyak sekali dan
bisa dikatakan sebagai muntah.

PENCEGAHAN
Hindari memberikan ASI/susu saat bayi berbaring. Jaga agar bayi tetap
dalam posisi tegak sekitar 30 menit setelah menyusu.
Hindari meletakkan bayi di kursi bayi karena akan meningkatkan tekanan
pada perut.
Hindari merangsang aktivitas yang berlebihan setelah bayi menyusu.
Kontrol jumlah ASI/susu yang diberikan.
sendawakan bayi segera setelah menyusu.
Check lubang dot yang Anda gunakan untuk memberikan ASI/susu.
Hindari memberikan ASI/susu ketika bayi sanagt lapar, karena bayi akan
tergesa-gesa saat minum sehingga akan menimbulkan udara masuk.

ASUHAN BIDAN

Memberitahukan
bahwagumohadalah
hal
yang harus mendapat perawatan yang baik.
Menginformasikan
pada
ibu
bahwagumohdisebabkan posisi saat menyusui
yang tidak tepat atau posisi botol yang salah.
Memberitahu ibu untuk memperbaiki cara
minumnya, posisi saat memberikan susu dari
botol dan sendawakan bayi sesaat setelah
minum ASI.

PENDIDIKAN KESEHATAN

Bidan
sebagai
sahabat
wanita
hendaknya
mengajari dan member tahu bagaimana posisi
dalam memberikan ASI yang benar.
Bidan membertahu ibu bagaimana caranya
menyendawakan bayi jika bayi kekenyangan saat
diberikan ASI.
Bidan
memberitahu
ibu
bagaimana
penatalaksanaan dalam menghadapi gumoh pada
bayi

ORAL TRUSH

Oral trush adalah terinfeksinya


membran mukosa mulut bayi
oleh jamur Candidiasis yang
ditandai dengan munculnya
bercak bercak keputihan dan
membentuk
plak-plak
berkeping di mulut, terjadi
ulkus
dangkal.
Biasanya
penderita akan menunjukkan
gejala demam karena adanya
iritasi gastrointestinal (Vivian,
2010, hal 83).

EPIDEMIOLOGI

Oral candidiasis merupakan infeksi mulut yang paling


sering terjadi. Penyakit ini biasa menginfeksi pasien
yang sangat lemah, bayi, orang tua, dan pasien yang
mengalami penurunan kerja sistem imun dengan
prevalensi persebaran 10% - 15 % dan 25% - 75% dari
populasi keseluruhan adalah carrier atau pembawa.
Kolonisasi candida oral telah dilaporkan berkisar dari
sekitar 40% sampai 70% dari anak yang sehat dan
dewasa, dengan tingkat lebih tinggi diamati antara
anak-anak dengan gigi karies dan orang dewasa yang
lebih tua memakai gigi palsu.

PATOFISIOLOGI

Pada manusia, Candida albicans sering ditemukan di


dalam mulut, feses, kulit dan di bawah kuku orang
sehat. Candida albicans dapat membentuk blastospora
dan hifa, baik dalam biakan maupun dalam tubuh.
Bentuk jamur di dalam tubuh dianggap dapat
dihubungkan dengan sifat jamur, yaitu sebagai saproba
tanpa menyebabkan kelainan atau sebagai parasit
patogen yang menyebabkan kelainan dalam jaringan.
Penyelidikan lebih lanjut membuktikan bahwa sifat
patogenitas tidak berhubungan dengan ditemukannya
Candida albicans dalam bentuk blastospora atau hifa di
dalam jaringan.

TANDA DAN GEJALA

Tampak bercak keputihan pada mulut, seperti bekas susu


yang sulit dihilangkan
Bayi kadang-kadang menolak untuk minum atau menyusu
Mukosa mulut mengelupas
Lesi multiple (luka-luka banyak) pada selaput lendir
mulut sampai bibir memutih menyerupai bekuan susu
yang melekat, bila dihilangkan dan kemudian berdarah.
Bila terjadi kronis maka terjadi granulomatosa (lesi
berbenjol kecil) menyerang sejak bayi sampai anak-anak
yang berlangsung lama hingga beberapa tahun akan
menyerang kulit anak.

PENATALAKSANAAN

Bedakan oral trush dengan endapan susu pada mulut


bayi.
Apabila sumber infeksi berasal dari ibu, maka ibu harus
segera diobati dengan pemberian antibiotik berspektum
luas.
Jaga kebersihan dengan baik, terutama kebersihan
mulut.
Bersihkan daerah mulut bayi setelah makan ataupun
minum susu dengan air matang dan juga bersih.
Pada bayi yang minum susu dengan menggunakan botol,
gunakan teknik steril dalam membersihkan botol susu.

LANJUTAN

Berikan terapi pada bayi:


1 ml larutan Nystatin 100.000 unit diberikan 4 kali
sehari selama 7-14 hari dengan interval setiap 6
jam. Larutan diberikan dengan lembut dan hati-hati
agar tidak menyebar luas ke rongga mulut.
Gentian violet 3 kali sehari.
Miconazol 25 mg per ml, dalam gel bebas gula. Gel
miconazole dapat diberikan ke lesi setelah makan.
Dapat juga diberikan ampoterisin (fungilin) selama
1 (satu) minggu.

PENYEBAB ATAU
PREDISPOSISI

Pada umumnya oral thrush disebabkan oleh jamur


Candida albicans yang ditularkan melalui vagina
ibu yang terinfeksi selama persalinan (saat bayi
baru lahir) atau transmisi melalui botol susu dan
puting susu yang tidak bersih, atau cuci tangan
yang tidak benar. Oral trush pada bayi terjadi 7-10
hari setelah persalinan. Jamur ini adalah jamur
yang normalnya hidup pada mulut dan saluran
cerna manusia. Apabila jamur ini berkembang
lebih banyak dari biasanya maka menimbulkan
infeksi jamur.

PENGOBATAN DAN
PENCEGAHAN CANDIDIASIS

Candidiasis mulut dapat diobati dengan antijamur


berbentuk obat kumur atau gel.
Infeksi Candida di sekitar kelamin dapat diobati
dengan anti-jamur berbentuk krim, supositoria,
serta tablet.
Ruam popok akibat candidiasis dapat diberikan
antijamur dalam bentuk krim, salep, serta bedak.

ASUHAN BIDAN PADA ORAL


TRUSH

Memberitahukan pada ibu bahwa oral trush


adalah hal yang lazim terjadi pada bayi.
Memberitahukan pada ibu bahwa oral trush
disebabkan oleh jamur Candida albicans yang
ditularkan melalui vagina ibu yang terinfeksi
selama persalinan (saat bayi baru lahir) atau
transmisi melalui botol susu dan puting susu yang
tidak bersih, atau cuci tangan yang tidak benar.
Memberitahukan pada ibu cara mengatasi oral
trush.
Memberitahukan pada ibu untuk membersihkan
daerah mulut bayi setelah makan ataupun minum
susu dengan air matang dan juga bersih.

PENDIDIKAN KESEHATAN

1 . Bidan memberitahu ibu untuk membersihkan daerah mulut bayi setelah

makanataupun minum susu dengan air matang dan juga bersih.


2. Bidan memberitahu ibu bahwa Candidiasis mulut atau oral trush dapat
diobati dengan antijamur berbentuk obat kumur atau gel.
3. Bidan memberitahu ibu untuk mencuci bersih botol dan dot susu, setelah
itu diseduh dengan air mendidih atau direbus hingga mendidih (jika botol
tahan rebus) sebelum dipakai.
4. Bidan memberitahu ibu cara marawat kebersihan mulut bayi dan putting
susu ibu.
5. Bidan memberitahu ibu cara mengolesi putting susu dan mulut bayi dengan
Gentian Violet/Nystatin sehabis menyusui.
6. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin.

DIAPER RASH
Diaper rash (ruam popok) adalah
kemerahan pada kulit bayi akibat
adanya kontak yang terus-menerus
dengan lingkungan yang tidak baik.
Diaper rash merupakan masalah
kulit pada daerah genital bayi yang
ditandai dengan timbulnya bercakbercak merah di kulit; biasanya
terjadi pada bayi yang memiliki
kulit sensitif dan mudah terkena
iritasi.
Kondisi
ini
mungkin
bervariasi mulai dari kemerahan
ringan sampai luka terbuka yang
menyakitkan di daerah perut,
bokong, alat kelamin, dan dalam
lipatan paha.

EPIDEMIOLOGI

Diaper rash biasanya terjadi pada bayi dengan


puncak tertinggi pada usia 7-12 bulan, dan
menurun seiring dengan bertambahnya usia.
Diaper rash dapat terjadi pada periode neonatal
segera setelah anak memakai popok. Sebuah studi
mengatakan bahwa diaper rash terjadi sekitar 735% pada populasi bayi. Diaper rash biasanya
berhenti setelah anak dilatih defekasi dan miksi
pada usia 2 tahun. Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan pada frekuensi dan beratnya penyakit
pada laki-laki dan perempuan.

PATOFISIOLOGI

Diaper
rash
adalah
gambaran
suatu
dermatitis kontak iritan atau dikenal dengan
istilah dermatitis popok iritan primer (DPIP).
Penggunaan popok berhubungan dengan
peningkatan yang signifikan pada hidrasi dan
ph kulit. Kedua faktor tersebut adalah hal
penting untuk kesehatan kulit pada daerah
popok. Urine dan feses berperan penting
pada peningkatan hidrasi dan ph kulit.

TANDA DAN GEJALA

Iritasi pada kulit yang kontak langsung


dengan allergen, sehingga muncul eritema
Erupsi pada daerah kontak yang menonjol,
seperti bokong, alat genetalia, perut
bawah, atau paha atas.
Pada keadaan yang lebih parah dapat
terjadi papilla eritematosa, vesikula, dan
ulserasi.

PENATALAKSANAAN
Daerah yang terkena ruam popok, tidak boleh terkena air dan harus
dibiarkan terbuka dan tetap kering.
Gunakan kapas halus yang mengandung minyak untuk membersihkan
kulit yang iritasi.
Segera bersihkan dan keringkan bayi setelah buang air kecil ataupun
buang air besar
Atur posisi tidur anak agar tidak menekan kulit/daerah yang iritasi.
Usahakan memberikan makanan tinggi kalori tinggi protein (TKTP)
dengan porsi cukup.
Perhatikan kebersihan kulit dan tubuh secara keseluruhan.
Jagalah kebersihan pakaian dan alat-alat untuk bayi.
Rendamlah pakaian atau celana yang terkena urine dalam air yang
dicampur acidium borium, setelah itu bersihkan tetapi jangan
menggunakan sabun cuci, segera bilas dan keringkan.

PENYEBAB

Gesekan
Iritasi
Infeksi Candida
Reaksi alergi
Seborrhea

PENCEGAHAN

Lebih baik mengganti popok tiap beberapa jam untuk


mencegah air seni atau tinja bersentuhan dengan kulit
bayi.
Sebelum memakai popok baru, pastikan bahwa kulit
kering dan bersih.
Mencuci tangan yang baik adalah suatu keharusan
untuk membantu mencegah infeksi apapun
Menggunakan popok yang dibuat dengan gel yang
menyerap
Menghindari penggunaan celana dalam atau popok
yang ketat yang dapat menyebabkan iritasi kulit

ASUHAN BIDAN

Beritahu ibu hasil pemeriksaan dan keadaan


bayinya.
Beritahu ibu untuk mengganti popok bayi setiap
kali basah, setiap hari paling sedikit 2-3 jam agar
kulit bayi tidak lembab.
Bersihkan kulit dengan air hangat setelah buang
air besar. Gunakan sabun, kemudian membilas
sampai bersih, lalu keringkan. Menganginanginkan sebentar, kemudian dipakaikan popok
yang baru.
Usahakan berikan makanan tinggi kalori tinggi
protein (TKTP) dengan porsi cukup.
Berikan salep untuk mengobati diaper rush

PENDIDIKAN KESEHATAN

Memberitahukan ibu tentang pentingnya menjaga bersihan


secara keseluruhan.
Memberitahukan untuk selalu mengganti popok bayi agar
tidak terjadi iritasi dan lembab di daerah perianal.
Memberitahukan ibu untuk selalu membersihkan daerah
perianal segera mungkin dengan menggunakan handuk
ataupun tissue kering.
Memberitahukan ibu untuk menggunakan sabun dengan
secukupnya dan tidak berlebihan agar tidak menimbulkan
iritasi saat membersihkan daerah bokong dan lainnya.
Jika terlanjur terdapat iritasi berikan salep yang sudah di
resepkan oleh dokter dan biarkan terbuka beberapa saat.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai