PERENCANAAN
ELEMEN MESIN
PERENCANAAN KOPLING GESEK
TOYOTA KIJANG INNOVA
LATAR BELAKANG
Kopling tetap
Kopling tidak tetap
Kopling kaku
2.
Kopling fleksibel
3.
Kopling universal
1.
Koling cakar
2.
Kopling plat
3.
Kopling kerucut
4.
Kopling friwil
5.
Kopling fluida
Konstruksi Kopling
Perhitungan Poros
Pada perencanaan poros kopling plat ini diambil faktor koreksi (fc) = 1,2 sehingga daya rencananya (Pd) menjadi :
Pd = fc . P
Pd
Pd = 119,95 kW
Dimana ; 1 HP = 0,735 kW
(Sularso, hal : 7)
Adapun untuk perhitungan torsi, jika torsi maksimum tidak diketahui maka digunakan persamaan :
T
Fs = F / i
= 208,91 kg / 20
= 10,45 Kg
Pada perencanaan ini, kita membuat sebuah pegas diafragma berdaunbanyak.
Jumlah daun ( i )
= 20 buah
( L ) = 40 mm
( d2 ) = 200 mm
( d1 ) = 40 mm
3 mm
Bahan pegas
Baja SUP 10 JIS G 4801, berkekuatan tarik t = 125 Kg/mm2 ( Sularso ref
1,hal 340 ). Karena pegas diafragma dirancang berbentuk trapesium dan terletak
pada sebuah lingkaran yang memiliki diameter dalam dan luar, maka :
= 20b2+60
316,8
= 20b2
b2
= 15,84mm
= 20 ( b2 + 3 )
Maka baut yang dipergunakan dengan ukuran d = 6 mm, M6 (Sularso, table 7.1 ( b ) hal 290
)
Diameter Luar
d = 6 mm
p = 1 mm
Maka baut yang dipergunakan dengan ukuran d = 10 mm, M10 (Sularso, table 7.1 ( b ) hal
290 )
Diameter Luar
d = 10 mm
Diameter Inti
d1 = 8,376 mm
Tinggi kaitan
Jarak Bagi
H1 = 0,812 mm
p = 1,5 mm
b). Perhitungan Paku keling Penyambung Disc Spring dengan Sub Plate.
Paku keling ini berfungsi sebagai penyambung disc spring dengan sub plate,
kita rencanakan terpasang pada radius r = 65 mm dari garis sumbu poros. Jumlah
paku keling yang dipergunakan n = 16 buah.
Bahan paku keling :
Baja Karbon St 37 dengan kekuatan tarik izin b = 37 Kg/mm2 dan faktor
keamanan Sf = 6, maka
Perhitungan Bantalan
Bantalan ini berfungsi sebagai pemegang poros roda gila, dengan demikian poros penggerak dengan poros yang digerakkan benar-benar
satu garis sumbu. Beban yang bekerja pada bantalan ini adalah beban arah radial saja.
Kita rencakana bantalan beralur tunggal yang terbuat dari baja Chron type yang diambil adalah : No. 6205 zz(Sularso, hal 143)
Diameter dalam
d = 25 mm
Diameter luar
D = 52 mm
Ketebalan
B = 15 mm
Radius sudut
r = 1,5 mm
c = 1100 kg
C0 = 730 kg N
Pr = X . V. Fr +Y.Fa
Keterangan :
Pr
Fr
Usia pakai :
Jika diasumsikan bahwa bantalan tersebut beroperasi selama 10 jam setiap harinya, maka lamanya pemakaian :
= Lh /10
= 5000/10
= 500 hari
Jumlah lilitan yang dilakukan selama usia pakai :
= Lh x (menit) x n
=1584 x 60 x 5600
= 1.680.000.000 putaran
Perhitungan Panas dan usia plat gesek
Kopling yang direncanakan ini diperkirakan beroperasi selama 10 jam untuk setiap harinya. Kopling tersebut melakukan frekuensi
penghubung sebanyak 5 kali setiap menitnya, sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk tiap kali penghubung adalah 1 detik.
Luas permukaan bidang gesek
A
= . (D22 D12)
= . 3,14 (2222 1782)
= 13816 mm2
mm
Spline Naf
1.
Diameter luar
= 48 mm
2.
Diameter dalam = 42 mm
3.
4.
5.
6.
Tinggi profil
7.
= 8 buah
= 30 mm
= 3 mm
= 68 mm
Plat Gesek
1.
Diameter dalam
= 177,6 mm
2.
Diameter luar
= 222
mm
3.
= 11,1
mm
Pegas Peredam
1.
Diameter pegas
= 36 mm
2.
= 6 mm
3.
Panjang normal
= 39 mm
4.
Pietch
= 10 mm
Pegas Penekan
1. Diameter luar pegas = 200 mm
2. Diameter dalam pegas = 40 mm
3. Tebal daun pegas= 5 mm
4. Panjang daun pegas = 40 mm
5. Celah antar daun pegas = 3 mm
6. Jumlah daun pegas = 20 mm
Baut Penyambung Roda Gila Dengan Clutch Cover
1. Jarak bagi
= 1 mm
2. Diameter luar = 6 mm
3. Diameter efektif = 5,350 mm
4. Diameter inti = 4,917 mm
Baut Pengikat Roda Gila Dengan Poros Penggerak
1. Jarak bagi
= 1,5 mm
2. Diameter luar = 10 mm
3. Diameter efektif = 9,026 mm
4. Diameter inti = 8,376 mm
Paku Keling Pengikat Pelat Gesek Pegas Penekan Dengan Disc Spring
1. Diameter = 4 mm