RETINOBLASTOMA
Oleh:
Arifah Saadah
Pembimbing:
dr. Dahrizal, Sp.M
dr. Arlina Yunita Marsida, Sp.M
Defenisi
Epidemiologi
Angka kejadian retinoblastoma sekitar 1 dari 20.000
kelahiran hidup, sering sudah ada sejak lahir tetapi biasanya
tidak dikenali. Sekitar 80% kasus didiagnosis rata-rata umur
2 tahun. 60% kasus menyerang secara unilateral dan 40%
kasus menyerang secara bilateral. 40% bersifat herediter
dan 60% bersifat non-herediter.
Etiologi
Patofisiologi
lanjutan . . .
mutasi gen pada
lengan panjang
kromosom 13 pada
lokus 14 (13q14)
Endofilik
Pola
Pertumbuhan
Eksofilik
Invasi Saraf
Optikus
Metastasis
(kel.limfe,
paru, otak,
tulang)
Infiltrasi
Difus
Retina
perluasan ekstraokular
mengakibatkan proptosis
sebagai tumor tumbuh
dalam orbita masuk ke
limphatik konjungtiva
penyebaran tumor
sepanjang ruang sub
arachnoid ke otak
sehingga dijumpai injeksi
konjungtiva, anterior chamber
seeding, uveitis, glaukoma sekunder
Manifestasi Klinis
lanjutan . . .
lanjutan . . .
Klasifikasi
Reese-Ellsworth
II
III
IV
lanjutan . . .
Pemeriksaan Penunjang
USG Orbita
CT-Scan & MRI (Orbita &
Kepala)
Aspirasi & Biopsi Jarum
Sumsum Tulang Sitologi
Cairan Serebrospinal
Bone Scan
Histopatologi
CT - Scan Orbita
untuk melihat
penyebaran
ekstraokular
MRI Orbita
USG Orbita
Diagnosis Banding
Retinoblastoma Intraokular
Persistent hyperplastic primary
vitrous
Retinoblastoma
Ekstraokular
Selulitis orbital
Retrolental fibroplasia
Neuroblastoma
metastatik
Hematoma retina
Rabdomiosarkoma
orbital
Endoftalmitis
Leukemia
Infeksi toksokara
Limfoma
Katarak
Uveitis
lanjutan . . .
Penatalaksanaan
Enukleasi
Eksenterasi
External Beam Radiation
(EBR)
Brachytherapy
Thermotherapy
Kemothermotherapy
Cryotherapy
Kemotherapy
Fotokoagulasi Laser
Fotokoagulasi Laser
Enukleasi
Thermotherapy
Cryotherapy
Prognosis
Pencegahan
TERIMAKASIH