Anda di halaman 1dari 5

Bentuk-Bentuk Surat Wasiat

A. Wasiat olografis, surat wasiat yang


seluruhnya dibuat dan ditandatangani sendiri
oleh pewaris. Surat wasiat ini disimpan pada
Notaris dan atas penyimpanan tersebut
Notaris membuat akta penyimpanan yang
ditandatangani Notaris, dan dua orang saksi.
Surat wasiat tersebut dapat disimpan dalam
keadaan tertutup maupun terbuka. Apabila
disimpan dalam keadaan tertutup maka akta
penyimpanan dibuat dalam kertas tersendiri
Pasal 932 KUH Perdata

B. Surat Wasiat Umum (Openbaar)


Surat wasiat umum ialah surat wasiat yang
harus dibuat dihadapan notaris dengan
dihadiri oleh dua orang saksi. (Pasal 938 KUH
Perdata).
C. Surat Wasiat Rahasia (tertutup)
Surat wasiat rahasia dibuat dengan tulisan
tangan pewaris sendiri atau dapat pula ditulis
oleh orang lain, yang dibubuhi tanda tangan
oleh pewaris. Surat wasiat rahasia ditutup
dan disegel, kemudian diserahkan kepada
Notaris. Notaris membuat akta pengalamatan
yang ditandatangani oleh pewaris, Notaris
dan 4 orang saksi (Pasal 940 KUH Perdata)

Surat Wasiat
Dalam Keadaan darurat
Wasiat Dalam Waktu Perang
Dalam waktu perang dan terkepung musuh, surat
wasiat dapat di buat dihadapan perwira yang
serendah-rendahnya berpangkat letnan, atau jika
tidak ada maka yang memegang kekuasaan
tertinggi dengan dihadiri dua orang saksi.(Pasal
946)
2. Perjalanan Laut
Mereka yang dalam perjalanan laut dapat
membuat surat wasiat dihadapan nahkoda atau
mualim kapal, jika tidak ada maka dibuat
dihadapan orang yang menggantikannya dengan
dihadiri dua orang saksi. (Pasal 947)
1.

3. Daerah wabah penyakit menular


Bagi mereka yang berada di daerah
wabah penyakit menular maka dapat
membuat wasiat dihadapan pegawai
umum dengan dihadiri dua orang saksi
(Pasal 948 KUH Perdata).
Catatan
Surat wasiat yang dibuat dalam
keadaan darurat daluarsa dalam jangka
waktu 6 bulan sejak keadaan darurat
tersebut berakhir. (Pasal 950 KUH
Perdata)

Pencabutan Surat Wasiat


1.

2.

Pencabutan Secara Tegas


Pencabutan secara tegas dilakukan
dengan membuat surat wasiat baru yang
isinya mengenai pencabutan surat wasiat
tersebut, baik untuk seluruhnya maupun
untuk sebagian (Pasal 992 KUH Perdata)
Pencabutan secara diam-diam
Pencabutan secara diam-diam terjadi
dengan dibuatnya surat wasiat baru yang
isinya bertentangan dengan surat wasiat
terdahulu (Pasal 994 KUH Perdata).

Anda mungkin juga menyukai