Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN

KEPERAWATAN
JIWA UNTUK
KLIEN DENGAN
DEMENTIA
Kelompok 7

Latar Belakang
Prevalensi demensia semakin meningkat
dengan bertambahnya usia. Prevalensi
demensia sedang hingga berat bervariasi
pada tiap kelompok usia. Pada kelompok
usia diatas 65 tahun prevalensi demensia
sedang hingga berat mencapai 5 persen,
sedangkan pada kelompok usia diatas 85
tahun prevalensinya mencapai 20 hingga
40 persen

Defenisi
Demensia dapat diartikan sebagai gangguan
kognitif dan memori yang dapat
mempengaruhi aktifitas sehari-hari.
Demensia adalah sindroma klinis yang
meliputi hilangnya fungsi intelektual dan
memori yang sedemikian berat sehingga
menyebabkan disfungsi hidup sehari -hari.
Demensia adalah satu penyakit yang
menyebabkan sel-sel otak yang mati secara
abnormal.

ETIOLOGI
Sindroma demensia dengan
penyakit yang etiologi dasarnya
tidak dikenal
Sindroma demensia dengan etiologi
yang dikenal tetapi belum dapat
diobati
Sindoma demensia dengan etiologi
penyakit yang dapat diobati

Demensia Frontotemporal

Demensia
Alzheimer

KLASIFIKA
SI
Demensia
Lewybody

Demensia Multiinfark

1. Terapi Psikososial
PENATALAKSANAAN

2. Farmakoterapi

Pengkajian
1.
2.
3.
4.

Kaji Riwayat
Kaji adanya demensia
Ajukan pertanyaan-pertanyaan
pengkajian keperawatan
Wawancarai klien, pemberi asuhan
atau keluarga. Lakukan observasi
langsung . Terhadap :
a. Perilaku.
b. Afektif
c. Respon kognitif.

Diagnosa Keperawatan

Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan


fisiologis (degenerasi neuron ireversibel) ditandai dengan
hilang ingatan atau memori, hilang konsentrsi, tidak mampu
menginterpretasikan stimulasi dan menilai realitas dengan
akurat.
Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan perubahan
persepsi, transmisi atau integrasi sensori (penyakit
neurologis, tidak mampu berkomunikasi, gangguan tidur,
nyeri) ditandai dengan cemas, apatis, gelisah, halusinasi.
Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol
tidur
Defisit perawatan diri: berpakaian berhubungan dengan
gangguan neuromuskular.
Risiko terhadap cedera berhubungan dengan kesulitan
keseimbangan, kelemahan, otot tidak terkoordinasi, aktivitas
kejang.

Terapi Kognitif
Mini

Mental Stage Examination (MMSE)


adalah pemeriksaan yang dilakukan petugas
medis untuk menilai status mental pasien. MMSE
merupakan penilaian yang sederhana dan sangat
banyak digunakan untuk menilai status mental
pasien. MMSE dilakukan untuk menilai bagaimana
Orientasi waktu dan tempat, Pengujian Memori
Jangka Pendek dan jangka panjang, berhitung,
Kemampuan Bahasa, dan Kemampuan
Konstruksional.

Anda mungkin juga menyukai