Anda di halaman 1dari 14

KUALITAS HIDUP

Presented by :
Wahyudi Saputra , S.
Farm., Apt

KUALITAS HIDUP
Menurut WHO (1994) kualitas hidup
terdiri dari enam dimensi yaitu
kesehatan
fisik, kesejahteraan
psikologis,
tingkat
kemandirian,
hubungan sosial, hubungan dengan
lingkungan dan keadaan spiritual.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi


Kualitas Hidup
GENDER / JENIS KELAMIN

STATUS PERNIKAHAN

USIA

PENGHASILAN

PENDIDIKAN

HUBUNGAN DENGAN
ORANG LAIN

PEKERJAAN

STANDAR REPERENSI

Gender atau Jenis Kelamin


kesejahteraan
laki-laki
dan
perempuan tidak jauh berbeda,
namun perempuan lebih banyak
terkait
dengan
aspek hubungan
yang bersifat positif sedangkan
kesejahteraan tinggi pada pria lebih
terkait dengan aspek pendidikan dan
pekerjaan yang lebih baik.

USIA
Semakin tua usia sesorang maka
fungsi organ tubuh mengalami
penurunan dan secara berangsur
angsur dan secara tidak langsung
kesehatan juga menurun.

Pendidikan
menemukan bahwa kualitas hidup
akan meningkat seiring dengan lebih
tingginya tingkat pendidikan yang
didapatkan oleh individu.

Pekerjaan
bahwa terdapat perbedaan kualitas
hidup
antara
penduduk
yang
berstatus
sebagai
pelajar,
penduduk yang bekerja, penduduk
yang tidak bekerja (atau sedang
mencari pekerjaan), dan penduduk
yang tidak mampu bekerja.

Status pernikahan
Penelitian empiris di Amerika secara
umum menunjukkan bahwa individu
yang menikah memiliki kualitas
hidup yang lebih tinggi daripada
individu
yang
tidak
menikah,
bercerai, ataupun janda/duda akibat
pasangan meninggal.

Penghasilan
menemukan adanya pengaruh dari
faktor demografi berupa penghasilan
dengan kualitas hidup yang dihayati
secara subjektif. (Nofitri, 2009)

Hubungan dengan orang


lain
mengatakan
bahwa
pada
saat
kebutuhan akan hubungan dekat
dengan orang lain terpenuhi, baik
melalui
hubungan
pertemanan
yang saling mendukung maupun
melalui pernikahan, manusia akan
memiliki kualitas hidup yang lebih
baik baik secara fisik maupun
emosional. (Nofitri, 2009)

Standard referensi
kualitas hidup dapat dipengaruhi
oleh
standard
referensi
yang
digunakan
seseorang
seperti
harapan,
aspirasi,
perasaan
mengenai persamaan antara diri
individu dengan orang lain.

VISI
Menjadikan apotek dengan pelayanan
kefarmasian berbasis pharmaceutical
care
tanpa
mengesampingkan
kesejahteraan dan tumbuh kembang
apotek

MISI

1. Memberikan pelayanan kefarmasian


berbasis
pharmaceutical
care
kepada masyarakat.
2. Melakukan
pelayanan
informasi
serta konsultasi obat dan kesehatan
kepada masyarakat.
3. Menyediakan serta menyalurkan
sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
yang
bermutu
dan
terjangkau oleh masyarakat.

SEKIAN
DAN
TERIMA
KASH

Anda mungkin juga menyukai