seorang wanita 80 tahun ini mengaku dengan diagnosis hipertensi,
gagal jantung kongestif, anemia, kemungkinan diabetes, dan gagal ginjal kronis dia diperlakukan dengan diuretik dan cairan IV dan dirilis 4 hari kemudian. Hasil laboratorium-nya ditunjukkan pada tabel di bawah. lima bulan kemudian, ia kembali menerima pengobatan serangan dyspnea yang berulang. ia ditempatkan pada diet khusus dan obat untuk mengontrol hipertensi dan telah habis. staf medis percaya bahwa ia tidak minum obat yang diresepkan dan 1.dosis apa reguler penyebab paling ia menasihati tentang pentingnya mungkin dari pasien yang meyebabkan tingginya urea nitrogen? Data yang mendukung koleksi Anda 2. Dicatat bahwa diagnosis pasien ini kemungkinan diabetes pasien yang benar-benar menjadi diabetes. dengan glukosa darah dan aseton positif dampak apa yang akan terjadi dengan nilai-nilai yang terukur kreatinin? jelaskan
APA PENYEBAB PALING MUNGKIN DARI
PASIEN YANG MEYEBABKAN TINGGINYA UREA NITROGEN? DATA YANG MENDUKUNG KOLEKSI ANDA
Yang mengakibatkan tingginya BUN yaitu karena pasien
kemungkinan mengalami penyakit gagal ginjal kronis. Kondisi kreatinin pada penyakit gagal ginjal kronis dalam darah meningkat apabila fungsi ginjal berkurang. Jika pengurangan fungsi ginjal terjadi secara lambat dan disamping itu massa otot juga menyusun secara perlahan, maka 14 ada kemungkinan kadar kreatinin dalam serum tetap sama, meskipun ekskresi per 24 jam kurang dari normal. Ini bisa didapat pada pasien berusia lanjut kadar BUN yang meningkat berdampingan dengan kadar kreatinin yang normal biasanya menjadi petunjuk ke arah sebab ureumnya tidak normal. Ureum dalam darah cepat meninggi daripada kreatinin bila fungsi ginjal menurun, pada dialisis kadar ureum lebih dulu turun dari kreatinin. Jika kerusakan ginjal berat dan permanen, kadar ureum terus-menerus meningkat, sedangkan kadar kreatinin cenderung mendatar. Kalau kreatinin dalam darah sangat meningkat, terjadi ekskresi melalui saluran cerna.
DICATAT BAHWA DIAGNOSIS PASIEN INI
KEMUNGKINAN DIABETES JIKA PASIEN BENARBENAR DIABETES DENGAN GLUKOSA DARAH DAN ASETON POSITIF, DAMPAK APA YANG AKAN TERJADI DENGAN NILAI KREATININ? JELASKAN Dengan adanya hasil laboratorium dengan kadar glukosa dan aseton yang positif mengakibatkan adanya penyakit diabetes pada si pasien yang secara langsung mengakibatkan nilai kreatin akan meningkat. Sebagaimana diketahui bahwa DM merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas ginjal, dan nefropati diabetik merupakan salah satu gagal ginjal kronik . Darah urea dan kreatinin dilihat secara luas untuk menilai fungsi ginjal. Kontrol yang baik dari darah kadar glukosa merupakan kebutuhan mutlak untuk mencegah gangguan ginjal yang progresif. Untuk memantau kontrol kadar glukosa darah bersama dengan gula darah urea darah juga bisa menjadi parameter penting karena kita menemukan bahwa terdapat korelasi yang kuat gula darah dan tingkat urea.
Penderita diabetes (diabetisi) harus mewaspadai beragam komplikasi
kronis yang ditimbulkan oleh penyakit diabetes salah satunya ialah nefropati diabetik (penyakit ginjal diabetik). Nefropati diabetik ialah gangguan fungsi ginjal akibat terdapatnya kebocoran yang memungkinkan protein lolos dan bercampur dengan air seni. Kondisi ini menyebabkan fungsi penyaringan, pembuangan dan hormonal ginjal terganggu yang dapat mengakibatkan rangsangan pembuatan sel darah merah di sumsum tulang akan menurun sehingga terjadi gejala-gejala anemia. Pada kondisi lanjut, hal ini bisa menyebabkan gagal ginjal terminal. Mekanisme diabetes dalam merusak ginjal diawali dengan tingginya gula darah dalam tubuh sehingga bereaksi dengan protein yang pada akirnya mengubah struktur dan fungsi sel, termasuk membrane basal glomerulus. Akibatnya, penghalang protein rusak dan terjadi kebocoran protein ke urin (albuminuria).