Konsulen: DR - Zulhendry, SPB Koas: M. Sukarno S.Ked
Konsulen: DR - Zulhendry, SPB Koas: M. Sukarno S.Ked
Konsulen:
dr.Zulhendry, SpB
Koas : M. Sukarno S.Ked
Anatomi
DEFINISI BPH
ETIOLOGI
patofisiologi
Gangguan
keseimbangan
akibat senilitas
Testosteron
menurun,
Estrogen tetap
Sensitifitas
reseptor
Androgen
Responsif
tehadap kerja
DHT (mediator
pertumbuhan
prostat)
Tekanan
Intravesika
Penyempitan
Lumen Uretra
Posterior
BPH
Faktor resiko
Kadar Hormon
Usia
Obesitas
Pola Diet
Olahraga
Penyakit Diabetes Mellitus
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan laboratorium
Sedimen urin
Untuk mencari kemungkinan adanya proses infeksi atau inflamasi pada saluran
kemih.
Kultur urin
Mencari jenis kuman yang menyebabkan infeksi dan sekaligus menentukan
sensifitas kuman terhadap beberapa antimikroba yang diujikan
Faal ginjal
Mencari kemungkinan adanya penyulit yang mengenai saluran kemih bagian
atas.
Gula darah
Mencari kemungkinan adanya penyekit diabetes mellitus yang dapat
menimbulkan kelainan persarafan pada buli-buli (buli-buli neurogenik)
Penanda tumor PSA (prostat spesifik antigen)
Jika curiga adanya keganasan prostat
PENATALAKSANAAN
1. Watchful waiting
2. Medikamentos : Penghambat reseptor adrenergik
Penghambat 5 reduktase
3. Terapi invasif minimal
TUMT (transurethral microwave thermoterapi)
tindakan pembedahan
Transuretral resection of the prostate (TURP)
Open surgery
Open surgery sering dilakukan ketika kelenjar sangat
membesar (>100 gram).
Operasi laser
Serat laser melalui uretra ke dalam prostat
menggunakan cystoscope dan kemudian memberikan
beberapa semburan energi yang berlangsung 30 sampai
60 detik. Energi laser menghancurkan jaringan prostat
dan menyebabkan penyusutan
KOMPLIKASI
Trabekulasi yakni terjadi penebalan serat- serat otot detrusor
akibat tekanan intra vesika yang selalu tinggi karena obstruksi.
Sakulasi yaitu mukosa kandung kemih menerobos di antara
serat-serat detrusor.
Divertikel yakni terjadi bila sakulasi menjadi besar.
Pembentukan batu vesika akibat selalu terdapat sisa urine
setelah miksi, sehingga terjadi pengendapan batu
Bila tekanan intra vesika yang selalu tinggi tersebut diteruskan
ke ureter dan ginjal akan terjadi hidroureter dan hidronefrosis
yang akan mengakibatkan penurunan fungsi ginjal
IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Jenis kelamin
Alamat
: Mr, NS
: 75 tahun
: laki-laki
: jl. Masjid rupat
Keluhan Utama:
Pasien datang dengan keluhan BAK tidak lancar
Pasien datang dengan keluhan tidak bisa kencing +/3 hari yang lalu,
RPK :
Pemeriksaan fisik
Status Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit Sedang
Kesadaran
: komposmentis
GCS : 15, E=4 V=5 M=6
Vital Sign
TD
: 130/70 mmhg
Respirasi : 20 kali /menit
Nadi : 80 kali /menit
Suhu : 35,9C
Abdomen
Inspeksi : perut datar
Auskutasi
: bising usus (+) normal
Palpasi
: distensi muskular (+), Nyeri tekan Mc
Burney (-) Nyeri tekan perut bawah (+),
VU teraba
penuh
Perkusi : Timpani (+), pekak hepar (+),
Extremitas : akral hangat, CRT < 2 detik, edema
tungkai (-/-)
TERIMA KASIH