Anda di halaman 1dari 6

POSOLOGI

Terbinafin tablet oral 250 mg diberikan sekali


sehari untuk pengobatan onikomikosis yang sama
efektif dengan itrakonazol 200mg sehari dan
lebih efektif dari terapi itrakonazol berkala.

PENGOBATAN INFEKSI JAMUR SISTEMIK


Infeksi oleh jamur patogen yang terinhalasi dapat
sembuh spontan.
Kemoterapi baru dibutuhkan bila ditemukan
pneumonia yang berat, infeksi cenderung menjadi
kronis, atau bila diperkirakan akan terjadi penyebaran
atau adanya risiko penyakit akan menjadi lebih parah.
ASPERGILOSIS
Invasi terjadi pada pasien penyakit imunosupresi berat
yang tidak memberikan respon memuaskan terhadap
pengobatan antijamur.
Obat pilihan adalah amfoterisin B IV dengan dosis 0,51,0 mg/kgBB setiap hari dalam infus lambat dan dosis
dapat ditingkatkan dosisnya sampai dua kalinya untuk
infeksi berat.

BLASTOMIKOSIS
Obat pilihan adalah ketokonazol per oral 400 mg
sehari selama 6-12 bulan.
Untuk beberapa kasus efektif digunakan itrakonazol
200-400mg sekali sehari.
Amfoterisin B 0,4mg/kgBB/hari selama 10 minggu
untuk pasien yang tidak dapat menerima
ketokonazol, infeksinya sangat progresif atau infeksi
menyerang SSP.
KANDIDIASIS
Bila invasi tidak mengenai parenkim ginjal,
pengobatan cukup dengan amfoterisin B 50 selama 57 hari.
Bila ada kelainan parenkim ginjal dan pada kandidias
berat, pengobatan dengan amfoterisin B IV.

KOKSIDIOIDOMIKOSIS
Ciri khas yaitu ditemukannya kavitas tunggal di
paru atau adanya infiltrasi fibrokavitas yang tidak
responsif terhadap kemoterapi.
Obat terpilih adalah amfoterisin B secara
intratekal untuk meningitis yang disebabkan
Coccidioides.
Amfoterisin B IV digunakan bila terdapat
penyebaran ekstrapulmonar dan untuk pasien
penyakit imunosupresi dan AIDS.
Ketokonazol dan itrakonazol 200-400 mg sehari
sekali untuk terapi supresi jangka panjang
terhadap lesi kulit, tulang dan jaringan lunak
pada pasien dengan fungsi imunologik normal.

KRIPTOKOKOSIS
Obat terpilih adalah amfoterisin B IV 0,40,5mg/kgBB/hari sampai hasil pemeriksaan kultur
negatif.
Penambahan flusitosin sebagai terapi supresi pada
pasien AIDS yang penyebarannya lebih baik ke dalam
jaringan sakit dapat mengurangi dosis amfoterisin
menjadi 0,3 mg/kgBB dan resistensi terhadap flusitosin.
HISTOPLASMOSIS
Digunakan ketokonazol 400mg per hari selama 6-12
bulan
itrakonazol 200-400 mg sekali sehari,
amfoterisin B IV selama seminggu dan cukup sekali
seminggu untuk pasien AIDS yang telah diobati dengan
ketokonazol

MUKOSMIKOSIS
Obat pilihan mukosmikosis paru kronis yaitu
amfoterini B.
Mukosmikosis kraniofasial juga diberikan
amfoterisin B IV di samping melakukan kontrol
diabetes militus yang sering menyertainya.

Anda mungkin juga menyukai