terjadinya mutasi tertentu dalam waktu tertentu Pengukuran laju mutasi diamati pada bakteri dan fag karena memiliki kromosom monoploid
TEKNIK PENENTUAN LAJU
MUTASI
Untuk menentukan laju mutasi suatu
peristiwa mutasi maka digunakan teknik Muller. Teknik ini digunakan untuk memeriksa mutasi letal yang terpaut kromosom kelamin pada sperma Drosophila
FREKUENSI MUTASI
frekuensi mutasi merupakan jumlah
peristiwa mutasi pada populasi sel atau populasi individu. Frekuensi mutasi tidak dapat menunjukkan seberapa besar laju mutasi dan terjadinya mutasi spontan.
DETEKSI MUTASI PADA JAMUR DAN
BAKTERI
Deteksi mutasi tergantung pada suatu
sistem seleksi yang mudah memisahkan sel mutan dari yang bukan mutan Prinsip deteksi mutasi pada jamur dan bakteri tidak berbeda Jamur memiliki kromosom haploid pada fase generatifnya, sedangkan bakteri memiliki kromosom monoploid sepanjang hidupnya.
DETEKSI MUTASI PADA DROSOPHILA
Teknik deteksi mutasi pada Drosophila
menggunakan teknik Muller-5/ teknik CIB Teknik Muller-5 mengembangkan teknik deteksi mutasi pada Drosophila yaitu teknik kromosom X berlekatan
DETEKSI MUTASI PADA TUMBUHAN TINGGI
MELALUI ANALISIS MELIBATKAN KULTUR KOMPOSISI JARINGANBIOKIMIA GALUR-GALUR SEL TUMBUHAN PADA M
DETEKSI MUTASI PADA
MANUSIA
Deteksi mutasi pada manusia berkaitan
dengan sifat ataupun kelainan tertentu yang dilakukan dengan bantuan analisis silsilah
UJI AMES
Uji ames ini dikembangkan oleh Bruce
Ames pada tahun 1970-an. Uji ames menggunakan bakteri Salmonela typhimurium sebagai organisme uji.