A. ARTI,
FUNGSI,
TRANSPORTASI
DAN
MANFAAT
1. Pengertian Transportasi
Pengangkutan merupakan salah satu kunci
perkembangan. Peranan
pengangkutan
sungguh
sangat
penting untuk saling
menghubungkan daerah sumber bahan baku,
daerah produksi, daerah pemasaran, dan daerah
pemukiman sebagai tempat tinggal konsumen.
Jadi,
transportasi
diartikan
sebagai
pemindahan barang -dan manusia dari tempat
asal ke tempat tujuan. Dalam hubungan ini
terlihat
bahwa
unsur-unsur
pengangkutan
meliputi atas: (a) ada muatan yang diangkut, (b)
2. Fungsi Transportasi
Peranan transportasi tidak hanya untuk melancarkan arus
barang dan mobilitas manusia. Transportasi juga membantu
tercapainya pengalokasian sumber-sumber ekonomi secara
optimal. Untuk itu, jasa angkutan harus cukup tersedia
secara merata dan terjangkau oleh daya beli masyarakat.
Pengangkutan berfungsi sebagai faktor penunjang dan
perangsang pembangunan (the promoting sector) dan
pemberi jasa (the servicing sector) bagi perkembangan
ekonomi. Fasilitas pengangkutan harus dibangun mendahului
proyek-proyek pembangunan lainnya. Jalan harus dibangun
mendahului pembangunan
3. Manfaat Transportasi
Manfaat pengangkutan dapat dilihat dari berbagai segi
kehidupan masyarakat yang dapat dikelompokkan dalam
manfaat ekonomi, sosial, politik, dan kewilayahan.
a. Manfaat ekonomi
Bumi pada saat ini sering dinyatakan sebagai dunia yang
makin mengecil. Salah satu faktor penyebabnya karena
angkutan telah mencapai tingkat teknologi yang begitu
canggih sehingga dengan cepat barang maupun orang dapat
bergerak atau berpindah dari satu negara ke negara lain.
Selanjutnya, menunjukkan sejumlah indikasi penyusutan
dunia yang mempengaruhi pengangkutan, yakni:
(a) pola perdagangan antarnegara yang semakin rumit,
(b) perkembangan penduduk,
(c) peningkatan kemakmuran bangsa,
(d)
berkurangnya
permesraan
(interferensi)
strategis transportasi
(e) peningkatan
efisiensi
pencarian
atau
penelitian yang terusmenerus tentang skala ekonomi dalam kegiatan
pengangkutan,
(f) peningkatan berbagai masalah lingkungan
hidup.
Sementara itu, pertukaran barang menimbulkan
berbagai pengaruh, vaitu sebagai berikut:
1) Pertukaran barang pada umumnya merupakan
transaksi dagang antara dua kelompok penjual
dan pembeli. lanpa pengangkutan, kedua
kelompok masyarakat tersebut bersama-sama
berada hanya dalam satu kelompok kecil
3)
4)
5)
6)
7)
b. Manfaat Sosial
Manusia pada umumnya hidup bermasyarakat dan
berusaha hidup selaras satu sama lain dan setiap orang
harus menyisihkan waktu untuk kegiatan sosial. Bentuk
kemasyarakatan ini dapat bersifat resmi, seperti hubungan
dengan lembaga pemerintah maupun swasta, dan dapat
pula bersifat tidak resmi, seperti hubungan dengan
keluarga, handai taulan, dan lain-lain. Untuk kepentingan
hubungan sosial ini, pengangkutan sangat membantu
dalam menyediakan berbagai kemudahan, antara lain (a)
pelayanan untuk perorangan maupun kelompok, (b)
pertukaran atau penyampaian informasi, (c) perjalanan
untuk rekreasi, (d) perluasan jangkauan perjaianan sosial,
(e) pemendekan jarak antara rumah dan tempat kerja, dan
(f) bantuan daiam memperluas kota atau memancarkan
pendudukan menjadi kelompok yang lebih kecil.
c. Manfaat Politis
Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari 13.600 pulau
besar dan kecil dengan luas wilayah ribuan km2, serta merupakan
negara kesatuan. Keadaan demikian mengakibatkan pengangkutan
menduduki tempat yang teramat penting dilihat dari kacamata
politik. Ada beberapa manfaat politis transportasi yang dapat berlaku
bagi negara manapun yaitu sebagai berikut:
1) Transportasi menciptakan persatuan dan kesatuan nasional yang
semakin kuat dengan meniadakan isolasi.
2) Transportasi menyebabkan pelayanan kepada masyarakat dapat
dikembangkan atau diperluas dengan lebih merata pada setiap
bagian wilayah suatu negara.
3) Keamanan negara terhadap serangan dari luar yang tidak
dikehendaki mungkin sekali bergantung pada pengangkutan yang
efisien yang memudahkan mobilisasi segala daya (kemampuan dan
ketahanan) nasionalserta memungkinkan perpindahan pasukan
perang selama masa perang.
4) Sistem
pengangkutan yang efisien memungkinkan negara
memindahkan dan mengangkut penduduk dari daerah bencana.
d.
Manfaat Kewilayahan
C.
Gambar 1.1.
Bagan Transportasi
2. Pembiayaan Pengangkutan
Pembiayaan pengadaan, pemeliharaan, dan
pengoperasian peralatan operasi dilakukan
sendiri oleh perusahaan angkutan. Perusahaan
pelayaran membiayai, mengoperasikan, dan
merawat sendiri kapal-kapalnya; perusahaan
bus membeli, mengoperasikan, dan merawat
armada busnya; perusahaan penerbangan
membeli, mengoperasikan, dan merawat
pesawat
udara
yang
dimilikinya.
Sifat
pembiayaan
peralatan
operasi
pada
perusahaan angkutan yang demikian itu adalah
sama di semua alat angkutan.
3. Organisasi
Kegiatan transportasi selalu melibatkan banyak
lembaga karena fungsi dan peranan masingmasing tidak mungkin seluruhnya ditangani oleh
satu lembaga saja. Di Indonesia, pada tingkat
nasional,
masalah
transportasi
menyangkut
beberapa
departemen,
seperti
Departemen
Pekerjaan lJmum, Departemen Perhubungan,
Departemen
Dalam
Negeri,
Departemen
Pertahanan dan Keamanan, serta Departemen
Keuangan. Di bawahnya, di tingkat pelaksanaan,
berbagai pihak akan bersentuhan langsung,
seperti Bina Marga, Dinas Lalu Lintas Angkutan
Jalan Raya, polisi lalu lintas, dan lain-lain, termasuk
perusahaan transportasi. Karena demikian banyak
pihak dan lembaga yang bersangkut-paut, maka
diperlukan suatu sistem untuk menangani masalah
transportasi. Di sinilah organisasi transportasi itu
B.Distribusi Fisik
Gambar 1.1 di atas menunjukkan adanya kaitan
antarkegiatan di mana kegiatan transportasi berperan
sebagai mata rantainya. Dengan demikian, transportasi
berfungsi sebagai "jembatan" yang menghubungkan
produsen dengan konsumen, meniadakan jarak di
antara keduanya. Jarak tersebut dapat dinyatakan
sebagai jarak waktu maupun jarak geografi. Jarak
waktu timbul karena barang yang dihasilkan hari ini
mungkin belum digunakan sampai besok, atau bulan
depan, atau tahun depan. Jarak atau keseimbangan ini
dijembatani melalui pergudangan dengan teknik
tertentu untuk mencegah kerusakan barang yang
bersangkutan.
Distribusi fisik merupakan sambungan kunci (key
link)antara produksi dan pemasaran yang akan
meningkatkan profitabilitas bagi perusahaan. Secara
lebih jelas, distribusi fisik adalah istilah yang umumnya
Gambar 2.1
Kegiatan Roda Gigi dalam Suatu Sistem
Distribusi
3. Manajemen persediaan
Manajemen persediaan merupakan kegiatan kunci
dalam sistem, karena distribusi fisik hanya mengurusi
masalah logistik dari bisnis. Banyak perusahaan
memasukkan manajemen persediaan dalam tanggung
jawab manajemen distribusi fisik. Namun, ketentuan
ini tidaklah merupakan suatu yang mutlak karena
tergantung pada operasi bisnis itu sendiri.
4. Penerimaan
Penerimaan merupakan pengurusan awal dari bahan
baku pada saat masuknya bahan baku tersebut di
perusahaan untuk diproduksi.
5. Pengangkutan ke dalam
Pengangktuan ke dalam (inbound) merupakan
pengangkutan yang diperlukan untuk semua bahan
baku, suplai yang dibeli dari luar.
6. Pengemasan
Pengemasan (packaging) melibatkan pengemasan
volume besar (bulk packing), mempalet, kontainerisasi
(containerization) dan segala macam pengemasan
untuk distribusi yang aman dan ekonomis. Jenis
pengemasan tergantung pada penggunaan alat
transportasi.
7. Pergudangan dalam pabrik
Pergudangan
dalam
pabrik
(in-plant
warehousing)
tergantung pada sifat sistem distribusi yang digunakan.
Pergudangan tidak selalu ada dalam distribusi fisik, apalagi
kalau barang jadinya langsung dikirim ke pusat distribusi di
pasar melalui saluran distribusi.
8. Pengiriman
Pengiriman merupakan pengurusan tahap akhir atas
barang/produk sebelum produk itu meninggalkan pabrik.
C.
B. Jalan Raya
Menurut peranannya klasifikasi jalan dikelompokkan
atas 5 golongan dengan karakteristik masing-masing,
yaitu sebagai berikut:
a. Jalan arteri
Melayani angkutan utama yang menghubungkan di
antara
pusat-pusat
kegiatan
dengan
ciri-ciri:
perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan
jumlah jalan masuk sangat dibatasi secara efisien.
b. Jalan kolektor
Melayani
angkutan
penumpang
cabang
dari
pedalaman ke pusat kegiatan dengan ciri-ciri:
perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang,
dan jumlah jalan masuk dibatasi.
c. Jalan lokal
Melayani angkutan setempat, dengan ciri-ciri:
perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah,
dan jalan masuk tidak dibatasi.
ANGKUTAN LAUT
Sistem transportasi Laut meliputi atas alat angkut
(vehicles) yaitu kapal, sea train dan log carrier; alur
pelayaran (ways), yaitu pengerukan, perambuan dan
penerangan pantai, telekomunikasi dan navigasi;
terminal, yaitu kade, terminal penumpang, gudang,
peralatan bongkar-muat, air dan listrik, pemecah
gelombang, bangunan, fire fighting equipment, port
health centre, dock, dan kapal tunda.
C. Biaya Operasi
Kapasitas angkutan merupakan kemampuan
suatu alat angkutan untuk memindahkan muatan
atau barang dari suatu tempat ke tempat lain
dalam waktu tertentu. Unsur-unsur kapasitas
angkutan terdiri atas: berat muatan, jarak yang
ditempuh, dan waktu yang dibutuhkan untuk
angkutan tersebut.
Besarnya angkutan tergantung pada sifat
barang yang diangkut, jenis alat angkut, jarak
yang ditempuh, dan kecepatan rata-rata.
Struktur
biaya
suatu
perusahaan
jasa
angkutan tergantung pada kapasitas angkutan
dan kecepatan alat angkutan yang digunakan,
serta penyesuaian terhadap besarnya arus
angkutan yang dilayani, termasuk manajemen
perusahaan
untuk
mengatur
jalannya
penggunaan kapasitas kapal.
Jumlah biaya jasa angkutan tergantung pada:
1. jarak dalam ukuran ton - kilometer;
2. tingkat penggunaan kapasitas angkutan dalam
ukuran waktu.
3. sifat khusus muatan.
Asumsi-asumsi lain
adalah sebagai berikut:
dalam
kalkulasi
biaya
G. Pelayanan Pelabuhan
Pelabuhan sebagai tempat bersandarnya kapal
di dermaga dan sebagai tempat bongkar/muat
barang, memberikan pelayanan terhadap kapal,
barang, dan penumpang.
Klasifikasi jenis pelayanan yang diberikan
pelabuhan pada kapal adalah sebagai berikut.
a. Jasa labuh
Jasa labuh adalah pelayanan pelabuhan yang
diberikan terhadap kapal untuk berlabuh
dengan aman sambil menunggu pelayanan
berikutnya untuk bertambat di pelabuhan, atau
bongkar muat (midstream, loading atau
unloading) atau melaksanakan kegiatan lainnya
(docking, pengurusan dokumen, dan lain-lain).
b. Comfortability
Dalam
hal
ini
perusahaan
berusaha
semaksimal
mungkin
agar
penumpang
mendapat kenyamanan selama penerbangan
berlangsung. Dengan demikian, penumpang
harus mendapat pelayanan yang sebaik
mungkin dari petugas perusahaan yang
bersangkutan.
c. Regularity
Dalam mengoperasikan pesawat udara harus
dilaksanakan
sesuai
dengan
jadwal
penerbangan yang telah ditentukan secara
tepat dan teratur serta sesuai dengan waktu
yang diinginkan oleh penumpang. Hal
tersebut sangat diperlukan untuk menjamin
ANGKUTAN PIPA
Jaringan pipa di Indonesia kebanyakan dimiliki
oleh Pertamina dan kontraktor lainnya yang
terdapat di :
1. Prabumulih - Palembang
2. Arun
- Lhokseumawe
3. Cimalaya- Cilegon - Cibinong (236 km)
4. Jatibarang - Cikampek (102 km)
5. Cilacap - Bandung
Pipa yang biasa dipakai mempunyai diameter
berukuran 5 - 120 cm. Pipa yang berukuran kecil
adalah pipa pengumpul dan pipa yang
berukuran besar untuk pipa utama (trunk line).