Anda di halaman 1dari 8

LITURGI

ARTI LITURGI
Liturgi adalah istilah yang berasal dari bahasa
Yunani, leitourgia, yang berarti kerja bersama.
Kerja bersama ini mengandung makna
peribadatan kepada Allah dan pelaksanaan
kasih, dan pada umumnya istilah liturgi lebih
banyak digunakan dalam tradisi Kristen,
antara lain umat Katolik.

Sumber dan Tujuan Liurgi


(Ef 1:3-6). Dari sini kita mengetahui bahwa
Allah Bapal yang memberikan rahmat
sorgawi kepada kita, melalui Kristus dan di
dalam Kristus. Dan karena rahmat itu
diberikan di dalam sakramen melalui liturgi,
maka sumber liturgi adalah Allah Bapa, dan
tujuan liturgi adalah kemuliaan Allah.

Kristus mengajak kita ikut serta


mengambil bagian dalam Misteri
Keselamatan-Nya
Yesus mengajak kita semua ikut mengambil bagian dalam
karya keselamatan-Nya, terutama dalam Misteri Paska-Nya
yang dihadirkan kembali di dalam Liturgi. Karena kuasa
kasih dan kebangkitan-Nya, Kristus memberikan kita
kesempatan yang sama dengan orang-orang yang hidup
pada zaman Ia hidup di dunia 2000 tahun yang lalu, yaitu
menyaksikan dan ikut mengambil bagian dalam peristiwa
yang mendatangkan keselamatan kita, yaitu wafatNya di
salib, kebangkitan-Nya dan kenaikan-Nya ke surga.

Bagaimana sikap kita di dalam


liturgi
Langkah #1: Mempersiapkan diri sebelum
mengikuti liturgi dan mengarahkan hati sewaktu
mengikuti liturgi

Langkah #2: Bersikap aktif: jangan hanya menerima


tetapi juga memberi kepada Tuhan

Langkah #3: Jangan memusatkan perhatian pada


diri sendiri tetapi pada Kristus

LINGKARAN TAHUN LITURGI


Kita umumnya mengenal Tahun Masehi yang berawal pada tanggal 1

Januari dan berakhir tanggal 31 Desember. Sedangkan Gereja Katolik


memiliki kalender tersendiri yang mengatur perayaan, pesta, peringatan
para orang kudus, dan hari biasa, selama 1 tahun. Jadi, dalam kalender
Gereja Katolik tersebut diatur bacaan-bacaan Kitab Suci yang dibacakan
dalam Ekaristi harian dan mingguan. Tahun Liturgi berbeda dengan
Tahun Masehi. Awal tahun liturgi dimulai pada Hari Minggu Adven I
[akhir November awal Desember], yang menantikan kedatangan Tuhan
Yesus yang pertama. Akhir tahun liturgi jatuh pada Hari Raya Kristus
Raja Semesta Alam [akhir November], yang merayakan kedatangan
Tuhan Yesus yang kedua kalinya, yakni pada akhir zaman. Sepanjang
tahun liturgi, Gereja menghadirkan seluruh misteri keselamatan Allah
yang terlaksana dalam diri Tuhan Yesus Kristus.

PEMBAGIAN TAHUN LITURGI


Mengapa tahun 2014 masuk Tahun A? Gereja membagi lingkaran Tahun

Liturgi dalam 3 tahun. Gereja membaginya berdasarkan Injil yang


dibacakan. Tahun A, yaitu tahun 2005, 2008, 2011, 2014, dst : Injil
Matius. Tahun B, yaitu tahun 2006, 2009, 2012, dst: Injil Markus. Tahun
C, yaitu tahun 2007, 2010, 2013, dst: Injil Lukas. Injil Yohanes diselipkan
dalam ketiga tahun tersebut berdasarkan misteri iman yang dirayakan.
Cara menentukan Tahun A, B, C adalah dengan membagi tahun
bersangkutan dengan angka 3! Jika hasil baginya bersisa satu berarti
tahun bersangkutan adalah tahun A; jika hasil baginya bersisa dua
berarti tahun bersangkutan adalah Tahun B; jika tahun bersangkutan
habis dibagi 3 berarti tahun C. Misalkan, tahun 2009 dibagi 3 = 669 sisa
2. Maka tahun 2009 adalah tahun B.

WARNA LITURGI

Anda mungkin juga menyukai