04 Ebt Syarifuddin Mahmudsyah LPPM Its
04 Ebt Syarifuddin Mahmudsyah LPPM Its
ENERGI ALTERNATIF
YANG TERBARUKAN di
ERA ENERGI MAHAL
Oleh :
Syariffuddin Mahmudsyah
Pusat Energi, Rekayasa, Industri & Ilmu
Dasar
LPPM-ITS
2002
M.Bumi : 88%
G.Bumi : 6%
B.Bara
: 1%
T.Air
: 5%
P.Bumi
: 0%
M.Bumi : 54%
G.Bumi : 23%
B.Bara : 17%
T.Air : 4%
P.Bumi : 2%
Cadangan
Terbukti
Produksi
Perbandingan
(Cadangan/Produ
ksi)*
9746 juta
SBM**
500 Juta
SBM
10 tahun
Gas Bumi
507 TSCF***
90 TSCF
2.9 TSCF
30 tahun
Batubara
50 milyar ton
5 milyar ton
50 tahun
Jenis
Energi
Minyak
Bumi
Latar Belakang
Energi terbarukan
potensinya
sangat melimpah.
Namun energi ini
pengembangannya
sangat terhambat,
karena sulit untuk
dapat bersaing
dengan BBM yang
sangat di subsidi.
Karena itu salah
satu tujuan dari
pengurangan
subsidi BBM adalah
agar energi abad
21 ini dapat
berkembang, dan
selangkah demi
selangkah namun pasti
siap untuk menggantikan peran
bahan bakar fosil (terutama minyak) yang saat ini cadangannya mulai
menipis dan diyakini telah menimbulkan isu pemanasan global.
Seminar dan Diskusi Publik : PENGHEMATAN ENERGI DAN PEMANFAATAN ENERGI ALTERNATIF
YANG TERBARUKAN DI ERA ENERGI MAHAL
POTENSI 27.000 MW
Produksi:
Kamojang 140 MW
Salak
330 MW
Darajat
55 MW
Dieng
60 MW
Sibanyak
2 MW
Cadangan gas bumi Indonesia diperkirakan 2% dari total cadangan Seluruh dunia.
Sesuai
dengan paradigma baru energi bersih yang berkelanjutan, gas bumi dalam waktu
dekat ini
akan ditingkatkan pendayagunaannya. Kebijakan gas domestik akan digulirkan
Pemerintah
agar energi ini dapat berperan untuk mengurangi tekanan terhadap intensitas
pemakaian BBM yang cenderung terus meningkat.
Seminar dan Diskusi Publik : PENGHEMATAN ENERGI DAN PEMANFAATAN
ENERGI ALTERNATIF YANG TERBARUKAN DI ERA ENERGI MAHAL
BBM
Kapasitas
Terpasang
Perbandingan
(Kapasitas Terpasang /
potensi)
75.67 GW
3854 MW
5,09%
P. Bumi
27.000 GW
807 MW
3,84%
Mini/Microhyd
ro
458.75 MW
67 MW
14,17%
49.81 GW
302.4 MW
0,61%
4.8 kWh/m2/hr
8 MW
Hydro
Biomassa
Surya
Angin
3-6 m/detik
MW
Apabila
dikembangkan
secara0.6
tepat,
energi baru terbarukan
selain dapat menggantikan energi tak-terbarukan juga juga
dapat memberikan kontribusi penting untuk memacu
perkembangan ekonomi, terutama dalam peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan penyediaan lapangan kerja.
14,94 %
PLTU
JAWA
78 %
LUAR JAWA 22 %
1914
PLTA
14,81 %
32,68 %
PLTU
71,11 %
PLTGU
32,51 %
PLTD 14,08 %
PLTG
5,80 %
JAWA
PLTD
12,26 %
LUAR JAWA
80,74 %
19.26
Tahap komersial
contoh : panas bumi, tenaga air skala besar, biomassa
(termasuk biofuel dan sampah kota)
Kendala
25
29
SEL SURYA
( PHOTOVOLTAIC )
TENAGA AIR
Gasifikasi
Gasifikasi merupakan
konversi termal dari
limbah biomasa/sampah
untuk dijadikan gas
bakar.
Biogas
Biogas/Gasbio
adalah gas yang
dihasilkan dari
suatu konversi
bio-kimia limbah
biomassa melalui
fermentasi tanpa
oksigen.
Biodiesel
Merupakan bahan bakar
yang terbuat minyak
tumbuhan yang dapat
digunakan sebagai
pengganti solar pada
kendaraan bermesin
diesel tanpa harus
memodifikasi mesin.
Limbah
Mobil yang
menggunakan
sel bahan
bakar adalah
air bersih
INFRASTRUKTUR
SUMBER ENERGI
SOSIAL-BUDAYA
(sumberdaya
hidrokarbon)
Batu
Bara
EKONOMI
Energi Fosil
Minyakbum
i
GEOPOLITIK
Gas
Nuklir
Hidro,
Mikrohidr
o
Solar, angin,
biomassa, panas
bumi, hidrogen
BERBASIS TEKNOLOGI
(TEKNOLOGY MATURITY)
Total = 429
Total = 30
Kebijakan Terkait
Kebijakan yang terkait dengan
pengembangan energi terbarukan adalah :
Penutup
Dalam beberapa bulan belakangan ini harga minyak bumi
mengalami kenaikan secara drastis. Harga minyak bumi
yang semula di bawah US$ 30 per barel, tiba-tiba melonjak
mendekati US$ 40 per barel dan terus meningkat bahkan
pernah sampai lebih dari US$ 50 per barel. Naiknya harga
minyak bumi ini sudah tentu akan berpengaruh terhadap
harga BBM di dalam negeri dan besarnya subsidi yang harus
disediakan oleh Pemerintah.
Kenaikan harga minyak bumi menjadi dilema bagi
Pemerintah, karena pilihannnya hanya ada dua yaitu
menaikkan harga atau tidak menaikkan harga BBM. Apabila
harga BBM tidak dinaikan akan sangat memberatkan
keuangan negara, tetapi apabila harga BBM dinaikkan
dikhawatirkan akan menimbulkan reaksi penolakan yang
dapat menimbulkan gejolak sosial. Selain itu, dengan adanya
kenaikan harga BBM akan menyebabkan pula biaya
pembangkitan tenaga listrik akan meningkat dan pada
gilirannya Tarif Dasar Listrik (TDL) juga harus dinaikkan.
Penutup
Menyikapi kemungkinan kenaikan harga
BBM, ada dua hal yang dapat dilakukan,
yaitu melaksanakan konservasi energi dan
mempercepat diversifikasi energi.
Konservasi energi dilakukan terutama untuk
mengurangi pemakaian energi (termasuk
listrik).
Upaya mempercepat diversifikasi dilakukan
dengan meningkatkan penggunaan energi
alternatif terutama energi yang terbarukan
(antara lain tenaga air, surya, angin, panas
bumi, energi gelombang laut, dan
biomasa).