Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

GAGAL GINJAL KRONIK

DEWI UNTARI
(18)
ERNA SETYA DWI K.
(19)
INDAH AISSYIATUL F. (20)
RYNI FITRIANI
(21)

DEFINISI CKD
Chronic Kidney Desease (CKD)
atau Gagal ginjal kronis
(GGK) atau penyakit renal
tahap
akhir
(ESRD)
merupakan gangguan fungsi
ginjal yang progresif dan
irreversibel
dimana
kemampuan tubuh gagal
untuk
mempertahankan
metabolisme
dan
keseimbangan cairan dan
elektrolit,
menyebabkan
uremia (retensi urea dan
sampah nitrogen lain dalam
darah) (Smeltzer & Bare,
2002).

ETIOLOGI
Penyebab GGK dapat dibagi dalam 3
kelompok yaitu:
1.pre-renal: berupa gangguan aliran
darah kearah ginjal
2.renal: berupa gangguan/ kerusakan
yang mengenai jaringan ginjal sendiri
3.post renal: berupa gangguan/
hambatan aliran keluar (output) urin
sehingga terjadi aliran balik urin ke
arah ginjal yang dapat menyebabkan
kerusakan ginjal

KLASIFIKASI

MANIFESTASI KLINIS
Perubahan berkemih
Gangguan keseimbangan cairan, elektrolit, dan
asam basa.
Sindrom uremia
Gangguan kardiovaskuler
Gangguan pernafasan
Gangguan neurologi
Ganguan metabolik dan endokrin
Disfungsi hematologi dan imunologi
Gangguan muskuloskeletal
Gangguan integumen.

PATOFISIOLOGI
Penyakit gagal ginjal kronik disebabkan oleh
penyakit sistemik seperti diabetes melitus,
glomerulonefritis kronis, pielonefritis, hipertensi
yang tidak terkontrol, infeksi, medikasi dan agen
toksik sehingga menyebabkan fungsi renal
menurun, produk akhir metabolisme protein
(yang normalnya diekskresikan kedalam urine)
tertimbun dalam darah. Terjadi uremia dan
mempengaruhi setiap sistem tubuh. Semakin
banyak tertimbun produk sampah maka gejala
akan
semakin
berat.
Menurunnya
filtrasi
glomerulus akibat tidak berfungsinya glomeruli
klirens kreatinin akan menurun dan kadar
kreatinin akan meningkat. Selain itu, kadar
nitrogen urea darah (BUN) biasanya meningkat.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pemeriksaan darah
Uji pembersihan kreatinin
Biopsy ginjal
X-Ray pada ginjal atau abdomen, CT-Scan
pada ginjal, MRI, atau USG menunjukkan
ukuran ginjal mengecil.
Gravitasi khusus urin menjadi tepat pada
1,010; urinalisasis bisa menunjukkan
proteinuria, glikosuria, eritrosit, leukosit, dan
warna lain, tergantung pada penyebabnya.

KOMPLIKASI

Hiperkalemia
Hipertensi
Anemia
Penyakit tulang
Retensi cairan
Kerusakan permanen pada ginjal (stadium
akhir penyakit ginjal)

PENATALAKSANAAN MEDIS

Hemodialisa
Obat-obatan
Transplantasi ginjal

ASUHAN KEPERAWATAN PADA


PASIEN DENGAN DIAGNOSA
MEDIS GGK

A. PENGKAJIAN
1.Identitas klien
2.Identitas penanggung jawab
3.Riwayat kesehatan masa lalu
4.Riwayat kesehatan sekarang
5.Pemeriksaan fisik
Umum: Status kesehatan secara umum
Tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi,
pernapasan, dan suhu tubuh
Pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi,
perkusi,auskultasi)

DIAGNOSA dan INTERVENSI


KEPERAWATAN
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan
penurunan haluaran urin, diet berlebihan dan
retensi cairan dan natrium.
Tujuan:
Mempertahankan berat tubuh ideal tanpa
kelebihan cairan
Kriteria hasil: tidak ada edema, keseimbangan
antara input dan output.
Intervensi
a.Kaji status cairan dengan menimbang berat
badan perhari, keseimbangan masukan dan
haluaran, turgor kulit dan adanya edema, distensi
vena leher, dan tanda-tanda vital.

b.Batasi masukan cairan


R: Pembatasan cairan akan menentukan berat
tubuh ideal, haluaran urin, dan respon terhadap
terapi
c.Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang
pembatasan cairan.
R: Pemahaman meningkatkan kerjasama pasien
dan keluarga dalam pembatasan cairan
d.Bantu pasien dalam menghadapi
ketidaknyamanan akibat pembatasan cairan.
R: Kenyamanan pasien meningkatkan kepatuhan
terhadap pembatasan diet
e.Tingkatkan dan dorong hygiene oral dengan
sering.
R:Hygiene oral mengurangi kekeringan
membrane mukosa mulut.

b)Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan


dengan ketidakseimbangan volume sirkulasi,
ketidakseimbangan elektrolit
Tujuan: klien dapat mempertahankan curah jantung yang
adekuat
Kriteria Hasil:
1)TD dan HR dalam batas normal
2)Nadi perifer kuat dan sama dengan waktu pengisian
kapilera.
Intervensi
a. Auskultasi bunyi jantung, evaluasi adanya, dispnea,
edema perifer/kongesti vaskule
R: S3/S4 dengan tonus meffled, takikardia, frekuensi
jantung teratur, dipsnea, gemerisik, mengi dan edemar
b.Kaji adanya hipertensi, awasi TD, perhatikan perubahan
postural saat berbaring, duduk dan berdiri

c.Kaji adanya nyeri dada, lokasi, radiasi,


beratnya, apakah berkurang dengan inspirasi dalam
dan posisi telentang
R: Hipertensi dan GJK kronik dapat menyebabkan
IM, kurang lebih pasien GGK dengan dialisis
mengalami perikarditis
d.Evaluasi nadi perifer, pengisian kapiler, suhu,
sensori dan mental
R: Adanya hipotensi tiba-tiba, nadi paradoksik,
penympitan nadi, penurunan/ tidak adanya nadi
perifer, penyimpangan mental cepat menunjukkan
tamponade
e.Kaji tingkat dan respon thdp aktivitas
R: Kelalahan dapat menyertai GJK juga anemia
Kolaborasi
Awasi hasil laboratorium : Elektrolit (Na, K, Ca, Mg),

TERIMA KASIH
SUKSES......

Anda mungkin juga menyukai