Wawasan Technopreneurship
Wawasan Technopreneurship
ENTREPRENEURSHIP
DAN
TECHNOPRENEURSHIP
Oleh:
M. Trihudiyatmanto, SE., MM
FASTIKOM UNSIQ
KONSEP DASAR
ENTREPRENEURSHIP
Pokok Bahasan:
Entrepreneurship
Latar Belakang Sejarah Teori
Entrepreneurship
Pengertian Ilmu Entrepreneurship
Hakikat Entrepreneurship
Dasar-dasar Entrepreneurship
Daya dorong pertumbuhan
Entrepreneurship
Karakteristik Entrepreneur
FASTIKOM UNSIQ
Orientasi Entrepreneur
Perbedaan entrepreneurship dan
Technopreneurship
Mahasiswa diharapkan dapat
menjelaskan perkembangan teori
Entrepreneurship, konsep dasar
Entrepreneurship dan
Entrepreneur. Perbedaan
Entrepreneurship dan
Technopreneurship
FASTIKOM UNSIQ
FASTIKOM UNSIQ
FASTIKOM UNSIQ
A.DEFINISI ENTREPRENEURSHIP
Entrepreneursip adalah
Suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku
yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan
hasil bisnis. (Ahmad Sanusi,1994)
Entrepreneurship adalah
Suatu kemampuan untuk menciptakan
sesuatu sesuatu yang baru dan berbeda
(ability to create the new and different)
(Drucker,1959).
FASTIKOM UNSIQ
Entrepreneurship adalah:
Entrepreneurship adalah
FASTIKOM UNSIQ
Entrepreneurship adalah:
Entrepreneurship adalah
FASTIKOM UNSIQ
KESIMPULANNYA (6 Konsep)
Entrepreneurship adalah:
FASTIKOM UNSIQ
10
Abad ke 17:
11
ABAD ke:17.
Kontrak dengan pemerintah untuk memasok produk melalui penetapan
harga agar lebih jelas perolehan keuntungan ataupun rugi.
1797:Bedeau.
12
ABAD 18
1803:Jean Baptist Say.
1876:Francis Walker.
13
ABAD 19
Bahwa seorang Entrepreneur adalah orang yang melihat peluang kemudian menciptakan
sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut.
1934:Joseph Schumpeter.
1961:David Mc lelland.
1964:Peter Drucker.
14
1975:Albert Shapero.
1980:Karl Vesper.
FASTIKOM UNSIQ
15
1983:Gifford Pinchot.
1985:Robert Hisrich.
16
Sejak Abad 19
muncul banyak istilah entrepreneur,entrepreneurship
17
REINVENTING GOVERNMENT
targetnya Pemerintah Yang Bersih dan Berwibawa.
FASTIKOM UNSIQ
18
PENGERTIAN
ENTREPRENEURSHIP
( ILMU KEWIRAUSAHAAN )
ENTREPRENEURSHIP.
19
20
PERKEMBANGAN
ENTREPRENEURSHIP
Dahulu.
21
Sekarang.
FASTIKOM UNSIQ
22
Perkembangan
Entrepreneurship
Awal abad ke:20.
FASTIKOM UNSIQ
23
1950.
1970.
FASTIKOM UNSIQ
24
1980.
FASTIKOM UNSIQ
25
26
SIAPA ENTREUPRENEUR?
Mereka yang menjadi entrepreneur adalah
27
PENGERTIAN ENTREPRENEUR
Entrepreneur dalam bahasa Indonesia
adalah Wiraswasta.
Pengertian Entrepreneur.
Istilah wiraswasta sering dipakai wirausaha.
Menurut DR Suparman Sumahamijaya dosen
Fakultas Ekonomi UNPAD bahwa wiraswasta
merupakan
peluang
kelompok
kreatif
entrepreneur Indonesia untuk mengangkat
bangsa Indonesia dari lembah kemiskinan.
FASTIKOM UNSIQ
28
29
30
FASTIKOM UNSIQ
31
32
FASTIKOM UNSIQ
33
34
FASTIKOM UNSIQ
35
36
FASTIKOM UNSIQ
37
38
FASTIKOM UNSIQ
39
FASTIKOM UNSIQ
40
FASTIKOM UNSIQ
41
FASTIKOM UNSIQ
42
FASTIKOM UNSIQ
43
HAKIKAT
ENTREPRENEURSHIP
Menurut Peter F Drucker (1994) bahwa:
Terminologi Entrepreneurship yang sama
tentang enterpreneurship sampai
sekarang belum ada.
Umumnya memiliki hakikat yang hampir
sama yaitu merujuk sifat, watak dan ciriciri yang melekat pada seseorang.
FASTIKOM UNSIQ
44
FASTIKOM UNSIQ
45
DASAR-DASAR
ENTREPRENEURSHIP
Rumusan entrepreneur yang
berkembang sekarang berasal dari
konsep Schumpeter (1934).
Menurut Schumpeter entrepreneur
merupakan pengusaha yang
melaksanakan kombinasi-kombinasi baru
dalam bidang teknik dan komersial
kedalam bentuk praktik.
FASTIKOM UNSIQ
46
FUNGSI ENTREPRENEUR
(Schumpeter)
Memperkenalkan produk baru.
Dimana kualitas barang belum dikenal konsumen.
Melaksanakan metode produksi baru
Dari hasil penemuan ilmiah baru.
Cara baru untuk menangani suatu produk
Target keuntungan besar dengan produk baru.
Membuka pasar baru
Pasar yang belum pernah dimasuki cabang
industri.
Belum ada pasar sebelumnya.
FASTIKOM UNSIQ
47
FASTIKOM UNSIQ
48
49
50
McClelland
FASTIKOM UNSIQ
51
FASTIKOM UNSIQ
52
53
FASTIKOM UNSIQ
54
1.3.
Orientasi
Entrepreneur
Lyon,
Lumpkin,
dan
Dess
(2000)
memunculkan
5
dimensi
orientasi
entrepreneurial (dari kata Entrepreneurial
Orientation), yaitu otonomi, sikap inovatif,
pengambil risiko, sikap proaktif, dan sikap
bersaing secara agresif.
FASTIKOM UNSIQ
55
Orientasi
entrepreneurial
berbeda
dengan
entrepreneurship. Pengertian entrepreneurship
lebih merujuk kepada pendatang/ pemain baru
dalam bisnis, sedangkan orientasi entrepreneurial
lebih mengarah kepada proses, yaitu bagaimana
entrepreneurship
tersebut
dijalankan
yang
mencakup metode, praktek, dan gaya pengambilan
keputusan untuk bertindak secara entrepreneurial.
Orientasi entrepreneurial juga bisa ditemukan
dalam setiap individu, baik pada seorang manager,
karyawan, seorang tentara, seorang mahasiswa,
atau seseorang dengan profesi lainnya.
FASTIKOM UNSIQ
56
57
3. Pengambilan Risiko
Lingkungan budaya yang dapat memacu sikap berani
dalam menghadapi risiko akan lebih banyak lagi
melahirkan para entrepreneur baru yang terus
berkelanjutan.
4. Proaktif
Budaya yang mendukung sikap proaktif dicirikan oleh
adanya dukungan terhadap kegiatan entrepreneurial untuk
bertindak antisipatif terhadap segala peluang/ kesempatan
serta partisipasi dalam pasar yang lama atau baru.
5. Bersaing Agresif
Lingkungan budaya yang dapat menumbuhkan semangat
herprestasi dengan menyongsong setiap pesaing yang ada
dengan cara memperbaiki posisi mereka dalam peta
persaingan adalah bagian penting untuk menumbuhkan
sikap bersaing agresif.
FASTIKOM UNSIQ
58
59
FASTIKOM UNSIQ
60
61
Motivasi
USAHA KECIL
Sumber hidup
Tingkat keamanan
Bekerja sendiri
Ide khusus
Personaliti pemilik
Kepemimpinan
Mengikuti pengalaman
Profesionalisme
Risiko pada manajemen
Siklus ekonomi
Stabil
Potensial Pertumbuhan
FASTIKOM UNSIQ
Motivasi mendominasi
Ide dan konsep
Eksploitasi kesempatan
Akumulasi kekayaan
Saham pengendali
Maksimalisasi keuntungan besar
Sederhana
Lobi bisnis langsung
Target Pasar
Pendiri/rekan bisnis
Kepemilikan
Gaya manajerial
ENTREPRENEUR
TRADISIONAL
Lokal
Kompetisi dengan produk di pasar
Penekanan biaya
Otoritas tinggi
Kekuatan lobi
Imbalan untuk Kontribusi
Manajemen baru
TEKNOPRENEUR
Penguasaan pasar
Saham kecil dari kue besar
Nilai perusahaan terus bertambah
Pengalaman terbatas
Fleksibel
Target strategi global
Inovasi produk berkelanjutan
62
Perjuangan kolektif
Sukses masa depan visioner
Membagi kemajuan bisnis
Menghargai kontribusi dan
pencapaian
Memimpin dalam riset dan inovasi,
IT, Biotek global
Akses ke sumber teknologi
Bakat sangat tinggi
Kecepatan peluncuran produk ke
pasar
Pengembangan bersama tim
outsourcing
Banyak penawaran
Science and techology park
Pasar berubah dengan teknologi
baru
Akuisisi teknologi
Aliansi global untuk monopoli,
oligopoli mempertahankan
pertumbuhan
Pasar global sejak awal
Jaringan science and tech. park
Penekanan time to market, presale,
dan postsale
Mendidik konsumen teknologi baru
63
KESIMPULAN
Disiplin Ilmu Kewirausahaan (Entrepreneurship
dan Technopreneurship ) dalam
perkembangannya mengalami evolusi yang
pesat.
Berkembangnya bukan pada dunia usaha
semata melainkan dibidang industri,
perdagangan, pendidikan, kesehatan dan
instansi lainnya.
Entrepreneurship dan Technopreneurship dapat
dijadikan kiat bisnis
FASTIKOM UNSIQ
64
TERIMA KASIH
FASTIKOM UNSIQ
65
TERIMAKASIH
FASTIKOM UNSIQ
66