Anda di halaman 1dari 12

Bab 16.

Pengendalian Managerial
Pengendalian (control) didefinisikan sebagai proses yang mengarahkan
aktivitas individu kearah pencapaian tujuan organisasi.
Pengendalian merupakan hal yang penting dalam pencapaian tujuan objektif
manajemen. Apa yang terjadi apabila tidak ada pengendalian?
Manajemen puncak yang lemah
Tidak ada kebijakan
Persetujuan yang buruk
Manajemen yang shoot the messenger
Laporan-laporan periodic yang buruk
Sistem informasi yang buruk
Buruknya etika dalam budaya

Bab 16. Pengendalian Managerial

Pengendalian disebut juga sebagai salah satu manajemen Kembar Siam.


Kembaran lainnya adalah perencanaan. Beberapa alat pengendalian diperlukan
karena manajer membentuk rencana dan strategi secara bersamaan, mereka
harus memastikan bahwa rencana dilaksanakan dan memastikan juga bahwa
orang lain melakukan apa yang perlu dilakukan dan tidak melakukan hal-hal
yang tidak pantas. Jika rencana tidak dilakukan dengan benar, manajemen harus
mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki masalah. Manajer harus
mencari cara untuk mengendalikan kegiatan dalam organisasi mereka. Proses ini
adalah fungsi penegendalian utama manajemen. Dengan memastikan
kreativitas, meningkatkan kualitas, dan mengurangi biaya.

Strategi untuk mencapai pengendalian organisasi:


Pengendalian birokrasi, penggunaan aturan, peraturan, dan wewenang formal
utk menjadi pedoman kinerja.
Pengendalian pasar, pengendallian yg didasarkan pd penggunaan mekanisme
penentuan harga & informasi ekonomi untuk mengatur kegiatan organisasi.
Pengendalian Kelompok, pengendalian yang berdasarkan pada norma, nilainilai, tujuan bersama, dan kepercayaan diantara anggota kelompok.

Bab 16. Pengendalian Managerial

Proses Pengendalian:

Bab 16. Pengendalian Managerial

Proses Pengendalian :
1) Menetapkan standar kinerja
2) Mengukur kinerja
3) Membandingkan kinerja dgn standard
4) Mengambil tindakan untukj memperbaiki masalah dan memperkuat
keberhasilan

Sitem Pengendalian Birokrasi:


1) Feedforward, Terjadi sebelum operasi yang terdiri dari kebijakan, prosedur
dan aturan yang dirancang untuk memastikan kegiatan degan banar.
Tujuan pengendalian ini adalah untuk mencegah masalah sebelum
masalah tsbt terjadi.
2) Bersamaan (concurrent), terjadi ketika perencanaan sedang dilakukan.
Pengendalian ini adalah inti dari beberapa sistem pengendalian.
3) Umpan Balik, yang berfokus terhadap penggunaan informasi-informasi,
berkaitan dengan hasil awal untuk memperbaiki penyimpangan dari
standar yg dpt diterima.

Bab 16. Pengendalian Managerial


Audit Manajemen :
Evaluasi tentang keefektifan dan mengefiensikan berbagai system yang ada
dalam suatu organisasi.
Audit Eksternal, terjadi ketika suatu organisasi mengevaluasi organisasi
lain. Evaluasi yang dilakukan untuk suatu organisasi sepeti CPA dan
lainnya. Biasanya disebut pengendalian awal karena bisa mencegah
permasalahan sebelum terjadi. Untuk mengetahui pesaing perusahaan
lain (competitor), untuk pengambilan keputusan strategis. Contoh: ketika
ingin mengakuisisi perusahaan lain maka harus mencari tau tentang
bisnis tersebut dan kinerjanya. Maka perusahaan akan mendapatkan
bisnis yang baik dan menghindari akuisisi yg tidak sehat.

Audit Internal, penilainan periodic ttg perencanaan yang dimiliki oleh


suatu organisasi. Proses mengatur, memimpin dan mengendalikan.
Contoh: dalam suatu perusahaan auditor ingin melakukan audit maka
harus melakukan daftar kualifikasi yang diinginkan. Maka audit bisa
menyimpulkan mana yang buat perusahaan lebih efektif dan lebih efisien.

Bab 16. Pengendalian Managerial


Pengendalian Anggaran:
Adalah proses menginvestigasi apa yang telah dilakukan dan membandingkan
hasil dengan data anggaran yang sesuai untuk memeriksaka pencapaian
atau memperbaiki perbedaan. Biasanya disebut dengan penganggaran.

Proses pengendalian anggaran melalui beberapa tahap yaitu membangun


harapan. Dimulai dengan perencanaan yang luas bagi perusahaan dan
perkiraan penjualan dan berakhir dengan mendapat persetujuan dan
publikasi.

Tahap operasi anggaran berkaitan dengan mencari tahu apa yang sudah
dicapai dan membandingkan hasilnya dengan haparan.

Seperti halnya dalam proses pengendalian melibatkan tanggapan yang


sesuai dengan beberapa kombinasi yang memeperkuat keberhasilan dan
memperbaiki masalah.

Bab 16. Pengendalian Managerial


Ada beberapa jenis anggaran yang lebih umum:
Anggaran penjualan, biasanya data untuk anggaran penjualan terdiri dari
perkiraan penjualan per bulan, wilayah penjualan dan produk.
Anggaran produksi, biasanya dinyatakan dalam satuan fisik. Informasi
yang diperlukan untuk menyusun anggaran ini terdiri dari jenis dan kapasitas
mesin dan ketersediaan bahan.
Anggaran Biaya, yang digunakan untuk bidang organisasi yang
mengeluarkan biaya tapi tidak ada pendapatan seperti departemen SDM &
depatermen pendukung lainnya. Anggaran biaya juga dapat dimasukkan
dalam anggaran produksi.
Anggaran Kas, penting untuk setiap bisnis. Anggaran ini perlu disiapkan
setelah semua perkiraan anggaran lain selesai
Anggaran Modal, yang digunakan untuk biaya aktiva tetap seperti gedung
dan peralatan.
Anggaran Induk, mencakup semua kegiatan utama perusahaan. Anggaran
ini menyatukan dan mengkoordinasikan semua kegiatan anggaran lainnya dan
dapat dianggap sebagai anggaran dari semua anggaran (budget of budgets)

Bab 16. Pengendalian Managerial


Audit Akuntansi:
Prosedur yang digunakan untuk menverifkasi laporan akuntansi dan laporan-laporan
lainnya. Jadi Audit akuntansi yang dirancang untuk menverifikasi laporan akuntansi
dan laporan keuangan dan itu sangat penting dalam suatu proses pengendalian.
Hal ini dilakukan oleh anggota diluar perusahaan, yaitu akuntan public. Dengan
mengetahui bahwa pencatatan akuntasi adalah akurat, benar and sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) menciptakan keyakinan bahwa dasar
yang ada dapat diandalkan untuk tujuan keseluruhan pengendalian.

Aktivitas Berdasarkan Biaya


Metode desain akuntansi biaya untuk mengidentifikasi seluruh aktivitas dan
kemudian mengalokasikan biaya keseluruh pemrosesan bisnis tertentu berdasarkan
jumlah waktu yang dicurahkan oleh karyawan berkaitan dengan aktifitas tertentu.
Sistem ini dimulai dengan asumsi bahwa organisasi adalah sekumpulan orang yang
membentuk banyak kegiatan yang berbeda, tetapi merupakan aktifitas yang saling
terkait untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Sistem ini telah menjadi metode berharga untuk merampingkan proses bisnis.

Bab 16. Pengendalian Managerial


Pengendalian Keuangan:
Selain anggaran, bisnis umumnya menggunakan laporan keuangan lainnya
sebagai pengendalian. Dua laporan keuangan yang membantu
pengendalian kinerja organisasi secara keseluruhan adalah neraca dan
laba rugi.

Neraca, laporan yang menunjukkan gambaran keuangan perusahaan


pada waktu tertentudan terdiri dari item-item yaitu :
Asset : nilai dari berbagai item yang dimiliki korporasi
liabilitas : jumlah korporasi berutang ke berbagai kreditur
ekuitas pemegang saham : jumlah yang diperoleh pemilik korporasi
Posisi neraca keuangan, terdiri dari 2 pos :
1) Aktiva : aset
2) Pasiva : kewajiban atau hutang yaitu leabilitas dan equitas atau
modal / equity.

Bab 16. Pengendalian Managerial


Laporan Laba Rugi, laporan keuangan yang terdiri dari item-item tentang penda[atan dan beban operasi perusahaan. Laporan laba rugi merupakan bagian dari suatu laporan
keuangan perusahaan yang dihasilkan dalam suatu periode buku / suatu periode akuntansi yang menyajikan seluruh unsur pendapatan serta beban. Perusahaan yang pada akhirnya
akan menghasilkan kondisi laba bersih / rugi bersih. Adapun penyusunan laporan laba rugi perusahaan yaitu yang memiliki tujuan :

Besar kecilnya pajak yang akan ditanggung

Mengevaluasi serta mengecekk history dari perolehan laba dari waktu ke waktu

Mengecek efektifitas dan efisiensi berdasar pad nilai usaha biaya


Pad umumnya laporan laba rugi memilik unsur:
Pendapatan atas penjualan dikurangi dengan beban penjualan
Laba rugi kotor dikurangi beban usaha
Laba rugi usaha + / - penghasilan
Laba rugi sebelum pajak beban pajak
Laba rugi bersih

Bab 16. Pengendalian Managerial


Rasio Keuangan, sebuah pendekatan yang efektif untuk memeriksa kinerja keseluruhan perusahaan adalah dengan menggunakan rasio keuangan utama. Rasio
membantu menunjukkan kemungkinan kekuatan dan kelemahan dalam operasi perusahaan. Rasio utama dihitung dari item-item yang dipilih dari laporan laba rugi dan
neraca.
3 kategori rasio keuangan :
Likuiditas : menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek. Rasio likuiditas yang paling umum adalah aktiva lancar terhadap liabilitas
lancar. Rasio lancar disebut juga asset lancar. Contoh: surat-surat berharga, piutang dagang dan sejumlah surat yang mudah dicairkan.
solvabilitas : ketersediaan dana bagi perusahaan. Semakin banyak dana yang disediakan oleh perusahaan maka untung yang akan didapat oleh perusahaan akan
semakin banyak pula
Profitabilitas : kemampuan manajer untuk dapat mengelola dengan benar, maka keuntungan perusahaan semakin banyak pula.

Bab 16. Pengendalian Managerial

Menggunakan Rasio Keuangan, meskipun rasio menyediakan standar kinerja yang baik dan merupakan indikator apa yang telah terjadi.
Ketergantungan ekslusif pada rasio keuangan dapat memiliki konsekuensi negative karena biasanya disajikan dalam batasan waktu
terkompresi (bulanan, kuartalan, atau tahunan). Manajer yang focus pada laba dan pendapatan jangka pendek dengan mengorbankan
beban liabilitas strategis jangka panjang mereka. Sistim pengendalian menggunakan target kinerja jangka panjang (misal 3 6 thn)

Anda mungkin juga menyukai