KONSEP
HIGIENE INDUSTRI
KELOMPO
K
1
Elisa Frashellia
Driya Paramarta
Ashri Rofita Hadi
Ivona Anggun K
Izzania Oktaviani
Swara Mega Hasanah
112110101158
142110101021
142110101059
142110101103
142110101125
142110101173
Pengertian
Higiene
Industri
Konsep
Higiene
Industri
Lingkunga
n Kerja
Prinsip
Higiene
Industri
Program
Higiene
Industri
Mengidentifikasi bahaya-bahaya
yang mungkin dapat terjadi
permasalahan kerja serta resikonya
Menganalisa kondisi-kondisi yang
dapat diukur untuk mencari
permasalan yang timbul
Kegiatan untuk
mengendalikan bahaya
Serangkaian kegiatan
untuk mengenali suatu
bahaya lebih detil
(sistematis)
Mengembangkan strategi sampling
dan menggunakan peralatan
sampling untuk mengukur seberapa
besar sumber bahaya
Melakukan pengamatan terhadap
pengaruh kesehatan dari dampak
sumber bahaya kimia dan fisika.
HIRARKI K3
Melakukan evaluasi dan analisis
risiko thdp semua bahaya yang
ada dengan menggunakan
standar dan kriteria yg telah
ditetapkan
Membandingkan hasil sampling untuk menentukkan apakah pengontrolan khusus
diperlukan.
Melakukan evaluasi terhadap proses industri untuk mengetahui ada atau tidaknya
korelasi kasus kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan lingkungannya.
C. LINGKUNGAN KERJA
Lingkungan Kerja adalah area/ruang yang dipergunakan untuk kegiatan kerja, antara
lain berupa ruang/tempat kerja, tempat poenyimpanan bahan baku, ruang/tempat
proses, hasil produksi dan benda-benda disekitarnya (Mesin/Peralatan).
C. LINGKUNGAN KERJA
C. LINGKUNGAN KERJA
TUJUAN
Mengetahui
kandungan,
Mengetahui
Mengetahui
BAHAYA FAKTOR
FISIKA
Penerapan
Lingkungan Kerja
aplikasi
atau
penggunaan prosedur* Dimana @ pekerja
prosedur, termasuk APD
memiliki konsistensi
dalam suatu lingkungan
yang tinggi terhadap
kedisiplinan diri
kerja sbg upaya u/
utamanya. Tujuannya
menjamin keutuhan dan
untuk mendukung
kesempurnaan baik
tercapainya tingkat
jasmani maupun rohani
efisiensi serta
agar terhindar dari
produktivitas yang
tinggi
kecelakaan dan penyakit
akibat kerja
Penilaian Lingkungan
Kerja
dilaksanakan dengan
dimaksudkan
u/ mengetahui
secara kualitatif
dan kuantitatif
tingkat bahaya
dari suatu faktor
bahaya lingkungan
yang timbul.
pengukuran-pengukuran
dengan pengambilan sampel
dan analisis di laboratorium.
Faktor bahaya yang telah
dikenali secara kualitatif perlu
dinilai secara kuantitatif
dengan cara pengukuran.
Tujuannya yaitu untuk
mengetahui tingkat bahaya /
kadar faktor bahaya di
lingkungan, dan sebagai tolak
TERIMAKASIH