Anda di halaman 1dari 19

OBAT ANALGESIK NARKOTIK

OLEH KELOMPOK IX

Analgesik
Analgesik (Obat Penghilang rasa nyeri) ialah obat
atau senyawa yang yang digunakan untuk
mengurangi/ menekan rasa sakit atau nyeri,
Nyeri adalah perasaan sensoris dan
misalnya rasa sakit kepala, otot, perut, gigi dan
yang
tidak
nyaman,
sebagainya. emosional

berkaitan
dengan
(ancaman)
kerusakan
jaringan.
Rasa
nyeri
disebabkan
rangsangan
mekanis
(benturan dengan benda tumpul) atau
kimiawi, kalor atau listrik, yang dapat
menimbulkan kerusakan jaringan dan
melepaskan zat yang disebut mediator
Nugraha, Linus Seta Adi. 2011. Laporan Praktikum Analgetika.
nyeri.
Semarang: Akademi Farmasi Theresiana.

Tahapan terjadinya nyeri


Stimulasi,
Sensasi
nyeri
dimulai
dari
perangsangan reseptor nyeri oleh rangsangan
mekanis, panas, dan kimia.
Transmisi, adanya mediator-mediator nyeri akan
mengubah permeabilitas membran neuronal,
menyebabkan influks natrium dan efluks
(mengeluarkan)
kalium,
sehingga
terjadi
depolarisasi membran. Impuls elektrik tersebut
kemudian ditransmisikan ke medula spinalis
melalui dua macam serabut saraf yaitu serabut
A bermielin dan serabut C tidak bermielin.
Presepsi nyeri, merupakan persepsi terhadap
transmisi impuls nyeri.
Modulasi

(Dipiro dkk., 2005)

Nyeri berdasarkan durasinya


Nyeri akut
Nyeri akut adalah
nyeri
yang
disebabkan
oleh
stimulus
nosiseptif
karena
perlakukan
atau proses penyakit
atau fungsi abnormal
dari otot atau visera.
Biasanya nyeri ini
mudah
dideteksi,
lokasinya jelas, dan
sebatas
kerusakan
jaringan.
(Dipiro dkk., 2005)

Nyeri kronis
Nyeri
kronik
adalah nyeri yang
menetap lebih dari
satu bulan atau
diatas waktu yang
seharusnya
perlukaan
mengalami
penyembuhan.

Pada pengobatan rasa nyeri pemilihan obat tergantung


dari jenis nyeri yang dialami, maka dapatlah digunakan
obatobat
sebagai
berikut:

Terapi Jenis nyeri

1. Nyeri ringan, seperti sakit gigi, kepala, otot-otot


pada infeksi virus, kesleo, obat yang digunakan
yaitu analgetik perifer misalnya asetosal dan
parasetamol.
2. Nyeri ringan yang menahun, seperti rematik dan
artrosis. Obat yang digunakan yaitu yang berkhasiat
anti radang golongan salisilat, ibu profen, dan
indometasin.
3. Nyeri yang hebat, seperti nyeri organ-organ dalam
(lambung, usus). Obat yang digunkan sebaiknya
analgetik sentral (narkotik) dengan suatu obat
pelawan kejang, misalnya morfin dengan atropin.
4. Nyeri Hebat menahun, seperti kanker kadangkadang rematik dan neuralgia. Dalam hal ini yang
digunakan adalah obat-obat yang berkhasiat kuat
antara
lain
analgetik
narkotik
fentanil,
dekstromoramida atau bezitramida, bila perlu
bersama suatu neuroleptikum dengan kerja
Tjay
dan raharja
analgetik.

Analgesik narkotik
Analgesik Narkotik = Agonis Narkotik
Diresepkan untuk mengatasi nyeri
sedang hingga berat.
Bersifat depresan umum (mengurangi
kesadaran)
Analgesik narkotik pada sistem saraf
pusat,
analgesik non narkotik pada sistem
saraf tepi pada tempat reseptor nyeri.
Narkotik tidak haya menekan rangsang
nyeri tetapi juga menekan pernapasan
dan batuk dengan bekerja pada pusat
pernapasan dan batuk pada medulla di
batang otak
Kee, Joyce L. dan Evelyn R. Hayes. 1994. Farmakologi Pendekatan Proses

PENGGOLONGAN
Narkotik
Agonis Opiat

Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2007. Obat-obat Penting. Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek sanmpingnya Edisi
Keenam. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo Kelompok Kompas-Gramedia.

PENGGOLONGAN
Narkotik
Agonis Opiat

obat opioid yang menyerupai morfin


yang dapat mengaktifkan reseptor,
tertama pada reseptor m, dan
mungkin pada reseptor k

Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2007. Obat-obat Penting. Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek sanmpingnya Edisi
Keenam. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo Kelompok Kompas-Gramedia.

PENGGOLONGAN
Narkotik
Agonis Opiat

1. Alkaloida
Candu

Morfin

Heroin

Kodein

Nikomorfin

Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2007. Obat-obat Penting. Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek sanmpingnya Edisi
Keenam. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo Kelompok Kompas-Gramedia.

PENGGOLONGAN
Narkotik
Agonis Opiat

2. Zat-zat
Sintesis

Metadon

Petidin

dekstromoram
ida,
propoksifen,
bezitramida

fentanil,
Sufentanil
tramadol

Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2007. Obat-obat Penting. Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek sanmpingnya Edisi
Keenam. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo Kelompok Kompas-Gramedia.

PENGGOLONGAN
Agonis Opiat
Narkotik

Merupakan obat opioid yang tidak memiliki aktivitas agonis


pada semua reseptor dan pada saat bersamaan mencegah
agonis merangsang reseptor,

Nalokso
n

Pentazosi
n

Buprenorfi
n

Nalbufin

Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2007. Obat-obat Penting. Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek sanmpingnya Edisi
Keenam. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo Kelompok Kompas-Gramedia.

PENGGOLONGAN
Agonis Opiat
Narkotik

Merupakan obat opioid dengan kerja campuran, bekerja


sebagai agonis pada beberapa reseptor dan sebagai
antagonis atau agonis lemah pada reseptor lain
Nubain

Kombinasi antara
nalorfin dan Nalbufin

Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2007. Obat-obat Penting. Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek sanmpingnya Edisi
Keenam. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo Kelompok Kompas-Gramedia.

MEKANISME KERJA
Endorfin (sejenis morfin yang dibuat oleh tubuh)
bekerja dengan jalan menduduki reseptorreseptor nyeri di SSP hingga perasan nyeri dapat
diblokir.
Khasiat
analgesik
opioida
berdasarkan
kemampuannya untuk menduduki sisa-sisa
reseptor nyeri yang belum ditempati endorfin.
Tetapi bila analgesik tersebut digunakan terusmenerus pembentukan reseptor-reseptor baru
distimulasi dan produksi hormon endorfin di
ujung saraf otak dirintangi akibatnya terjadilah
kebiasaan dan ketagihan.

Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2007. Obat-obat Penting. Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek sanmpingnya Edisi
Keenam. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo Kelompok Kompas-Gramedia.

Metode Pengujian analgesik


Metode

Domer (1971) dalam repository

EFEK
OBAT NARKOTIK
Efek Sentral

Samekto wibowo dan Abdul ghofur,.1995. farmako terapi dalam


neuorologi, penerbit salemba medika

MORFIN
Efek kerja dari morfin (dan juga opioid pada
umumnya) relatife selektif, yakni tidak begitu
mempengaharui unsur sensoris lain, yaitu rasa raba,
rasa getar (vibrasi), penglihatan dan pendengaran ;
bahakan persepsi nyeripun tidak selalu hilang setelah
pemberian morfin dosis terap
Efek analgesi morfin timbul berdasarkan 3 mekanisme
;
(1)morfin meninggikan ambang rangsang nyeri ;
(2)morfin dapat mempengaharui emosi, artinya morfin
dapat mengubah reaksi yang timbul dikorteks
serebri pada waktu persepsi nyeri diterima oleh
korteks serebri dari thalamus ;
(3)morfin memudahkan tidur dan pada waktu tidur
ambang rangsang nyeri meningkat
H. Sardjono, Santoso dan Hadi rosmiati D. 1995. farmakologi dan Terapi, bagian
farmakologi
jakarta;
Samekto
wibowo
danFK-UI,
Abdul ghofur,.1995. farmako terapi dalam neuorologi, penerbit

MORFIN

Farmakodinamik

Farmakokinetik

terjadi pada susunan syaraf pusat dan organ


yang mengandung otot polos
Digolongkan depresi yaitu analgesia, sedasi,
perubahan emosi, hipoventilasi alveolar
Stimulasi termasuk stimulasi parasimpatis,
miosis, mual muntah, hiper aktif reflek spinal,
konvulsi dan sekresi hormone anti diuretika
(ADH)
Morfin tidak dapat menembus kulit utuh, tetapi
dapat menembus kulit yang luka dan mukosa.
Morfin dapat diabsorsi usus, tetapi efek
analgesik setelah pemberian oral jauh lebih
rendah daripada efek analgesik yang timbul
setelah pemberian parenteral dengan dosis
yang sama. Morfin dapat melewati sawar uri
dan mempengaharui janin. Ekresi morfin
terutama melalui ginjal. Sebagian kecil morfin
bebas ditemukan dalam tinja dan keringat

Latief. S. A, Suryadi K. A, dan Dachlan M. R,Petunjuk Praktis Anestesiologi, Edisi II, Bagian Anestesiologi dan Terapi
Intensif
FK-UI,Santoso
Jakarta dan Hadi rosmiati D. 1995. farmakologi dan Terapi, bagian farmakologi jakarta; FK-UI,
H. Sardjono,
Samekto wibowo dan Abdul ghofur,.1995. farmako terapi dalam neuorologi, penerbit salemba medika

MEPERIDIN

Kee, Joyce L. dan Evelyn


R. Hayes. 1994.
Farmakologi Pendekatan
Proses Keperawatan.
Jakarta; EGC

Anda mungkin juga menyukai