OLEH KELOMPOK IX
Analgesik
Analgesik (Obat Penghilang rasa nyeri) ialah obat
atau senyawa yang yang digunakan untuk
mengurangi/ menekan rasa sakit atau nyeri,
Nyeri adalah perasaan sensoris dan
misalnya rasa sakit kepala, otot, perut, gigi dan
yang
tidak
nyaman,
sebagainya. emosional
berkaitan
dengan
(ancaman)
kerusakan
jaringan.
Rasa
nyeri
disebabkan
rangsangan
mekanis
(benturan dengan benda tumpul) atau
kimiawi, kalor atau listrik, yang dapat
menimbulkan kerusakan jaringan dan
melepaskan zat yang disebut mediator
Nugraha, Linus Seta Adi. 2011. Laporan Praktikum Analgetika.
nyeri.
Semarang: Akademi Farmasi Theresiana.
Nyeri kronis
Nyeri
kronik
adalah nyeri yang
menetap lebih dari
satu bulan atau
diatas waktu yang
seharusnya
perlukaan
mengalami
penyembuhan.
Analgesik narkotik
Analgesik Narkotik = Agonis Narkotik
Diresepkan untuk mengatasi nyeri
sedang hingga berat.
Bersifat depresan umum (mengurangi
kesadaran)
Analgesik narkotik pada sistem saraf
pusat,
analgesik non narkotik pada sistem
saraf tepi pada tempat reseptor nyeri.
Narkotik tidak haya menekan rangsang
nyeri tetapi juga menekan pernapasan
dan batuk dengan bekerja pada pusat
pernapasan dan batuk pada medulla di
batang otak
Kee, Joyce L. dan Evelyn R. Hayes. 1994. Farmakologi Pendekatan Proses
PENGGOLONGAN
Narkotik
Agonis Opiat
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2007. Obat-obat Penting. Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek sanmpingnya Edisi
Keenam. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo Kelompok Kompas-Gramedia.
PENGGOLONGAN
Narkotik
Agonis Opiat
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2007. Obat-obat Penting. Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek sanmpingnya Edisi
Keenam. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo Kelompok Kompas-Gramedia.
PENGGOLONGAN
Narkotik
Agonis Opiat
1. Alkaloida
Candu
Morfin
Heroin
Kodein
Nikomorfin
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2007. Obat-obat Penting. Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek sanmpingnya Edisi
Keenam. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo Kelompok Kompas-Gramedia.
PENGGOLONGAN
Narkotik
Agonis Opiat
2. Zat-zat
Sintesis
Metadon
Petidin
dekstromoram
ida,
propoksifen,
bezitramida
fentanil,
Sufentanil
tramadol
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2007. Obat-obat Penting. Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek sanmpingnya Edisi
Keenam. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo Kelompok Kompas-Gramedia.
PENGGOLONGAN
Agonis Opiat
Narkotik
Nalokso
n
Pentazosi
n
Buprenorfi
n
Nalbufin
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2007. Obat-obat Penting. Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek sanmpingnya Edisi
Keenam. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo Kelompok Kompas-Gramedia.
PENGGOLONGAN
Agonis Opiat
Narkotik
Kombinasi antara
nalorfin dan Nalbufin
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2007. Obat-obat Penting. Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek sanmpingnya Edisi
Keenam. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo Kelompok Kompas-Gramedia.
MEKANISME KERJA
Endorfin (sejenis morfin yang dibuat oleh tubuh)
bekerja dengan jalan menduduki reseptorreseptor nyeri di SSP hingga perasan nyeri dapat
diblokir.
Khasiat
analgesik
opioida
berdasarkan
kemampuannya untuk menduduki sisa-sisa
reseptor nyeri yang belum ditempati endorfin.
Tetapi bila analgesik tersebut digunakan terusmenerus pembentukan reseptor-reseptor baru
distimulasi dan produksi hormon endorfin di
ujung saraf otak dirintangi akibatnya terjadilah
kebiasaan dan ketagihan.
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2007. Obat-obat Penting. Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek sanmpingnya Edisi
Keenam. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo Kelompok Kompas-Gramedia.
EFEK
OBAT NARKOTIK
Efek Sentral
MORFIN
Efek kerja dari morfin (dan juga opioid pada
umumnya) relatife selektif, yakni tidak begitu
mempengaharui unsur sensoris lain, yaitu rasa raba,
rasa getar (vibrasi), penglihatan dan pendengaran ;
bahakan persepsi nyeripun tidak selalu hilang setelah
pemberian morfin dosis terap
Efek analgesi morfin timbul berdasarkan 3 mekanisme
;
(1)morfin meninggikan ambang rangsang nyeri ;
(2)morfin dapat mempengaharui emosi, artinya morfin
dapat mengubah reaksi yang timbul dikorteks
serebri pada waktu persepsi nyeri diterima oleh
korteks serebri dari thalamus ;
(3)morfin memudahkan tidur dan pada waktu tidur
ambang rangsang nyeri meningkat
H. Sardjono, Santoso dan Hadi rosmiati D. 1995. farmakologi dan Terapi, bagian
farmakologi
jakarta;
Samekto
wibowo
danFK-UI,
Abdul ghofur,.1995. farmako terapi dalam neuorologi, penerbit
MORFIN
Farmakodinamik
Farmakokinetik
Latief. S. A, Suryadi K. A, dan Dachlan M. R,Petunjuk Praktis Anestesiologi, Edisi II, Bagian Anestesiologi dan Terapi
Intensif
FK-UI,Santoso
Jakarta dan Hadi rosmiati D. 1995. farmakologi dan Terapi, bagian farmakologi jakarta; FK-UI,
H. Sardjono,
Samekto wibowo dan Abdul ghofur,.1995. farmako terapi dalam neuorologi, penerbit salemba medika
MEPERIDIN