Anda di halaman 1dari 16

Epidemiologi Penyakit

Polio

Pengertian
Poliomyelitis
Yunani
polio
abu-abu
myelon
saraf perifer /
paralis infatil

Poliomyelitis atau sering disebut polio


adalah infeksi paralisis yang disebabkan
oleh virus yang dapat mengakibatkan
terjadinya kelumpuhan yang permanen.

Penyakit polio pertama terjadi di Eropa pada abad


ke-18, dan menyebar ke Amerika Serikat
beberapa tahun kemudian. Penyakit polio juga
menyebar ke negara maju belahan bumi utara
yang bermusim panas. Penyakit polio menjadi
terus meningkat dan rata-rata orang yang
menderita penyakit polio meninggal, sehingga
jumlah kematian meningkat akibat penyakit ini.

Penyakit polio menyebar luas di Amerika Serikat


tahun 1952, dengan penderita 20,000 orang yang
terkena penyakit ini ( Miller,N.Z, 2004 ). Ketika
polio menyerang Amerika selama dasawarsa
seusai Perang Dunia II, penyakit itu disebut
momok semua orang tua, karena menjangkiti
anak-anak terutama yang berumur di bawah lima
tahun.

Jenis jenis polio:


Polio non-paralisis
Polio non-paralisis menyebabkan demam, muntah, sakit
perut, lesu, dan sensitif. Terjadi kram otot pada leher dan
punggung, otot terasa lembek jika disentuh.
Polio paralisis spinal
Strain poliovirus ini menyerang saraf tulang belakang,
menghancurkan sel tanduk anterior yang mengontrol
pergerakan pada batang tubuh dan otot tungkai. Kelumpuhan
paling sering ditemukan terjadi pada kaki. Setelah virus polio
menyerang usus, virus ini akan diserap oleh pembulu darah
kapiler pada dinding usus dan diangkut seluruh tubuh

Polio bulbar
Polio jenis ini disebabkan oleh tidak adanya
kekebalan alami sehingga batang otak ikut
terserang. Lima hingga sepuluh persen penderita
yang menderita polio bulbar akan meninggal
ketika otot pernapasan mereka tidak dapat bekerja.

Penyebab Penyakit Polio


Penyebab polio adalah virus poliomielitis. Virus
polio merupakan RNA virus dan termasuk famili
Picornavirus dari genus Enterovirus
Secara serologi virus polio dibagi menjadi 3 tipe,
yaitu:
Tipe I Brunhilde
Tipe II Lansing dan
Tipe III Leoninya

Resiko terjadinya polio


Belum mendapatkan imunisasi polio
Bepergian ke daerah yang masih sering ditemukan
polio
Kehamilan
Usia sangat lanjut atau sangat muda
Luka di mulut/hidung/tenggorokan (misalnya baru
menjalani pengangkatan amandel atau pencabutan
gigi)
Stres atau kelelahan fisik yang luar biasa (karena
stres emosi dan fisik dapat melemahkan sistem
kekebalan tubuh).

Penatalaksanaan Penyakit Polio


1.

Poliomielitis abortif, Pengobatannya:


a) Cukup di berikan analgetika dan sedatifa
b) Diet adekuat
c) Istrahat sampai suhu tubuh normal
2. Poliomielitis non paralitik, Pengobatannya:
a) Sama seperti pada tipe abortif
b) Selain di beri analgetik dan sedatif dapat di
kombinasi dengan kompres hangat selama 15-30
menit, setiap 2-4 jam

3.

poliomielitis parilitik, Pengobatannya:


a) Membutuhkan perawatan di rumah sakit
b) Istrahat total minimal 7 hari atau sedikitnya
sampai fase akut di lampaui
c) Selama fase akut kebersihan mulut di jaga
d) Fisioterapi di lakukan sedini mungkin sesudah
fase akut mulai dengan latihan pasif dengan maksud
untuk mencegah terjadinya deformitas
4. poliomielitis bulbar, Pengobatannya:
a) Memerlukan inkubasi endotrakea
b) Menjaga saluran nafas
c) Menghindari aspirasi sekret yang tidak dapat di
telan.

Pemeriksaan Penunjang
Diagnostik
Viral Isolation

Uji Serology

Cerebrospinal Fluid ( CSF)

Gambaran
Epidemiolo
gi
Empat kasus vaksin berasal poliovirus diidentifikasi
pada tahun 2005 di kalangan anak-anak di sebuah
unvaccinated masyarakat Amish di Minnesota.
Insiden global mengenai infeksi poliovirus ini telah
menurun lebih dari 99% sejak tahun 1988.
Meskipun tidak ada wabah yang dilaporkan di
belahan bumi barat sejak 1991, Pan American
Health Organization melaporkan sebuah kejadian di
Haiti dan Republik Dominika pada tahun 2001.
Sejak 2001, tidak ada tambahan wabah penyakit
yang disebabkan oleh poliovirus di Amerika.

Dari kelompok-jenis penyakit masih ditemukan di


beberapa daerah di Afrika dan Asia Tenggara.
Semenjak tahun 2004, hanya 5 negara dimana
poliovirus transmisi tidak pernah terputus
diantaranya adalah India, Mesir, Nigeria, Pakistan,
dan Afghanistan. Meskipun kemajuan signifikan
telah dibuat terhadap pemberantasan penyakit
infeksi ini di negara-negara tersebut, peningkatan
jumlah kasus yang diamati pada tahun 2006 ini
tetap ada ( L. Heymann, 2004 ).

Angka Kematian
Penyakit polio di Amerika Serikat menurut
Dr. Robert Mendelsohn, ahli penyakit anakanak dan penyelidik medis, tidak ada bukti
menunjukan bahwa pemberian vaksin dapat
menyembuhkan polio. Pada tahun 1923
1953, vaksin polio telah diperkenalkan dan
diberikan, tetapi angka kematian penyakit
polio di Amerika Serikat dan Inggris masih
tinggi sekitar 47 persen sampai 55 persen.

Pada data Statistik menunjukkan suatu


kemunduran di negara-negara Eropa. Dan ketika
vaksin polio banyak tersedia di Eropa banyak
orang bertanya tentang manfaat dan efektivitas
vaksin polio, karena banyak warga disana
menggunakan vaksin polio tetapi masih terserang
polio( L. Heymann, 2004).

Anda mungkin juga menyukai