Anda di halaman 1dari 63

Obat otonom (SSO)

dr.

Dorlina Nainggolan M.Biomed

Reseptor adrenergik
Reseptor adrenergik, tempat berikatan obat
adrenergik dan menghasilkan efek.
Reseptor adrenergik dibagi menjadi reseptor
alpha- adrenergik dan beta- adrenergik .
Reseptor alpha- dan beta-adrenergik
mempunyai sub tipe 1 dan 2.

Reseptor alpha
Reseptor 1 -adrenergik berlokasi di
paska sinaps sel efektor.
Reseptor 2 -adrenergik berlokasi di
presinaps saraf terminal.

Reseptor beta adrenergik


Kedua reseptor beta-adrenergik berlokasi
di pos-sinaps
Reseptor 1 adrenergik terutama berlokasi
di jantung.
Reseptor 1-adrenergik terutama berlokasi
di otot polos bronkhiol, arteriol, dan organ
visera.

Reseptor dopaminergik
Reseptor dopaminergik hanya distimulasi
oleh dopaminyang menyebabkan
pembuluha darah renal, mesenterik,
koroner, arteri serebri dilatasi dan
meningkatkan aliran darah.

Adrenergic Receptor Specificity


Drug
Epinephrine
Ephedrine
Norepinephrine
Phenylephrine
Isoproterenol
Dopamine
Dobutamine
terbutaline

Dopaminergic

Adrenergik bloker
Adrenergik bloker disebut juga adrenergik
antagonis atau simpatolitik.
dan -bloker berikatan pada receptor
site untuk norepinefrin dan epinefrin
menghambat stimulasi saraf simpatis.

Kolinergik
Obat-obat yang menstimulasi saraf
parasimpatis disebut kolinergik.
Kadang-kadang disebut agonis kolinergik
atau parasimpatomimetik karena efeknya
menyerupai efek yang ditimbulkan asetil
kolin

Reseptor kolinergik
Reseptor tempat berikatannya asetilkolin
Terdiri dari:

Nikotinik

Muscarinik
Nikotinik berlokasi di ganglia saraf simpatis
dan saraf parasimpatis.

Reseptor muskarinik
Berlokasi di pos-sinaps di otot plos, otot
jantung dan kelenjar.
Dapat distimulasi oleh muskari (terdapat
dalam jamur).

Obat kolinergik
Bekerja langsung: berikatan langsung
pada reseptor kolinergik dan menimbulkan
respon
Tidak langsung: menghambat enzim
asetilkolinesterase yang
bertanggungjawab terhadap degradasi
asetilkolin.

Penghambat (bloker) kolinergik


Bloker kolinergik, parasimpatolitik, dan
antimuskarinik.
Penghambat kolinergik, menyebabkan
dominasi saraf simpatis, sehingga
beberapa efeknya menyerupai efek
adrenergik.

Penghambat kolinergik
Antagonis kompetitif.

Obat-obat yang
mempengaruhi SSO
Obat yang mempengaruhi saraf
simpatis:
Reseptor adrenergik
Agonis adrenergik
Antagonis adrenergik
Relaksasi otot plos

Obat adrenergik
Disebut simpatomimetik
Katekolamin dan nonkatekolamin.

Katekolamin
Menstimulasi sistem saraf: konstriksi p.
Darah, meningkatkan HR, dan dilatasi
bronkus.
Natural atau sintetik: dobutamin, dopamin,
epinefrin, norepinefrin, dan isoproterenol.

Katekolamin
Farmakokinetik:
Tdk diberikan per oral
Sublingual: absorpsi cepat melalui
mukosa
SK: absorpsi lambat, menyebabkan
vasokonstriksi di tempat suntikan
IM: absorpsi lebih cepat.

Katekolamin

Distribusi , luas
Metabolisme : hati
Ekskresi : urin.
Farmakodinamik:
Bekerja langsung.
Aktivasi reseptor alfa menyebabkan
exitatory kecuali pada sal. Cerna
relaksasi.

Katekolamin
Aktivasi reseptor beta umunya
menimbulkan respon inhibisi kecuali di
jantung exitatory .

Katekolamin
Efek inotropik positif : kontraktilitas otot
jantung lebih kuat.
Efek kronotropik positif : denyut jantung
lebih cepat.
Efek dromotropik positif - meningkatkan
konduktivitas listrik melalui nodus AV .

Katekolamin
Farmakoterapi :
Penggunaan tergantung reseptor yang
diaktivasi.
Norepinephrine aktivitas alfa.
Dobutamin dan isoproterenol aktivitas
beta
Epinefrin aktivitas alfa dan beta.
Dopamin aktivitas dopaminergic,
beta, dan alfa.

Katekolamin
Yang menstimulasi alfa digunakan
untuk terapi hipotensi yang disebabkan
oleh hilangnya tonus vasomotor atau
perdarahan.
Yang menstimulasi reseptor beta1digunakan untuk mengobati
bradikardia, bolkade jantung, curah
jantung yang rendah, fibrilasi ventrikel
dan kardiak ares, asistol.

Katekolamin
Yang menstimulasi reseptor beta2digunakan untuk mengobati asma bronkial
akut dan kronis, reaksi hipersensitif akut
terhadap obat
Dopamine : digunakan untuk
meningkatkan aliran darah ke ginjal.

Katekolamin
sintetik: DOA: pendek , terbatas
pemakaiannya.
Dapat menyebabkan hiper atau hipotensi
yang serius. Kejang dan hiperglikemia.

Non-katekolamin
Penggunaan :
Kontriksi pemb, darah lokal atau sistemik phenylephrine (Neo-Synephrine).
Dilatasi bronkilo - albuterol
(Proventil/Ventolin).
Relaksasi otot polos terbutaline sulfate
(Brethine, Bricanyl).

Non-katekolamin
Farmakokinetik :
Dapat diberikan per oral
Metabolisme : hati
Ekskresi: urin.

Non-katekolamin
Farmakodinamik :
Bekerja langsung dapat menstimulasi
aktivitas alfa phenylephrine (NeoSynephrine).
Bekerja langsung menstimulasi aktivitas
beta2 , albuterol (Proventil/Ventolin) and
terbutaline (Brethine).

Non-katekolamin
Bekerja tidak langsung phenylpropanolamine (Acutrim).
Langsung dan tidak langsung - ephedrine.

Non-katekolamin
Farmakoterapi :
Dapat menghasilkan efek yang bervariasi .
Misalnya - ritodrine (Yutopar) digunakan
untuk mencegah persalinan prematur
Interaksi obat/ efek.samping :
Jika diberikan bersama dengan
penghambat MAO: dapat menyebakan
krisis hipertensi dan stroke

Agonis Alfa1
Vasokonstriksi
Meningkatkan afterload dan tekanan darah
jika diberikan secara sistemik
Menurunkan absorpsi obat dan perdarahan
jika diberikan secara topikal.

Penghambat adrenergik
Disebut obat simpatolitik
Penghambat beta dan penghambat alfa

Penghambat alfa
Menghambat vasokontriksi perifer
Digunakan untuk hipertensi
prazosin (Minipress)
doxazosin (Cardura)
phentolamine (Regitine)
Penghambat reseptor alfa1&2

Penghambat alfa
Menghambat ikatan norepinefrine dan
epinefrine pada reseptor alfa: relaksasi
otot polos p. Darah vasodiltasi
tekanan darah turun.
Obat Prototip -prazocin (Minipress)

Penghambat alfa
Farmakoterapi :
Terapi : hipertensi; peripheral vascular
disorders, dan pheochromocytoma (tumor
yang menyebabkan sekresi katekolamin
yang berlebihan menyebabkan krisis
hipertensi)

Penghambat alfa
Interaksi obat/e. samping:
Hipotensi , kolaps p.darah

Penghambat beta

Paling banyak digunakan


Menurunkan tekanan darah
kronotropik & inotropik negatif
Beta1 Selective Blockade
atenolol (Tenormin)
esmolol (Brevibloc)
metoprolol (Lopressor)

Nonselective
propranolol (Inderal)
labetalol (Normodyne,
Trandate)
sotalol (Betapace)

Penghambat beta
Farmakokintik :
Absorpsi cepat
Berikatan dengan protein plasma
Efek tergantung pada dosis dan jenis obat
Distribusi luas dan konsentrasi paling
tinggi di jantung, paru dan hati
Metabolisme: hati
Ekskresi: urin

Penghambat beta
Farmakodinamik :
Efek pada jantung:
Mengrunagi resistensi pembuluh darah
perifer
Menurunkan tekanan darah
Menurunkan denyut jantung
Mengurangi konsumsi oksigen
Mengurangi konduksi impuls
Mengurangi curah jantung.

Penghambat beta
Farmakoterapi :
Sangat banyak digunakan atas dasar
efeknya pada jantung
Pengobatan

Serangan jantung
Angina
Hipertensi
Hipertropik kardiomiopati
Aritmia supraventricular

Penghambat beta
Juga digunakan untuk mengobati cemas ,
gejala kardiovaskuler yang berhubungan
dengan tirotoksikosis, essential tremor,
migraine , open-angle glaucoma, dan
pheochromocytoma.
Efe. Samping :
Depresi kardiak dan respiratori, aritmia,
bronkospasm, and severe hypothipendan
hipotensi berat.

Drugs Affecting the Parasympathetic


System:
Cholinergics
Anticholinergics
Ganglionic Blocking Agents
Neuromuscular Blocking Agents
Ganglionic Stimulating Agents

Agonis kolinergik
Efek menyerupai asetilkolin
Termasuk asetilkoli (jarang digunakan),
bethanechol (Urocholine), carbachol
(Miostat), and pilocarpine.
Farmakokinetik :
pemberian: topikal (eye),Oral,Sc
Meabolisme: kolinesterase
Ekskresi : urin.

Agonis kolinergik
Farmakodinamik
salivasi, bradikardia, vasodilatasi,
bronkokonstriksi, meningkatkan aktivitas
GI , meingkatkan kontraksi dan tonus otot
kandung kemih dan kontraksi pupil

Agonis kolinergik
Farmakoterapi :
Pengobatan :

kondisi atonia kandung kemih


dan retensi urin pada paska operasi dan pospartum
ggn sal, cerna : distensi dan atoni sal. Cerna paska
operasi
Menurunkan tekanan intraokuli pada psien glaukoma
dan selama operasi mata
Hipofungsi kelenjar saliva.

Agonis kolinergik
Interaksi obat/ e. samping:
Jika diberikan bersama dengan obat
kolinergik lain dapat meningkatkan efek. .
Sebaliknay jika diberikan bersamaan
dengan penghambat kolinergik dapat
menurunkan efek.
Dapat menyebabkan efek yang tidak
diinginkan pada organ yang dipersarafi
oleh saraf parasimpatis.

Agonis kolinergik
Cholinergic
agents
cause SLUDGE!
These effects are
predictable by knowing
PNS physiology

Salivation
Lacrimation
Urination
Defecation
Gastric motility
Emesis

Obat antikolinergik

Menghambat degradasi asetilkolin


Revesibel dan ireversibel.
Reversibel mempunyai DOA, pendek :
donepezil (Aricept) dan edrophonium
(Tensilon).

Penghambat ChE reversibel


neostigmine (Prostigmine)
Myasthenia Gravis pada reseptor nicotinicM
Can reverse nondepolarizing neuromuscular
blockade

physostigmine (Antilirium)
OA: lebih cepat
Digunakan untuk pemberian atropin yang
berlebihan ( iatrogenic atropine overdoses)
pada reseptor muskarinik

Penghambat ChE ireversibel


Efek: lebih panjang
Digunakan terutama untuk keracunan
insektisida dan pestisida.

Penghambat ChE ireversibel


Sangat jarang digunakan sacara klinik
Biasanya digunakan untuk membasmi
VX and Sarin gas
Cause SLUDGE dammit and paralysis

Tx: atropine and pralidoxime (2-PAM)


Anticholinergics

Obat-obat antikolinesterase
Farmakokinetik :
Sangat cepat diabsorpsi melalui GIT, SC,
dan membran mukosa
Distribution: bervariasi
Metabolisme : di plasma
Ekskresi: urin

Obat-obat antikolinesterase
Farmakodinamik :
Tergantung :
Tempat
Dosis
DOA
Stimulan atau depressan

Obat-obat antikolinesterase
Farmakoterapi :
Menurunkan tekanan intraokuli
Meningkatkan tonus kandung kemih
Meningkatkan tonus dan peristalsis GIT
Promot kontraksi otot
Diagnosis myasthenia gravis
Antidotum terhadap penghambat kolinergik
Pengobatan dementian akibat Alzheimers.

Obat-obat antikolinesterase
Interaksi obat/ e. Samping :
Pemberian bersama obat kolinergik dapat
meningkatkan resiko toksisitas.
Mual , muntah , diare, respiratory distress,
dan kejang .

Penghambat kolinergik
Mencegah asetilkolin berikatan dengan
reseptornya
Termasuk alkaloid belladonna sebagai
prototip: atropine.

Penghambat kolinergik
Farmakokinetik :
Absorpsi : mata, GIT,mukosa dan kulit
Pemberian IV atropin< segera memnimbulkan
efek
Distribusi : luas
Dapat melewat sawar darah otak
Berikatan dengan protein plasma
Metabolisme : hati
Ekskresi : urin

Penghambat kolinergik
Farmakodinamik :
Dapat menimbulkan efek stimulasi atau
depresi tergantung organ target .
Di otak:
Kadar rendah: stimulasi
Kadar tinggi: depressi

Penghambat kolinergik
Farmakoterapi :
Sering digunakan untuk mengobati
gangguan sal. Cerna dan komplikasi .
Atropin diberikan pre-operative untuk
mengurangi sekresi GIT dan sal. Nafas
dan mencegah bradiakardia yang
disebabkan stimulasi nervus vagus
selama operasi.

Penghambat kolinergik
Penggunaal lain: mabuk perjalanan ,
Parkinsons, bradikardia, aritmia, dilatasi
pupil, dan keracunan insektisida
Interaksi obat:
Obat agonis kolinergik dan antikolinesterase
dapat mengurangi efek.

Penghambat kolinergik
Efek samping:
Mulut kering
Mengurangi sekresi bronkus
Meningkatkan denyut jantung
Mengurangi keringat.

Antikolinergik
Muscarinic
antagonists
Atropine

Atropine Overdose
Dry mouth, blurred
vision, anhidrosis

Ganglionic
antagonists
block nicotinicN
receptors
Turns off the ANS!
trimethaphan
(Arfonad)
Hypertensive crisis

Hot
Hotas
asHell
Hell
Blind
Blindas
asaaBat
Bat
Dry
Dryas
asaaBone
Bone
Red
Redas
asaaBeet
Beet
Mad
Madas
asaaHatter
Hatter

Anda mungkin juga menyukai