Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS

VITILIGO
OLEH

I MADE SUTHA SASKARA


(1102005055)

1. PENDAHULAN
Warna kulit manusia ditentukan oleh berbagai pigmen. Yang berperan pada
penentuan warna kulit adalah karoten, melanin, oksihemoglobin dan hemoglobin
bentuk reduksi.
Vitiligo adalah kelainan pigmentasi yang didapat pada kulit dan membrane mukosa,
yang ditandai dengan makula hipopigmentasi dengan batas yang tegas dengan
pathogenesis yang kompleks
Penyebab vitiligo yang pasti belum diketahui, diduga suatu penyakit herediter yang
diturunkan secara autosomal dominan. Namun beberapa faktor pencetus terjadinya
vitiligo antara lain faktor mekanis, faktor sinar matahari atau penyinaran ultra
violet A, Faktor emosi/psikis dan faktor hormonal
Terapi vitiligo sendiri sampai saat ini masih kurang memuaskan. Tabir surya dan
kosmetik covermask bisa menjadi pilihan terapi yang murah dan mudah serta
dapat digunakan oleh pasien sendiri dibanding dengan terapi lainnya.
Kortikosteroid topikal juga dapat menjadi terapi inisial untuk vitiligo

BAB II
TINJUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Vitiligo


Vitiligo adalah hipomelanosis idiopatik didapat, yang ditandai dengan
adanya makula putih yang dapat meluas. Dapat mengenai seluruh bagian
tubuh yang mengandung sel melanosit, misalnya rambut dan mata.

2.2. Etiologi Vitiligo

Faktor
Faktor
Faktor
Faktor

mekanis
sinar matahari atau penyinaran ultra violet A
emosi / psikis
hormonal

2.2.

Patogenesis Vitiligo

Aspek Genetik Vitiligo


. Adanya hubungan antara vitiligo dengan penyakit autoimun yang sering
ditemukan, mendorong dilakukannya penelitian adanya HLA yang mungkin
berhubungan dengan terjadinya vitiligo.
Hipotesis Autoimun dan Respon Imun Humoral
Pada penelitian yang ada, ditunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara
vitiligo dengan kenaikan kadar autoantibodi tiroid, meskipun mekanisme hubungan
ini belum diketahui secara pasti.
Mekanisme Imunitas Seluler
Kerusakan melanosit bisa jadi dimediatori secara langsung oleh autoreaktif sitologik
sel T. Meningkatnya jumlah sirkulasi limfosit sitotoksik CD8+ sebagai reaksi
terhadap MelanA/Mart-1 (antigen melanoma yang dikenalkan oleh sel T),
glikoprotein 100, dan tirosinase telah dilaporkan pada pasien dengan vvitiligo.
Gangguan pada Sistem Oksidan-Antioksidan pada Vitiligo
Meningkatnya level nitrit oksida telah ditunjukkan pada melanosit yang dikultur dan
di dalam serum pasien dengan vitiligo, yang dapat diasumsikan bahwa nitrit oksida
dapat mendorong pada autodestruksi melanosit
Teori Neural
Vitiligo segmental sering terjadi pada pola dermatom, yang mengarahkan pada
hipotesis neural yang mengajukan adanya pelepasan mediator kimiawi tertentu
yang berasal dari akhiran saraf akan menyebabkan menurunnya produksi melanin

2.4 Manifestasi Klinis


- Pasien dengan vitiligo memiliki satu atau beberapa makula
amelanosit yang berwarna seperti kapur atau seperti susu
putih. Lesi biasanya berbatas tegas, namun dapat juga
tepinya mengelupas. Lesi membesar secraa sentrifugal
dengan kecepatan yang tidak dapat diperkirakan dan dapat
terjadi pada lokasi tubuh manapun, termasuk membran
2.5 Diagnosa
mukosa.
Normalnya,
diagnosis vitiligo dapat dibuat berdasarkan
pemeriksaan klinis pada pasien dengan makula yang progresif,
didapat, putih kapus, bilateral (biasanya simetris), berbatas
tegas pada tempat khas (periorbital, perioral, leher, penis,
perineum, aksila, dan tempat yang mendapat tekanan seperti
siku, malleoli, lutut, dan area lumbosakral)

2.6 Diagnosa
banding
Piebaldism

Merupakan bercak kulit yang tidak mengandung pigmen yang ditemukan sejak lahir
dan menetap seumur hidup.
Sindrom wardenburg
Merupakan disorder autosomal dominan dengan karakteristik white forelock, dan
lesi kulit piebaldism, dystopia canthorum, akar hidung yang luas
Nevus depigmentosus
Merupakan penyakit congenital, nonprogresif dengan makula atau bercak yang
hipopigmentasi dengan ukuran dan bentuk yang stabil selama masa hidup.
Tubero sklerosis kompleks
Tuberosklerosis kompleks, atau disebut juga Bournevilles disease, merupakan
kondisi inheritansi autosomal dominan dengan mutasi tinggi mencapai 65%.
Tinea versikolor
Merupakan infeksi kronik oleh Malassezia furfur, yang tampak sebagai
hiperpigmentasi atau yang lebih umum yaitu makula hipopigmentasi dan bersisik.
Pitiriasis alba
Ditandai dengan adanya bercak kemerahan dan skuama halus yang akan
menghilang serta meninggalkan area yang depigmentasi. Diduga adanya
Hipomelanosis Gutata
Lesi dapat terlihat jelas dengan bentuk bulat atau lonjong, polygonal, daerah
hipopigmentasi atau depigmentasi dengan ukuran yang kecil (2-5mm 1cm).

2.7 Penatalaksanaan
1. Pengobatan secara umum yaitu :
a. Memberikan keterangan mengenai penyakit, pengobatan yang
diberikan
dan menjelaskan perkembangan penyakit selanjutnya kepada
penderita maupun
orang tua.
b. Penggunaan tabir surya (SPF15-30) pada daerah yang terpapar sinar
matahari. Melanosit merupakan pelindung alami terhadap sinar
matahari yang tidak
dijumpai pada penderita vitiligo. Penggunaan tabir surya mempunyai
beberapa
c. Kosmetik Penutup
Tujuan penggunaan kosmetik yaitu menyamarkankan bercak putih
sehingga tidak terlalu kelihatan. Yang biasa digunakan adalah
Covermark dan
2. Repigmentasi vitiligo, dapat dilakukan dengan berbagai cara dan melihat
usia:
A. Usia dibawah 12 tahun.
Topikal steroid

BAB III
LAPORAN KASUS

3.1 Identitas Pasien


Nama
: DW
Umur

: 32 tahun

JenisKelamin

: Laki-laki

Kewarganegaraaan: Indonesia
Alamat

: Denpasar

Pekerjaan

: Karyawan swasta

Status Pernikahan : Menikah


Tanggal Pemeriksaan : 24 Oktober 2016

3.2 Anamnesis.
Keluhan Utama:

Timbul bercak putih


Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien mengeluh muncul bercak berwarna putih di punggung jari manis
kirinya sejak 4 tahun yang lalu, bercak tersebut kemudian membesar dan
meluas ke ujung jari kedua tangan dan lipatan lengan atas kiri. Bercak
tidak disertai gatal atau nyeri. Bercak putih tidak disertai rasa hangat di
permukaan kulit, kebas, ataupun timbul demam.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien sebelumnya tidak pernah mengalami keluhan yang sama. Pasien
memiliki riwayat asma sejak kecil. Pasien sudah berobat rutin 4 tahun lalu
ke dokter spesialis kulit. Diberikan obat oral, salep, dan suntik. Pasien lupa
jenis obat yang diberikan. Keluhan berangsur membaik dengan bercak
putih semakin mengecil. Namun 2 tahun kemudian pasien stop berobat
karena dipindah tugaskan. Bercak kemudian semakin meluas. Kemudian
pasien dipindahkan ke Denpasar lagi dan saat berobat dirujuk ke RS
Indera.

3.2 Anamnesis.
Riwayat Keluarga
Di keluargan pasien tidak terdapat anggota keluarga yang
menderita gejala yang sama dengan yang dialami pasien.
Riwayat Personal dan Sosial
Saat bercak timbul pasien dahulu bekerja sebagai karyawan
di bank swasta. Pasien bekerja di bagian administrasi dan
sehari-hari bekerja di kantor. Sekarang pasien bekerja sebagai
karyawan di sebuah perusahaan kontraktor. Pasien tidak
memiliki riwayat minum minuman beralkohol dan merokok
sebelumnya.

3.3 Pemeriksaan Fisik:


Status Present:
Tanggal Pemeriksaan

: 24 Oktober 2016

Keadaan Umun

: Baik

Kesadaran

: Compos Mentis

Nadi

: 88 x/menit regular

Respirasi

: 22 x/menit regular

Temperatur

: 36,80 C

Status Generalis:
Kepala

: Normocephali.

Mata

: Anemis (-/-), ikterus (-/-), Reflek pupil (+/+)

Thorax

: Cor: S1S2 tunggal reguler, murmur (-)


Pulmo: Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-

Abdomen
Extremitas

: Bising Usus +
: Hangat + + Edema - ++

--

Status Dermatologis
Lokasi
: Seluruh ujung jari tangan
kanan &
kiri
Efloresensi : Makula hipopigmentasi
batas
tegas, bentuk
geografikal, dengan
luas 1x2 cm,
distribusi bilateral.
Lokasi : Lipatan dalam lengan atas
kiri
Eflorosensi : Makula hipopigmentasi
batas
tegas, bentuk
geografikal, dengan
luas 3x2 cm,
diskret, distribusi
unilateral.

3.4 Diagnosis Banding


Vitiligo, Tinea Versicolor, Piebaldism

3.5 Diagnosis Kerja


Vitiligo

3.7 Penatalaksanaan
Pengobatan
Topikal:
Inerson 15 gram
Asam Salisilat 3%
Fototerapi: Foto I 150 mj 2 lokasi @ 3 hari sekali.
KIE:
1. Memberikan penjelasan tentang penyakit pasien,
penyebab, terapi, dan prognosis.
2. Cara penggunaan obat dan mengingatkan untuk control
kembali 3 hari lagi.

3.8 Prognosis
Dubius Ad Bonam

BAB IV
PEMBAHASAN

KASUS
Bercak keputihan di
jarinya sejak 4 tahun
yang lalu. Bercak ini
tidak disertai dengan
nyeri, gatal, demam,
ataupun gejala
lainnya. Penderita
baru pertama kali
mengalami keluhan
serupa

TEORI
Bercak
depigmentasi
merupakan tanda
khas dari vitiligo.
Dimana biasanya
vitiligo disebabkan
oleh factor genetic
dan non genetic.
Di genetic tidak
ada keluarga
pasien yang
menderita keluhan
serupa. Untuk non
genetic pasien
tidak pernah

KASUS
Dari status dermatologis
didapatkan lesi yang muncul
berukuran kecil di jari kiri
yang semakin meluas ke
ujung jari dan bertambah di
bagian lengan atas bagian
dalam. Eflorosensi lesi di jari
didapatkan gambaran macula
depigmentasi dengan batas
tegas, berukuran geografikal,
dan persebaran bilateral.
Eflorosensi pada lengan atas
didapatkan macula
depigmentasi dengan batas
tegas, berbentuk geografikal,
unilateral, dan diskret.

TEORI
Warna putih pada
lesi menunjukkan
suatu proses
depigmentasi pada
kulit dimana
mengarah pada
diagnosis vitiligo.

Diagnosis Banding
Vitiligo

Tinea Versikolor

Piebaldism

Pasien dengan
vitiligo memiliki satu
atau beberapa
makula amelanosit
yang berwarna
seperti kapur atau
seperti susu putih.
Lesi biasanya
berbatas tegas,
namun dapat juga
tepinya
mengelupas. Lesi
membesar secraa
sentrifugal dengan
kecepatan yang
tidak dapat
diperkirakan dan
dapat terjadi pada
lokasi tubuh
manapun, termasuk
membran mukosa.

Tampak sebagai
hiperpigmentasi
atau yang lebih
umum yaitu
makula
hipopigmentasi
dan bersisik.
Biasanya
menyerang usia
muda antara 1535 tahun, dengan
lesi terlokalisasi
pada dada, leher,
lengan atas dan
punggung

Merupakan
bercak kulit yang
tidak
mengandung
pigmen yang
ditemukan sejak
lahir dan
menetap seumur
hidup
Gejala klinis
berupa bercak
kulit yang tidak
mengandung
pigmen terdapat
di dahi, median
atau paramedian,
disertai pula
rambut yang
putih
Bercak putih
tersebut kadangkadang
ditemukan pula

Diagnosis : Vitiligo sacralis


Lesi biasanya berbatas tegas, namun dapat juga
tepinya mengelupas.
Tidak adanya gejala gatal pada lesi
Keluhan didapatkan sejak 4 tahun yang lalu, tidak
kongenital

KASUS

TEORI

Pengobatan yang diberikan


berupa terapi topical dan
fototerapi. Terapi topical
berupa Inerson 15 gram ,
Asam Salisilat 3%, Ichtyol 3%.
Fototerapi diberikan dengan
modalitas awal 150mj dan
direncanakan diulang setiap 3
kali sehari sampai keluhan
menghilang. Terapi topical
diberikan berupa terapi
kortikosteroid dan terapi
simtomatik. Untuk
repigmentasi diberikan terapi
fototerapi lokalis dengan sinar
UVB narrowband.

Metode pengobatan
vitiligo dapat dibagi atas :
1. Pengobatan secara
umum yaitu :
a)Penggunaan tabir surya
(SPF15-30) pada daerah
yang terpapar sinar
matahari
b)Kosmetik Penutup
2. Repigmentasi vitiligo,
dapat dilakukan dengan
berbagai cara dan
melihat usia:
B. Usia lebih dari12 tahun
(remaja)
a)Sistemik PUVA
b)Minigrafting
c)Depigmentation

BAB V
PENUTUP

- Vitiligo adalah hipomelanosis idiopatik didapat, yang


ditandai dengan adanya makula putih yang dapat
meluas. Dapat mengenai seluruh bagian tubuh yang
mengandung sel melanosit, misalnya rambut dan
mata. Penyebab vitiligo yang pasti belum diketahui,
diduga suatu penyakit herediter yang diturunkan
secara autosomal dominan
Dalam pengobatan Vitiligo, selain pengobatan secara
farmakologis juga penting adanya KIE terhadap
penderita mengenai penyakitnya agar penderita
kooperatif dalam melakukan terapi yang diberikan.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai