Anda di halaman 1dari 20

PROBLEM

SOLVING SKILL
(STRATEGI
COPING)

Jenis stressor yaitu Fisik, Psikologis,


dan Sosial.
Stressor fisik berasal dari luar,
seperti Zat kimia, polusi, makanan,
mikroba, radiasi, suara, obat-obatan,
suhu udara, kelembaban, trauma,
latihan fisik.
Stressor psikologis berupa emosi
yang sangat kuat, biasanya yang
bersifat negatif, seperti : frustrasi,
anxietas, rasa bersalah, kuatir,
marah, benci, sedih, cemburu, rasa
kasihan pada diri sendiri, rasa rendah
diri, takut.

Stressor

sosial yaitu tekanan


dari luar yang disebabkan oleh
interaksi individu dengan
lingkungannya. Banyak
stressor sosial yang bersifat
traumatik dan tak dapat
dihindari, seperti : Kematian
orang yang dicintai,
kehilangan pekerjaan, pensiun,
perceraian, masalah keuangan,
pindah rumah

Strategi Coping :
Adalah usaha atau strategi untuk
memecahkan masalah.
Strategi coping dibagi 2:
1.Problem-focused coping (P), yang
menitikberatkan pada upaya
pemecahan masalah
2.Emotion-focused coping (E), yang
menekankan pada regulasi emosi

Bentuk2 strategi coping menurut


Folkman dan Lazarus :
Planful

problem-solving (P).
Melakukan analisa untuk mendapatkan
solusi dan langkah-langkah untuk
menyelesaikan masalah.
ex: Tahu bahwa Anda akan menghadapi
tiga ujian sekaligus di hari Senin, Anda
kemudian menimbang-nimbang waktu
yang Anda punyai untuk belajar; tingkat
kesulitan sekaligus banyaknya bahan
tiap ujian untuk dapat menentukan
bahan mana yang akan Anda pelajari
lebih dulu; proporsi waktu belajar; dan
cara belajar apa yang efektif.

Confrontive

coping (P). Dalam


melaksanakan strategi ini, Anda
berani untuk melakukan respon
yang asertif untuk merubah
situasi.
EX: Anda melancarkan keberatan
pada dosen atau pihak fakultas
tentang dilaksanakannya tiga
ujian sekaligus dalam satu hari.

Seeking

social-support (P/E). Strategi


ini dapat dilakukan untuk menyelesaikan
masalah maupun untuk regulasi emosi.
EX: Cemas harus menghadapi ujian 3
sekaligus, Anda bisa meminta bantuan
seorang teman untuk mengajari Anda (P)
atau berkeluh kesah pada sahabat (E).
Self-control (E) mencakup pengendalian
diri untuk memodulasi emosi. Marah
sekali karena ujian 3 sekaligus, namun
anda tetap berusaha mengendalikan
emosi anda.

Distancing

(E) terjadi saat


Anda, umumnya secara kognitif,
menjauhi permasalahan yang
Anda hadapi.
Anda berusaha tidak memikirkan
ujian 3 sekaligus tersebut, atau
Anda membangun pemahaman,
Ah, itu kan cuma untuk nilai
ujian. Gurunya juga nilai usaha
kita kan.

Escape-Avoidance

(E). Dalam
pelaksanaannya, Anda melarikan
diri dari masalah yang Anda
hadapi. Anda dapat
melakukannya dengan tenggelam
dalam pikiran bahwa masalah
ujian tersebut dapat terselesaikan
dengan sendirinya atau Anda
menyerah dan hanya pasrah.

Accepting

Responsibility ( E).
Menyadari posisi dalam permasalahan
sekaligus berupaya memperbaiki
keadaan.
Ex:Saat organisasi yang Anda pimpin
tidak berhasil mencapai target yang
diharapkan (memenangkan suatu
kompetisi, misalnya), Anda mungkin saja
melihatnya sebagai akibat dari
ketidakmampuan Anda melakukan
pembagian kerja yang baik. Untuk itu,
Anda menerima kekurangan tersebut dan
melakukan perbaikan pembagian kerja

Positive

reappraisal (E)
adalah saat Anda mencoba
mendapatkan pemahaman
positif dari sebuah masalah.
ex: Walaupun Anda patah hati
karena merasa tidak cukup
menarik sehingga si gebetan
tidak memperhatikan Anda, hal
tersebut Anda lihat sebagai
pengalaman berharga yang
mengajarkan sesuatu.

Upaya mengurangi tekanan akibat


stress
Latihan

Relaksasi,.
mengurangi rasa cemas,
menidurkan mereka yang insomnia
dan mengurangi sakit kepala yang
ditimbulkan oleh stress.
Prosedur : - Pengenduran otot
tubuh, secara teratur dan berulang,
relaksasi dipakai dalam
menghadapi stress, prosedur
kognitif untuk menenangkan
pikiran, dengan memberi kata-kata
penguat (doa), atensi pasif
menghadapi stress.

Hipnose

:
Metode yang baik untuk relaksasi
Melalui instruksi hipnotik
sehingga perasaan ketegangan
batin menurun, dan juga gerak
Faali menurun.
Dapat merubah persepsi.

Psikoterapi
CBT, cognitive therapy, behaviour
therapy, Clien center therapy

Gelombang Beta (13-30


Hz)
Waspada

, konsentrasi
Otak akan mudah melakukan
analisis dan penyusunan
informasi, membuat koneksi,
menghasilkan solusi serta ide
baru
Memikirkan hal2 rumit
Manfaat untuk ujian, persiapan
presentasi, produktivitas kerja

Gelombang Apha (8-12Hz)


Penghubung

pikiran sadar n

bawah sadar
Seseorang dalam kondisi
hypnosis ringan
Pikiran rileks dan tetap waspada
Ketika kita membaca dan kita
fokus pada suatu objek

Gelombang Theta (4-8 Hz)


Relaksasi

mendalam, meditasi,
peningkatan memori,hypnosis
Aktivitas pikiran bawah sadar
Muncul saat individu bermimpi
pada tidur ringan
Pelepasan stres, pengingatan
kembali memori yang lama
Tujuan : meningkatkan kreativitas,
menuju meditasi yang lebih dalam

Gelombang Delta (0,5-4


Hz)
Penyembuhan,

tidur nyenyak
Gelombang otak semakin
melambat
Pelepasan hormon pertumbuhan
manusia untuk penyembuhan
Perasaan

kuat terhadapat
empati, intuisi

Gelombang Gamma
Terjadi

saat seseorang
mengalami aktivitas mental yang
tinggi/ menegangkan
Contoh, tanding tinju,
perlombaan, deadline kerjaan

Solusi lain:
1. Diagnosis personal dari stress
2. Pengetahuan tentang stress
3. Berpikir positif dan sikap
yang positif
4. Manajemen perencanaan,
organisasi dan waktu
5. Aktivitas fisik dan nutrisi
6. Program relaksasi
7. Aktivitas otak kiri dan kanan
yang seimbang

8.Toleransi/fleksibilitas/a
daptaabilitas
9. Enthusiasm
10. Rasa humor
11. Kebijaksanaan
12. Siraman rohani.

Anda mungkin juga menyukai