010/2012
TENTANG
KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN
ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI
KETENTUAN UMUM
TINGKAT SOLVABILITAS
MODAL MINIMUM BERBASIS RISKO
Pasal 2 :
1) Perusahaan setiap saat wajib memenuhi Tingkat Solvabilitas paling rendah 100%
dari modal minimum berbasis risiko.
2) Perusahaan setiap tahun wajib menetapkan target Tingkat Solvabilitas.
3) Perusahaan dapat meningkatkan target Tingkat Solvabilitas dengan
mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul dari rencana perubahan strategi
dan/atau pengembangan bisnis Perusahaan.
4) Jika Perusahaan tidak dapat memenuhi perintah untuk meningkatkan target Tingkat
Solvabilitas, Perusahaan dilarang melaksanakan rencana perubahan strategi
dan/atau pengembangan bisnisnya.
Pasal 3 :
1. Modal minimum berbasis risiko merupakan jumlah dana yang dibutuhkan untuk
mengantisipasi risiko kerugian yang mungkin timbul akibat dari deviasi dalam
pengelolaan aset dan liabilitas.
2. Risiko yang mungkin timbul akibat dari deviasi :
a) kegagalan pengelolaan aset;
b) ketidakseimbangan antara proyeksi arus aset dan Liabilitas;
c) ketidakseimbangan antara nilai aset dan Liabilitas dalam setiap jenis mata uang;
d) perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan yang diperkirakan;
e) ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dalam
penetapan premi dengan hasil investasi yang diperoleh;
f) ketidakmampuan pihak reasuradur untuk memenuhi kewajiban membayar klaim;
dan/atau
g) kegagalan dalam proses produksi, ketidakmampuan sumber daya manusia atau
sistem untuk berkinerja baik, atau adanya kejadian lain yang merugikan.
3. Dalam hal Perusahaan Asuransi Jiwa dalam memasarkan Produk Asuransi yang
dikaitkan dengan investasi, modal minimum berbasis risiko wajib ditambah sebesar
persentase tertentu dari dana investasi yang bersumber dari produk asuransi yang
dikaitkan dengan investasi.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
Deposito berjangka pada Bank, termasuk deposit on call dan deposito yang berjangka
waktu kurang dari atau sama dengan 1 bulan;
Sertifikat deposito yang tidak dapat diperdagangkan (non negotiable certificate deposito)
pada Bank;
Saham yang diperdagangkan di bursa efek;
Surat utang korporasi;
Sukuk korporasi;
Surat berharga yang diterbitkan oleh Negera Republik Indonesia ,negara selain Negara
Republik Indonesia, Bank Indonesia, dan lembaga multinasional yang Negara Republik
Indonesia menjadi salah satu anggotanya atau pemegang sahamnya;
Reksa dana;
Efek beragun aset yang diterbitkan berdasarkan kontrak investasi kolektif efek beragun
aset;
Dana investasi real estat;
Penyertaan langsung (saham yang tidak tercatat di bursa efek);
Bangunan dengan hak strata (strata title) atau tanah dengan bangunan, untuk investasi;
Pembiayaan melalui mekanisme kerja sama dengan pihak lain dalam bentuk pembelian
piutang (refinancing);
Emas murni; dan/atau
Pinjaman yang dijamin dengan hak tanggungan.
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Sedangkan untuk Aset Yang Diperkenankan dalam bentuk investasi yang dapat
ditempatkan di luar negeri harus dalam jenis :
Saham yang diperdagangkan di bursak efek;
Surat utang korporasi;
Sukuk korporasi;
Surat berharga yang diterbitkan oleh negara selain Negara Republik Indonesia, Bank
Indonesia, dan lembaga multinasional yang Negara Republik Indonesia menjadi
salah satu anggotanya atau pemegang sahamnya;
Reksa dana; dan/atau
Penyertaan langsung (saham yang tidak tercatat di bursa efek).
Penilaian Investasi
Pembatasan Investasi
Nilai nominal
Nilai tunai
3.
Saham
yang
diperdagangkan di bursa efek
Nilai
pasar
dengan
menggunakan
informasi
harga penutupan terakhir di
bursa efek
Jenis Investasi
Penilaian Investasi
5.
Surat
berharga
yang
diterbitkan
oleh
Negara
Republik Indonesia
6.
Surat
berharga
yang
diterbitkan oleh negara selain
Negara Indonesia
7.
Surat
diterbitkan
Indonesia
Nilai pasar
berharga
oleh
8. Reksa dana
yang
Bank
Pembatasan Investasi
Setiap
Manajer
Investasi
maksimal 15% dari jumlah
investasi dan seluruhnya 50%
dari jumlah investasi
Jenis Investasi
Penilaian Investasi
Pembatasan Investasi
13.
Pembiayaan
melalui
mekanisme
kerja
sama
dengan pihak lain dalam
bentuk pembelian piutang
Nilai pasar
Seluruhnya maksimal
dari jumlah investasi
10%
Seluruhnya maksimal
dari jumlah investasi
10%
Jenis Investasi
Penilaian Investasi
Pembatasan Investasi
Nilai pasar
Setiap
Manajer
Investasi
maksimal 10% dari jumlah
investasi
dan
seluruhnya
maksimal 20% dari jumlah
investasi
Nilai pasar
Setiap
Manajer
Investasi
maksimal 10% dari jumlah
investasi
seluruhnya
dan
seluruhnya maksimal 20%
dari jumlah investasi
11.
Penyertaan
langsung
(saham yang tidak tercatat di
bursa efek)
Nilai ekuitas
Seluruhnya maksimal
dari jumlah investasi
10%
Nilai
yang
ditetapkan
lembaga
penilai
yang
terdaftar pada instansi yang
berwenang atau NJOP dalam
hal tidak dilakukan penilaian
oleh lembaga penilai
Seluruhnya maksimal
dari jumlah investasi
10%
utang
korporasi
Ketentuan
dan
sukuk
3. Reksa dana
4.
Reksa dana dalam bentuk kontrak
investasi kolektif penyertaan terbatas
Jenis Investasi
Ketentuan
Jenis Investasi
Ketentuan
8. Emas murni
Jenis Investasi
Ketentuan
Ketentuan
a) Termasuk
kategori
saham
aktif
diperdagangkan pada bursa efek di
tempat saham tersebut dicatatkan
berdasarkan kriteria yang ditetapkan
oleh bursa efek dimaksud; dan
b) Informasi
mengenai
emiten
dan
transaksi saham tersebut dapat di
akses di Indonesia.
3. Reksa dana
Penempatan atas Aset Yang Diperkenankan dalam bentuk investasi saham yang
diperdagangkan di bursa efek, surat utang korporasi, sukuk korporasi, surat berharga yang
diterbitkan oleh lembaga multinasional yang Negara Indonesia menjadi salah satu anggota
atau pemegang sahamnya dan Reksa dana, jumlah seluruhnya maksimal 80% dari jumlah
investasinya.
Dan dalam hal penempatan atas Aset Yang Diperkenankan dalam bentuk investasi saham
yang diperdagangkan di bursa efek, surat utang korporasi, sukuk korporasi, surat berharga
yang diterbitkan oleh lembaga multinasional yang Negara Indonesia menjadi salah satu
anggota atau pemegang sahamnya, surat berharga yang diterbitkan oleh negara selain
Indonesia, dan Reksa dana, yang dilakukan di luar negeri, jumlah maksimal seluruhnya
adalah 20% dari jumlah investasi.
Jumlah seluruh investasi Perusahaan yang ditempatkan pada pihak yang terafiliasi
dengan Perusahaan maksimal 10% dari jumlah investasi dan tidak termasuk
penyertaan langsung (saham yang tidak tercatat di bursa efek).
Jumlah seluruh investasi Perusahaan yang ditempatkan pada satu pihak terafiliasi
namun satu pihak tersebut tidak terafiliasi dengan Perusahaan, maksimal 20% dari
jumlah investasi. Satu pihak yang tidak terafiliasi dengan perusahaan adalah
sekelompok perusahaan yang memiliki hubungan afiliasi satu dengan yang lain.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Nilai nominal
b ) Tagihan premi
penutupan langsung,
termasuk tagihan premi
koasuransi yang menjadi
bagian Perusahaan
d ) Tagihan reasuransi
e ) Tagihan investasi
Nilai tagihan
g ) Pinjaman polis
Liabilitas
Liabilitas yang diperhitungkan dalam perhitungan Tingkat Solvabilitas wajib
meliputi semua Liabilitas Perusahaan, termasuk cadangan teknis.
Liabilitas dalam bentuk cadangan teknis meliputi:
cadangan premi, wajib memperhitungkan penerimaan dan pengeluaran di masa
yang akan datang dengan menggunakan asumsi estimasi sentral ditambah
dengan marjin risiko
cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan, wajib
memperhitungkan cadangan atas seluruh risiko yang belum dijalani termasuk
cadangan atas risiko bencana
cadangan akumulasi dana, yang digaransi dan
cadangan klaim, meliputi cadangan klaim dalam proses penyelesaian dan yang
sudah terjadi namun belum dilaporkan
Pinjaman Subordinasi
Dalam rangka perhitungan tingkat solvabilitas, pinjaman subordinasi tidak
diperlakukan sebagai unsur Liabilitas, dengan ketentuan :
a.
Digunakan untuk memenuhi ketentuan batas Tingkat Solvabilitas
b.
Dituangkan dalam perjanjian notariil, yang Minimal memuat :
- pembayaran pokok pinjaman tersebut hanya dapat dilakukan apabila tidak
menyebabkan Perusahaan menjadi tidak dapat memenuhi ketentuan target
tingkat solvabilitas .
- jangka waktu pelunasan pinjaman tidak dibatasi
- tingkat bunga yang dijanjikan paling tinggi 1/5 dari tingkat suku bunga Bank
Indonesia pada saat ditandatanganinya perjanjian.
Kecukupan Investasi
Perusahaan wajib memiliki aset dalam bentuk investasi yang telah memiliki
ketentuan mengenai jenis, penilaian dan pembatasan Aset Yang Diperkenankan
ditambah Aset Yang Diperkenankan dalam bentuk kas dan bank, paling sedikit
sebesar jumlah cadangan teknis ditambah Liabilitas pembayaran klaim retensi
sendiri dan Liabilitas lain kepada tertanggung.
Liabilitas pembayaran klaim adalah Liabilitas pembayaran klaim atas klaim yang
telah disepakati tetapi belum dibayar dikurangi beban klaim yang menjadi bagian
dari reasuradur.
Bab III
Dukungan Reasuransi dan Retensi Sendiri
Dukungan Reasuransi
Perusahaan wajib mendapatkan dukungan reasuransi secara otomatis untuk
setiap lini usaha asuransi yang dipasarkan termasuk dukungan reasuransi otomatis
untuk risiko bencana.
Dukungan reasuransi otomatis bagi :
1. Perusahaan Asuransi Umum wajib diperoleh paling sedikit dari 2 reasuradur didalam
negeri, yang salah satunya adalah Perusahaan Reasuransi
2. Perusahaan Asuransi Jiwa wajib diperoleh paling sedikit dari 1 Perusahaan
Reasuransi didalam negeri
Apabila dukungan reasuransi otomatis dari seluruh Perusahaan Reasuransi
dalam negeri tidak diperoleh, maka dukungan reasuransi otomatis dapat diperoleh
dari Reasuradur di luar negeri.
Dalam hal dukungan reasuransi otomatis diperoleh dari reasuradur di luar
negeri, perusahaan wajib memeroleh dukungan reasuradur luar negeri yang Minimal
memiliki peringkat BBB atau yang setara dari perusahaan pemeringkat yang diakui
secara ineternasional.
Dalam hal dukungan Reasuransi otomatis dan Reasuransi fakultatif dinilai oleh
Kepala Biro Perasuransian, Bapepam-LK dapat membahayakan dan/atau
memperburuk kondisi kesehatan keuangan Perusahaan atau dapat menjadikan
Perusahaan tidak melaksanakan fungsi sebagaimana Perusahaan Asuransi atau
sebagai Perusahaan Reasuransi, maka Ketua Bapepam-LK dapat memerintahkan
Perusahaan untuk mengubah program dukungan reasuransi yang dimilikinya agar
lebih sesuai dengan kondisi Perusahaan, berupa :
a. Perusahaan reasuransi fakultatif menjadi reasuransi otomatis, atau sebaliknya;
b. Perusahaan reasuransi nonproporsional menjadi reasuransi proporsional, atau
sebaliknya; dan / atau
c. Perubahan lainnya
Retensi Sendiri
Perusahaan wajib memiliki retensi sendiri untuk setiap risiko yang dikelola
sesuai dengan batas retensi sendiri minimum dan maksimum yang ditetapkan, yang
wajib didasarkan pada profil risiko dan kerugian.
TRANSAKSI DERIVATIF
DANA JAMINAN
Perusahaan wajib membentuk Dana Jaminan paling rendah 20% dari modal
sendiri minimum yang dipersyaratkan.
Jumlah Dana Jaminan wajib disesuaikan dengan perkembangan volume usaha
Perusahaan dengan ketentuan sebagai berikut:
Perusahaan Asuransi Umum dan Reasuransi:
1% dari Premi Neto + 0.25% dari premi reasuransi
Perusahaan Asuransi Jiwa:
2% dari cadangan premi untuk Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan
Investasi + 5% dari cadangan premi untuk produk selain Produk Asuransi yang
dikaitkan dengan Investasi dan cadangan atas premi yang belum merupakan
pendapatan.
Dana Jaminan wajib ditempatkan dalam jenis:
deposito, dan
surat berharga yang diterbitkan oleh Negara Republik Indonesia.
Seluruh Dana Jaminan wajib ditatausahakan pada Bank Kustodian.
Penatausahaan Dana Jaminan pada Bank Kustudian didsarkan pernjanjian yang memuat :
1. Pendelegasian oleh Perusahaan kepada Bank Kustodian untuk mencairkan,
memindahkan, atau menyerahkan Dana Jaminan,
2. Kewajiban Bank Kustodian untuk menepatkan dana dalam bentuk surat berharga yang
diterbitkan oleh Indonesia yang telah jatuh tempo ke dalam deposito berjangka 1 bulan,
3. Kententuan bahwa Bank Kustodian tidak dapat melakukan pencairan, pemindahan,
atau penyertaan deposito, kecuali mendapat persetujuan,
4. Ketentuan bahwa Bank Kustodian wajib menyampaikan laporan bulanan penatausahaan
kepada Bapepam-LK.