Anda di halaman 1dari 25

Pendidikan

Kewarganegaraan

Latar Belakang Pendidikan


Kewarganegaraan

Mengembangkan semangat patriotisme.


Mengembangkan nasionalisme.
Mengembangkan persahabatan. sosial
Mengembangkan penghargaan sejarah dan
scarification.
Pola pikir terbuka untuk masa depan.

Latar Belakang Pendidikan


Kewarganegaraan
Mengembangkan semangat patriotisme yang
adalah agar kita bisa menyadari bahwa kita
adalah sebagai warga negara tidak melupakan
peran pahlawan kita yang telah tetap keras
perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia.

Latar Belakang Pendidikan


Kewarganegaraan
Mengembangkan semangat patriotisme yang
adalah agar kita bisa menyadari bahwa kita
adalah sebagai warga negara tidak melupakan
peran pahlawan kita yang telah tetap keras
perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia.

Latar Belakang Belakang


Pendidikan Kewarganegaraan
Ketika orang asing datang ke Indonesia, biasanya
mereka akan mendapat kesan yang baik dengan
keramahan dan kekayaan budaya Indonesia.
Indonesia adalah negara yang memiliki banyak
keunikan
daripada
negara
lain,
dengan
mengembangkan cara tersebut adalah upaya
dalam mengembangkan kasih sayang dari negara
dan bangsa kami.

Latar Belakang Pendidikan


Kewarganegaraan
Mengembangkan persahabatan sosial untuk
persahabatan sosial yang membuat upaya
keragaman
berdasarkan
identitas
nasional
Indonesia.

Latar Belakang Pendidikan


Kewarganegaraan
Mengembangkan
penghargaan
sejarah
dan
sacrifaction hal ini telah diatur di salah satu
pernyataan soekarno yang sangat terkenal adalah
jas merah yang berarti jangan sekali-sekali
melupakan sejarah. Sejarah akan membuat
seseorang dengan hati-hati dan bijaksana.
Seseorang
yang
berhati-hati
tidak
akan
melakukan kesalahan pada masa lalu.

Latar Belakang Pendidikan


Kewarganegaraan
Pola-pikir terbuka untuk masa depan seseorang
bisa bijaksana karena mereka dapat membuat
baik perencanaan masa depan. Dengan belajar
sejarah, kita akan memahami posisi kami saat ini
bahwa ada panjang perjalanan sebelum kita dan
memahami pada dasarnya siapa kita, yang nenek
moyang kami, apa yang karakter mereka, apa
yang mereka akan mencapai sepanjang ini.

Tujuan
Memahami dasar Pancasila.
Cinta negara kita.
Sadar dengan kewajiban kewarganegaraan.

Hakikat Bangsa Dan Negara


Pengertian manusia : manusia berasal dari
manu (dari bahasa Sansekerta), sens (dari
bahasa latin). Manusia sebagai makhluk individu
artinya manusia merupakan ciptaan Tuhan.
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia
memerlukan orang lain untuk bertahan hidup

Pengertian Bangsa
Bangsa adalah sekelompok orang yang memiliki
kehendak untuk bersatu yang memiliki persatuan
senasib dan tinggal di wilayah tertentu, beberapa
budaya yang sama, mitos leluhur bersama.

Unsur Terbentuknya Bangsa


Menurut
Hans
Kohn,
kebanyakan
bangsa
terbentuk karena unsur atau faktor objektif
tertentu yang membedakannya dengan bangsa
lain, seperti:
1.Unsur nasionalisme yaitu kesamaan keturunan.
2.Wilayah.
3.Bahasa.
4.Adat-istiadat
5.Kesamaan politik.
6.Perasaan.
7.Agama.

Menurut Joseph Stalin, unsur terbentuknya bangsa


adalah adanya:
1. Persamaan sejarah.
2. Persamaan cita-cita.
3. Kondisi objektif seperti bahasa, ras, agama,
dan adat-istiadat.

Pengertian Negara
1. Secara etimologi kata Negara berasal dari kata
state (Inggris), Staat (Belanda, Jerman), E`tat
(Prancis), Status, Statum (Latin) yang berarti
meletakkan dalam keadaan berdiri, menempatkan,
atau membuat berdiri.
2.Kata Negara yang dipakai di Indonesia berasal dari
bahasa Sansekerta yanitu Negara atau nagari yang
artinya wilayah, kota, atau penguasa.
3. Menurut George Jellinek, Negara adalah organisasi
kekuasaan dari sekelompok manusia yang mendiami
wilayah tertentu.
4.Menurut
R.
Djokosoentono,
Negara
adalah
organisasi manusia atau kumpulan manusia yang
berada di bawah suatu pemerintahan yang sama

ProsesTerbentuknya Negara
A. Pendekatan primer dan sekunder

Menurut pendekatan ini, pada awalnya suatu negara


merupakan kelompok atau suku (genooschaft) yang
dibentuk oleh manusia. Kelompok tersebut kemudian
mengangkat pemimpin yang disebut raja. Fase ini disebut
kerajaan (rijk). Kemudian setelah raja diangkat raja
menjadi sewenang-wenang (pada tahap fase negara
nasional). Setelah itu terjadi rakyat menjadi memiliki
kesadaran kebangsaan semakin tinggi, sehingga akhirnya
mereka menurunkan raja dan membentuk suatu
pemerintahan baru yang dapat menyalurkan aspirasi
mereka (Fase Negara Demokrasi).

B. Pendekatan teoritis.
Pendekatan teoritis adalah pendekatan berdasarkan pendapat para ahli
yang masuk akal.Menurut pendekatan teoritis, negara terbentuk
berdasarkan teori :
1. Teori Ketuhanan
Menurut teori ini negara ada karena kehendak Tuhan.
2. Teori Perjanjian Masyarakat
Masing-masing individu mengadakan perjanjian untuk membentuk suatu
negara
3. Teori Kekuasaan
Negara terbentuk atas dasar kekuasaan. Kekuasaan adalah ciptaan
mereka yangg paling kuat dan berkuasa.
4. Teori Kedaulatan
Kedaulatan Negara : Kekuasaan tertinggi berada pada suatu negara.
bukan pada sekelompok orang yang menguasai negara.
Kedaulatan Hukum : Hukum lebih tinggi daripada negara berdaulat !!
5. Teori Hukum Alam
Hukum alam bukan merupakan buatan negara tapi merupakan
kekuasaan alam yang berlaku di setiap tempat dan waktu

C. Pendekatan Faktual
Adalah pendekatan yang didasarkan pada
kenyataan-kenyataan yang benar-benar terjadi
yang diungkapkan dalam sejarah.

Unsur-unsur terbentuknya
Negara
Unsur terbentuknya Negara dapat digolongkan
menjadi dua macam yaitu unsur konstitutif dan
unsur deklaratif.
1. Unsur konstitutif adalah unsur yang mutlak
harus ada di saat Negara tersebut didirikan
seperti rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang
berdaulat.
2. Unsur deklaratif adalah unsur yang tidak harus
ada disaat Negara tersebut berdiri tetapi boleh
dipenuhi setelah Negara tersebut berdiri,
misalnya pengakuan dari Negara lain.

SIFAT NEGARA
Sifat Memaksa Negara
Sifat memaksa dimaksudkan agar peraturan perundangundangan ditaati. Dengan cara memaksa maka penertiban
dalam masyarakat tercapai serta timbulnya anarkhi
dicegah. Termasuk disini adalah memiliki kekuasaan untuk
memakai kekerasan fisik secara legal. Perangkat-perangkat
yang dipakai adalah; polisi, tentara, dan badan peradilan.
Dalam masyarakat yang bersifat homogen dan terdapat
consensus nasional yang kuat mengenai tujuan-tujuan
bersama, sifat memaksa menjadi tidak begitu menonjol.
Sebaliknya dalam Negara yang baru berdiri, sementara
rakyatnya heterogen dan ikatan konsensus nasionalnya
tidak begitu kuat, sifat paksaan sangat menonjol

Sifat Monopoli Negara


Negara memiliki sifat monopoli dalam menetapkan tujuan
bersama dari masyarakat. Semua hal yang menyangkut
kehidupan orang banyak dimonopoli oleh Negara. Contoh
sifat monopoli Negara; Negara bisa melarang aliran
kepercayaan atau kelompok politik tertentu yang
dianggap bertentangan dengan paham Negara.

Sifat Mencakup Semua atau Menyeluruh (allencompasing, all-embracing)


Negara memiliki sifat menyeluruh yang berarti mencakup
semua. Semua peraturan perundang-undangan, misalnya
kewajiban membayar pajak, berlaku untuk semua orang
tanpa terkecuali. Hal ini dikarenakan menjadi warga
negara bukan atas kemauan sendiri (involuntary
membership), yang berbeda dengan asosiasi dan
organisasi lain yang keanggotaannya bersifat sukarela.

FUNGSI NEGARA
1. Fungsi Keamanan dan Ketertiban
Stabilitas Negara yang kondusif menjamin terlaksananya programprogram pembangunan dengan lancar. Oleh karena itu, Negara harus
menjaga keamanan dan ketertiban di negaranya. Selain itu,
keamanan dan ketertiban diharapkan dapat mencegah bentrokanbentrokan dan pertikaian yang terjadi antarmanusia di dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari.. Negara merupakan stabilisator
bagi masyarakat. Negara harus menciptakan hukum untuk
mewujudkan keamanan dan ketertiban. Namun demikian, penertiban
yang dilakukan oleh Negara tetap harus berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
2. Fungsi Kesejahteraan dan Kemakmuran
Suatu Negara dibentuk dengan tujuan untuk menciptakan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Oleh karena itu, Negara
berfungsi untuk berusaha sebaik-baiknya menciptakan kesejahteraan
dan kemakmuran rakyat. Usaha tersebut, antara lain dengan
pembangunan di segala bidang dan menciptakan sistem ekonomi
demi tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran. Namun, bukan
berarti pembangunan menjadi tanggung jawab Negara sepenuhnya,

3. Fungsi Pertahanan
Fungsi pertahanan Negara sangat penting bagi kelangsungan hidup
bangsa dan Negara. Pertahanan Negara akan menentukan bertahan
atau tidaknya sebuah bangsa dan Negara. Fungsi ketahanan Negara
berkaitan dengan pertahanan dari serangan Negara lain. Oleh
karena itu, diperlukan pengadaan alat pertahanan Negara serta
personil keamanan yang terlatih dan tangguh.

4. Fungsi Keadilan
Fungsi Negara yang terakhir adalah keadilan. Keadilan bagi setiap
warga Negara harus ditegakkan tanpa membeda-bedakan. Oleh
karena itu, dibentuklah badan-badan peradilan Negara yang harus
menjamin keadilan setiap warga Negara. Usaha yang dapat
dilakukan, antara lain memberikan keputusan yang adil dalam
hukum. Jika keadilan tidak ditegakkan akan muncul gejolak dalam
masyarakat yang justru akan mengganggu keamanan Negara.
Sebaliknya, jika keadilan ditegakkan akan muncul kehidupan
masyarakat yang dinamis dan harmonis

KEKUATAN NEGARA
Menurut Hans J. Morgenthau (dalam Sri Hayati, 2007)
faktor yang mempengaruhi kekuatan negara yaitu :
1. Faktor Geografi
2. Sumber Pendapatan Alami
3. Kemampuan Industri
4. Militer
5. Kemampuan Industri
6. Populasi
7. Karakter Nasional
8. Moral Nasional
9. Kualitas Diplomasi
10.Kualitas Pemerintahan

HUBUNGAN NEGARA DAN


WARGA NEGARA
Hubungan antara negara dan warga negara identik
dengan adanya hak dan kewajiban, antara warga
negara
dengan
negaranya
ataupunsebaliknya.Negara memiliki kewajiban
untuk memberikan keamanan, kesejahteraan,
perlindungan terhadap warga negaranya serta
memiliki hak untuk dipatuhi dan dihormati.
Sebaliknya warga negara wajib membela negara
dan berhak mendapatkan perlindungan dari negara.

SISTEM PEMERINTAHAN
Sistem pemerintahan diartikan sebagai tatanan
yang terdiri dari komponen pemerintahan yang
saling mempengaruhi dalam pencapaian tujuan
dan fungsi pemerintahan. Kekuasaan dalam suatu
Negara menurut Montesquieu diklasifikasikan
menjadi tiga, yaitu Kekuasaan Eksekutif yang
berarti kekuasaan menjalankan undang-undang
atau kekuasaan menjalankan pemerintahan,
kekuasaan Legislatif yang berati kekuasaan
membentuk undang-undang, dan Kekuasaan
Yudikatif yang berati kekuasaan mengadili
terhadap pelanggaran atas undang-undang.
Komponen-komponen tersebut secara garis besar
meliputi
lembaga
legislatif,
eksekutif
dan

Anda mungkin juga menyukai