Anda di halaman 1dari 29

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

Bab 33
Permintaan dan Penawaran Agregat
Oleh:
Nanda Yuliana Putri
1506105074
Dinda Amelia
1506105076
Nur Faidatuz Zuhroh
1506105078

1. PERMINTAAN DAN PENAWARAN


AGREGAT
Kegiatan dalam perekonomian berfluktuasi dari tahun ke tahun.
Pada tahun tertentu, jumlah produksi barang dan jasa bertambah.
Karena bertambahnya angkatan kerja, penambahan modal, dan
kemajuan

ilmu

pengetahuan

teknologi

maka

terjadilah

pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ini


membuat setiap orang dapat menikmati standar hidup yang
semakin tinggi.

TIGA FAKTA UTAMA FLUKTUASI EKONOMI


Fluktuasi dalam perekonomian sifatnya tidak teratur
dan tidak dapat diprediksikan
Fluktuasi dalam perekonomian sering kali disebut sebagai siklus
bisnis.fluktuasi ekonomi berhubungan dengan perubahan dalam
kondisi usaha. PDB riil tumbuh dengan cepat maka usaha lancar.
Selama periode perluasan ekonomi, perusahaan mendapatkan
bahwa daya beli konsumen tinggi dan keuntungannya pun
meningkat. Namun, ketika PDB riil turun selama masa resesi, bisnis
dirundung berbagai masalah. Pada masa resesi ini, kebanyakan
perusahaan mengalami penurunan penjualan dan keuntungan.

Kebanyakan besaran ekonomi makro berfluktuasi


bersama-sama
PDB riil adalah variable yang sering digunakan untuk memantau
perubahan jangka pendek yang terjadi dalam perekonomian. PDB riil
mengukur semua nilai akhir barang dan jasa yang diproduksi pada
periode waktu tertentu. Variable mengukur total pendapatan (setelah
disesuaikan dengan inflasi) dari semua pihak yang berada dalam
perekonomian tersebut.

PDB Riil

Pembelanjaan untuk investasi

Tingkat Pengangguran

Saat hasil produksi turun, tingkat pengangguran


naik
Perubahan-perubahan pada output perekonomian dalam bentuk
barang dan jasa erat kaitannya dengan perubahan dalam utilisasi
angkatan kerjanya. Dengan kata lain, ketika PDB riil menurun,
tingkat pengangguran meningkat. Fakta tersebut tidak mengejutkan,
ketika perusahaan memilih untuk memproduksi sedikit jumlah
barang

dan

jasa,

mereka

memberhentikan

memperluas cakupan pengangguran.

pekerjanya

dan

2.FLUKTUASI
EKONOMI
JANGKA
PENDEK
Fluktuasi jangka
pendek
berbeda
dengan fluktuasi jangka

panjang
Semua analisis terdahulu didasarkan pada dua gagasan yang
saling berhubungan dikotomi klasik dan netralitas keuangan.
Dikotomi klasik adalah pemisahan variable-variabel yang menjadi
variable riil dan variable nominal. Menurut teori makro ekonomi
klasik, perubahan-perubahan dalam jumlah uang yang beredar
memengaruhi variable nominal, tetapi tidak memengaruhi variable
riil.
Untuk memahami kondisi perekonomian jangka pendek, oleh
sebab itu kita memerlukan model baru. Untuk membangun model
baru tersebut, kita mengandalkan banyak peralatan yang telah kita
kembangkan pada bab-bab sebelumnya. Namun, kita harus
meninggalkan dikotomi klasih dan netralitas uang.

Model pasar dari fluktuasi


Model fluktuasi ekonomi jangka pendek berfokus pada perilaku
dua variable. Variable pertama adalah hasil perekonomian dalam
bentuk barang dan jasa, seperti yang diukur oleh PDB riil. Variabel
kedua adalah keseluruhan tingkat harga yang diukur oleh indeks
harga konsumen atau deflator PDB. Output adalah variable riil,
sedangkan tingkat harga adalah variable nominal. Jadi, dengan
mengarahkan focus pada hubungan antara kedua variable ini, kita
soroti hancurnya dikotomi klasik.
Model permintaan agregat adalah model yang banyak digunakan
oleh ekonom untuk menjalankan fluktuasi jangka pendek dalam
aktivitas ekonomi selama kecenderungan jangka panjangnya.

Kurva permintaan agregat adalah kurva yang menunjukkan jumlah


barang dan jasa yang diinginkan oleh rumah tangga, perusahaan dan
pemerintah pada tingkat harga tertentu. Sedangkan kurva penawaran
agregat adalah kurva yang menunjukkan jumlah barang dan jasa uang
dipilih oleh perusahaan untuk diproduksi dan dijual pada tingkat harga
tertentu.

3. KURVA PERMINTAAN AGREGAT


Mengapa kurva permintaan agregat miring ke bawah
Penurunan tingkat harga dari
ke
meningkatkan jumlah permintaan barang
dan jasa dari ke . Ada tiga alas an untuk
hubungan yang negative ini. Ketika tingkat
harga jatuh, kekayaan riil meningkat,
tingkat suku bunga jatuh dan pertukaran
menurun.
Efek
ini
menstimulasi
peningkatan belaanja konsumsi, investasi,
dan ekspor neto. Peningkatan belanja
pada komponen output ini artinya jumlah
permintaan barang dan jasa menjadi lebih
banyak.

3 Alasan Mengapa Kurva Permintaan Agregat


Miring ke Bawah
Tingkat harga dan konsumsi: efek kekayaan
Penurunan tingkat harga membuat konsumsi lebih banyak yang
selanjutnya medorong mereka untuk menghabiskan dalam jumlaj uang
lebih banyak. Peningkatan belanja konsumsi berarti bertambahnya
jumlah permintaan barang dan jasa.
Tingkat harga dan investasi: efek suku bunga
Tingkat harga yang lebih rendah menurunkan tingkat suku bunga dan
mendorong lebih besar belanja pada barang investasi sehingga
meningkatkan jumlah permintaan dan jasa.
Tingkat harga dan ekspor neto: efek nilai tukar
Jatuhnya tingkat harga domestic menyebabkan tingkat suku bunga
domestic menurun, terdepresiasinya nilai tukar riil yang kemudian
mendorong ekspor neto domestic meningkatkan jumlah barang dan jasa.

Mengapa kurva permintaan agregat dapat bergeser


1. Pergeseran yang timbul dari konsumsi
2. Pergeseran yang timbul dari investasi
3. Pergeseran yang timbul dari belanja pemerintah
4. Pergeseran yang timbul dari ekspor neto

4. KURVA PENAWARAN AGREGAT


Kurva penawaran agregat menyatakan jumlah keseluruhan barang
dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan dan dijual pada tingkat
harga tertentu. Tidak seperti kurva permintaan agregat yang selalu
miring ke bawah, kurva penawaran agregat menggambarkan hubungan
yang selalu bergantung pada periodenya. Pada kondisi jangka panjang,
kurva penawaran agregat berbentuk vertical, sedangkan pada kondisi
jangka pendek, kurva penawaran agregat miring ke atas.

Mengapa Kurva Penawaran Agregat Jangka


Panjang Bentuknya Vertikal
Dalam jangka panjang produksi barang dan jasa ekonomi (PDB
riilnya) bergantung pada penawaran tenaga kerja, modal dan sumber
daya alam, serta pada penguasaan teknologi yang digunakan untuk
mengubah faktor-faktor produksi tersebut menjadi barang dan jasa.
Dalam jangka panjang jumlah
penawaran output bergantung pada
jumlah tenaga kerja, modal dan
sumber daya alam serta pada
teknologi untuk mengubah input
tersebut menjadi output. Penawaran
agregat tidak bergantung pada
tingkat harga keseluruhan. Sebagai
hasilnya, kurva penawaran agregat
jangka panjang berbentuk vertical
pada tingkat output alamiah.

Mengapa Kurva Penawaran Agregat Jangka


Panjang Dapat Bergeser
1. Pergeseran yang berasal dari tenaga kerja
2. Pergeseran yang berasal dari modal
3. Pergeseran yang berasal dari sumber daya alam
4. Pergeseran yang berasal dari pengetahuan teknologi

Suatu Cara Baru Untuk Menggambarkan


Pertumbuhan Dan Inflasi Jangka Panjang
Seiring
dengan
semakin
baiknya
kemampuan
perekonomian
dalam
menghasilkan barang dan jasa setiap
tahunnya, terutama karena kemajuan
teknologi, kurva penawaran agregat
jangka panjang bergeser ke kanan.pada
saat yang bersamaan, seiring dengan
bank sentral meningkatkan jumlah uang
yang beredar kurva permintaan agregat
juga bergeser ke kanan. Pada gambar
ini, output tumbuh dari ke serta tingkat
harga meningkat dari ke selanjutnya
ke . Jadi, model permintaan agregat dan
penawaran agregat menunjukkan cara
baru untuk menggambarkan analisis
klasik dari pertumbuhan dan inflasi.

Mengapa Kurva Penawaran Agregat


Jangka Pendek Miring Ke Atas
Dalam jangka pendek, turunnya
tingkat harga ke mengurangi
jumlah penawaran barang dan
jasa dari ke . Hubungan positif ini
dapat disebabkan oleh kekakuan
upah, kekakuan harga, atau
kesalahan persepsi. Sepanjang
waktu, upah, harga, dan persepsi
menyesuaikan diri, jadi hubungan
positif ini hanya sementara.

3 Alasan Mengapa Kurva Penawaran Agregat


Jangka Pendek Miring ke Atas
Teori kekakuan upah
Karena upah tidak menyesuaikan diri dengan cepat terhadap tingkat harga,
tingkat harga yang rendah membuat pegawai dan produksi barang
menguntungkan sehingga perusahaan mengurangi jumlah barang dan jasa yang
mereka tawarkan.
Teori kekakuan harga
Karena tidak semua harga menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perubahan
kondisi, penurunan tingkat harga yang tidak diharapkan menjadikan beberapa
perusahaan menetapkan harga yang lebih tinggi dari yang diharapkan. Harga
yang lebih tinggi dari yang diinginkan ini menekan penjualan dan memaksa
perusahaan untuk mengurangi jumlah barang dan jasa yang mereka produksi.
Teori kekakuan persepsi
Pada tingkat harga yang lebih rendah menyebabkan salah persepsi tentang harga
relative dan kesalahan persepsi ini memaksa produsen untuk merespon
rendahnya tingkat harga dengan mengurangi jumlah penawaran barang dan jasa.

Mengapa Kurva Penawaran Agregat


Jangka Pendek Dapat Bergeser
Pergeseran yang berasal dari tenaga kerja
Pergeseran yang diakibatkan oleh modal
Pergeseran yang diakibatkan oleh sumber daya alam
Pergeseran yang berasal dari teknologi
Pergeseran yang berasal dari tingkat harga yang diharapkan

5. DUA PENYEBAB FLUKTUASI


EKONOMI
Keseimbangan output dan tingkat harga ditentukan oleh
perpotongan kurva permintaan agregat dan kurva penawaran agregat
jangka panjang ditunjukkan dengan titik A pada gambar dibawah ini.
Pada titik ini output berada pada tingkat kepantasan ilmiahnya. Kurva
penawaran agregat jangka pendek melewati titik ini juga, menunjukkan
bahwa upah, harga, dan persepsi telah disesuaikan secara menyeluruh
terhadap keseimbangan jangka panjang ini.
Dengan kata lain suatu perekonomian berada pada keseimbangan
jangka panjangnya, upah, harga dan persepsi harus disesuaikan
sehingga persimpangan permintaan agregat dengan penawaran
agregat jangka pendek akan sama dengan persimpangan permintaan
agregat dengan penawaran agregat jangka panjang.

Keseimbangan jangka
panjang perekonomian
diperoleh ketika kurva
permintaan agregat
menyilangi kurva penawaran
agregat jangka panjang (titik
A). ketika perekonomian
mencapai keseimbangan
jangka panjang ini, upah,
harga dan persepsi akan
disesuaikan sehingga kurva
penawaran agregat jangka
panjang melintasi titik ini juga.

Dampak Pergeseran Permintaan Agregat


Jatuhnya permintaan agregat yang bisa
jadi disebabkan oleh gelombang
pesimisme dalam perekonomian
ditunjukkan dengan pergeseran kea rah
kiri pada kurva permintaan agregat dari
ke . Perekonomian bergerak dari titik A
ke titik B. output jatuh dari ke , dan
tingkat harga jatuh dari ke . Selama ini
ketika upah, harga, dan persepsi
menyesuaikan diri, kurva penawaran
agregat jangka pendek bergeser ke
kanan dari ke , dan perekonomian
mencapai titik C. dimana kurva
permintaan agregat yang baru melintasi
kurva penawaran agregat jangka
panjang. Tingkat harga jatuh ke , dan
output kembali ke tingkat alaminya, .

Dampak Pergerseran Penawaran Agregat


Ketika beberapa peristiwa
menaikkan biaya produksi
perusahaan, kurva penawaran
agregat jangka pendek bergeser
ke kiri dari ke . Perekonomian
bergerak dari titik A ke titik B.
hasilnya adalah stagflasi: output
merosot dari ke , sedangkat
tingkat harga naik dari ke .

Ringkasnya, cerita tentang pergeseran pada penawaran agregat ini


memiliki dua pelajaran yang dapat kita ambil.
Pergeseran-pergeseran pada penawaran agregat dapat menyebabkan
stagflasi atau gabungan antara resesi (merosotnya output) dengan
inflasi (naiknya harga-harga).
Para pembuat kebijakan yang dapat mempengaruhi permintaan agregat
tidak dapat menyeimbangi kedua dampak yang berlawanan ini secara
bersamaan.

Mengakomodasi Pergeseran Yang Berlawanan Pada Penawaran


Agregat
Ketika dihadapkan dengan pergerseran yang berlawanan pada penawaran
agregat dari ke , para pembuat kebijakan yang dapat
mempengaruhipermintaan agregat dapat mencoba untuk menggeser kurva
permintaan agregat ke kanan dari ke . Perekonomian akan bergerak dari
titik A ke titik C. kebijakan ini akan mencegah pergerakan penawaran agar
tidak mengurangi output dalam jangka pendek, tetapi tingkat harga akan
naik secara permanen dari ke .

Kesimpulan

Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai