Preskes Eclampsia
Preskes Eclampsia
Kronologis
15/1/2016. IGD
Pasien Konsulan dari Ts Neurologi dengan keterangan penurunan
kesadaran dan epilepsi. Dari alloanamnesis suami dan ibu pasien ,
tidak ada keluhan mengenai kehamilan ini, pasien demam 1 hari
SMRS dan mengalami kejang hari ini langsung penurunan kesadaran
kemudian di bawa ke RSDM
ANC di bidan 2x
Statsus Perkawinan : Menikah 1x/ 6 tahun
Riwayat obstetrik :
1.Lahir preterm, bayi meninggal setelah satu hari perawatan
2. Bayi perempuan, BBL 3000gr, sc a.i sungsang, 3 thn, di pku cilacap
3.Ab, uk.16mgg th 2014, tidak kuret
4.Hamil sekarang
disangkal
Riwayat epilepsi sejak 3 tahun lalu, kira-kira 1
bulan setelah SC. Pasien mulai mengkonsumsi
obat anti epilepsi 2 tahun lalu setelah beberapa
kali kejang. Setelah itu pasien rutin kontrol berobat
ke RSDM dengan diagnosa epilepsi tahun 2014.
Riwayat 1x kejang dan mengalami penurunan
kesadaran lalu mondok di RSDM. Satu tahun
terakhir pasien mulai berhenti mengkonsumsi obat
antiepilepsi. Ketika pasien hamil ini, pasien
38.4
CA -/- SI -/ C/P= vesikuler, BT : ronki -/-, whezzing -/-, S1S2
reguler
Abd= supel, NT (-), teraba janin tunggal,
intauterine, preskep, kepala belum masuk
panggul, his (-), DJJ= 152 x/mnt
U SG
Janin tunggal dalam uterus, preskep, DJJ (+)
Biometri janin= BPD 7.52, AC= 22.10, FL= 4.99,
D iagnosis
PEB pada multigravida hamil imatur (27 mgg) bdp
riwayat sc 3 tahun yll dengan penurunan
kesadaran e.c epilepsi symptomatik DD/Idiopatik+
Hipokalemia (2,7) + obs. Febris
Terapi
HCU melati I
Protab PEB
Inj. Dexametason 1 amp/ 12 jam
Observasi keadaan umum, vital sign, tanda tanda
impending eklamsia
N eurologi
Dx neurologi : A : generalized seizure,
T : cortex
E : susp. epilepsi simptomatis dd idiopatik
Tx neurologi:
O2 3 ltr/mnt
IVFD asering 20 gtt/mnt
Inj. Vitamin B12 1 amp/ 12 jam
Inj. Fenitoin 300 mg (jika membaik, maintenance)
Inj. Paracetamol/ 8 jam
Plan : EKG, EEG, MRI
Interna
Dx interna: Klinis ISK
Tx interna: inj. Ceftriaxon 2 gr/ 24 jam
Rencana : urinalisa
Kultur darah
Kultur urine
Laboratorium (15-01-16)
Hb
11,1 g/dl
Protein Ewitz
Hmt
33%
PT/APTT
Blood glucose
108 mg/dl
HbsAg
NR
AL
AT
11,5
thousand/ul
292
thousand/ul
+2
AE
3,94 million/ul
ureum
14
SGOT
39
SGPT
23
Albumine
2,7
Creatinine
0.6
LDH
463
Na
132
2,7
Cl
107
10
17-01-15
01.00 WIB
Pasien dalam persalinan lanjut persalinan
pervaginam
Rawat ICU post partum
17/01/2016 01.00
KU= lemah, somnolen
VS= BP= 130/80 mmHg, HR= 120x/mnt, RR=
20x/mnt, t= 38.4
Mata= CA-/-, SI-/ Thorax= C/P dalam batas normal
Abd= supel, NT (-), his (+) 2x/10/35, DJJ (+),
kepala masuk panggul >1/3 bagian
Pemeriksaaan vagina= V/U tenang, dinding vagina
dalam batas normal, portio 2 cm, eff 50%, STLD
(+)
17-01-15
Laboratorium (17-1-2015)
- Hb=9.1 gr/dl
Ht=28%
Al=21.1 ribu/l
At=259 ribu/l
Ae=3.22 juta/
AGD : asidosis metabolik terkompensasi sempurna
D iagnosis
Syok Sepsis, PEB pada multigravida hamil imatur
Anestesi
Dx : Syok sepsis
Management :
N eurologi
Diagnosis :
K : Serial partial secondary generalized seizure,
penurunan kesadaran
T : Korteks
E : Status Epileptikus
Terapi :
-Loading Fenitoin 750mg dlm 50cc NS
kec.50mg/menit
-Inj. Diazepam 10mg (k/p)
ICU
18/01/2016 00.20
Nadi menurun, AV Block 2 Arrest,
KU : Koma
VS : TD : 70/50, HR : 135x/mnt, RR: Ventilator T : 38,4
Thorax= C/P dalam batas normal
Diagnosa = Sepsis syok, post partus spontan IPFD,
PEB pada multipara hamil imatur (27 mgg) riwayat
sc 3 tahun yll dengan penurunan kesadaran e.c
epilepsi symptomatik DD/Idiopatik+ Hipokalemia
(2,4) + ISK + anemia (9.1)
Anestesi
Dx : Syok sepsis
Management :
RJPO
N- Epinefrin dan dobutamin dosis maksimal
KIE keluarga
ICU
17/01/2016 02.00
KU= Jelek, coma
VS= Tensi tidak terukurn nadi tidak teraba
Mata= pupil midriasis maksimal
EEG 20-1-15
Terdapat fokus epileptikus pada frontobilateral
Epilepsy
Epilepsy penyakit neurologi serius yang paling umum
24
Epilepsy
Risiko besar terkait kehamilan bagi wanita pengidap
Kejang
Eklampsia
Generalized
Kejang
Epilepsi
Partial (focal) :
Simple and
complex
secondary
generalized
Generalized:
Tonic absence
Clonic
Myoclonic
Tonic-clonic
Atonic
26
Aura
Ictus
Episode kejang
Berlangsung selama 15 30 detik pada
absence seizures
EEG selalu abnormal
Postictal
stage
Epileptic
Eclampti
c
EEG
Tak ada temuan CT/MRI
yang signifikan
CT/MRI
28
29
30
Kesim pulan
Manajemen awal jalan nafas, oksigenasi, and
menunjang perfusi yang cukup
Perhatian intensif pada janin, terutama jika telah
mencapai usia kehamilan yang cukup. Selagi
evaluasi dilaksanakan untuk menginvestigasi
penyebab, pemberian benzodiazepine pada Ibu,
diikuti oleh Fenitoin secara intravena pada dosis
lazim.
31
Kesim pulan