Anda di halaman 1dari 26

PEMERIKSAAN LUAR

MAYAT
NIZZAH AFINA
1310211011

PENDAHULUAN

Pemeriksaan harus dilakukan dengan cermat, meliputi segala


yang terlihat, tercium, maupun teraba, baika terhadap benda
yang menyertai mayat, pakaian, perhiasan, sepatu, dll, juga
terhadap tubuh mayat itu sendiri.
Agar pemeriksaan dapat terlaksana secermat mungkin, maka
pemeriksaan harus mengikuti suatu sistimatika.

SISTIMATIKA PEMERIKSAAN

1. LABEL MAYAT
LABEL MAYAT

LABEL IDENTIFIKASI

Sehelai karton yg diikatkan pd ibu jari kaki mayat

Dari pihak kepolisian

Dilakukan penyegelan pd tali pengikat label tsb

Label mayat harus digunting pd tali pengikatnya & disimpan bersama berkas
pemeriksaan

Catat warna & bahan label, apakah terdapat materai/segel ?

Catat isi label scr lengkap

Minta keluarga untuk mengecek kembali

Dari instalasi kamar jenazah rumah


sakit
Tujuannya agar mayat tidak tertukar
saat diambil oleh keluarga
Laber ini harus tetap ada pada
tubuh mayat

2. TUTUP MAYAT

Catatlah :
Jenis atau bahan penutup
Warna penutup
Corak penutup
Bila terdapat pengotoran penutup, catat pula letak pengotoran
srta jenis/bahan pengotoran tsb

3. BUNGKUS MAYAT
Catatlah :
Jenis / bahan bungkus mayat
Warna bungkus mayat
Corak bungkus mayat
Bahan yg mengotori bungkus mayat
Catat pula tali pengikat, bahan/ jenis tali dan cara pengikatan
tali serta letak ikatan tsb

4. PAKAIAN
Pakaian yg dikenakan pd bagian tubuh atas sampai bawah, dr lapisan
terluar sampai terdalam. Kemudian catatlah :
Bahan, warna dasar, warna dan corak/motif dari tekstil,
bentuk/model pakaian, ukuran, merk penjahit, cap binatu,
monogram/inisial serta tambalan atau tisikan bila ada.
bila ada pengotoran atau robekan pd pakaian, maka catatlah dgn
mengukur letaknya yg tepat menggunakan koordinat, serta ukuran
dr pengotoran atau robekan yg ditemukan.
Pakaian dari korban kekerasan atau blm dikenal sebaiknya disimpan
untuk barang bukti
Bila ditemukan saku pd pakaian, maka harus ikut diperiksa dgn teliti

5. PERHIASAN

Catatlah :
Jenis perhiasan
Bahan perhiasan
Warna perhiasan
Merk
Bentuk perhiasan, serta ukiran nama/inisial pd perhiasan tsb.

6. BENDA DISAMPING MAYAT

Contoh : bungkusan atau tas


Apapun benda di samping atau disekitar mayat yg ditemukan
harus dilakukan pencatatan yg teliti dan lengkap

7. TANDA KEMATIAN

Fungsi : untuk menentukan apakah benar-benar sudah mati &


untuk penentuan saat kematian
Catat waktu atau saat dilakukannya pemeriksaan tanda
kematian
Pemeriksaan tanda kematian ada 5 hal, meliputi : lebam mayat,
kaku mayat, suhu tubuh mayat, pembusukan, dan lain-lain.

Lebam Mayat
pencatatan meliputi :
letak/distribusi lebam
adanya bagian tertentu di daerah lebam mayat yg justru tidak
menunjukkan lebam ( karena tertekan pakaian, terbaring diatas
benda keras,dll)
Warna dari lebam mayat
Intensitas lebam mayat ( masih hilang pd penekanan, sedikit
menghilang, atau sudah hilang sama sekali )

Kaku Mayat

Pencatatan meliputi :
Distribusi kaku mayat
Derajat kekakuan pd beberapa sendi dgn menentukan apakah
mudah atau sukar dilawan
Bila ada spasme kadaverik, maka harus dicatat sebaik-baiknya
karena hal ini menunjukkan apa yg sedang dilakukan oleh
korban saat terjadi kematian.

Suhu Tubuh Mayat

Pencatatan suhu tubuh mayat masih membantu dalam hal


perkiraan saat kematian.
Pengukuran suhu mayat dilakukan dengan menggunakan
thermometer rektal.
Catat pula suhu ruangan pada saat yg sama.

Pembusukan

Tanda pembusukan pertama adalah tampak berupa kulit perut


sebelah kanan bawah yg berwarna kehijauan
Tanda pembusukan lebih lanjut adalah mayat dengan kulit ari yg
sudah terkelupas, terdapat gambaran pembuluh superfisial yg
melebar berwarna biru-hitam, ataupun tubuh yg mengalami
penggembungan.

Lain-Lain

Catat perubahan tanatologik lain yg mungkin ditemukan,


contohnya seperti :
Mummifikasi
Adipocere

8. IDENTIFIKASI UMUM
identifikasi tanda umum mayat meliputi identitas mayat, seperti :
Jenis kelamin
Bangsa atau ras
Umur
Warna kulit
Keadaan gizi
Tinggi dan berat badan
Keadaan zakar yg di sirkumsisi
Striae albicantes pd dinding perut

9. IDENTIFIKASI KHUSUS

Rajah/ tattoo = catat letak, bentuk, warna, tulisan &


dokumentasikan !
Jaringan parut = catat baik yg timbul akibat oenyembuhan luka
maupun yg terjadi akibat tindakan bedah
Kapalan (callus) = bisa menentukan pekerjaan mayat
Kelainan pada kulit = kutil, angioma, bercak
hipo/hiperpigmentasi,eksema,dll
Anomali dan cacat pd tubuh = kelainan anatomis, deformitas
akibat kekerasan ataupun penyakit.

10. PEMERIKSAAN RAMBUT

Pencatatan meliputi :
Distribusi rambut
Warna rambut
Keadaan tumbuh rambut
Sifat ( halus-kasar, lurus-ikal )

11. PEMERIKSAAN MATA


Pemeriksaan kelopak mata = terbuka/tertutup, cari tanda
kekerasan, tanda kelainan akibat penyakit, cek selaput lender
kelopak mata (bgmn warnanya, ada tidaknya pemb darah yg
melebar, ada tdknya bintik atau bercak perdarahan)
Pemeriksaan bola mata = tanda kekerasan, kelaianan seperti ptysis
bulbi, pemakaian mata palsu, perhatikan pula selaput lender bola
mata (pelebaran pemb darah, bintik perdarahan atau kelainan lain)
Pemeriksaan kornea = tentukan kejernihan, adakah kelaianan
(fisiologik atau patologik)
Pemeriksaan iris = catat warna dan apabila ada kelainan yg
ditemukan
Pemeriksaan pupil = catat ukurannya, bandingkan kanan dgn kiri

12. PEMERIKSAAN DAUN TELINGA &


HIDUNG

Pencatatan meliputi :
Bentuk daun telingan dan hidung
Kelaianan serta tanda kekerasan yg ditemukan
Apakah dr lubang telinga dan hidung keluar cairan / darah ?

13. PEMERIKSAAN MULUT & RONGGA


MULUT

Pencatatan meliputi : bibir, lidah, rongga mulut serta gigi geligi.


Catat tanda kelainan atau kekerasan
Catat kemungkinan ada nya benda asing pd rongga mulut
Catat jmlh gigi, gigi geligi yg hilang/patah/tambal/bungkus
logam, gigi palsu, kelainan letak, pewarnaan, dsb

14. PEMERIKSAAN ALAT KELAMIN &


LUBANG PELEPASAN
Pada mayat laki-laki, catat kelainan bawaan, adanya manik-manik yg
ditanam dibawah kulit, keluarnya cairan dan lubang kemaluan serta kelainan
yg ditimbulkan oleh oenyakit atau sebab lain, untuk dugaan persetubuhan
sebelumnya dpt diambil preparat dgn menekankan objek glass pd daerah
glans atau corona glandis yg kemudian akan ditemukan sel epitel vagina.
Pada mayat wanita, catat keadaan selaput dara dan komisura posterior akan
kemungkinana adanya tanda kekerasan, jika ada dugaan persetubuhan
lakukanlah pemeriksaan lab terhadap cairan/secret liang senggama.
Pada lubang pelepasan, catat bila mungkin ditemukan anus berbentuk
corong yg selaput lendirnya sebagian berubah mnjd lapisan bertanduk serta
hilangnya rugae (kemungkinan mayat sering mendapatkan perlakuan
sodomi)

15. LAIN-LAIN

Tanda perbendungan, icterus, warna kebiruan pd kuku/ujung jari


(sianosis) atau adama edema/sembab
Bekas pengobatan berupa bekas kerokan, tracheotomy,
suntikan, pungsi lumbal, dll
Terdapat bercak lumpur atau pengotoran lain pd tubuh, kepingan
atau serpihan cat, pecahan kaca, lumuran aspal, dll

16. PEMERIKSAAN TANDA-TANDA


KEKERASAN / LUKA
Letak luka (sebutkan regio
anatomis)
Jenis luka (lecet,memar,terbuka)
Bentuk luka
Arah luka (melintang, membujur,
miring)
Tepi luka (rata, teratur, tidak
beraturan)
Sudut luka (runcing, membulat,
bntk lain)

Dasar luka (jar bwh kulit, otot,


rongga badan )
Sekitar luka (adanya pengotoran,
luka/tanda kekerasan lain)
Ukuran luka
Saluran luka (tentukan perjalanan
luka serta panjang luka)
Lain-lain (seperti luka lecet jens
seret) dpt menentukan arah
kekerasan

17. PEMERIKSAAN PATAH TULANG

Tentukan letak patah tulang yg ditemukan


Catat sifat dan jenis masing-masing patah tulang yg terdapat.

Referensi

Teknik autopsi forensik FK UI

Anda mungkin juga menyukai