Referat Papiledema
Referat Papiledema
PAPILLEDEMA
Oleh:
Nidia Purwadianti (0910311015)
Ayu Anissa Bahri (0910313246)
Rizka Amelia (1010311015)
Preseptor :
dr. Andrini Ariesti, Sp.M
Latar Belakang
DEFINISI
ANATOMI
ETIOLOGI
Patofisiologi
Rongga
subaraknoid
Peningkatan
intrakranial
Selaput saraf
optik
Peningkatan
intrakranial
diteruskan
Gangguan
transport
aksoplasmik
Stadium
1. Stadium awal
hyperemia dan pembengkakan pada
papil, batas papil kabur, lapisan
serabut saraf retina peripapiler kabur,
dan hilangnya pulsasi vena secara
spontan
3. Stadium Kronis
terjadinya perdarahan yang lebih
jelas, papil saraf optic terobliterasi
sempurna, hiperemis pada papil saraf
optic berkurang, terjadinya eksudat
keras pada permukaan papil, dan
shunt vena retina koroidal (shunt
optociliar) mulai terlihat.
4. Stadium Atrofi
warna papil berubah menjadi pucat
atau abu-abu kotor dan kabur, edema
pada papil menurun, pembuluhpembuluh darah retina menyempit,
perubahan pigmentasi dan lipatan
koroid yang menetap, dan terlihatnya
shunt vena retina koroidal.
Gejala Klinis
A. Gejala Nonvisual
1. Sakit kepala
2. Mual, muntah, fotofobia
3. Rinorrhea
B. Gejala Visual
1. Gangguan penglihatan sementara
2. Defek lapangan pandang
3. Kehilangan penglihatan sentral
4. kehilangan fungsi sensorik
penglihatan
5. Diplopia
Diagnosis
1. Anamnesis (gejala visual dan
nonvisual)
2. Pemeriksaan Oftalmoskop (untuk
melihat C/D dan kelainan pada bagian
posterior bola mata
3. Pemeriksaan penunjang, seperti : CT
Scan, MRI, Angiografi, Lumbal pungsi
Diagnosis Banding
Diagnosis Banding
Gejala
Papiledema
Neuritis
Pseudopapiledema
Bilaterality
Hampir
selalu
bilateral
Unilateral
Biasanya
bilateral
Nervus
optikus
Pembengkak
Dengan
Elevasi
an diskus,
papillitis:
diskus, batas
flame
pembengkak
kabur,
hemorrhages an diskus,
obliterasi
cotton wool
cup, tidak
spots, flame
ada
hemorrhages perdarahan
atau edema
Penatalaksanaan Papiledema
Tujuan : penurunan tekanan intra kranial.
Prognosis Papiledema
Kesimpulan
Kesimpulan
Kesimpulan