CSS Katarak Kongenital - OK II
CSS Katarak Kongenital - OK II
KATARAK KONGENITAL
DISUSUN OLEH :
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Katarak kongenital
10 % kebutaan anak-anak
diseluruh dunia.
Di Amerika Serikat insiden 1,2-6 kasus per
10.000 kelahiran.
Di Inggris
insiden 2,46 kasus per 10.000
kelahiran.
Di Indonesia belum terdapat data insiden
katarak kongenital
Pada negara berkembang insidennya lebih
tinggi yaitu sekitar 0,4 % dari angka kelahiran.
BATASAN MASALAH
TUJUAN PENULISAN
METODE PENULISAN
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI LENSA
struktur bikonveks tebal 4 mm dan diameter 9 mm
avaskular
transparan
persarafan (-)
dapat berakomodasi
terdapat kapsul lensa yang merupakan membran
semipermeabel
terdiri dari kapsul anterior dan posterior, epitel
subkapsuler,korteks anterior, korteks posterior dan
nukleus lensa
65% lensa terdiri dari air, sekitar 35% protein
EMBRIOLOGI LENSA
lensa berasal dari ektodem
pada minggu 5 membentuk vesikel yang
terletak didalam mulut optik
pembentukan lensa selesai pada umur 7
bulan kehidupan fetus
pertumbuhan dan proliferasi dari seratserat sekunder berlangsung terus selama
hidup
KATARAK KONGENITAL
Definisi
Merupakan katarak yang terjadi sejak bayi
lahir dan berkembang pada tahun
pertama dalam hidupnya.
Katarak kongenital
Epidemiologi
Katarak kongenital
10 % kebutaan anak
anak diseluruh dunia
Di Indonesia belum terdapat data insiden
katarak kongenital
Pada negara berkembang insidennya lebih
tinggi yaitu sekitar 0,4 % dari angka kelahiran.
Etiologi
Herediter Autosomal dominan
Pada bayi yang dilahirkan oleh ibu
yang menderita infeksi seperti
rubella, rubeola, chiken pox dll saat
kehamilan.
Klasifikasi
Katarak Piramidalis Polaris Anterior
Mungkin terjadi akibat uveitis anterior intra uterine,
ketidasempurnaan pelepasan kornea terhadap lensa dalam
perkembangan embrional atau sisa dari veskulosa lentis yang
persisten.
Biasanya ukurannya 1 mm
Berbentuk piramid
Kekeruhan lensa dapat unilateral atau bilateral.
Pada umumnya jarang menimbulkan gangguan penglihatan,
stasioner, sehingga tidak memerlukan tindakan operatif.
Dengan pemberian midriatika dapat memperbaiki visus
Dapat terjadi Anisometrpi
Katarak Nukleus
Jarang ditemukan.
Terletak pada nukleus lensa
Terjadi akibat adanya gangguan kehamilan
pada 3 bulan pertama.
Berdiameter 3 mm, dengan densitas yang
bervariasi.
Kepadatan biasanya bersifat stabil tetapi
dapat juga bersifat progresif
Dapat unilateral atau bilateral. Kelainan ini
biasanya juga disertai oleh mikrokornea
Katarak Nukleus
Gambaran Klinis
Leukokoria, pada setiap leukokoria
diperlukan pemeriksaan yang teliti untuk
menyingkirkan diagnosis banding
lainnya.
Ambliopia sensoris
Nistagmus, strabismus dan fotofobia.
Penatalaksanaan
Pengobatan katarak kongenital bergantung
pada :
Katarak total bilateral: sebaiknya
dilakukan pembedahan secepatnya.
Katarak total atau kongenital unilateral,
mempunyai prognosis yang buruk.
Katarak bilateral parsial, biasanya
pengobatan lebih konservatif, biasanya
mempunyai prognosis yang lebih baik.
Disisi Lensa
Indikasi dilakukan disisi lensa ialah umur
kurang dari 1 tahun dan pada
pemeriksaan opthalmoskop, fundus tidak
terlihat
Pada disisi lensa kapsul anterior dirobek
dengan jarum, masa lensa diaduk, masa
lensa yang masih cair akan mengalir ke
COA. Selanjutnya dibiarkan terjadi
resorbsi atau dilakukan evakuasi massa.
ekstraksi lensa
Terapi bedah untuk katarak pada masa anakanak adalah dengan ekstraksi lensa melalui
insisi limbus dengan menggunakan keratom
Melalui luka kapsul lensa anterior. Kemudian isi
lensa dikeluarkan dari COA dengan sendok
Daviel.
Bila yakin kapsul posterior utuh, tindakan ini
dapat disusul dengan pembilasan memakai
garam fisiologis, sehingga COA menjadi bersih.
Prognosis
Prognosis untuk perbaikan ketajaman
penglihatan setelah operasi paling
buruk pada katarak congenital unilateral
dan paling baik pada katarak congenital
bilateral inkomplit yang progresif lambat.
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN