Anda di halaman 1dari 7

SISTEM SOSIAL

BUDAYA
MASYARAKAT
JAWA

Disusun Oleh :
Nama
: Akhmad Nur Faozi
NIM
: 153111001
Mata Kuliah : Sistem Sosial Budaya
Indonesia
Dosen Pengampu : Rahmawaty, S.S

SUKU JAWA

merupakan suku bangsa


terbesar di Indonesia yang
berasal dari Jawa Tengah,
Jawa Timur, dan Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Menyebar hampir ke
seluruh Indonesia bahkan
hingga Amerika Serikat

BUDAYA JAWA

Secara garis besar dibagi


menjadi tiga yaitu
budaya Banyumasan,
budaya Jawa Tengah-DIY
dan budaya Jawa Timur.
Mengutamakan
keseimbangan,
keselarasan dan
keserasian dalam
kehidupan sehari hari,
serta menjunjung tinggi
kesopanan dan
kesederhanaan.

BAHASA JAWA

Bahasa Jawa dikenal


dengan tiga tingkatan
utama, yaitu ngoko
(kasar), madya
(biasa), dan krama
(halus)
Orang Jawa menghormati
orang yang lebih tua
melalui tingkat bahasa
tersebut

SISTEM
KEMASYARAKATA
N

Priyayi
Ningrat

atau
Bendara
Santri
Wong Cilik

STRATA SOSIAL
MASYARAKAT
JAWA

Raja
Patih, Adipati, Bupati
dan Pangeran
Kaum Bangsawan dan
Orang-orang Kaya
Masyarakat Menengah
Kebawah

SISTEM
KEKERABATAN

KESENIA
N

Pendopo berbentuk Joglo

Alur Waris
Sanak Sedherek

Tari-tarian
Lagu daerah
Wayang orang
Wayang kulit
Alat musik
Batik
Kebaya
Keris

KEUNIKAN

SISTEM
Sikap halus dan sopan
PENGETAHUAN
Sikap tenang
Sikap wibawa
Kalender Jawa adalah salah
Gotong royong
satu bentuk pengetahuan
Prinsip hidup narimo ing
yang maju dan unik yang
pandum , urip ora ngoyo berhasil diciptakan oleh
TRADISI

Upacara Nyewu Dina


Upacara Brobosan
Siraman
Midodareni
Peningsetan
Balangan Suruh
Penganten
Mendhem Ari-ari
Sepasaran
Puputan

para masyarakat Jawa kuno


dan dipakai hingga saat ini.
Kalender Syamsiyah
Kalender Komariah
Terdapat dua siklus hari
yaitu siklus 7 hari seperti
yang kita kenal saat ini, dan
sistem pancawara yang
mengenal 5 hari pasaran.

AGAMA DAN KEPERCAYAAN


Masyarakat Jawa pada awalnya banyak
yang menganut agama Kristen Protestan dan
Buddha. Kepercayaan lainnya bernama kejawen
yang terkadang bercampur dengan agama
Islam.
Namun
kejawen
ini
cenderung
menyimpang dari ajaran Islam karena tidak
mewajibkan
sholat
5
waktu
meskipun
mempercayai Allah dan Nabi Muhammad SAW.
Karena itulah, ajaran ini tidak banyak dianjurkan
pada masyarakat.
Selain kejawen, pada saat itu masyarakat
Jawa memiliki kepercayaan pada roh halus, jin
dan makhluk gaib lainnya. Seiring berjalannya
waktu dan agama Islam yang benar mulai
menyebar rata di Jawa, kini masyarakat Jawa

Click icon to add picture

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai