KETENAGAKERJAAN
KETENAGAKERJAAN
Konsep Ketenagakerjaan
Tenaga kerja dibagi 2 : angkatan kerja (labor
force) dan bukan angkatan kerja (non-labor force)
Angkatan kerja: penduduk usia kerja yang
bekerja, atau mempunyai pekerjaan namun
untuk sementara sedang tidak bekerja, atau
yang sedang mencari pekerjaan (penganggur).
Bukan angkatan kerja: penduduk usia kerja yang
tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaam dan
tidak sedang mencari pekerjaan. Contoh: pelajar,
mahasiswa, ibu rumah tangga, pensiunan,
veteran, dsb
employed unemployed
5 of 34
6 of 34
Jenis pengangguran :
1. Pengangguran terbuka (open unemployment): sama sekali tidak
bekerja dan berusaha mencari pekerjaan
2. Setengah menganggur (under-employed) : orang yang bekerja
tetapi tenaganya kurang dimanfaatkan secara optimal, diukur dari
curahan jam kerja, produktivitas, dan penghasilan yang diperoleh.
3. Pengangguran tersembunyi / terselubung (disguised
unemployment) : orang yang bekerja dengan tingkat produktivitas
dan penghasilan yang rendah
Discouraged-Worker Effects
discouraged-worker effect The
decline in the measured
unemployment rate that results
when people who want to work but
cannot find jobs grow discouraged
and stop looking, thus dropping out
of the ranks of the unemployed and
Social Consequences
the labor force.
In addition to economic hardship, prolonged
unemployment may also bring with it social and
personal
ills: anxiety, depression, deterioration of physical
and psychological health, drug abuse (including
alcoholism), and suicide.
8 of 34
Sebaran Pekerjaan
Menurut Lapangan Pekerjaan, angkatan kerja bekerja pada
sektor :
1. pertanian, kehutanan, perkebunan, perikanan
2. Pertambangan & penggalian
3. Industri pengolahan
4. Listrik, air, & gas
5. Bangunan
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran
7. Angkutan, pergudangan, dan komunikasi
8. Keuangan, asuransi, sewa bangunan, tanah, & jasa perusahaan
9. Jasa kemasyarakatan, dan lainnya
. Menurut status pekerjaan utama yang dilakukan :
1. Berusaha sendiri tanpa dibantu orang lain
2. Berusaha dengan dibantu anggota keluarga / buruh tidak tetap
Kebijakan Ketenagakerjaan
1.Kebijakan perluasan kesempatan kerja melalui:
a. Perluasan lapangan kerja (laki-laki-wanita, desa-kota)
b. Penerimaan devisa untuk memperluas kesempatan kerja
c. Perbaikan sistem informasi ketenagakerjaan
d. Pengurangan pengangguran
2.Kebijakan Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
a. Peningkatan kualitas kerja & daya saing
b. Standarisasi & sertifikasi kompetensi bagi pekerja
c. Efisiensi pelatihan tenaga kerja
d. Peningkatan produktivitas tenaga kerja
3. Kebijakan Perlindungan dan Pengawasan Tenaga Kerja
e. Ketenangan kerja
f. Kesejahteraan pekerja
g. Peran & fungsi lembaga ketenagakerjaan di perusahaan
h. Perlindungan & pengawasan tenaga kerja
i. Penegakan hukum
Ketentuan Upah
Upah adalah hak pekerja/ buruh yang diterima &
dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari
pengusaha/pemberi kerja kepada pekerja/ buruh yang
ditetapkan dan dibayarkan menurut surat perjanjian kerja,
kesepakatan, atau peraturan perundangan termasuk
tunjangan atas suatu pekerjaan dan jasa yang telah
dilakukan.
Imbalan adalah penerimaan oleh pekerja dalam bentuk
uang, natura, atau bentuk penghargaan lainnya dari
pengusaha sehubungan dengan jasa kerja yang diberikan
oleh pekerja melalui perusahaan.
Upah minimum : ditetapkan setahun sekali oleh Gubernur
(SK Gubernur) dengan dasar hukum Peraturan Menteri
Tenaga Kerja No. PER-05/Men/1989 tentang Upah Minimum
dan diperbarui dengan Permenaker No.1/Men/1999.
Upah minimum dibagi 2 : upah minimum provinsi (UMP)
dan upah minimum kabupaten/kota (UMK)