Anda di halaman 1dari 37

DASAR-DASAR

EPIDEMIOLOGI

PROSES SEHAT - SAKIT


ZAMAN KUNO
CUACA BURUK
ZAMAN PASTEUR

MICROBIOLOGI

ZAMAN MODERN
INTER AKSI
LINGKUNGAN

S
A
K
I
T

DIFINISI EPIDEMIOLOGI
EPI
= atas
DEMOS = masyarakat
LOGI = ilmu pengetahuan

Ilmu tentang distribusi dan dinamika


serta determinan penyakit pd
penduduk/masy
Distribusi penyebaran manusia yg terserang
penyakit menurut sex, umur, tempa

Dinamika distribusi yg berkaitan dg faktor risi


timbulnya penyakit

DEFINISI-DEFINISI EPID
Catatan kematian PES & data metriologi dan
lingkungan dianalisa secara statististik
( Jhon Gran, 1662)

Menganalisa banyaknya kejadian utk kebutuha


dinas kesehatan inggris (William Farr, 1839)
meletakkan dasar-dasar epid
Memberantas kholera di London dgn
perbaikan air minum (John Snow, 1848)
menerapkan praktis epidemiologi

Kematian karena cholera berdasarkan


Sumber Air Minum di London tahun 1848
Number of
Water Supply House

Cholera
Deadths

Deaths per
10.000
house

Southwark &
Vauxhall Co

1.263

315

Lambeth & co 26.107

98

37

Rest of
London

1.422

59

40.046

256.423

Tujuan epidemiologi
1.Mendiskripsikan distribusi,

kecenderungan, dan riwayat alamiah


penyakit atau keadaan kesehatan
populasi.

2.Menjelaskan etiologi penyakit


3.Meramalkan kejadian penyakit
4.Mengendalikan distribusi penyakit dan

masalah kesehatan populasi

Epidemiologi - Distribusi Penyakit


Studi epidemiologi mempelajari pola
penyebaran penyakit, kecenderungan, dan
dampak penyakit terhadap kesehatan
populasi disebut epidemiologi deskriptif.

Epidemiologi - Determinan Penyakit


Studi epidemiologi yang dirancang untuk
mempelajari paparan, faktor risiko, kausa,
dan faktor-faktor yang diduga mempunyai
hubungan dengan kejadian penyakit
(Determinan Penyakit) disebut
epidemiologi analitik

PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI

EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
mempelajari frekuensi, distribusi & perkembang
masalah kesehatan pada populasi
2. EPIDEMIOLOGI ANALITIK
mempelajari faktor-faktor yg menentukan
distribusi
hubungan sebab akibat masalah kesehatan
pd
3. STUDI
INTERFENSI / EXPERIMENTAL
populasi

KONSEP ANALISA
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
WHAT, WHO, WHERE, WHEN & WHY
TIME, PLACE, PERSON
HOST, AGEN, ENVIRONMENT
KARAKTERISTIKnya

WHAT penyakit, masalah kesehatan, dll


WHO Umur, Sex, Etnis, Status kawin, pekerjaan,
WHERE Lokal, Nasional, Internasional
WHEN Sporadis, Endemis, Epidemis, Pandemi, d
WHY Kenapa ada masalah/penyakit

KARAKTERISTIK time, place, person


TIME Jam, Hari, Minggu, Bulan, Tahun dst
PLACE RT/RW, Desa, Kec, Kab/Kota, Prop, dst
PERSON Umur, Sex, Pendidikan dll

KARAKTERISTIK model Host,Agent,Env


HOST Umur, Sex, Pendidikan, Pekerjaan, dll
AGENT Bakteri, Parasit, Virus, Keturunan, dll
ENVIRONTMEN Fisik, Biologik, Sosio-ekonomi

KONSEP ANALISA
EPIDEMIOLOGI ANALITIK

Setiap kejadian mengikuti hubungan sebab akiba


Jenis Hubungan
1. Hubungan non statistik kebetulan
2. Hubungan Statistik
Hubungan non-kausal (sekunder)
Hubungan Kausal
- Hub. Tak langsung terjadi akibat faktor lain
- Hubungan langsung
- Berdasarkan urutan waktu

PERBEDAAN CLINICAL DG COMMUNIT


SPESIFIKASI

KLISIS

MASYARAKAT

Populasi

Individu

Tempat

RS, PUSKEMAS Desa, Kecamatan


Klinik

Alat

Alat medis
Epidemiologi
Physical diagnos Biostatistik

Cara Diagnosa Anamnesis


Laboratorium
Terapi

Obat, Rawat
Radiologi

Masyarakat

Pengumpulan data
Kesakitan / kematia
Imunisasi, Suluh
Sanitasi,dll

KEGUNAAN
EPIDEMIOLOGI
Mengenal proses timbulnya penyakit
Mengenal Riwayat Alamiah Penyakit
Gejala
Sakit
Akibat

Klasifikasi Penyakit
Menular / Tidak Menular
Virus / Bakteri

Pencegahan Penyakit

1. Penyebab Penyakit ( causative agent


2. Reservoir agent
3. Portal of exit pintu keluar agent
4. Cara transmisi
5. Portal of entry jalan masuk agent
6. Kepekaan Host

1. Protozoa malaria, dysentri, amoeba

2. Metozoa menular melewati intermediate binata


schistomiasis
3. Bacteria bisa hidup dialam, binatang, manusia
tbc, salmonella, staphylococus
4. Virus
5. Jamur

infeksi orang ke orang


cacar, campak, influensa

biasanya terdapat ditanah, transmisi td


orang ke orang
6. Ricketsia terdapat pd kutu hwn pengerat

PENYEBAB PENYAKIT
PRIMER ; biologis, nutrisi, kimia, fisik, psikis
SEKUNDER; Interaksi antar agent

KEMAMPUAN AGENT
Kerentanan HOST
Virulensi Agent
Kemampuan agent berkembang

Faktor yg ikut berperan


dlm proses sakit
Keterpaparan (Exposur)
Keadaan dimana Host (pejamu) berada pada
Pengaruh atau berinteraksi dg unsur penyebab
Primer maupun sekunder

JALUR TRANSMISI
D
I
R
E
C
T

Droplet
Sexual
Darah
Kulit ke kulit, dll

VEKTOR

Serangga, hewan dll

LINGKUNGAN
UDARA

makanan, minuman

debu, partikel dll

PRINSIP PENCEGAHAN
mencegah exposur
melindungi populasi
rentan
Mencegah terjadi sakit
pengobatan kasus
mencegah cacat, mati
mencegah transmisi

Memutus rantai penularan


perbaikan lingkungan
perilaku hidup sehat
membuat UU / PP

SYARAT PENCEGAHAN

REALISTIK
KEBERHASAILAN KUNTITATIF
EVALUASI PERIODIK
FLEXIBEL

RIWAYAT ALAMIAH
PENYAKIT
MASA PREPATHOGENESIS

A
A

H
H

MASA
PATHOGENESIS
Masa
awal
sakit
HORIZON KLINIS

Masa
lanjut
Sakit

Masa
penyem
buhan

Meninggal
Kronis
Cacat
Sembuh

Awal
terjadi
Sakit
Keseimbangan
Pergeseran
Interaksi
keseimbangan
EE E

Waktu
Tempat
Orang

INSIDENS Mencari / mengukur faktor kausal


Prevalensi hanya utk keperluan administrtatif
Mortalitas Pengganti insidensi
onset & kematian pendek
Fatalitas tinggi
Fatalitas
Mengetahui keganasan penyakit
Mengukur hasil therapi di klinik
Beerguna utk usaha administraatif

Simpul
Pengendalian
Penyakit

Kelambu

Terpapar

Pencegahan

-Imunisasi
-Gizi

Infeksi

V
e
k
t
o
r

S
La
In
N
it
a
G
s
K
i

Isolasi dg
pengobatan

Profilaksis
Pengobatan

L
a
n
g
s
u
n
g

3
Mati

Sakit

Cacat

5
Sembuh

WHO/CSR

Epidemik = Wabah = KLB


Pandemik = Epidemi Lintas negara / Benua

Endemik = penyakit yg selalu ada di suatu area terten


Sporadis = kasus-kasus yg tdk mempunyai hub epid

Common Source = epidemik yg timbul dari sumber yg

Propagated = epidemik yg timbul akibat penyebaran


Cluster KLB

Exposure = Terpapar

Kesempatan dari suatu Host yg rentan mendapat infek

Patogen = kemampuan Agent menimbulkan penyakit


Virulensi = tingkat patogenitas agen penyakit

SURVEIL
ANS
EPIDEMI
OLOGI

What is?
Surveilans Kesehatan Masyarakat dapat

didefinisikan sebagai upaya rutin dalam


pengumpulan, pengolahan, analisis dan
diseminasi data yang relevan yang diperlukan
untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan
masyarakat (Depkes, 2008).

What is?
Pengumpulan, pengolahan, dan analisis data

kesehatan secara sistematis dan terus


menerus, serta diseminasi informasi tepat
waktu kepada pihak-pihak yang perlu
mengetahui sehingga dapat diambil tindakan
yang tepat (Last, 2001)

Surveilan
Dengan observasi trend tentang
tempat, waktu dan orang maka
antisipasi terhadap perubahan
dan upaya pengendalian dapat
dilakukan secara tepat.

Tujuan Surveilan
Kesehatan
1. menentukan
prioritas,
2. kebijaksanaan perencanaan,
3. pelaksanaan dan menggerakkan sumber

daya program pembangunan kesehatan


4. prediksi dan deteksi dini kejadian luar
biasa (KLB)
5. memonitoring, evaluasi dan peningkatan
program pencegahan penyakit
6. menjadi alat dalam mengambil keputusan

Komponen Survailan
Pengumpulan data/informasi
Pengolahan data
Analisis dan interpretasi data
Hasil analisis dapat digunakan untuk:

Perencanaan
Monitoring dan
Evaluasi
Penyebarluasan data yang ditujukan ke:
Tingkat administrasi yang lebih tinggi
Ke instansi pelapor
Disebarluaskan ke masyarakat pemakai

Kegiatan Survailan
Pencatatan dan pelaporan rutin yang teratur
Pencatatan dan pelaporan keadaan khusus
Pencatatan pelaporan penyakit tertentu yang

berpotensi wabah
Survailans ekologi dan lingkungan, gizi serta perilaku.
Pengawasan dan pengamatan pemakaian zat
tertentu (insektisida, obat, vaksin dll)
Pencatatan dan pelaporan peristiwa vital (kelahiran,
perkawinan / perceraian dan kematian)
Melakukan survai berkala
Pengamatan khusus pada keadaan wabah
Pencatatan dan pelaporan unit pelayanan kesehatan
swasta

Jenis Surveilans
Epidemiologi

1. Surveilans Individu (individual surveillance)


yaitu jenis surveilans epidemiologi yang mendeteksi dan
memonitor individu individu yang mengalami kontak
dengan penyakit serius, misalnya pes, cacar,
tuberkulosis, tifus, demam kuning, sifilis. Surveilans
individu memungkinkan dilakukannya isolasi institusional
segera terhadap kontak, sehingga penyakit yang dicurigai
dapat dikendalikan.
2. Surveilans Penyakit (disease surveillance)
yaitu jenis surveilans epidemiologi yang melakukan
pengawasan terus-menerus terhadap distribusi dan
kecenderungan insidensi penyakit, melalui pengumpulan
sistematis, konsolidasi, evaluasi terhadap laporan-laporan
penyakit dan kematian, serta data relevan lainnya. Jadi

3. Surveilans Sindromik (syndromic /multiple disease


surveillance) yaitu kegiatan yang melakukan pengawasan
terus-menerus terhadap sindroma (kumpulan gejala)
penyakit, bukan masing-masing penyakit. Surveilans
sindromik mengandalkan deteksi indikator-indikator
kesehatan individual maupun populasi yang bisa diamati
sebelum konfirmasi diagnosis. Surveilans sindromik
mengamati indikator-indikator individu sakit, seperti pola
perilaku, gejala-gejala, tanda, atau temuan laboratorium,
yang dapat ditelusuri dari aneka sumber, sebelum
diperoleh konfirmasi laboratorium tentang suatu penyakit.
4. Surveilans Laboratorium,
jenis surveilans berbasis laboratorium digunakan untuk
mendeteksi dan memonitor penyakit infeksi. Sebagai
contoh, pada penyakit yang ditularkan melalui makanan
seperti salmonellosis, penggunaan sebuah laboratorium
sentral untuk mendeteksi strain bakteri tertentu
memungkinkan deteksi outbreak penyakit dengan lebih
segera dan lengkap daripada sistem yang mengandalkan

5. Surveilans Terpadu (integrated surveillance)


yaitu menata dan memadukan semua kegiatan surveilans
di suatu wilayah yurisdiksi (negara/ provinsi/ kabupaten/
kota) sebagai sebuah pelayanan publik bersama.
Surveilans terpadu menggunakan struktur, proses, dan
personalia yang sama, melakukan fungsi mengumpulkan
informasi yang diperlukan untuk tujuan pengendalian
penyakit. Kendatipun pendekatan surveilans terpadu tetap
memperhatikan perbedaan kebutuhan data khusus
penyakit-penyakit tertentu.
6. Surveilans Global
adalah surveilans yang dilakukan secara serempak di
seluruh dunia, yang manyatukan para praktisi kesehatan,
peneliti, pemerintah, dan organisasi internasional untuk
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan surveilans yang
melintasi batas-batas negara. Kegiatannya ditujukan
untuk mengawasi ancaman aneka penyakit menular yang
menyebar pada skala global, baik penyakit-penyakit lama
yang muncul kembali (re-emerging diseases), maupun
penyakit-penyakit yang baru muncul (newemerging

Anda mungkin juga menyukai