Anda di halaman 1dari 27

PRESENTASI REFERAT

SKIZOFRENIA

Oleh : Fathannil Haq


(1102009107)
Pembimbing : dr. Karjana
Sp.KJ

PENDAHULUAN
Salah satu gangguan jiwa yang merupakan permasalahan
kesehatan di seluruh dunia adalah skizofrenia.
Para pakar kesehatan jiwa menyatakan bahwa semakin modern
dan industrial suatu masyarakat, semakin besar pula stressor
psikososialnya, yang pada gilirannya menyebabkan orang jatuh
sakit karena tidak mampu mengatasinya. Salah satu penyakit itu
adalah gangguan jiwa skizofrenia.
Gangguan jiwa merupakan gangguan pada pikiran, perasaan, atau
perilaku yang mengakibatkan penderitaan dan terganggunya fungsi
sehari-hari.

DEFINISI
Skizofrenia berasal dari bahasa Yunani, schizeinyang berarti
terpisahatau pecah, dan phren yang artinya jiwa.
Secara umum, simptom skizofrenia dapat dibagi menjadi tiga golongan:
yaitu simptom positif, simptom negative, dan gangguan dalam hubungan
interpersonal.
Skizofrenia merupakan suatu deskripsi dengan variasi penyebab (banyak
belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau
deteriorating) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada
perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya.
Ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari
pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar (inappropriate)
atau tumpul (blunted).

EPIDEMIOLOGI
Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat dimana 7 dari 1000
populasi orang dewasa dapat mengalaminya, biasanya terjadi pada
umur 15-35 tahun.
Faktanya 24 juta orang didunia mengalami skizofrenia, 50%
populasi tidak mendapatkan perawatan yang tepat, 90% orang
skizofrenia di negara berkembang tidak mendapatkan perawatan
(WHO).

Prevalensi Skizofrenia adalah 1,1% pada populasi usia di atas 18


tahun ,sebanyak lebih dari 24 juta orang di dunia terkena
skizofrenia.
Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira kira
30%-50%, kanabis 15%-25% dan kokain 5%-10%.

ETIOLOGI
Tidak terdapat etiologi pasti penyebab skizofrenia.
Penelitian Computed Tomography (CT) otak dan penelitian post
mortem mengungkapkan perbedaan-perbedaan otak penderita
skizofrenia dari otak normal.
Status hiperdopaminergik yang khas untuk traktus mesolimbik
(area tegmentalis ventralis di otak tengah ke berbagai struktur
limbic) menjadi penjelasan patofisiologis yang paling luas diterima
untuk skizofrenia.

TEORI PENYEBAB
Model Diatesis-stres
Model ini mendalilkan bahwa seseorang mungkin memiliki suatu
kerentanan spesifik (diatesis) kemungkinan lingkungan
menimbulkan stres.
Pada model diatesis-stres yang paling umum maka diatesis atau
stres dapat berupa biologis atau lingkungan atau keduanya.

Faktor Neurobiologi
Penelitian menunjukkan bahwa pada pasien skizofrenia ditemukan
adanya kerusakan pada bagian otak tertentu walaupun belum
diketahui bagaimana hubungan antara kerusakan pada bagian otak
tertentu dengan munculnya simptom skizofrenia.
Terdapat beberapa area tertentu dalam otak yang berperan dalam
membuat seseorang menjadi patologis, yaitu sitem limbik, korteks
frontal, cerebellum dan ganglia basalis.
Keempat area tersebut saling berhubungan, sehingga disfungsi
pada satu area mungkin melibatkan proses patologis primer pada
area yang lain.

Faktor Biologi
Komplikasi kelahiran
Infeksi
Hipotesis Dopamin
Hipotesis Serotonin
Struktur Otak
Genetika

Faktor Psikososial
1. Teori tentang Individu Pasien
A. Teori Psikoanalitik
B. Teori Psikodinamik
C. Teori Belajar
2. Teori tentang Keluarga
A. Double Blind
B. Schims and Skewed Families
C. Pseudomutual and Pseudohostile Families
D. Ekspresi Emosi
3.

Teori Sosial

DIAGNOSIS
Kriteria Diagnosis
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas dan biasanya
dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang jelas :
(a) Thought echo
Thought insertion or withdrawal
Thought broadcasting
(b) delusion of control
delusion of influence
delusion of passivity
delusional perception

KLASIFIKASI
Skizofrenia Paranoid
Memenuhi kriteria diagnostik skizofreniaSebagai tambahan :Halusinasi dan
atau waham harus menonjol :
(a) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah,
atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit,
mendengung, atau bunyi tawa.
(b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau
lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang
menonjol.
(c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan
(delusion of control), dipengaruhi (delusion of influence), atau Passivity
(delusion of passivity), dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam,
adalah yang paling khas.

Skizofrenia Hebefrenik
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia;
Diagnosis hebefrenia untuk pertama kali hanya ditegakkan pada
usia remaja atau dewasa muda (onset biasanya mulai 15-25
tahun).
Kepribadian premorbid menunjukkan ciri khas : pemalu dan senang
menyendiri (solitary)
Untuk diagnosis hebefrenia yang menyakinkan umumnya
diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan lamanya,
untuk memastikan gambaran khas tetap ada.

Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tak dapat diramalkan, serta
mannerisme;
Ada kecenderungan untuk selalu menyendiri (solitary), dan perilaku
menunjukkan hampa tujuan dan hampa perasaan.
Afek pasien dangkal (shallow) dan tidak wajar (inappropriate),
Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu
(rambling) serta inkoheren.Gangguan afektif dan dorongan kehendak,
serta gangguan proses pikir umumnya menonjol.
Dorongan kehendak (drive) dan tujuan (determination) hilang serta
sasaran ditinggalkan, sehingga perilaku penderita memperlihatkan ciri
khas, yaitu perilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of
purpose).

Skizofrenia Katatonik
Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia.Satu atau lebih dari
perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinisnya :
Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan
dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)
Gaduh gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan, yang tidak
dipengaruhi oleh stimuli eksternal)
Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan
mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)
Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua
perintah atau upaya untuk menggerakkan, atau pergerakkan kearah yang
berlawanan)

Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan


upaya menggerakkan dirinya);
Fleksibilitas cerea / waxy flexibility (mempertahankan anggota
gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar)
Gejala-gejala lain seperti command automatism (kepatuhan
secara otomatis terhadap perintah), dan pengulangan kata-kata
serta kalimat-kalimat.

Skizofrenia tak terinci (Undifferentiated).


Kriteria diagnostik menurut PPDGJ III yaitu:
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
Tidak memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia paranoid,
hebefrenik, atau katatonik. Tidak memenuhi kriteria untuk
skizofrenia residual atau depresi pasca skizofrenia.

Depresi Pasca-Skizofrenia
Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau :
Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria diagnosis umum
skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini
Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi
gambaran klinisnya)
Gejala-gejala depresif menonjol dan menganggu, memenuhi paling sedikit
kriteria untuk episode depresif, dan telah ada dalam kurun waktu paling
sedikit 2 minggu.
Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi
episode depresif. Bila gejala skizofrenia diagnosis masih jelas dan menonjol,
diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai.

Skizofrenia Residual
Untuk suatu diagnosis yang meyakinkan, persyaratan berikut ini
harus dipenuhi semua:
Gejala negative dari skizofrenia yang menonjol misalnya
perlambatan psikomotorik, aktivitas menurun, afek yang
menumpul, sikap pasif dan ketiadaan inisiatif, kemiskinan dalam
kuantitas atau isi pembicaraan, komunikasi non-verbal yang buruk
seperti dalam ekspresi muka, kontak mata, modulasi suara, dan
posisi tubuh, perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk
Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas di masa
lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofenia

Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana


intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan
halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul
sindrom negative dari skizofrenia
Tidak terdapat dementia atau penyakit / gangguan otak organik
lain, depresi kronis atau institusionalisasi yang dapat menjelaskan
disabilitas negative tersebut.

Skizofrenia Simpleks
Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan
karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan
perlahan dan progresif dari :
gejala negative yang khas dari skizofrenia residual tanpa
didahului riwayat halusinasi, waham, atau manifestasi lain dari
episode psikotik,
disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang
bermakna, bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang
mencolok, tidak berbuat sesuatu, tanpa tujuan hidup, dan
penarikan diri secara sosial.

TERAPI
MEDIKAMENTOSA
Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati Skizofrenia disebut
antipsikotik.
Antipsikotik bekerja mengontrol halusinasi, delusi dan perubahan
pola fikir yang terjadi pada Skizofrenia.
Terdapat 3 kategori obat antipsikotik yang dikenal saat ini, yaitu :
antipsikotik konvensional, newer atypical antipsycotics, dan Clozaril
(Clozapine).

Terapi Psikososial
Terapi perilaku
Terapi berorintasi-keluarga
Terapi kelompok
Psikoterapi individual
Perawatan di Rumah Sakit (Hospitalization)
Elektro Konvulsif Terapi

PROGNOSIS
Secara keseluruhan, sepertiga pasien mencapai perbaikan yang
signifikan dan menetap, sepertiga sedikit meningkat tetapi
memiliki kekambuh intermiten dan gejala sisa, dan
permanen.Hanya sekitar 15% dari semua pasien sepenuhnya
memiliki fungsi kembali ke tingkat pra-penyakit .

Faktor yang terkait dengan prognosis yang baik termasuk


Baik premorbid fungsi (misalnya, murid yang baik, riwayat kerja
yang kuat)
Akhir dan / atau tiba-tiba mulai sakit
Riwayat keluarga gangguan mood selain skizofrenia
gangguan kognitif Minimal
gejala negatif Sedikit
pengobatan segera.

Faktor yang terkait dengan prognosis yang buruk meliputi


Usia muda saat onset
fungsional premorbid yang buruk
Riwayat keluarga skizofrenia
Banyak gejala negatif
telat mendapat terapi.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai