Oleh:
A. Arfiah Haj
11120152277
Pembimbing:
dr. Yati Aisyah Arifin, Sp.A
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien
: An. SA
Umur
: 7 tahun 2 bulan
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: maccini sombaca
Agama
: Islam
Kebangsaan
: Indonesia
Tanggal masuk RS : 11-06-2016
ANAMNESIS
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 1
minggu yang lalu dan BAK berwarna coklat sejak
1 hari yang lalu. Pasien muntah dua kali disertai
rasa mual. Pasien merasa sangat lemas, nyeri
kepala hebat, serta bengkak pada wajah dan
mata. 2 minggu yang lalu sebelum masuk RS
penderita demam, batuk, dan sakit tenggorokan.
Kemudian penderita berobat ke puskesmas
mendapat dua macam obat dan sembuh.
Tidak ada nyeri saat berkemih.
BAB tidak ada keluhan
: Tidak ada.
Riwayat lahir:
- Pasien dilahirkan cukup bulan melalui persalinan normal ditolong
bidan.
- Selama kehamilan ibu pasien tidak pernah menderita penyakit
tertentu.
Riwayat tumbuh kembang : Tidak diketahui.
Riwayat imunisasi : Tidak diketahui.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis (E4 M6 V5)
BB : 17 kg
PB/TB : 116 cm
LK: LD : LP : Tanda vital :
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Nadi : 74 x/menit
- Pernapasan : 24 x/menit
- Suhu : 37,9 oC
Status
Generalis
Kepala
Normosefal, tak tampak ada lesi, rambut hitam tak mudah di cabut
Mata
Sklera tidak ikterik, konjungtiva anemis, lensa tidak keruh, palpebra udem
THT
Bentuk normal, tak tampak ada sekret dari hidung maupun telinga, faring
tidak hiperemis
Leher
Toraks
Jantung
Inspeksi: Pulsasi iktus kordis tidak tampak di sela iga 4 linea mid
clavicularis sinistra
Paru
Abdomen
Ektremitas
Palpasi: iktus cordis teraba di sela iga 4 linea mid clavicularis sinistra
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, hepar dan lien tidak teraba
RESUME
Pasien anak perempuan usia 7 tahun 2 bulan, BB 17 kg, datang ke Rumah Sakit dengan
keluhan demam sejak 1 minggu yang lalu dan BAK berwarna coklat seperti teh sejak 1 hari
yang lalu. Pasien muntah (+) 2 kali disertai mual (+). Penderita tampak sangat lemas, nafsu
makan berkurang, nyeri kepala (+), nyeri ulu hati (+), tampak gelisah (+), serta bengkak pada
wajah dan mata penderita. 2 minggu yang lalu sebelum masuk Rumah Sakit penderita
demam (+), batuk (+), dan sakit tenggorokan (+) kemudian penderita berobat ke puskesmas
mendapat dua macam obat dan sembuh setelah minum obat dari puskesmas. Pada saat ini
tidak ada nyeri saat berkemih, BAB tidak ada keluhan. Tidak ada riwayat penyakit lain.
Tidak ada keluarga yang pernah mengalami kejang. Pasien dilahirkan cukup bulan melalui
persalinan normal di tolong bidan. Selama kehamilan, ibu pasien tidak pernah menderita
penyakit tertentu. Riwayat imunisasi lengkap dan Riwayat pertumbuhan tidak diketahui.
FOLLOW UP
Hari/T
Puk
gl
ul
Sabtu/
14.5
- Demam (+)
N:78x/mn GNAPS /
11-06-
Ampicillin 200 mg
(+)
Gentamicin A/IV
P:
Metoclopramide 1/3
(+)
24x/mnt
T: 110/80
Skintest Vicciline
- edema palpebra
Lab :
(+)
Hb: 8,5 L
2016
Subjektif
Objektif
Asses
Planning
ment
Hct: 33 L
%
Mchc:
33,8 L
g/dl
Mcv: 80,2
L
Sindrom
A/IV
Mingg
09.00
- Demam(+)
N:85x/mn
GNAP -
u/ 12-
-BAK warna
S/
20 tpm
06-
coklat (+)
S: 38,8oC
Sindr
Injeksi stop
2016
-mual(+),
T: 110/80
om
Amoxicillin 3 x 250
muntah(+)
P:
Nefrit
Nyeri
26x/mnt
ik
Paracetamol 150 gr
kepala(+)
Urin 24
Akut
-edema
jam: 200
palpebra(+)
cc
mg
Senin/
02.00
- Kejang sessat
N:80x/m
GNAPS / -
Lanjut IVFD RL
13-06-
1 detik
nt
Sindrom
10 tpm
2016
-respon nyeri
S: 38,7oC
Nefritik
ICU
T: 110/80
Akut
mata (-)
P:
Stesolid 10 mg
-BAK warna
36x/mnt
Kompres (+)
Sp
Inj.vicciline 250
cola)-muntah(+)
O2:100
setiap kali
Elektrolit
minum
-demam
-natrium:
-edema
137,7
palpebra (+)
-kalium:
3,95
Pasang O2
2L/mnt
mg/IV
-
Amoxcillin
3x250mg
Paracetamol
syrup 1 cth
-klorida:
107,9
-glukosa
sewaktu:
130
Urin 24
jam:
100cc
Selasa/
09.00
- demam (-)
T: 100/70
GNAPS /
14-06-
- edema palpebra
mmHg
Sindrom
2016
(-)
N:100x/m
Nefritik
Lanjut IVFD RL 16
tpm
Amoxicillin 3 x
Rabu/
08.45
-demam (-)
T: 100/70
GNAPS /
15-06-
-edema palpebra
mmHg
Sindrom
2016
(-)
N: 80x/mnt
Nefritik
-mual (-),
S: 36,00C
Akut
muntah (-)
Urin 24 jam:
-BAK warna
380cc
Stop
infus
Stop
katete
r
kuning
Amoxic
illin 4
x
250mg
Kamis /
10.00
SF 1x1
Lanjut
- demam (-)
N: 80x/mnt
GNAPS /
16-06-
- edema palpebra
S: 37,6oC
Sindrom
terapi
2016
(-)
Nefritik
oral.
Akut
Bisa
pulang
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
GNAPS adalah suatu bentuk peradangan glomerulus yang
secara histopatologi menunjukkan proliferasi dan inflamasi
glomeruli yang di dahului oleh infeksi group A -hemolytic
streptococci
(GABHS)
dan
ditandai
dengan
gejala
Epidemiologi
Lebih sering pada usa 6-7 tahun
Etiologi
Reaksi
Ag-Ab
Di sebabkan oleh
bakteri
streptokokkus hemolitikus grup A
Faringitis serotipe
12,1,3,4,6,25
Piodermi serotipe
49,2,53,55,56,57,58,
60
Patogenesis
Infeksi
streptococcus
Reaksi antigenantibody
Kerusakan
membran kapiler
LGF menurun
Hipertensi
Cemas
Nyeri kepala
edema
Proteinuria,
hematuri
Ketidakseimbangan
nutrisi
Intoleransi
Aktivitas
Gejala Klinis
Onset Akut
Edema
Hematuri
Hipertensi
oligouri
Kelainan laboratorium
1.
2.
3.
4.
Penatalaksanaan
1. Istirahat
Sesudah fase akut, tidak dianjurkan lagi istirahat di tempat tidur tetapi tidak diizinkan melakukan
kegiatan seperti sebelum sakit. Lamanya perawatan tergantung pada eadaan penyakit.
2. Diet
Pada fase akut diberikan makanan rendah protein (1g/kgBB/hr), dan rendah garam (1g/kgBB/hr).
Bila ada anuria atau muntah maka diberikan IVFD dextrose.
3. Antibiotik
Terapi medikamentosa golongan penisilin diberikan untuk eradikasi kuman, yaitu amoksisilin
50mg/kgBB dibagi dalam 3 dosis selama 10 hari.
Jika terdapat alergi pada golongan penisilin, dapat diberikan eritromisin dosis 30mg/kgBB/hari.
4. Simptomatik
- Bila terjadi edema berat atau tanda-tanda edema paru akut, harus diberi diuretik, misalnya
furosemid.
- Pada hipertensi pemberian cairan dikurangi, pada hipertensi ringan bisa diberikan sedativa
untuk menenangkan penderita sehingga cukup beristirahat. tekanan darah bisa kembali
normal dalam 1 minggu. Pada hipertensi sedang atau berat dapat diberikan kaptopril atau
furosemid atau kombinasi keduanya.
Komplikasi
1. Ensefalopati hipertensi
2. Gangguan ginjal akut
3. Edema paru
DAFTAR PUSTAKA
Wiguno .P, et al, 2009, Glomerulonefritis, Ilmu Penyakit Dalam II, , Balai Penerbit FKUI: Jakarta.
Hal: 969
Husein Alatas, 1995, Glomerulonefritis akut, Infomedika: IDAI: Jakarta.
Yumi.J, 2009, GNA, http://youmedical zone.com/2009/07/28/glomerulonefritis-akut-gna/
Antonius, P, et al, 2010, Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus, dalam: Pedoman Pelayanan
Medis, PP IDAI: Jakarta. Hal: 89-91
lorraine, W dan Sylvia, P, 2006, Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, ed 6, EGC,
Jakarta. Hal: 867
Ilmu Kesehatan Anak Nelson, 2000, vol 3, ed Wahab, A. Samik, Ed 15, Glomerulonefritis Akut
Pasca Streptokokus, EGC: Jakarta. Hal: 1813-1814
Donna J. Lager, M.D.http;//www.vh.org/adult/provider/pathologi/GN/GNHP.html.2000
http://www/.5mcc.com/ Assets/ original article of glomerulonefritis/TP0373./2008/html.
http://pkukmweb.ukm.my/~danial/Streptococcus.html.laboronline2010.
Potter,http://www.Findarticles.com/cf0/g2601/potter.0005/2601000596/pi/article.jhtm?term=g
lomerunopritis+salt+dialysis.2003/html
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/11_HematuriPadaAnak.pdf/11_HematuriPadaAnak/2009/efr
http://www.uam.es/departamentos/medicina/patologiaglomerulonefritis/19-20x.JPG. 2006/ocid
TERIMA KASIH